55
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian tentang kesiapan konselor untuk melaksanakan layanan bimbingan dan
konseling sesuai KTSP di SMA Negeri se-Kabupaten Jepara
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesiapan konselor yang ditinjau dari pemahaman dan sikap konselor untuk melaksanakan layanan
bimbingan dan konseling sesuai KTSP pada SMA Negeri di Kabupaten Jepara. Dalam deskripsi hasil penelitian ini akan dijelaskan hasil analisis deskripsi
persentase secara keseluruhan, tiap komponen, tiap indikator.
4.1.1 Kesiapan Konselor ditinjau dari Pemahaman Konselor dalam Pelayanan Bimbingan dan Konseling sesuai KTSP
Dalam hal ini kesiapan konselor dalam pelayanan Bimbingan dan Konseling dapat dilihat melalui pemahaman konselor dalam pelayanan Bimbingan
dan Konseling dan dilihat dari sikap konselor terhadap layanan Bimbingan dan Konseling. Untuk lebih jelas akan dibahas secara rinci dengan analisis deskriptif
pada masing-masing komponen dan indikator yang akan menggambarkan kesiapan konselor dalam pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah .
56
4.1.1.1 Pemahaman Konselor dalam Pelayanan BK Secara Keseluruhan dan Tiap Komponen
Berdasarkan hasil analisis deskriptif persentase pemahaman konselor dalam pelayanan bimbingan dan konseling sesuai KTSP pada SMA Negeri di
Kabupaten Jepara tahun ajaran 20092010 sebesar 61 termasuk dalam kriteria cukup. Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas dapat dilihat dari tiap
komponen yang mempengaruhi pelaksanaan pelayanan Bimbingan dan Konseling yaitu perencanaan kegiatan BK, pelaksanaan kegiatan BK, penilaian kegiatan BK,
serta pengelolaan dan pengorganisasian kegiatan BK. Hasil penelitian dapat dipaparkan dalam bentuk sebagai berikut:
Tabel 4.1
Pemahaman Konselor dalam Pelayanan Bimbingan dan Konseling No Komponen
Kriteria
1. 2.
3. 4.
Pemahaman tentang perencanaan kegiatan BK Pemahaman tentang pelaksanaan kegiatan BK
Pemahaman tentang penilaian kegiatan BK Pemahaman tentang pengelolaan dan
pengorganisasian kegiatan BK 60
65 70
78 Cukup
Cukup Baik
Baik
Diagram 4.1
57
Berdasarkan tabel dan diagram diatas dapat dideskripsikan dari tiap komponen yang mempengaruhi pelaksanaan pelayanan BK. Pada komponen
pemahaman tentang perencanaan kegiatan BK dengan persentase sebesar 60 termasuk dalam kriteria cukup, artinya bahwa konselor dapat menunjukkan
tentang tugas perkembangan siswa, dan konselor dapat menunjukkan tentang program Bimbingan dan Konseling yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
Komponen yang kedua adalah pemahaman tentang pelaksanaan kegiatan Bimbingan dan Konseling dengan persentase sebesar 65 termasuk dalam kriteria
cukup, artinya bahwa konselor dapat menunjukkan tentang esensi pelayanan kegiatan Bimbingan dan Konseling mulai dari pelaksanaan layanan sampai
kegiatan pendukung dan pengembangan media BK. Komponen yang ketiga adalah pemahaman tentang penilaian kegiatan
Bimbingan dan Konseling dengan persentase 70 termasuk dalam kriteria baik, artinya bahwa konselor telah dapat menunjukkan tentang proses dan hasil
kegiatan melalui evaluasi layanan Bimbingan dan Konseling. Komponen yang keempat adalah pemahaman tentang pengelolaan dan
pengorganisasian kegiatan Bimbingan dan Konseling dengan persentase 78 termasuk dalam kriteria baik, artinya bahwa konselor dapat bekerja sama dengan
semua personil disekolah antara lain konselor, kepala sekolah, guru mata pelajaran, wali kelas, dan staf administrasi.
Gambaran lebih mendalam dari tiap-tiap komponen dapat dilihat dari faktor-faktor yang mempengaruhi. Seperti tampak dalam tabel gambaran
58
pemahaman dalam pelayanan Bimbingan dan Konseling dilihat dari masing- masing indikator sebagai berikut:
4.1.1.2 Pemahaman Konselor dalam Pelayanan BK Tiap Indikator Tabel 4.2
Pemahaman Konselor dalam Pelayanan BK Tiap Indikator
No Indikator Kriteria
1. 2.
3. 4.
