commit to user 27
B. Pembuatan Simplisia
Pembuatan simplisia dilakukan dengan cara rimpang temu kunci Boesenbergia panurata Roxb. Schelcht dipotong-potong dan dikeringkan.
Menurut Anonim 1977, simplisia rimpang temu kunci Boesenbergia panurata Roxb. Schelcht memiliki tebal 2 mm hingga 5 mm, rimpang temu kunci
dipotong-potong setebal 2 mm sampai 5 mm. Tujuan simplisia dipotong-potong adalah supaya permukaan simplisia yang bersentuhan dengan cairan penyari
semakin luas sehingga semakin baik penyariannya.
Setelah dipotong-potong, rimpang temu kunci Boesenbergia panurata Roxb. Schelcht dikeringkan pada suhu 40°C selama beberapa hari hingga
mencapai bobot yang tetap konstan. Fungsi pengeringan adalah untuk menguapkan air yang terdapat dalam dinding sel sehingga terjadi pengerutan dan
terdapat pori-pori. Pada simplisia kering, pori-pori di dalam dinding sel akan terisi udara, tetapi apabila dibasahi maka pori-pori tersebut akan berisi cairan penyari
dan sel akan mengembang. Pengeringan dilakukan pada suhu 40°C karena pada simplisia rimpang temu kunci Boesenbergia panurata Roxb. Schelcht
mengandung minyak atsiri yang bersifat volatil mudah menguap. Dari rimpang temu kunci Boesenbergia panurata Roxb. Schelcht sebanyak 1,25 kg
diperoleh simplisia rimpang temu kunci Boesenbergia panurata Roxb. Schelcht sebanyak 950 g.
C. Proses Ekstraksi
Proses ekstraksi yang dilakukan pada penelitian ini adalah maserasi. Dipilih metode maserasi karena maserasi merupakan cara penyarian yang
commit to user 28
sederhana, dilakukan dengan cara merendam bahan simplisia dalam cairan penyari. Lama proses penyarian dalam maserasi harus cukup agar konsentarsi
larutan di dalam dan di luar sel sama seimbang. Lama proses maserasi rimpang temu kunci Boesenbergia panurata Roxb. Schelcht adalah 4 hari.
Karena maserasi hanya dapat menyeimbangkan larutan di dalam dan di luar sel maka maserasi diulang kembali remaserasi. Remaserasi bertujuan untuk
menarik zat aktif yang masih tersisa di dalam simplisia. Agar zat aktif yang ada di dalam sel keluar semua maka dilakukan remaserasi hingga 3 tiga kali.
Selain proses penyarian, keberhasilan proses ekstraksi juga ditentukan oleh cairan pelarut. Cairan pelarut yang digunakan harus sesuai agar zat yang
diinginkan dapat terlarut ke dalam cairan pelarut tanpa mengikutsertakan zat-zat tak yang diinginkan. Pelarut yang digunakan dalam penelitian ini adalah etanol
96 karena lebih selektif dalam melarutkan zat aktif yang terdapat dalam rimpang temu kunci. Windholz et al., 1983 menyatakan bahwa komponen antijamur
sebagian besar dapat larut dalam alkohol, seperti galangin, eugenol, kaemferol, kuersetin, dan golongan flavonoid. Voigt 1994 juga menyatakan bahwa etanol
sangat sering menghasilkan suatu hasil bahan aktif yang optimal, tetapi bahan pengotor hanya dalam skala kecil turut dalam cairan pengekstraksi.
Dari 600 g simplisia rimpang temu kunci Boesenbergia panurata Roxb. Schelcht yang dimaserasi diperoleh ekstrak rimpang temu kunci Boesenbergia
panurata Roxb. Schelcht sebanyak 55 gram. Ekstrak temu kunci Boesenbergia panurata Roxb. Schelcht yang dihasilkan merupakan ekstrak kental memiliki
warna coklat pekat dengan bau khas temu kunci. Gambar proses ekstraksi
commit to user 29
simplisia rimpang temu kunci Boesenbergia panurata Roxb. Schelcht dapat di
lihat pada Lampiran 12. D.
Pembuatan Krim Tipe MA Ekstrak Rimpang Temu Kunci
Krim adalah bentuk sediaan setengah padat berupa emulsi yang mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar
yang sesuai mengandung fase air tidak kurang dari 60. Krim tipe MA merupakan bentuk sediaan setengah padat berupa emulsi minyak dalam air. Cara
pembuatan krim yaitu bagian lemak dilebur di atas tangas air kemudian tambahkan bagian airnya dengan zat pengemulsi, aduk sampai terjadi suatu
campuran berbentuk krim Syamsuni, 2006. Asam stearat merupakan asam organik padat yang diperoleh dari lemak
yang berfungsi sebagai basis krim pada fase minyak. Cera alba merupakan malam yang telah diputihkan yang diperoleh dari sarang lebah dan digunakan sebagai
basis krim pada fase minyak. Vaselin album merupakan campuran hidrokarbon yang telah diputihkan yang diperoleh dari minyak nabati. Vaselin Album
digunakan sebagai basis krim pada fase minyak. Nipasol merupakan serbuk yang sangat sukar larut dengan air dan berfungsi sebagai pengawet, oleh karena itu
Nipasol dimasukkan dalam fase minyak Anonim, 1979. TEA merupakan cairan kental yang digunakan sebagai zat pengemulsi
emulgator untuk krim tipe MA sehingga masuk fase air. Propilenglikol merupakan cairan kental yang digunakan sebagai basis krim dan penstabil pada
fase air. Aquadest merupakan cairan tak berwarna, tidak mempunyai rasa dan tidak memiliki bau dan digunakan sebagai basis krim pada fase air. Nipagin
commit to user 30
merupakan pengawet dan larut dalam air hangat, oleh karena itu nipagin dimasukkan dalam fase air.
Jadi yang masuk dalam fase minyak antara lain asam stearat, cera alba, vaselin album, TEA, dan nipasol. Sedangkan fase air antara lain TEA, nipagin,
propilenglikol, dan aquadest. Semua bahan yang termasuk dalam fase minyak kecuali nipasol
dimasukkan dalam cawan porselen kemudian dilebur hingga mencair. Sementara melebur fase minyak, fase air TEA, propilenglikol dan aquadest dimasukkan
dalam gelas beaker kemudian dipanaskan. Setelah fase minyak mencair kemudian ditambahkan nipasol dan dimasukkan dalam mortir hangat. Sementara itu fase air
diangkat lalu ekstrak dan nipagin dimasukkan ke dalam fase air dan diaduk. Ekstrak tidak ikut dipanaskan karena zat berkhasiat dalam ekstrak minyak atsiri
akan menguap. Kemudian fase air dimasukkan dalam fase minyak dan diaduk hingga membentuk krim. Krim yang dihasilkan dapat dilihat pada Lampiran 13.
Tabel II. Hasil Krim tipe MA ekstrak rimpang temu kunci
Formula I Formula II
Formula III Warna
Kuning kecoklatan Kuning kecoklatan
Kuning kecoklatan Bau
Khas minyak atsiri temu kunci
Khas minyak atsiri temu kunci
Khas minyak atsiri temu kunci
Bentuk Konsistensi agak padat
sangat kental Konsistensi lunak
agak kental Konsistensi paling
lunak tidak kental
E. Hasil Uji Sifat Fisik Krim Ekstrak Rimpang Temu Kunci