§¨¨
sebagai motivator dalam pelaksanaan kegiatan, sebagai pengawas ketika program berlangsung dan sebagai penganalisa kegiatan baik setelah kegitan
tersebut sedang berlangsung ataupun telah selesai.
a. Perencanaan
Perencanaan adalah proses yang sistematis dalam pengambilann keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang akan
datang Sudjana, 2004:57. Perencanaan pendidikan nonformal
merupakan kegiatan yang berkaitan dengan upaya sistematis yang menggambarkan penyusunan rangkaian tindakan dengan upaya sistematis
yang menggambarkan penyusunan rangkaian tindakan yang akan dilakukan untuk mempertimbangkan sumber-sumber yang tersedia atau
sumber-sumber yang
disediakan. Sumber-sumber
itu meliputi
sumberdaya manusia dan sumber daya non-manusia. Sumber daya manusia mencakup pamong belajar, fasilitator, tutor, warga belajar,
pimpinan lembaga dan masyarakat. Sumber daya non-manusia meliputi fasilitas, alat-alat, waktu, biaya, alam hayati dan non hayati sumber daya
buatan Sudjana, 2004:59. Pada faktanya kegiatan yang dilaksanakan oleh “AW” selaku
pengelola LKP IMDKOM telah memenuhi standar yang ada di permendiknas tentang standar pengelolaan pendidikan oleh satuan
pendidikan non formal nomor 49 tahun 2007. Peran pengelola dalam proses penyelenggaraan program ini mulai dari konseptor, motivator,
pengawas, dan penganalisa kegiatan pengelola mengingat yang
©ª©
dilaksanakan telah memenuhi semua aspek. Proses perencanaan di LKP IMDKOM yaitu dengan cara menentukan tujuan, visi dan misi terlebih
dahulu kemudian baru menentukan program-programnya dengan melakukan rapat koordinasi yang diikuti oleh semua pengelola. Hal ini
sama seperti apa yang diungkapkan oleh Sobri dkk 2009: 9.:
1 Perencanaan merupakan titik tolak untuk memulai kegiatan dan akan lebih menjelaskan tujuan yang akan dicapai 2 perencanaan
memudahkan penyesuaian dengan situasi; jika dianggap perlu untuk mengadakan koreksi dan perbaikan, setelah diadakan evaluasi yang
teratur 3 perencanaan merupakan pegangan dan arah dalam pelaksanaan 4 perencanaan mencegah, sedikitnya mengurangi
pemborosan, baik berupa pemborosan waktu, tenaga, maupun material 5 perencanaan meningkatkan kerjasama dan koordinasi 6
perencanaan memungkinkan evaluasi yang teratur 7 perencanaan memudahkan pengawasan.
Berdasarkan landasan teori diatas, teori tersebut sama dengan situasi
yang ada di LKP IMDKOM yaitu bahwa proses perencanaan dilakukan untuk memulai kegiatan dan untuk menjelaskan tujuan yang akan dicapai.
Selain itu, perencanaan juga sebagai pegangan dan arahan dalam pelaksanaan. Dengan begitu, diharapkan dapat menentukan program-
program dengan cara rapat koordinasi dengan semua pihak. Perencanaan dalam pengelolaan kursus komputer adalah tentang visi
misi, tujuan lembaga kursus; identifikasi kebutuhan belajar; peserta didik; kurikulum; pendidik dan kependidikan; sarana prasarana; pendanaan; peran
serta masyarakat
dan kemitraan.
Hal tersebut
sesuai dengan
PERMENDIKNAS Nomor 49 Tahun 2007 menyatakan bahwa dalam proses perencanaan meliputi visi misi, tujuan lembaga, membuat kurikulum,
«¬
merekrut peserta didik, pendidik dan kependidikan, menyiapkan sarana prasarana, dan pendanaan.
Berdasarkan wawancara, tujuan lembaga serta data-data yang diperoleh pada pengelola, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa: visi
lembaga menjadi lembaga pilihan masyarakat yang berkomitmen menghasilkan lulusan berkompetensi unggul. Sedangkan misi lembaga yakni
menyelenggarakan program diklat berkualitas untuk menghasilkan lulusan berkompetensi unggul. Sedangkan tujuannya yaitu untuk meningkatkan
sumber daya manusia agar dapat memasuki dunia kerja; membantu pemerintah dalam mengatasi masalah pengangguran serta menciptakan
lapangan kerja dan membantu pemerintah dalam menyelenggarakan pendidikan bagi masyarakat sesuai dengan kebutuhan. Hal tersebut sesuai
dengan pendapat Rooijakkers 1991:99 Tujuan merupakan suatu rumusan yang menunjukkan dan menjelaskan perubahan hal yang ingin dicapai.
Tujuan tersebut menunjukkan dan menjelaskan perubahan apa yang harus terjadi dan dialami oleh peserta didik, seperti perubahan pola pikir, perasaan,
dan tingkah laku warga belajar. Berdasarkan hasil wawancara dan pada indikator kurikulum serta
data-data yang diperoleh dilapangan penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: kurikulum yang dipakai dibuat oleh tutor, barulah menyusun
silabus, RPP dan membuat modul pembelajaran sesuai dengan tingkatan kursus yang diambil peserta didik kemudian didiskusikan dengan tutor yang
lain supaya tidak ada perbedaan. Materi yang diberikan kepada peserta didik