18
4. Mengenakan celana luar
Gambar 4: Proses Mengenakan Celana Luar
3. Factor - faktor Berpakaian
Berpakaian merupakan kegiatan yang dilakukan secara rutin dalam kehidupan sehari-hari. Berpakaian merupakan salah saru dari ADL a
ctivity d
a ily livin
g atau disebut aktivitas pokok bagi perawatan diri. ADL a
ctivity d
a ily livin
g mencakup perawatan diri seperti berpakaian, makan minum,
toileting, mandi, berhias, juga menyiapkan makanan, memakai telfon, menulis, mengelola uang dan sebagainya serta mobilitas seperti berguling
di tempat tidur, bangun dan duduk, transferbergeser dari tempat tidur ke kursi atau dari satu tempat ke tempat lain Sugiarto, 2005
ADL a ctivity d
a ily livin
g terdiri dari aspek motorik dan aspek
p ro
p io
sep tif
sebagai umpan balik gerakan yang dilakukan Sugiarto, 2005. Factor-faktor yang mempengaruhi ADL a
ctivity d a
ily livin g
yaitu ROM Sendi, Kekuatan Otot, Tonus otot,
o sep
tif Persepsi visual, Kognitif,
19 Koordinasi, dan Keseimbangan. Sedangkan factor yang mempengaruhi
penurunan ADL a ctivity d
a ily livin
g menurut Hadiwynoto 2005 adalah:
a. Kondisi fisik misalnya penyakit menahun, gangguan mata dan telinga b. Kapasitas mental
c. Status mental seperti kesedihan dan depresi d. Penerimaan terhadap fungsinya anggota tubuh
e. Dukungan anggota keluarga
C. Anak Down Syndrome 1. Pengertian Anak Down Syndrome
o w
n syn
d ro
m e
merupakan salah satu klasifikasi anak dengan retardasi mental yang disebabkan oleh kelainan genetik. Kelain genetik
menyebabkan keterbelakangan dalam fisik dan mental, dengan ciri-ciri yang khas pada fisiknya. Keterbelakangan yang dialami anak d
o w
n syn
d ro
m e
mengakibatkan keterlambatan perkembangan dalam aspek kognitif, motorik, dan psikomotorik.
Menurut Daniel P. Hallahan dan James M. Kauffman 2006 mengatakan bahwa anak tunagrahita adalah:
here a re a
n u
m b
er o f gen
etica lly rela
ted ca
u se o
f m en
ta l
reta rd
a tio
n .
hese a re
gen era
lly o
f tw o
typ es
tho se tha
t r esu
lt fro m
so m
e d
a m
a ge to
gen etica
l m eteria
l su
ch a s chro
m o
so m
a l a
b n
o rm
a litie
a n
d tho
se tha t a
re d u
e t hered ita
ry tra n
sm issio
n . We w
ill d iscu
ss three co
n d
itio n
s ---
d o
w n
syn d
ro m
e w
hich resu lts fro
m chro
m o
so m
a l
a b
n o
rm a
lity a
n d
U p
hen ylketo
n u
ria a
n d
a y
hs d isea
se b
o th o
f w
hich a re in
herited. Dari pernyataan yang diungkapkan bahwa ada beberapa penyebab
keterbelakangan mental yang terkait dengan genetik. Kelainan genetik yang merupakan kerusakan material genetik, seperti kelainan kromosom dan
transmisi turun temurun. Ada tiga kondisi yang diakibatkan, yaitu d o
w n
syn d
ro m
e yang merupakan kelainan kromosom, PKU p
hen ylketo
n u
ria dan
penyakit a
y sa chs
yang merupakan warisan.
