Metode pembuatan tablet Tinjauan Pustaka 1. Tablet

bahan pengikat maka diperlukan bahan penghancur yang lebih efektif. Bahan penghancur yang umum digunakan adalah amilum, alginat dan selulosa Voigt, 1984. d. Bahan Pelicin Bahan pengatur aliran glidant berfungsi memperbaiki sifat alir massa atau granul yang akan ditablet dan mengurangi penyimpangan massa sehingga meningkatkan ketepatan dosis dari tablet. Bahan pelicin lubricant berfungsi memudahkan mendorong tablet ke atas keluar cetakan melalui pengurangan gesekan antara dinding dalam lubang ruang cetak dengan permukaan sisi tablet. Bahan pemisah bentuk anti adherent berfungsi mengurangi lekatnya massa tablet pada dinding ruang cetak dan permukaan punch serta menghasilkan kilap pencetakan pada tablet Voigt, 1984. e. Bahan pewarna dan perasa Penggunaan zat warna dalam tablet memberikan keuntungan yaitu menutupi warna obat yang kurang baik, identifikasi hasil produksi dan membuat suatu produk lebih menarik. Zat pemberi rasa biasanya dibatasi pada tablet kunyah atau tablet lainnya yang ditujukan untuk larut di dalam mulut Banker dan Anderson, 1986.

2. Metode pembuatan tablet

Tablet dibuat dengan 3 cara umum, yaitu granulasi basah, granulasi kering mesin rol atau mesin slag dan kempa langsung Anonim, 1995. commit to user a. Metode Granulasi Basah Wet Granulation Granulasi basah merupakan suatu proses perubahan dari bentuk serbuk halus menjadi granul dengan bantuan larutan bahan pengikat. Pada granulasi basah ini bahan pengikat yang ditambahkan agar dihasilkan massa lembab jumlahnya harus relatif cukup, karena kekurangan atau kelebihan bahan pengikat akan menyebabkan granul yang tidak sesuai dengan yang diinginkan dan akan mempengaruhi hasil akhir tablet. Keuntungan metode granulasi basah: 1 Meningkatkan kohesifitas dan kompaktibilitas serbuk sehingga diharapkan tablet yang dibuat dengan mengempa sejumlah granul pada tekanan kompresi tertentu akan menjadi massa yang kompak, mempunyai penampilan bagus, keras dan tidak rapuh. 2 Obat yang mempunyai tekanan tinggi, sifat alir dan kompaktibilitas yang jelek dengan metode granulasi basah dapat menghasilkan sifat alir dan kompaktibilitas yang baik untuk dicetak. 3 Sistem granul basah mencegah terjadinya segregasi komponen penyusunan tablet yang telah homogen selama proses pengempaan. 4 Granulasi basah dapat memperbaiki kecepatan pelarutan obat dengan memilih pengikat dan pelarut yang sesuai. Kelemahan pada granulasi basah yaitu dibutuhkan tempat kerja yang luas dengan suhu dan kelembaban yang dikontrol karena banyak tahapan dalam proses granulasi basah ini Siregar Saleh, 2010. perpustakaan.uns.ac.id commit to user b. Metode Granulasi Kering Dry Granulation Granulasi kering dilakukan dengan cara menekan massa serbuk pada tekanan tinggi sehingga menjadi tablet besar yang tidak berbentuk baik, kemudian digiling dan diayak hingga diperoleh granul dengan ukuran partikel yang diinginkan. Keuntungan granulasi kering adalah tidak diperlukan panas dan kelembaban dalam proses granulasi Anonim, 1995. Granulasi kering dilakukan apabila zat aktif tidak mungkin digranulasi basah karena tidak stabil atau peka terhadap panas danatau lembab atau juga tidak mungkin dikempa langsung menjadi tablet karena zat aktif tidak dapat mengalir bebas, danatau dosis efektif zat aktif terlalu besar untuk kempa langsung. Sebagai contoh asetosal dan vitamin pada umumnya dibuat menjadi tablet dengan granulasi kering Siregar Saleh, 2010. c. Metode kempa langsung Metode cetak langsung ini digunakan untuk bahan-bahan yang memiliki sifat mudah mengalir sebagaimana juga sifat-sifat kohesifnya yang memungkinkan untuk langsung dikompresi dalam mesin tablet tanpa memerlukan granulasi basah atau kering Ansel, 1989.Kempa langsung juga memiliki keuntungan yaitu tidak memerlukan tenaga kerja yang banyak, prosesnya kering, dan tahapan prosesnya pun sedikit Banker dan Anderson, 1986.

3. Pengeringan