Validitas Reliabilitas Validitas dan Reliabilitas Data

50

3.5 Validitas dan Reliabilitas Data

3.5.1 Validitas

Penelitian ini menggunakan construc validity validitas konstruksi teoritis karena aspek-aspek yang akan diukur berlandaskan teori tertentu. Menurut Allen Yen dalam Azwar 2000: 48 validitas konstruk adalah tipe validitas yang menunjukkan sejauh mana tes mengungkap suatu trait atau konstruk teoritik yang hendak diukurnya. Konsep validitas ini bertitik tolak dari konstruksi teoritik yang lahir dari definisi-definisi yang digunakan peneliti sebagai perangkat kerja. Dalam penelitian ini, untuk mengukur validitas menggunakan rumus Product Moment karena jawaban skor responden berupa interval 1-5 sehingga skor total juga berupa interval, yang dapat dijelaskan sebagai berikut: { } { } ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − = 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r xy Keterangan: r xy : Koefisien korelasi antara x dan y N : Jumlah subjek responden ∑ X : Jumlah skor item ∑ Y : Jumlah skor total ∑ 2 X : Jumlah kuadrat skor item ∑ 2 Y : Jumlah kuadrat skor total Arikunto, 2006: 274 Hasil penghitungan diatas kemudian dikonsultasikan dengan tabel product moment dengan taraf signifikan 5, jika r hitung r tabel maka butir instrumen dapat dikatakan valid. 51 Uji coba angket pemahaman konselor dengan jumlah item 59 butir dan untuk skala sikap konselor 28 butir. Setelah diuji cobakan selanjutnya dilakukan penyekoran lampiran dilanjutkan dengan uji validitas. Perhitungan tersebut dibantu dengan alat komputer. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus Product Moment dengan taraf signifikansi 5 dan jumlah subyek 20 orang, diperoleh r tabel sebesar 0,44 dengan keterangan bahwa ternyata dari 59 butir angket pemahaman konselor dalam pelayanan BK terdapat 47 butir yang valid dan 12 butir dinyatakan tidak valid 7, 15, 18, 23, 24, 30, 39, 43, 47, 51, 54, 59. Untuk skala sikap konselor terhadap layanan BK sesuai KTSP terdiri dari 28 butir dan 23 butir yang valid dan terdapat 5 butir yang tidak valid antara lain nomor 2, 3, 11, 22, 27.

3.5.2 Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga Arikunto, 2006: 178. Dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha karena rumus Alpha untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0 Arikunto, 2006: 196. Rumus Alpha dapat dijabarkan sebagai berikut: ⎭ ⎬ ⎫ ⎩ ⎨ ⎧ Σ − ⎭⎬ ⎫ ⎩⎨ ⎧ − = 2 2 11 1 1 t b k k r σ σ Keterangan : r ii : Reliabilitas instrumen k : Banykanya butir pertanyaan banyaknya soal 52 ∑ 2 b σ : Jumlah varians butir ∑ 2 t σ : Varians total Arikunto, 2006: 196 Jika r 11 r tabel instrumen dikatakan reliabel dan jika r 11 r tabel instrumen dikatakan tidak reliabel Arikunto, 2006: 179. Adapun kriteria reliabel soal menurut Danim 2007: 1999 adalah sebagai berikut: Tabel 3.8 Kriteria Reliabilitas Soal No. Rentan Skor Kriteria 1 ..... ≤ 0,59 Reliabilitas Sangat Rendah 2 0,6 ≤ 0,89 Reliabilitas Sedang 3 0,9 ≤ 1 Reliabilitas Tinggi Dari hasil perhitungan dengan rumus Alpha, kemudian dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r reliabilitas . Apabila angka analisis yang diperoleh dari hasil perhitungan r analisis atau r 11 mempunyai reliabilitas tinggi, maka instrumen tersebut adalah reliabel atau dapat dipercaya untuk digunakan dalam penelitian yang sebenarnya. Uji reliabilitas instrumen pada angket dan skala sikap menggunakan rumus alpha dari hasil perhitungannya kemudian dikonsultasikan dengan r tabel product moment untuk N= 20 dengan taraf signifikan 5 ditemukan r hitung sebanyak 0,938 termasuk dalam kategori reliabilitas tinggi. Untuk skala sikap konselor terhadap layanan BK sesuai KTSP diperoleh taraf signifikan 5 ditemukan r hitung sebanyak 0,693 termasuk dalam reliabilitas sedang. Dengan demikian berarti r hitung dari r tabel sehingga instrumen ini dapat dikatakan reliabel untuk digunakan dalam penelitian. 53

3.6 Teknik Analisis Data