dilakukan diakhir bulan dengan mengerjkan tugas-tugas yang diberikan oleh tutor. Hal tersebut sesuai dengan pendapat MHW:
“penilaiaannya dengan cara memberikan tes diakhir bulan, kemudian dari kehadiran peserta, dan juga dari tugas-
tugas yang diberikan.” CW.8.10, 080316
Hal ini juga diperkuat oleh pendapat NF: “penilaiaannya dengan cara ujian akhir yang diberikan oleh tutor,
kemudian dari keaktifan peserta, dan juga dari tugas-tugas yang diberikan.” CW.9.10, 100316
Suatu lembaga pasti membutuhkan yang namanya evaluasi program
karena dengan adanya evaluasi kita dapat mengetahui kemajuan apa saja yang telah dicapai dan kekurangan apa saja yang masih perlu ditingkatkan. Hal
tersebut seperti yang dituturkan oleh HPR bahwa: “untuk evaluasi diadakan di akhir bulan, tujuan dari evalusi tersebut
yaitu untuk mengetahui kinerja para staff dan kendala-kendala yang dihadapi serta untuk mengetahui kemajuan program yang telah
berjalan
”. CW.6.7, 050316 Hal tersebut juga dipertegas oleh pendapat LL bahwa:
“untuk evaluasi diadakan di akhir bulan, tujuan dari evalusi tersebut yaitu untuk mengetahui kinerja para staff dan kendala-kendala yang
dihadapi serta untuk mengetahui kemajuan program yang telah berjalan
”. CW.7.7, 050316
2. Faktor penghambat dalam Pengelolaan Program Kursus Komputer
Pengelolaan suatu program belum tentu bisa berjalan mulus sesuai dengan apa yang diharapkan oleh semua pengelola. Akan tetapi terdapat
beberapa faktor penghambat dalam proses perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi program kursus komputer, yaitu kurangnya antusias peserta didik
serta konsistensi dalam belajar. Hal ini disampaikan oleh AW sebagai berikut:
¡
“kendala yang kami hadapi saat ini yaitu semangat belajar menurun, banyak orang yang sudah memiliki hp smartphone yang berdampak
disemua segmen, konsistensi yang rendah banyak peserta didik yang berhenti ditengah jalan, ada juga yang hanya mau beli sertifikat tanpa
ikut kursus tapi tidak saya layani orang yang seperti itu mbak, antusias belajar orang dulu dengan sekarang berubah drastis
”. CW.1.11, 270216
Sedangkan MJ menyampaikan bahwa: “saat pembelajaran panas mbak, terus ngantuk pada saat penyampaian
materi. Instruktur kadang berangkat kadang tidak. Malas bangun mbak.” CW.2.3, 270216
Namun beda halnya dengan yang dialami oleh NF: “Kendalanya pada saat menghadapi peserta didik, karena peserta didik
itu memiliki kemampuan yang berbeda-beda ada yang cepat ada juga yang lambat. Sehingga saya harus bisa menyesuaikan kemampuan
mereka.” CW.9.21, 100316 Adapun solusi untuk menghadapi hal tersebut, pihak pegelola
mengambil tindakan dengan cara mengadakan pelatihan terkait program yang ada dilembaga. Selain itu, kami juga mengambil langkah untuk selalu
mengkomunikasikan kepada peserta didik apabila ada yang tertinggal dalam mengikuti pembelajaran Hal ini disampaikan oleh AW sebagai berikut:
“Mengembangkan program kewirausahaan dengan cara mengadakan pelatihan terkait bidang jasa penyewaan, service, internet. Kemudian
kita juga mengadakan program-program kursus komputer gratis untuk menarik minat peserta didik. Kami juga mengadakan program
kesekolah yang sasarannya itu para guru, kami disana mengajari
bagamana cara membuat model pembelajaran seperti itu.” CW.1.12, 270216
Sedangkan NF menuturkan bahwa: “solusinya yaa, saya sering mengkomunikasikan kepada peserta didik
apakah saya dalam memberikan materi terlalu kecepetan atau malah terlalu lambat, hal tersebut bertujuan supaya perserta didik tidak ada
yang tertinggal dalam mengikuti pembelajaran.” CW.9.22, 100316