62
dan penitipan warga binaan dari berbagai daerah yang kapasitas penghuni Lapas atau Rutan tidak mencukupi.
4.1.2 Warga Binaan dan Ketenagaan Pembina Lapas Kelas II A Ambarawa
Warga binaan yang dimiliki lapas Ambarwa adalah 513 yang terbagi atas dua kelompok yaitu warga binaan dan tahanan. Warga binaan atau mereka yang
telah melalui persidangan dan sudah mendapat vonis atau ketentuan tanahan adalah orang sedangkan mereka yang masih dikategorikan tahanan atau belum
mendapatkan vonis masih dalam proses persidangan yaitu orang. Pembinaan warga binaan yang dimiliki lapas kelas II A Ambarwa adalah
orang yang terdiri dari tenaga keamana, tenaga kesehatan, tenaga keagamaan, tenaga adminitrasi warga binaan, dan tenaga penyuluhan pertukangan.
4.1.3 Seting Lapas Kelas II A Ambarawa
Lapas kelas II A Ambarwa terletak di pinggiran kota Ambarawa tepatnya daerah kawasan benteng tentara nasional Indonesia TNI Alteleri. Lapas kelas II
A Ambarawa ini merupakan bangunan tua dan sebagai pertahanan di masa penjajahan. Sebelum masuk lapas kelas II A Ambarawa akan melawati penjagaan
TNI yang berjaga 24 jam setiap hari kemungkinan kecil warga binaan untuk kabur dari lapas kelas II A Ambarwa.
4.2 Pelakasaan Penelitian
4.2.1 Proses Perijinan
Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu peneliti melakukan beberapa tahap untuk mempersiapkan perijinan penelitian. Pertama, meminta ijin lapas
63
kelas II A Ambarawa apakah Lapas tersebut dapat sebagai tempat penelitian. Kedua, meminta surat permohonan ijin penelitian dari Falkutas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Semarang yang ditanda tangani oleh a.n Dekan Falkutas Ilmu Pendidikan. Dengan nomor 1786H37. 1.1PP2010 yang ditujukan kepada Ka.
Kanwil departemen Hukum dan HAM Jawa Tengah. Ketiga, peneliti mengajukan surat permohonan ijin penelitian yang ditujukan kepada Ka. Kanwil Hukum dan
HAM Jawa Tengah yang selanjutnya surat balasan dan surat yang ditujukan kepada Lapas kelas II A Ambarawa dengan no : W9.PK.01.01.02-1262. Setelah
mendapatkan ijin dan data sejumlah warga binaan maka langkan selanjutnya peneliti melakukan penelitian.
4.2.2 Penentuan Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara purposive sampling. Warga binaan lapas ambarawa kelas II A mempunyai 513
orang warga binaan, dari 513 orang pelanggar tindak pidana hukum 213 adalah tahaan titipan dari kantor polisi, sedangakan 300 orang merupakan warga
pibanaan. Peneliti memberikan pertanyaan yang mengalami kekerasan dala pemeriksaan dalam memperoleh 200 orang warga binaan, setelah mendapat
menadapatkan 200 orang yang mengalami kekerasan dalam pemeriksaan, kemudian diberikan angket deviasi perilaku mana yang mengalami deviasi
perilaku karena kekerasan dalam pemeriksaan. Diperoleh hasil 134 orang yang mengalami kekerasan dan mengakibatkan deviasi perilaku. Sampel yang
mewakili populasi tersebut, maka peneliti mengambil sampel 35 orang.
64
4.2.3 Menyusun Instrumen
Langakah-langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam membuat instrumen pada penelitian ini adalah :
a. Menyusun Lay Out Penelitian
Pengembangan instrumen dilakukan dengan cara menentukan terlebih dahulu variabel penelitian uantuk kemudian dijadikan dalam beberapa aspek,
kemudian aspek-aspek tersebut dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator yang selanjutnya disusun menjadi beberapa butir ittem dalam sebuah kuisoner.
b. Menentukan karakteristik jawaban yang dikehendaki
Untuk menentukan jawaban dari masing-masing butir item dibuat menurut angket secara kontinun yang terdiri dari 5 jawaban alternatif dan memberikan skor
tertentu 5, 4, 3, 2, 1 untuk item favorabel dan 1, 2, 3, 4, 5, untuk item anfavaorabel .
c. Menysusun format intrumen
Format kuisoner kekerasan dan deviasi perilaku warga binaan ini disusun secara jelas untuk mempermudahkan responden dalam mengisi skala. Adapun
format kuisoner terdiri dari: 1
Kata pengantar Pada kata pengantar ini berisi penjelasan penelitian terhadap responden
yang meliputi : latar belakang penysusunan kuisoner, tujuan penelitian, kerahasian data, dan motivasi kepada responden agar menjawab pernyataan-
pernyataan dengan sebenarnya sesuai dengan keadaan responden.
65
2 Petunjuk pengisisan
Pentujuk pengisian dalam skala ini terdiri dari : cara menjawab pernyataan-pernyataan dengan memilih jawaban yang sesuai dengan diri
responden, memberikan contoh pengisian kuisoner dan menekankan kepada responden untuk mengisi kuisoner dengan jujur sesuai dengan keadaan
responden sesuai dengan keadaan responden karena hal tersebut adalah jawabann yang paling benar.
3 Identitas responden
Identitas responden meliputi : nama, tempat dan tanggal lahir, jensi kelamin dan tempat tinggal.
4 Butir-butir instrumen
Butir-butir intrumen ini berupa pernyataan kuisoner kekerasan yang terdiri dari 32 item dann kuisoner deviasi perilaku yang terdiri 56 item.
4.2.4 Melaksanakan Uji Coba