Komponen-Komponen Manajemen Pendidikan Pengelolaan Pendidikan Non Formal 1. Pengelolaan Program

kurikulum, pembinaan kurikulum, silabus, persiapan harian dan sebagainya. Berdasarkan bidang garapan manajemen atau administrasi pendidikan tersebut maka dalam penelitian ini bidang garapan manajemen atau administrasi pendidikan merupakan kajian yang digunakan untuk mengupas mengenai pengelolaan program Kursus Komputer di Lembaga Kursus dan Pelatihan LKP IMDKOM Yogyakarta.

c. Fungsi-Fungsi Manajemen Pendidikan

1 Perencanaan planning: Perencanaan mempunyai fungsi yang penting dalam manajemen pendidikan. Dalam perencanaan terkandung tujuan, rencana dan proses dalam pencapaian tujuan. “Perencanaan pendidikan dimaksudkan untuk mempersiapkan semua komponen pendidikan, agar dapat terlaksana proses belajar mengajar yang baik dalam penyelenggaraan pendidikan dalam mencapai sasaran pendidikan seperti yan g diharapkan” Veithzal Rivai Sylviana Murni, 2010: 103. Jadi Perencanaan pendidikan bertujuan untuk mempersiapkan semua komponen pendidikan agar tercapai tujuan proses belajar mengajar serta tepat pada sasaran. Berikut ini merupakan fungsi perencanaan dalam dunia pendidikan: 1 Perencanaan merupakan titik tolak untuk memulai kegiatan dan akan lebih menjelaskan tujuan yang akan dicapai 2 perencanaan memudahkan penyesuaian dengan situasi; jika dianggap perlu untuk mengadakan koreksi dan perbaikan, setelah diadakan evaluasi yang teratur 3 perencanaan merupakan pegangan dan arah dalam pelaksanaan 4 perencanaan mencegah, sedikitnya mengurangi pemborosan, baik berupa pemborosan waktu, tenaga, maupun material 5 perencanaan meningkatkan kerjasama dan koordinasi 6 perencanaan memungkinkan evaluasi yang teratur 7 perencanaan memudahkan pengawasan Sobri dkk, 2009: 9. Dalam perencanaan dikenal dengan tiga dimensi yaitu perencanaan jangka pendek short plan, perencanaan jangka menengah medium plan, perencanaan jangka panjang long plan. a Perencanaan jangka pendek short plan “Perencanaan jangka pendek short plan lebih dapat dipercaya kebenarannya. Perencanaan ini melihat sasaran yang mudah diwujudkan, karena proyeksi ekonomi yang diadakan untuk menghitung sasaran jangka pendek lebih dapat dipercaya validity Firman B. Aji S. Martin Sirait, 1990: 25. Pendapat tersebut dipahami mengingat faktor-faktor ketidakpastian yang ada dapat ditekan sampai pada batas yang paling rendah. Oleh sebab itu, perencanaan dapat disebut dengan rencana kegiatankegiatan operasional seperti bentuk, sasaran dan pelaksana program. b Perencanaan jangka menengah madium plan Rencana jangka menengah merupakan jembatan antara rencana operasional dan rencana jangka panjang. Dalam hal ini penetapan pencapaian tujuan jangka panjang menjadi lebih jelas karena sasaran dan tujuan pada semua sektor dapat dikoordinasikan dan dilihat hubungannya antara satu dengan yang lain. Rencana jangka menengah memberikan arahan dan meletakkan landasan yang 2 kuat untuk tahapan perencanaan berikutnya. Rencana jangka menengah dirumuskan melalui rencana atau cara-cara yang dipadukan agar kegiatan pelaksanaan dapat melangkah sesuai dengan tujuan yang ditentukan. c Perencanaan jangka panjang long plan Perencanaan jangka panjang merupakan sutau kerangka kebijakan. Kerangka ini menggambarkan proses koordinasi perencanaan dan program secara horizontal dan vertikal. Hasil akhir perencanaan jangka panjang merupakan gambaran umum sehingga terdapat kejelasan rencana tentang tahapan-tahapan perencanaan yang dirumuskan. Perencanaan harus memiliki sifat jelas, terpadu, teridentifikasi dan terprioritas. Keseluruhan program yang dilaksanakan tertuang dalam rincian perencanaan yang matang. Artinya bahwa tujuan, sasaran, dan komponen - komponen pendukung dalam penyelenggaraan program ditentukan oleh perencanaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena dengan adanya perencanaan, fungsi-fungsi yang lainnya tidak dapat berjalan. Dalam perencanaan harus memuat unsur-unsur yang terkandung didalamnya, seperti dinyatakan bahwa: Perencanaan pendidikan adalah kegiatan yang akan dilakukan dimasa yang akan datang untuk mencapai tujuan pendidikan. perencanaan mengandung unsur-unsur 1 sejumlah kegiatan yang ditetapkan sebelumnya, 2 adanya proses, 3 hasil yang ingin dicapai, dan 4 menyangkut masa depan dalam kurun waktu atau periode tertentu A.L. Hartani, 2011: 23. Jadi perencanaan pendidikan merupaakan kegiatan yang akan dilakukan di masa datang untuk mencapai tujuan pendidikan serta mengandung unsur perencanaan meliputi kegiatan yang ditetapkan sebelumnya, adanya proses, sedangkan hasil yang ingin dicapai serta hal dimasa depan dalam periode tertentu. Pada manajemen penyelenggaraan program, perencanaan merupakan penetapan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan perencanaan tersebut dipadukan dengan kebutuhan dan kemampuan kelompok sasaran. Aspek perencanaan meliputi pencarian dana, pengadaaan sarana dan prasarana, inventarisasi dan rencana aksi. Adapun tujuan diadakannya perencanaan adalah: 1 untuk menghindari terjadinya kesalahan dan kegagalan yang tidak diinginkan. 2 untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaan. 3 agar program yang dilaksanakan dapat sesuai atau tepat sasaran. 2 Pengorganisasian organizing Pengorganisasian organizing adalah upaya pengelola dalam mengoperasikan potensi pada tiap-tiap individu yang ada dalam struktur organisasi untuk dimanfaatkan semaksimal mungkin sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang dimiliki dengan tujuan untuk memperkuat dan meningkatkan hasil. Seorang pengelola dalam melaksanakan pengorganisasian harus memperhatikan prinsip-prinsip pengorganisasian. Beberapa prinsip pengorganisasian tersebut antara lain: