Gambar 10. Sketsa Festival Lentera
4.4. Variabel Kelayakan Yang dirancang 4.4.1 Keamanan
a. Pengadaan petugas patroli di setiap wilayah wisata b. Pengadaan petugas dan bangunan pusat kesehatan
c. Pengadaan alat-alat PPPK sebagai antisipasi kecelakaan d. Pengadaan monitoring secara berkala terhadap kuliner lokal yang disajikan
4.4.2 Kesejukan
a.Udara sejuk dan bebas polusi b.Penataan Tukad Petanu untuk hutan hijau
c. Pengadaan tempat sampah di wilayah yang strategis sepanjang jalur wisata d. Pengadaan tim bersih-bersih untuk menjaga keindahan tempat wisata
e. Pengaturan tata letak pasilitas wisata yang baik sehingga ada kesan menarik dan sejuk.
4.4.3 Ketertiban
a. Pengadaan tata tertib dengan sangsi yang tegas b. Penjelasan tata tertib sebelum melakukan kunjungan wisata
4.4.4 Pelayanan dan Keramahan
a. Pengadaan pemandu wisata yang berkompeten, penyertaan PKL dan pendampingan masyarakat lokal.
b. Pengadaan tourism informasi untuk mempermudah komonikasi dan kontroling
4.4.5 Keunikan, keindahan, Menarik
a. Terdapat keindahan alam yang berupa Daerah Aliran Sungai dengan ecotorism binatang keranya.
b. Kesan tradisional khas Bali dari masyarakat yang masih kental
4.4.6 Pengalaman
a. Pengalaman belajar dari laboratorium alam berupa hutan dan sungai yang ada b. Pengalaman mengenal flora dan fauna yang endemic.
4.5. Tahapan Pelaksanaan
Program diatas adalah langkah awal yang mutlak harus dilakukan untuk mengembangkan Subak Tegenungan menjadi lebih dikenal. Metode pelaksanaan
agrowisata berbasis kerakyatan di Subak Tegenungan digambarkan sebagai berikut:
Gambar 11. Tahapan dan metode pelaksanaan proyek pengembangan agrowisata Subak Tegenungan
4.5.1 Pembangunan
Pembangunan meliputi proses membuat fasilitas fisik untuk mendukung agrowisata. Pembangunan dapat meliputi pembuatan jalur sepeda, pembuatan kolam
pancing, perbaikan dan penataan balai subak dan pembangunan toilet.
4.5.2 Training atau pelatihan
Pelatihan meliputi pelatihan sumber daya manusia SDM atau petani di Subak Tegenungan. Pariwisata berbasis kerakyatan akan sulit dilakukan apabila SDM
didalamnya tidak siap. Untuk itulah pelatihan dibutuhkan. Pelatihan ini nantinya juga akan memudahkan menentukan susunan personalia yang akan terlibat dalam rencana
wisata. Pelatihan dapat meliputi : perubahan pola tanam, pelatihan padi System Rice Intentification
SRI, Sistem Jajar Legowo 2:1, organik, pelatihan bahasa asing.
4.5.3 Kerjasama dan Promosi
Kerjasama juga dilakukan dengan SIMANTRI yang berlokasi di Desa Kemenuh dalam rangka memeroleh biourine pestisida organik dan pupuk organik untuk
merealisasikan pertanian organik. Promosi bisa terbagi menjadi 2, yaitu promosi oleh pihak penyelenggara dan
promosi oleh wisatawan yang merasa puas dengan kunjungannya. Promosi bisa dilakukan oleh rekan kerjasama, yakni travel agen. Travel agen akan membuat
kunjungan wisatawan asing akan meningkat.
4.5.4 Pelaksanaan
Setelah tahap pembangunan; trainingpelatihan; kerjasama dan promosi dilakukan dilanjutkan dengan tahap pelaksanaan yang meliputi servis langsung terhadap wisatawan
yang datang.
4.5.5 Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk terus memperbaiki lokasi agrowisata Subak Tegenungan menjadi lebih baik. Sehingga wisatawan yang datang bisa terus meningkat.
Tanpa harus khawatir dengan apapun karena kawasan sawahlah yang dipamerkan.
4.6 Format Pengelola Agrowisata Subak Tegenungan