Kajian Pendidikan Non Formal a. Pengertian Pendidikan Non Formal

kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan ketrampilan, pendidikan ketrampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik. Berdasarkan beberapa pengertian pendidikan luar sekolah diatas, apabila dilihat dari karakteristik dan tujuannya bahwa pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk pendidikan nonformal.

b. Unsur Program

Terdapat 10 sepuluh unsur program pendidikan non formal, antara lain: 1 Warga Belajar adalah anggota masyarakat yang ikut dalam satu kegiatan pembelajaran. Istilah warga belajar WB menunjukkan bahwa adanya peran aktif menentukan apa yang ingin dipelajari. Tidak adanya istilah murid atau siswa disebabkan istilah ini kurang adanya aspek keterlibatan sehingga hanya sebatas menerima tidak menjadi pemilik atau penentu pembelajaran. 2 Sumber Belajar adalah warga masyarakat yang memiliki kelebihan baik dibidang pengetahuan, keterampilan, sikap dan kemampuan serta dapat mengalihkan keahlian yang dimiliki kepada warga belajar melalui proses pembelajaran. Sumber belajar tidak terpaku pada ijasah yang dimiliki tetapi mengacu pada keunggulan diri dan mau berbagi keunggulan tersebut. Sumber belajar disebut juga dengan tutor atau narasumber teknis. 3 Pamong Belajar adalah tokoh masyarakat yang mampu dan mau membina, membimbing, mengarahkan dan mengorganisasikan program pembelajaran masyarakat disekitarnya. Pamong belajar merupakan warga sekitar yang menjamin terjadinya proses pembelajaran bagi warga belajar. Pamong belajar bukan petugas struktur pemerintahan, tetapi petugas yang diterima oleh warga belajar sebagai pembimbing mereka. 4 Sarana Belajar adalah bahan dan alat yang ada dilingkungan masyarakat yang digunakan untuk mendukung proses pembelajaran. Sumber belajar dapat berwujud: buku, lembaran, bangunan, kekayaan alam, hewan, tumbuhan dan apapun yang dapat menabah, meningkatkan pengetahuan dan wawasan warga belajar. 5 Tempat Belajar adalah tempat dimana dimungkinkan terjadinya proses pembelajaran dapat berwujud rumah, tempat pertemuan, tempat ibadah, balai desa, bangunan yang sudah tidak digunakan atau dapat juga berbentuk lapangan dan tempat bersejarah. Tempat belajar dapat terjadi dimanapun sepanjang warga belajar, sumber belajar dan pamong belajar menganggap tempat tersebut sesuai untuk mendukung pencapaian hasil belajar. 6 Dana Belajar adalah uang atau materi lain yang dapat diuangkan dalam menunjang pelaksanaan program pembelajaran yang telah disusun oleh pamong belajar bersama sumber belajar dan warga belajar. Dana belajar dapat bersumber dari pemerintah, tokoh masyarakat, pengusaha dilingkungan dimana warga belajar tinggal, maupun yang bersumber dari warga belajar sendiri atau dari warga masyarakat secara umum. 7 Ragi Belajar adalah rangsangan yang mampu membangkitkan semangat belajar warga belajar. Diharapkan melalui ragi belajar pembelajaran yang dilaksanakan terjadi tanpa paksaan, gertakan, sehingga murni berasal dari kesadaran warga belajar. 8 Kelompok Belajar adalah sejumlah warga belajar yang terdiri dari 5-10 orang, yang berkumpul dalam satu kelompok, memiliki tujuan dan kebutuhan belajar yang sama serta sepakat untuk saling membelajarkan. Kelompok beajar bersama sumber belajar dan pamong belajar yang melakukan penentuan tempat dan waktu pembelajaran. 9 Program Belajar adalah serangkaian kegiatan yang mencerminkan tujuan, isi pembelajaran, cara pembelajaran, waktu pembelajaran, atau yang disebut dengan garis besar kegiatan pembelajaran. 10 Hasil Belajar adalah serangkaian pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dikuasai warga belajar setelah proses pembelajaran tertentu dilalui dalam kurun waktu tertentu. Kebermaknaan hasil belajar bagi peningkatan mutu hidup dan kehidupan warga belajar menjadi patokan keberhasilan

c. Jenis Program

Pendidikan non formal merupakan pendidikan yang memfasilitasi pemenuhan kebutuhan masyarakat. Pendidikan non formal merupakan pendidikan sepanjang hayat life long education sehingga dikategorikan berdasarkan pada tingkatan dan kebutuhan. 1 Rumpun Pendidikan Anak Usia Dini Latar belakang pendidikan pada rumpun ini ialah anak usia dini berusia 0-5 tahun. Anak usia dini menjadi sasaran pendidikan non formal mengingat para tahap perkembangan ini manusia berada pada masa keemasan gold age yang menjadi fondasi dalam perkembangan kecerdasan masa dewasa nantinya. Pendidikan ini ditujukan untuk merangsang perkembangan otak yang memungkinkan anak menjadi lebih cerdas. Atas dasar tersebut maka pendidikan harus mengambil bagian melalui pembinaan dengan memanfaatkan semua potensi lingkungan yang dimungkinkan digunakan untuk mendidik dengan mengutamakan keterlibatan orangtua dan masyarakat dalam pelaksanaannya. Ragam pendidikan anak usia dini tersebut antara lain: Taman Bermain, Kelompok Bermain, POS PAUD, POSYANDU, TPA, dan Sekolah Minggu. 2 Rumpun Program Pemberantasan Buta Huruf Buta huruf dalam arti buta bahasa Indonesia, buta pengetahuan dasar yang dapat menunjang kehidupan dan penghidupan seharihari, buta aksara dan angka, buta akan informasi kemajuan teknologi, merupakan beban berat untuk pengembangan Sumber daya manusia yang berkualitas dalam arti mampu menggali dan memanfaatkan peluang yang ada dilingkungannya Umberto Sihombing, 2001: 42.