66
ragu-ragu N tidak setuju TS sangat tidak setuju STS. kedua kuisoner ini di berikan kepada 35 warga binaan yang berbeda beda tempat asal mereka dan
berbeda-beda pelanggaran yang dilakukan.
4.3.2 Pelaksanaan Skoring
Setelah melakukan pengumpulan data penelitian, peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Memberikan skor pada masing-masing jawaban yang telah diisi oleh subjek
penelitian responden dengan memberikan skor antara satu sampai dengan lima pada angket kekerasan dan angket deviasi perilaku, kemudian melakukan
tabulasi data berdasarkan jumlah item. b.
Melakukan olah data yang meliputi uji normalitas, uji lineariitas dan uji hipotesis yang dibantu dengan program SPSS Atatistical Product and Service
Sollution, yang dibantu pihak Jurusan Psikologi UNNES untuk mengolah data.
4.4 Hasil Uji Validitas Dan Reliabitas
4.4.1 Uji Validitas
Pada uji validitas, item-item yang dinyatakan valid apanila semua mempunyai signifikansi lebih kecil dari
α = 0,05. Pada angket kekerasan dalam pemeriksaan tindak pidana hukum, item yang signifikannya paling besar
mendekati 0,05 yaitu pada item nomor 20 sebesar 0,010 dan itu pun masih dibawah 0,05, dengan sebaran koefisien validitas bergerak dari 0,00 – 0,128. Item
yang tidak valid mempunyai signifikansi 0,05 yaitu pada item nomor 27 dengan
67
α 0,05 sebesar 0,389 dan item nomor 30 dengan α 0,05 sebesar 0,849. Jadi, dari 32 item angket kekerasan dalam pemeriksaan tindak pidana hukum terdapat
30 item yang dinyatakan valid dan 2 item yang tidak valid. Sementara pada angket deviasai perilaku warga binaan, item yang
signifikansinya pali besar yang berarti mendekati 0,05 adalah item no 14 sebesar 0,036 dan itupun masih dibawah 0,05, dengan sebaran koefisien validitas bergerak
dari 0,000 – 0,128. Sedangkan untuk item yang dinyatakan tidak valid atau signifikansinya 0,05 yaitu item nomor 7 sebesar 0,868, item nomor 10 sebesar
0,228, item nomor 20 sebesar 0,214, item nomor 31 sebesar 0,124, dan item nomor 34 sebesar 0,826. Jadi, dari 56 item deviasi perilaku warga binaan, terdapat
51 item yang dinyatakan valid dan 5 item yang tidak valid.
4.4.2 Uji Reliabilitas
Perhitungan reliabilitas alat ukur pada angket kekerasan dalam pemeriksaan tindak pidana hukum, menggunakan tekni Alpha. Berdasarkan dari hasil
perhitungan pada angket kekerasan dalam pemeriksaan tindak pidana hukum maka, diperoleh koefisien reliabilitas alpha sebesar 0,948. Artinya, bahwa angket
kekerasan dalam pemeriksaan tindak pidana hukum mempunyai reliabitas tinggi karena mendekati 1. Sedangkan hasil perhitungan angket deviasi perilaku warga
binaan diperoleh koefisien relibilitas alpha sebesar 0,940. Artinya, bahwa angket deviasi perilaku warga binaan juga mempunyai reliabilitas tinggi karena
mendekati 1.
68
4. 5 Hasil Penelitian
4.5.1 Gambaran Umum Kekerasan Dalam Pemeriksaan