Pengertian Kekerasan Kekerasan Dalam Pemeriksaan Tindak Pidana Hukum

26

2.2 Kekerasan Dalam Pemeriksaan Tindak Pidana Hukum

2.2.1. Pengertian Kekerasan

Kekerasan merupakan bentuk perilaku yang sering dilakukan oleh banyak pihak baik individu atau intistusi dalam masyarakat. Menurut Parrillo dalam Soetomo, 2008 : 120, Kekerasan adalah bentuk ekstrem dalam penyelesaian konflik social. Dalam kenyataan lapisan masyarakat yang merasa memperoleh kedudukan dan perlakuan tidak adil dapat beraksi dalam berbagai bentuk. Secara umum kekerasan diartikan sebagai setiap perilaku yang dapat menyebabkan keadaan perasaan atau tubuh fisik menjadi tidak nyaman. Perasaan tidak nyaman ini dapat berupa kekuatiran, ketakutan, kesedihan ketersinggungan, kejengkelan, atau kemarahan. Keadaan fisik tidak nyaman dapat berupa lecet, luka, memar, patah tulang, dan sebagainya. Pendeknya hal-hal yang dianggap secara fisik menyakitkan atau tidak enak Heddy Shri Ahimsa-Putra, 1999 dalam Mulyadi, dkk 2006. Perilaku kekerasan yang dilakukan kepada seseorang menjadi orang tersebut tidak nyaman dan menjadi mereka mengalami sakit fisik. Dalam Undang-Undang No 23 tahun 2004 menjelaskan bahwa kekerasan dalam rumah tangga adalah setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraaan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis dan atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga. 27 Galtung dalam Endang Ekowati, 2006 mendeskripsikan kekerasan sebagai suatu yang mengandung makna kekejian dan menyebabkan korban akan mengalami hambatan-hambatan dalam mengaktualisasikan potensi yang dimiliki. Hambatan tersebut dapat bersifat sementara atau berkelanjutan sedangan pontesi yang tidak teraaktualisasi dapat bersifat parsial atau melipiuti seluruh komponen pribadi atau disintegarasi. Menurut who 1999 dalam Endang Ekowati 2006, kekerasan adalah penggunaan kekuatan fisik, dan kekuasaan, ancaman atau tindakan terhadap diri sendiri, perorangan atau sekelompok orang atau masyarakat yang mengakibatkan atau kemungkinkan besar mengakibatkan memar atau trauma, kematian, kerugian psikologi, kelainan perkembangan atau perampasan hak. Menurut The National Commission Of Inquiry Into The Prevention Of Child Abuse memeberikan pengertian bahwa kekerasan pada anak yang secara langsung atau tidak langsung menyebabkan luka pada anak-anak atau menyebabkan gangguan terhadap masa depan keselamatan dan kesehatan mereka ke arah perkembangan kedewasaan. http: www.healthlrc.or.idmodules.php?op = modloadname=Newsfile+articel. Dapat ditarik kesimpulan bahwa kekerasan adalah segala sesuatu yang bisa dilakukan baik oleh individu atau institusi yang cenderung membahayakan dari aspek fisik, emosional, dan kehidupan kedepan. Beberapa pendapat ahli-ahli diatas dapat disimpulkan bahwa kekerasan adalah suatu perilaku melukai seseorang baik anak atau orang dewasa dengan sengaja yang menimbulkan luka baik yang terlihat secara fisik, luka emosional ataupun yang menjadikan seseorang menjadi pendedam, ataupun luka kedepan 28 yang berupa menjadi gila atau kehidupan yang tidak sesuai dengan kehidupan sewajarnya shizoprenia.

2.2.2. Bentuk-Bentuk Kekerasan