13
merumuskan serta mengembangkan program-program yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan kualitas
siswa. 3. Kepemimpinan yang demokratis dan profesional
Kepala sekolah dan guru-guru sebagai tenaga pelaksana kurikulum merupakan orang-orang yang mempunyai integritas profesional dan berkompeten
dibidangnaya. 4. Tim kerja yang kompak dan transparan
Keberhasilan pengembangan kurikulum dan pembelajaran didukung oleh kinerja tim yang kompak dan transparan dari berbagai pihak yang terlibat dalam
pendidikan. Berdasarkan konsep KTSP yang telah diuraikan diatas maka pelaksanaan
KTSP menuntut adanya kesediaan dari setiap satuan pendidikan untuk dapat melaksanakan kurikulum tersebut serta kesiapan dari guru dan setiap elemen
satuan pendidikan untuk dapat saling bekerja sama secara kompak memajukan sekolah masing-masing, serta dibutuhkan tenaga yang profesional dan
bertanggung jawab pada setiap tugasnya.
2.2.1 Kedudukan Bimbingan dan Konseling dalam KTSP
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian
tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi kelulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar
14
nasional pendidikan tersebut yaitu Standar Isi SI dan Standar Kompetensi Lulusan SKL merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 UU 202003
tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 PP 192005 tentang Standar Nasional
Pendidikan mengamanatkan kurikulum pada KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada SI dan SKL
serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standart Nasional Pendidikan BSNP. Selain dari itu, penyusunan KTSP juga harus mengikuti
ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam UU 202003 dan PP 192005. Standar isi kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP terdiri dari tiga
komponen yaitu: 1. Mata pelajaran
Mata pelajaran adalah kegiatan pembelajaran yang harus ditempuh oleh siswa dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun.
2. Muatan lokal Muatan lokal adalah kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang sesuai dengan kondisi, karakteristik dan potensi daerah, serta keunggulan daerah, yang meterinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata
pelajaran yang ada. Muatan lokal dapat berupa: bahasa daerah, bahasa asing Arab, Inggris, Mandarin, dan Jepang, kesenian daerah, keterampilan dan
kerajinan daerah.
15
3. Pengembangan diri Kedudukan Bimbingan dan Konseling terdapat dalam pengembangan
diri. Pengembangan diri adalah kegiatan pendidikan diluar mata pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah. Kegiatan pengembangan diri
merupakan upaya pembentukan watak dan kepribadian siswa yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan dengan masalah pribadi,
kehidupan sosial, kegiatan belajar, pengembangan karier, dan kegiatan ekstra kurikuler.
Kegiatan pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan potensi,
kebutuhan bakat, minat, dan karakteristik siswa sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri terdiri dari dua bagian yaitu 1 pelayanan
bimbingan dan konseling, 2 kegiatan ekstra kurikuler. Pelayanan Bimbingan dan Konseling dilaksanakan oleh konselor
sedangkan kegiatan ekstra kurikuler dapat dibimbing dan difasilitasi oleh guru dan konselor yang mempunyai kompetensi dibidangnya masing-masing.
Dalam hal ini perbedaan KTSP dengan kurikulum Bimbingan dan Konseling yang sebelumnya yaitu terdapat pada pembuatan program bimbingan
dan konseling yang berbeda dengan program yang sebelumnya. Program yang terdahulu dalam pembuatan SATLAN Satuan Layanan dan materi bimbingan
dan konseling dibuat secara terpisah tetapi pada kurikulum tingkat satuan pendidikan ini dalam pembuatan programnya satlan dan materi dijadikan satu
serta harus sesuai dengan kebutuhan siswa disekolah.
16
2.2.2 Implementasi Layanan Bimbingan dan Konseling dalam KTSP