5. Pemahaman tentang tugas Perkembangan siswa
Pemahaman tentang program BK Pemahaman tentang esensi pelayanan BK
Pemahaman tentang proses dan hasil kegiatan BK
Pemahaman tentang peran dalam pengelolaan dan organisasi kegiatan BK
73 55
65 70
78 Baik
Tidak Baik Cukup
Cukup Baik
Diagram 4.2
59
Dari Tabel dan diagram diatas pada pemahaman tentang tugas perkembangan siswa dengan persentase sebesar 73 termasuk dalam kriteria
baik, artinya konselor dapat menunjukkan tentang tugas perkembangan siswa yang digunakan sebagai acuan dalam pembuatan program. Sedangkan pada
pemahaman tentang program Bimbingan dan Konseling dengan persentase sebesar 55 termasuk dalam kriteria tidak baik. Artinya bahwa dalam
perencanaan kegiatan Bimbingan dan Konseling konselor tidak dapat menunjukkan penyusunan program Bimbingan dan Konseling dengan baik dan
benar. Pada indikator pemahaman tentang esensi pelayanan BK dengan
persentase sebesar 65 pada kriteria cukup, artinya bahwa konselor mulai dapat menunjukkan esensi pelayanan BK sesuai dengan prosedur yang ada, diharapkan
siswa dapat berkembang secara optimal karena konselor mampu memahami tentang layanan Bimbingan dan Konseling, kegiatan pendukung, keterampilan,
dan media Bimbingan dan konseling Pada indikator pemahaman tentang proses dan hasil kegiatan BK dengan
persentase sebesar 70 termasuk dalam cukup, artinya bahwa konselor mulai dapat menunjukkan proses dan hasil kegiatan Bimbingan dan Konseling. Konselor
mulai memahami tentang evaluasi segera, evaluasi jangka pendek, evaluasi jangka panjang, serta evaluasi layanan yang dilaksanakan agar layanan BK disekolah
dapat berjalan dengan maksimal. Indikator pemahaman tentang peran dalam pengelolaan dan organisasi
kegiatan BK dengan persentase 78 termasuk dalam kriteria yang baik, artinya
60
bahwa konselor mampu menunjukkan tentang perannya dalam pengelolaan dan organisasi kegiatan BK disekolah. Hal ini dapat dilihat pada kerja sama antar
personil sekolah yaitu konselor, kepala sekolah, guru mata pelajaran, wali kelas, dan staf administrasi.
4.1.2 Kesiapan Konselor ditinjau dari Sikap Konselor terhadap Layanan Bimbingan dan Konseling sesuai KTSP
4.1.2.1 Sikap Konselor terhadap Layanan BK Secara Keseluruhan dan Tiap Komponen
Hasil analisis deskriptif persentase sikap konselor terhadap layanan bimbingan dan konseling sesuai KTSP pada SMA Negeri di Kabupaten Jepara
tahun ajaran 20092010 secara keseluruhan sebesar 69 termasuk dalam kriteria cukup. Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas dapat dilihat dari tiap
komponen yaitu kognitif, afektif, dan konatif. Hasil penelitian dapat dipaparkan dalam bentuk sebagai berikut:
Tabel 4.3
Sikap Konselor terhadap layanan Bimbingan dan Konseling KTSP No Komponen
Kriteria
1. 2.
3. Kognitif
Afektif Konatif
75 68
55 Baik
Cukup Tidak Baik
Diagram 4.3
75 68
55
20 40
60 80
Kognitif Afek tif Konatif
P e
rs e
n ta
s e
K omponen
Sikap Konselor Terhadap Layanan BK Sesuai KTSP
61
Berdasarkan tabel dan diagram diatas menunjukkan bahwa sikap konselor
pada komponen kognitif dengan persentase 75 termasuk dalam kriteria baik, artinya bahwa sikap kognitif konselor telah memiliki pengetahuan, pandangan,
dan keyakinan terhadap layanan BK sesuai KTSP. Komponen afektif dengan persentase 68 dalam kriteria cukup, artinya konselor mulai memiliki perasaan
terhadap layanan BK sesuai KTSP. Sedangkan pada komponen konatif dengan persentase 55 terdapat dalam kriteria tidak baik, artinya konselor kurang
memiliki kecenderungan untuk mengimplementasikan layanan BK sesuai KTSP dengan baik dan benar.
4.1.2.2 Sikap Konselor terhadap Layanan BK Tiap Indikator Tabel 4.4
Sikap Konselor terhadap Layanan BK tiap Indikator
No Komponen Kriteria
1. 2.
3. 4.
5. Pengetahuan
Pandangan Keyakinan
Perasaan Perilaku
69 79
81 68
55 Cukup
Baik Baik
Cukup Tidak Baik
Diagram 4.4
62
Pada tabel dan diagram diatas menunjukkan pada indikator pengetahuan dengan persentase 69 terdapat dalam kriteria cukup, artinya konselor mulai
memiliki pengetahuan yang luas terhadap layanan Bimbingan dan Konseling yang dilaksanakan. Hal ini nampak terlihat dari pengetahuan konselor yang dapat
terlihat dari pembuatan program BK, pelaksanaan kegiatan BK, serta evaluasi program BK.
Pada indikator pandangan dengan persentase 79 berada dalam kriteria baik, artinya konselor memiliki pandangan terhadap layanan Bimbingan dan
Konseling sesuai KTSP dengan dapat meningkatkan kinerja konselor untuk lebih baik dalam pelaksanaan kegiatan BK di sekolah.
Pada indikator keyakianan dengan persentase 81 dalam kriteria baik artinya konselor mempunyai keyakinan terhadap layanan Bimbingan dan
Konseling sesuai KTSP yang dapat meyakinkan dirinya bahwa konselor dapat membantu mengembangan potensi siswa dengan baik sesuai dengan bakat, minat,
serta kemampuan siswa. Pada indikator perasaan dengan persentase 68 berada dalam kriteria
cukup, artinya konselor mulai mempunyai perasaan terhadap layanan Bimbingan dan Konseling sesuai KTSP dengan perasaan senang ketika melaksanakan layanan
konseling di sekolah. Sedangkan pada indikator perilaku dengan persentase 55 berada pada kriteria tidak baik, artinya konselor dalam perilakunya kurang
terhadap implementasi layanan Bimbingan dan Konseling sesuai KTSP. Hal ini dapat dilihat dari cara berperilaku konselor terhadap layanan Bimbingan dan
Konseling melalui bentuk kegiatan yang dilaksanakannnya.
63
4.2 Pembahasan