Plasticizer Sorbitol TINJAUAN PUSTAKA

9

2.4 Plasticizer

Plastisizer bahan pelembut adalah bahan organik dengan berat molekul rendah yang ditambahkan pada suatu produk dengan tujuan untuk menurunkan kekakuan dari polimer, sekaligus meningkatkan fleksibilitas dan ekstensibilitas polimer Puramawati, 2011. McHugh dan Krochta 1994, menyatakan bahwa poliol seperti sorbitol dan gliserol adalah plasticizer yang cukup baik untuk mengurangi ikatan hidrogen internal sehingga akan meningkatkan jarak intermolekul. Plasticizer didefinisikan sebagai bahan organik dengan berat molekul rendah, bahan non volatil, bertitik didih tinggi jika ditambahkan pada material lain sehingga dapat merubah sifat material tersebut. Penambahan plasticizer dapat menurunkan kekuatan intermolekuler dan meningkatkan fleksibilitas film dan menurunkan sifat barrier film. Gliserol dan sorbitol merupakan plasticizer yang efektif karena memiliki kemampuan untuk mengurangi ikatan hidrogen internal pada ikatan intermolekuler, plasticizer ditambahkan pada pembuatan plastik untuk mengurangi kerapuhan, meningkatkan fleksibilitas dan ketahanan plastik terutama jika disimpan pada suhu rendah Chandra, 2011.

2.5 Sorbitol

Sorbitol adalah senyawa monosakarida polyhidric alcohol. Nama kimia lain dari sorbitol adalah hexitol atau glusitol dengan rumus kimia C 6 H 14 O 6 .Struktur molekulnya mirip dengan struktur molekul glukosa hanya yang berbedagugus aldehid pada glukosa diganti menjadi gugus alkohol. Sorbitol pertama kali ditemukan dari juice Ash berry Sorbus auncuparia L di tahun 1872. Setelah itu,sorbitol banyak ditemukan pada buah-buahan seperti apel, plums, pears, cherris, kurma, peaches, dan apricots. Zat ini berupa bubuk kristal berwarna putih yang higroskopis, tidak berbau dan berasa manis, sorbitol larut dalam air, gliserol, propylene glycol, serta sedikit larut dalam metanol, etanol, asam asetat, phenol dan acetamida. Namun tidak larut hampir dalam semua pelarut organik. Sorbitol dapat dibuat dari glukosa dengan proses hidrogenasi katalitik bertekanan tinggi. Sorbitol umumnya digunakan sebagai bahan baku industry barang konsumsi dan makanan seperti pasta gigi, permen, kosmetik, farmasi,vitamin C, dan termasuk industri textil dan kulit Othmer, 1960. Sorbitol yang dikenal juga sebagai glusitol, adalah suatu gula alkohol yang dimetabolisme lambat di dalam tubuh.Sorbitol diperoleh dari reduksi glukosa, mengubah gugus aldehid menjadi gugus hidroksil, sehingga dinamakan gula alkohol. Glukosa dinamakan juga dekstrosa atau gula pasir yang terdapat dalam :sayur, buah, sirup jagung, sari pohon dan 10 bersamaan dengan fruktosa dalam madu. Glukosa merupakan hasil akhir pencernaan pati, sukrosa, maltose dan laktosa pada hewan dan manusia.Faith,keyes, fourth edition, 1975 . Nama sorbitol diturunkan dari nama ilmuwan dari pegunungan Ash, Sorbus aucupa ria L. Buah Rosaceae yang kaya akan kandungan sorbitol, antara lain : plums 1.7 - 4.5 berat, pear 1.2 – 2.8 berat kering, peache 0.5 – 1.3 berat dan apel 0.2 – 1 berat. Di dalam buah dan daun – daun, sorbitol dibentuk sebagai bahan kimia intermediet di dalam sintesa pati, selulosa, sorbuse, atau vitamin C. Di dalam hewan, sorbitol dapat diketahui sebagai intermediet dalam absorbsi glukosa Wikipedia.org. Sorbitol merupakan plastizer yang efektif karena memiliki kelebihan mampu untuk mengurangi ikatan hydrogen internal pada ikatan intermolekuler sehingga baik untuk menghambat penguapan air dari produk, dapat larut dalam tiap-tiap rantaipolimer sehingga akan mempermudah gerakan molekul polimer, tersedia dalamjumlah yang banyak, harganya murah dan bersifat non toksik Sulaiman, 1996.Berikut ini sifat fisik dan kimia dari sorbitol Perry, 1950 dalam anonym… a. Sifat-sifat Fisika : - Specific gravity : 1.472 -5 o C - Titik lebur : 93 o C Metasable form 97,5 o C Stable form - Titik didih : 296 o C - Kelarutan dalam air : 235 gr100 gr H 2 O - Panas Pelarutan dalam air : 20.2 KJmol - Panas pembakaran : -3025.5 KJmol b. Sifat-sifat Kimia : - Berbentuk kristal pada suhu kamar - Berwarna putih tidak berbau dan berasa manis - Larut dalam air,glycerol dan propylene glycol - Sedikit larut dalam metanol, etanol, asam asetat dan phenol - Tidak larut dalam sebagian besar pelarut organik

2.6 Gliserol