Paket Wisata yang ditawarkan

4.2.3 Opportunities Kesempatan

Opportunities atau kesempatan Subak Tegenungan terdiri dari : terdapat beberapa lahan tidur yang bisa dimanfaatkan, Tari Joged Pingitan ,sekaa gong, tersedianya inventaris subak balai kulkul, balai timbang dan pura ulun suwi pernah dikunjungi wisatwan asing, ada tempat wisata air terjun beserta satwa kera nya, ada kedai coffe luwak beserta luaknya , potensi buah kelapa.

4.2.4 Threat Ancaman

Threat atau ancaman Subak Tegenungan terdiri dari : alih fungsi lahan, menurunnya kesuburan tanah karena cenderung memakai pupuk kimia an-organik, hama dan penyakit berkembang, cuaca yang tidak menentu ekstrim, harga saprodi dan saprotan terus meningkat, luas garapan petani yang sempit, petani masih banyak berada pada garis kemiskinan, hasil panen padi sering dipermainkan oleh tengkulak penebas.

4.3. Paket Wisata yang ditawarkan

Konsep agrowisata yang ditawarkan di kawasan Subak Tegenungan adalah dibagi menjadi dua bagian yaitu 1 kesejukan, keindahan sawahnya, 2 Daerah Aliran Sungai Petanu yang memiliki air terjun waterfall serta dengan satwa kera yang ada disekitarnya. Konsep ini terbilang sederhana dan menarik, namun akan memiliki nilai jual tinggi mengingat keadaan umum Bali yang panas akan membuat orang-orang ingin menikmati kesejukan udara tanpa harus pergi jauh ke pegunungan. Sedangkan bagi wisatawan mancanegara, kesejukan dan keindahan yang didapat di areal persawahan dan Daerah Aliran Sungai akan menambah pengalaman. 4 .3.1 “ Rice Field Cycling” Paket wisata ini menawarkan track atau jalur setapak yang bisa digunakan untuk bersepeda. Selain digunakan untuk bersepeda, jalur ini juga bisa digunakan sebagai tempat jogging . Tujuan program “ Rice Field Cycling” adalah agar wahana ini dapat dinikmati semua target pasar, dari anak-anak hingga manula. Jalur ini juga paling mudah dan cepat dalam pembuatannya. Jalur sepeda ini direncanakan sepanjang ± 5 km dibuat melingkar mengelilingi luas subak dan jalur Daerah Aliran Sungai Petanu yang ada dengan tarif Rp 50.000orang wisatawan mancanegara dan Rp 30.000,- untuk wisatawan lokal. Gambar 1. Rencana jalur “ Rice Field Cycling”

4.3.2 Arung Jeram

Dengan memanfaatkan Daerah Aliran Sungai Tukad Petanu dengan ciri debit air yang besar dan deras bisa dikembangkan wisata arung jeram baik secara berkelompok maupun perorangan dengan standar keamanan yang Internasional dengan tarif 200.000Paket

4.3.3. Pembangunan “artshop”

Pembangunan artshop-artshop diperlukan untuk memudahkan wisatawan membeli cinderamata sebagai oleh-oleh telah berkunjung ke daerah Tegungan dengan menjual ciri khas daerah tersebut, dimana masyarakatnya ada yang berpropesi sebagai Garis merah merupakan jalur sepeda pelukis dan pematung serta menjual penghasilan perkebunan seperti buah kelapa muda disamping jenis oleh-oleh khas Bali lainnya. Gambar 2. Rencana DAS Tukad Petanu sebagai olah raga arung jeram Gambar 4. Rencana pengembangan pembangunan artshop

4.3.4 Pembangunan Restoran di tepi sawah

Kedai Kopi Luwak yang terdapat di seputaran daerah Tegenungan kurang cukup untuk memenuhi kebutuhan wisatawaan. Ketika berwisata, wisatawan pasti kelelahan dan lapar, maka dari itu perlu juga di tambahkan restoran-restoran yang nyaman untuk wisatawan. Restoran yang akan di bangun adalah bernuansa hijau yang terdapat di pinggir sawah. Wisata makan siang ini dapat kita nikmati sambil memandangin keindahan panorama yang ditawarkan subak. Subak Tegenungan dapat bekerjasama dengan investor untuk membangun sebuah restoran di tepi sawah tanpa merusak bagian subak. Duduk santai sambil memandangi gunung dan bentangan sawah akan memanjakan indra penglihatan para wisatawan. Ditambah lagi dengan pelayanan yang ramah dari staf restoran akan semakin memanjakan wisatawan dalam liburannya. Di bawah ini merupakan gambar sketsa wisata restoran di tepi sawah.

4.3.5 “ Plowing” Modern Traditional

Paket wisata plowing atau membajak sawah juga bisa diterapkan di Subak Tegenungan. Pada musim tanam padi Bulan April, Agustus dan Desember. Dengan paket ini, dapat memberdayakan petani sebagai pelakunya. Membajak dapat dilakukan dengan cara modern maupun tradisional. Tarif yang direncanakan untuk paket wisata ini adalah Rp 100.000orang wisatawan mancanegara dan Rp 50.000orang wisatawan dalam negeri. Gambar 5. Sketsa Restoran di tepi sawah 4.3.6 “ Special Rice Planting ” Organic Rice Paket wisata ini menawarkan bertanam padi secara manual khas petani di Bali. Target pasar dari program “ Special Rice Planting” Organic Rice adalah anak-anak dan remaja. Paket wisata ini hanya dapat dinikmati saat musim tanam, yakni sekitar Bulan April, Agustus dan Desember. Tarifnya berupa karcis masuk yang besarnya bervariasi untuk wisatawan mancanegara Rp 20.000orang dan wisatawan dalam Negeri Rp 10.000orang.