20 o
w n
syndrome adalah suatu kondisi di mana materi genetik tambahan menyebabkan keterlambatan perkembangan anak, dan kadang
mengacu pada retardasi mental. Orang dengan down sindrom memiliki kelainan pada kromosom nomor 21 yang tidak terdiri dari 2 kromosom
sebagaimana mestinya, melainkan tiga kromosom trisomi 21 sehingga informasi genetika menjadi terganggu dan anak juga mengalami
penyimpangan fisik Smart, 2010: 127. n
d ro
m o
w n
adalah suatu kumpulan gejala akibat dari abnormalitas kromosom, biasanya kromosom
21, yang tidak berhasil memisahkan diri selama meiosis sehingga terjadi individu dengan 47 kromosom. Sindrom ini pertama kali diuraikan oleh
Langdon Down pada tahun 1866. Anak
o w
n n
d ro
m e
merupakan anak yang menderita kelainan o
w n
n d
ro m
e atau dikenal dengan
riso m
i 2 Seorang anak dengan
d o
w n
syn d
ro m
e tidak memiliki 46 kromosom, melainkan 47 kromosom. Hal
ini terjadi karena kelebihan kromosom nomor 21 yang terjadi karena kesalahan pada waktu pembelahan sel. Pada awal perkembangannya anak
d o
w n
syn d
ro m
e terlihat normal, tetapi setelah memasuki tahap pra-sekolah
secara umum mengalami perlambatan dalam perkembangan fisik, bahasa, dan sosialisasi. Sebagian besar anak d
o w
n syn
d ro
m e
memiliki fungsi intelektual pada rentang ketidakmampuan menengah m
o d
era tely
-d isa
b led
, tetapi rentang tersebut luas Lyen, 2002, hal.64 dalam Frieda, 2014.
Berdasarkan dari beberapa uraian diatas maka dapat disimpulakan bahwa anak dengan d
o w
n syn
d ro
m e
merupakan anak yang memiliki kelainan genetik, dimana kromosom 21 meiliki kelaianan yang disebut
riso m
i 2 . Kelainan genetik ini menyebabkan anak mengalami
21 keterlambatan perkembangan fisik, bahasa, dan social. Selaian itu, fungsi
intelektual anak dengan d o
w n
syn d
ro m
e pada rentang ketidak mampuan
menengah dalam rentang yang luas.
2. Karakteristik Anak Down Syndrome
Pemahaman mengenai karakteristik anakan d o
w n
syn d
ro m
e tidaklah
terlepas dari pembahasan mengenai penyebab anak d o
w n
syn d
ro m
e. Terdapat beberapa kondisi yang menyebabkan anak mengalami gangguan
d o
w n
syn d
ro m
e yaitu, terjadinya pembelahan sel yang kurang sempurna
karena adanya kelainan hormonal, paparan radiasi sinar X -ra y , infeksi
yang disebabkan virus yang salah satunya virus toksoplasma, serta masalah kekebalan tubuh atau predisposisi genetik. Kemungkinan munculnya d
o w
n syn
d ro
m e
juga kondisi ibu pada saat hamil, dimana usia ibu yang lebih dari 35 tahun memiliki resiko lebih besar. Selain itu, ekstra kromosom juga bisa
berasal dari sperma ayah. Penemuan menunjukkan semakin tua usia ayah juga dapat meningkatkan resiko memiliki anak d
o w
n syn
d ro
m e
Davison and Neale, 1997: 414.
Ada 3 jenis do w
n syn
d ro
m e
seperti yang di jelaskan Hallahan dan Kauffman 1988: 57, yaitu:
here a re b
a sica
lly three d ifferen
t typ es o
f d o
w n
syn d
ro m
e. n
child ren
w ith the triso
m y
2
+
typ e
,
b y fa
r the m o
st co m
m o
n there is
a n
extra chro
m o
so m
e. n
this typ e the tw
en ty
-first set o f cro
m o
so m
es is a
trip let ra
ther tha n
a p
a i
- .
ca u
sin g a
co n
d itio
n ca
lled triso
m y.
he seco n
d typ
e mosaicism, re
su lt w
he
.
b eca
u se o
f fa u
lty d
evelo p
m en
t so m
e o f the in
d ivid
u a
l s cells ha ve this e
xtra chro
m o
so m
e a n
d o
ther d o
n o
t. n
tra n
slo ca
tio n
.
he third typ
e
.
a ll o
r p
a rt o
f the a xtra
chro m
o so
m e o
f tw en
ty -first p
a ir b
ec o
m es a
tta ched
to a
n o
ther o f the chro
m o
so m
es p a
irs. Seperti dijelaskan dalam pernyataan Hallahan dan Kauffman
tersebut bahwa ada 3 jenis d o
w n
syn d
ro m
e
.
yaitu yang paling umum anak