Persiapan Pelaksanaan Tindakan Siklus I

3 Penutup Guru memberikan kesempatan pada siswa yang belum paham untuk bertanya mengenai materi yang disampaikan. Kemudian pembelajaran ditutup, siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran sistem pengisian.Guru sebaiknya selalu memberikan dorongan dan motivasi pada siswa untuk terus belajar dan yang terakhir guru menutup. c. ObservasiPengamatan Observasi merupakan kegiatan merekam segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan itu berlangsung. Hasil yang diperoleh dalam pengamatan tersebut merupakan pengaruh dari tindakan yang sudah dilakukan. Hasil yang diperoleh dalam pengamatan adalah dampak tindakan terhadap proses pembelajaran keberhasilan proses dan dampak tindakan terhadap hasil pembelajaran keberhasilan produk. Pengamatan dilakukan peneliti pada saat proses belajar mengajar sistem pengisiandengan menerapkan model pembelajaran TAI. Dalam hal ini peneliti mengamati segala aktivitas siswa pada saat pelaksanaan model pembelajaran TAI sesuai dengan indikator yang telah dibuat di lembar observasi d. Refleksi Dalam tahap ini, peneliti bersama guru sebagai kolaborator melakukan analisis dan memaknai hasil tindakan siklus I. Apabila dalam hasil refleksi tersebut terdapat aspek-apek yang belum tercapaiberhasil, maka akan dilakukan perbaikan pada siklus II. Pelaksanaan siklus II akan dilaksanakan setelah refleksi pada siklus I.

3. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Tindakan pada siklus II dan selanjutnya sama dengan prosedur yang ada pada siklus I yang terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Tindakan siklus II direncanakan berdasarkan hasil refleksi siklus I. Tindakan-tindakan tersebut dilakukan untuk memperbaiki aspek-aspek yang belum tercapai pada siklus I. Demikian juga dengan siklus selanjutnya, tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki aspek- aspek yang belum tercapai pada siklus sebelumnya. Siklus akan dihentikan apabila pencapaian kriteria yang telah ditentukan yaitu hasil belajar sistem pengisian meningkat.

E. Kriteria Keberhasilan

Kriteria keberhasilan merupakan suatu acuan yang digunakan untuk menentukan keberhasilan suatu kegiatan. Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini dilihat dari adanya peningkatan nilai hasil belajar antara sebelum dengan sesudah ada tindakan yakni minimal 75 dari total siswa telah mencapai standar KKM. Dari semua siklus yang telah dilakukan maka dapat dikatakan berhasil apabila kriteria keberhasilan sudah tercapai, sehingga siklus dapat dihentikan.

F. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kognitif. Tes kognitif yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tulis yaitu tes objektif dengan bentuk tes pilihan ganda. Tes ini digunakan karena lebih efisien selain itu dalam penilaian akan lebih obyektif dibanding menggunakan bentuk tes yang lain. Tes dilakukan pada saat sebelum diberi tindakan penerapan model pembelajaran TAI dan sesudah diberi tindakan penerapan model pembelajaran TAI. Tes tersebut digunakan untuk membandingkan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkan perlakuan berupa penerapan model pembelajaran TAI.

G. Instrumen Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto 2002: 136, instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Dalam penelitian instrumen yang digunakan adalah tes kognitif. Tes kogitif disusun berdasarkan kompetensi inti dan kompetensi dasar pada silabus siswa SMK kelas XI Teknik Sepeda Motor.Kompetensi inti yang digunakan dalam penelitian ini adalah 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan, faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. Sementara kompetensi dasarnya yaitu 3.2 Memahami sistem pengisian. Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes objektif untuk mengukur hasil belajar kognitif.

H. Uji Coba Instrumen

Pengujian instrumen dilakukan untuk memperoleh item yang benar- benar valid dan reliabel, sehingga bila digunakan dalam penelitian akan menghasilkan data yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

1. Uji Validitas

Menurut Saifuddin Azwar 2001:5 validitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya.Validitas merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat kevalitan dan kesahihan suatu instrumen. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid, valid bearti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiono, 2003:137. Menurut Sugiono 2003: 177-183 mengemukakan validitas instrumen terbagi menjadi tiga, antara lain: a. Pengujian validitas konstrak construct validity Untuk menguji validitas konstrak, dapat digunakan pendapat dari alhi jugment experts, jumlah tenaga ahli yang digunakakn minimal tiga orang. Mungkin para ahli akan memberi keputusan: instrumen dapat digunakan tampa perbaikan, ada perbaikan, dan mungkin dirombak total. b. Pengujian validitas isi content validity Untuk instrumen berbentuk teks, pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan.Validitas ini berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian dalam mengukur isi yang seharusnya.Artinya, tes tersebut mampu mengungkapkan isi suatu konsep atau valiabel yang hendak diukur. c. Pengujian validitas eksternal Pengujian dengan cara membandingkan untuk mencari kesamaan antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi dilapangan. Bila telah terdapat kesamaan antara kriteria dalam instrumen dengna fakta di lapangan, maka dapat dinyatakan instrumen tersebut mempunyai validitas eksternal yang tinggi. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka penelitian ini menggunakan validitas konstrak construct validity.Untuk menguji validitas konstrak, dapat digunakan pendapat para ahli judgment expert. Ahli terdiri dari ahli materi yang berasal dari guru SMK Muhammadiyah Patuk. Penelitian ini juga dilakukan dengan mengkonsultasikan kepada dosen pembimbing tentang instrumen yang digunakan dan meminta dari para ahli judgment expert untuk diperiksa dan dievaluasi secara sistematis. Berdasarkan penilaian ahli materi dan konsultasi dengan dosen pembimbing instrumen dalam penelitian ini telah layak digunakan untuk penelitian. Setelah dilakukan penilaian oleh para ahli judgment expert selanjutnya dilakukan pengujian instrumen tes kognitif meliputi validitas butir soal, analisis tingkat kesukaran soal dan analisis daya pembeda soal. Adapun pengujian instrumen tes kognitif dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Validitas Butir Soal Sebuah validitas item dapat dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. Selanjutnya perhitungan yang dilakukan menggunakan rumus kolerasi product moment dengan bantuan program SPSS Versi 20 menggunakan menu analyze-Scale- Reliability Analyze-Scale if Item Deleted-Continue-Ok. Pengambilan keputusan pada uji validitas dilakukan dengan batasan r tabel dengan

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction (TAI) Terhadap Keterampilan Sosial Matematik Siswa Kelas 8 di SMP Negeri 3 Tangerang (Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas 8 SMP Negeri 3 Tangerang)

2 9 234

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENGATASI HETEROGENITAS KEMAMPUAN SISWA DI KELAS X SMAN 2 BANJARMASIN

0 4 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN SELF-EFFICACY MATEMATIKA SISWA DI KELAS XI SMA NEGERI 1 PANOMBEIAN PANEI.

1 4 26

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ACCELERATED INSTRUCTION) UNTUK MENINGKATKAN Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Accelerated Instruction) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas IV SD Negeri 01 Sepanjang Kecama

0 1 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI PEMUPUKAN DI SMK NEGERI 2 SUBANG.

0 0 40

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Accelerated Instruction) DENGAN MEDIA JIGSAW PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X-1 SMA MUHAMMADIYAH I TEMANGGUNG.

0 2 61

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI 4 SMK N 1 JOGONALAN TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 10 241

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TAI (TEAM ACCELERATED INSTRUCTION) PADA MATA DIKLAT PLC DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 0 102