Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
Teman satu tim saling memeriksa jawaban satu sama lain dan saling menjelaskan ketika melakukan tes kamampuan dan formatif. Karena siswa
bertanggung jawab untuk saling mengecek satu sama lain dan mengelola materi yang disampaikan, guru dapat menghabiskan waktu di dalam kelas
untuk mengajarkan materi pada kelompok-kelompok kecil yang terbentuk individualisasi. Dengan adanya keterlibatan siswa secara aktif, maka siswa
akan lebih mudah dalam memahami materi yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Menurut Slavin 2009: 122, ada dua alasan pentingnya penerapan pembelajaran kooperatif tipe TAI dalam proses pembelajaran di kelas.
Pertama, beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa sekaligus
dapat meningkatkan kemampuan hubungan sosial, menumbuhkan sikap kekurangan diri dan orang lain, serta dapat meningkatkan harga diri.
Kedua, pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam berpikir, memecahkan masalah dan mengintegrasikan pengetahuan
dan keterampilan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa model TAI memiliki keunggulan yaitu siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuan
dan keterampilannya, sedangkan siswa yang kurang pandai akan terbantu dalam memahami permasalahan yang diselesaikan dalam kelompok
tersebut. SMK Muhammadiyah 1 Patuk merupakan salah satu SMK yang
memiliki program keahlian teknik sepeda motor. Namun, hasil belajar siswa kelas XI khususnya pada program keahlian teknik sepeda motor khususnya
mata pelajaran sistem pengisian belum optimal. Hal ini dapat terlihat dari
nilai UAS siswa yang masih banyak yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal KKM. Berikut data nilai UAS siswa kelas XI teknik
sepeda motor pada mata pelajaran sistem pengisian di SMK
Muhammadiyah 1 Patuk. Tabel 1. Hasil Nilai UAS Mata Pelajaran Sistem Pengisian Sepeda Motor
pada Siswa Kelas XI Teknik Otomotif SMK Muhammadiyah 1 Patuk
No. Nama Siswa
Nilai UAS 1
A R
64
2
ATH
63
3
A D T
60
4
AW
63
5
D D I
71
6
D K
75
7
D A F
80
8
F M
71
9
F I
69
10
H
73
11
HW
74
12
HP
73
13
M W A
72
14
N H
65
15
R P
73
16
W P
60
17
W S
64
18
Y U
72
Nilai Rata-Rata Kelas 69
Sumber: Arsip SMK Muhammadiyah 1 Patuk, 2015
Tabel 1 menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas XI pada mata pelajaran sistem pengisian sepeda motor sebesar 69. Hal ini berarti nilai
rara-rata siswa masih dibawah standar kriteria ketuntasan minimal KKM. Dengan demikian hasil belajar siswa pada kelas XI pada pelajaran sistem
pengisian sepeda motor belum optimal. Dalam suatu pembelajaran akan lebih bermakna jika siswa dapat
terlibat aktif dalam pembelajaran yang akan membantu siswa menguasai
materi yang disampaikan guru yang pada akhirnya mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe TAI sangat sesuai untuk memotivasi siswa supaya dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam menguasai
kemampuan yang diajarkan oleh guru, sehingga hasil belajar dapat meningkat.