Gambar 5. Skema kerangka berpikir
D. HipotesisPenelitian
Hipotesis diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permsalahan peneliti, sampai terbukti data terkumpulSuharsimi
Arikunto, 2010: 62. Suatu hipotesis akan diterima apabila data yang dikumpulkan mendukung pernyataan maka hipotesis diterima. Berdasarkan
kajian teori dan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajarankooperatiftipe TAI
team accelerated instruction dapatmeningkatkanhasilbelajarsiswakelas XI Teknik Sepeda Motor SMK Muhammadiyah 1 Patuktahunajaran 20142015.
Penggunaan model
pembelajaran TAI Hasilbelajar belum
mencapai kriteria ketuntasan
minimal KKM Hasilbelajar
meningkatdanme ncapai kriteria
ketuntasan minimal KKM
41
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas.Istilah dalam bahasa Inggris Penelitian Tindakan Kelas PTK biasa disebut dengan
Classroom Action Research CAR. Suharsimi Arikunto 2010: 129
menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas yaitu penelitian tentang hal-hal yang yang terjadi di masyarakat atau kelompok sasaran, dan hasilnya
langsung dapat dikenakan pada masyarakat yang bersangkutan. Selanjutnya Salah satu karakterisiktik PTK adalah bersifat kolaboratif yang artinya proses
PTK selalu terjadi kerjasama antar guru, antarpeneliti atau antarpeneliti dengan pihak-pihak yang terkait dalam pemahaman, kesepakatan tentang
permasalahan, pengambilan keputusan yang akhirnya melahirkan kesamaan tindakan Trianto, 2011: 22.
Penelitian ini didesain menggunakan model Kemmis dan Taggart dengan empat tahapan dalam satu siklus yaitu tahap perencanaan, tahap
pelaksanaan tindakan, tahap observasi atau pengamatan, dan tahap refleksi. Adapun model penelitian kelas tersebut dapat digambarkan dalam bentuk
gambar sebagai berikut:
Gambar 7. Alur Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis Taggart
1. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan ini dimulai sejak peneliti menemukan suatu masalah dan merumuskan cara pemecahan masalahnya melalui tindakan
Endang Mulyatiningsih, 2011:72. Setelah peneliti menetapkan tindakan yang akan dilakukan, peneliti kemudian merencanakan tindakan dan
menyusun perangkat yang dipelukan selama proses penelitian berlangsung. Dalam tahapan ini dilakukan beberapa kegiatan, yaitu:
a. Berkoordinasi dengan guru kelas mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan penelitian, b.
Menyusun soal-soal untuk tes kognitif yang dibutuhkan untuk mengumpulkan data,
c. Mempersiapkan materi terkait sistem pengisisan melalui model
pembelajaran TAI yang akan dilaksanakan,
d. Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, dan menentukan
jadwal pemberian tindakan melalui model pembelajaran TAI .
2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksaan tindakan mengacu pada rencana yang sudah disusun pada tahap sebelumnya. Dalam pelaksanaannya, peneliti akan
berkolaborasi dengan guru dalam pelaksanaan tindakan dan dibantu beberapa mahasiswa sebagai
observer selama tahap pelaksanaan tindakan berlangsung. Tahap pelaksanaan dibagi menjadi tiga tahapan
yaitu tahap awal, tahap inti, dan tahap akhir.
3. Tahap Observasi atau Pengamatan
Observasi dilaksanakan untuk mengamati proses dan dampak dari pelaksanaan tindakan Endang Mulyatiningsih, 2011:73. Observasi
dilaksanakan saat dilaksanakan tindakan hasil belajar dengan
menerapkan model pembelajaran TAI . Observasi ini meliputi bagaimana
antusias siswa selama proses tindakan, tingkah laku siswa yang muncul, serta hambatan yang dialami ketika menerapkan model pembelajaran TAI
dipraktekkan.
4. Tahap Refleksi
Refleksi merupakan pengkajian terhadap keberhasilan dan kegagalan dalam mencapau tujuan sementara, dan untuk menentukan
tindak lanjut dalam rangka mencapai tujuan akhir. Pada tahap refleksi ini, data yang telah terkumpul dianalisis sebagai hasil refleksi dari
pelaksanaan tindakan. Hasil dari data yang telah dianalisis tersebut akan diketahui apakah tindakan yang telah dilaksanakan dapat meningkatkan