4.3.7 Special Rice Harvest ” Modern Traditional

Paket wisata ini menawarkan memanen padi bersama petani di Subak Tegenungan dengan memadukan secara tradisional maupun memanen secara modern. Paket wisata ini hanya dapat dinikmati saat musim panen, yakni sekitar Bulan Agustus, Desember dan April. Tarifnya berupa karcis masuk yang besarnya bervariasi untuk wisatawan mancanegara Rp 20.000orang dan wisatawan dalam Negeri Rp 10.000orang. Gambar 6. Paket wisata Plowing ” Modern Traditional Gambar 7. Rencana Paket wisata memanen padi 4.3.8 “Pool Fishing ” Penghasilan petani di Subak tegenungan tergolong minim, untuk itulah lahan kosong di Subak Tegenungan direncanakan digunakan sebagai kolam ikan seluas 20 are. Jika sedang ada atau tidak wisatawan, ikan yang ada tetap dapat dipanen. Berikut lahan kosong yang direncanakan sebagai lokasi kolam ikan. Tarif untuk wisatawan Rp 100.000kg ikan tangkapan. Gambar 8 Rencana lokasi “ Pool Fishing”

4.3.9 Balinese Music Performance Excercise sekaa gong dan tari joged Gandrung atau pingitan

Masyarakat Tegenungan memiliki kesenian tari joged gandrung atau dikenal dengan joged pingitan yang bertujuan untuk mengusir wabah penyakit, minta hujan dan nunas kesehatan yang dilaksanakan di Pura Desa setempat yang dilaksanakan pada sasih kelima sekitar bulan oktober, nopember,desember dan januari sebanyak delapan kali pementasan setiap hari kajeng kliwon. Hal ini bisa dimanfaatkan sebagai objek tontonan bagi wisatawan asing yang berkunjung. Program Balinese Music Performance Exercise menawarkan tontonan tarian Bali yang sakral.

4.3.10 Spiritual Ritual

Ritual keagamaan merupakan hal menarik untuk disimak wisatawan asing. Berbagai ritual keagamaan biasa dinikmati wisatawan asing. Namun, sangat jarang ada wisatawan asing yang pernah menyaksikan ritual yang dilakukan subak. Apabila Subak Tegenungan menanam padi ada sebelas jenis ritual yang dilakukan yaitu : 1.Mecaru atau magpag toya yaitu upacara yang dilaksanakan menjelang pengairan sawah yang dilakukan di pura ulun suwi. 2. Upacara Nuasin yaitu upacara mulai menanam padi 3. Mebanten bubuh yaitu upacara yang dilakukan setelah tanaman padi berumur 12 hari yang dilaksanakan pada tempat masuknya air ke sawah masing-masing petani. 4. Upacara Medugul yaitu upacara yang dilakukan setelah padi berumur 42 hari 5. Upacara Nangluk merana yaitu upacara tanaman padi berumur 60 hari stelah tanam. 6. Upacara biukukung setelah tanaman padi berumur 60-70 hari setelah tanam 7. Upacara nunas ica ring sad kayangan 8. Upacara nyaup atau pembentukan Dewi Sri dimasing-masing pematang petani setelah tanaman padi berumur 80 hari setelah tanam 9. Upacara usaba di pura ulun suwi yaitu upacara yang dilakukan menjelang panen padi yaitu pada saat berumur 100 hari setelah tanam 10. Upacara Ngemping yaitu upacara pembakaran jerami di pura ulun suwi 11. Upacara Ngodalin subak setiap tahun sekali diambil setiap purnama kapat Apabila kegiatan-kegiatan diatas ditata dengan baik serta dilakukan promosi yang bagus akan dapat menghasilkan pendapatan subak Gambar 9. Upacara biukukung

4.3.11 Special Event Tahun Baru

Dalam event tahun baru ini, Subak Tegenungan menyuguhkan festival lentera dan kembang api yang diadakan setahun sekali. Dimana ketika tanggal 31 Desember menjelang pergantian tahun festival di mulai dari pukul 6 sore. Pada jam tersebut, wisatawan sudah berkumpul di areal subak. Krama subak akan menjual kupon untuk festival ini 1 bulan sebelum acara, dengan kapasitas 1000 kupon seharga Rp 350.000. Adapun kontribusi yang didapatkan setelah membeli kupon tersebut adalah : 1. Baju kaos polos warna putih lengkap dengan celana putih panjang 2. Terompet tahun baru 3. 1 buah lentera 4. 1 buah kupon makan + minum Spesifik acaranya, pada pukul 7 malam akan di mulai acara makan malam bersama selama kurang lebih 2 jam. Pukul 9 malam di lanjutkan dengan menerbangkan 1000 lentera tahun baru yang mana sebelumnya sudah kita isi dengan tulisan harapan tahun baru di atas kertas yang di masukan ke dalam lentera. Penerbangan lentera diiringi dengan suguhan suara merdu dari penyanyi yang telah hadir untuk menghibur di malam tahun baru. Tepat jam 12 malam pihak karma subak akan menyalakan kembang api besar untuk menyambut tahun baru sambil membunyikan terompet. Di bawah ini adalah sketsa gambar festival lentera pada tahun baru. Gambar 10. Sketsa Festival Lentera 4.4. Variabel Kelayakan Yang dirancang 4.4.1 Keamanan