commit to user 18
Tabel I. Formulasi krim
krim tipe MA Formulasi
I II
III fase minyak : fase air
40 : 60 35 : 65
30 : 70 Komposisi
Bobot ekstrak temu kunci
3,000 g 3,000 g
3,000 g fase
minyak Asam stearat
6,471 g 5,661 g
4,851 g Cera Alba
0,863 g 0,755 g
0,647 g vaselin album
3,451 g 3,019 g
2,587 g Nipasol
0,015 g 0,015 g
0,015 g Fase air
triethanolamin 0,450 g
0,450 g 0,450 g
Nipagin 0,045 g
0,045 g 0,045 g
Propilenglikol 1,709 g
1,856 g 2,003 g
Aquadest 13,996 g
15,199 g 16,402 g
Total 30,000 g
30,000 g 30,000 g
Perhitungan penimbangan bahan-bahan obat dalam Tabel I dapat dilihat pada Lampiran 2.
c. Bahan untuk uji daya fisik krim antara lain: krim temu kunci, dan
aquadest.
B. WAKTU dan TEMPAT PENELITIAN
1. Waktu Penelitian
Waktu dilakukan penelitian adalah dari bulan Agustus 2011 sampai Oktober 2011.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di dua laboratorium. Untuk ekstraksi, uji pH krim, uji stabilitas emulsi krim dilakukan di laboratorium MIPA pusat Sublab. Biologi
Universitas Sebelas Maret Surakarta sedangkan untuk pembuatan dan uji sifat fisik meliputi uji daya sebar dan uji daya lekat dilakukan di laboratorium
Farmasetika Universitas Sebelas Maret Surakarta.
commit to user 19
C. CARA KERJA PENELITIAN
1. Pengolahan rimpang temu kunci menjadi simplisia
Gambar 3. Bagan pengolahan rimpang temu kunci menjadi simplisia
2. Pengolahan simplisia menjadi ekstrak
Gambar 4. Bagan pengolahan simplisia menjadi ekstrak rimpang temu kunci
dipotong tebal 2mm-5mm
dikeringkan di oven suhu 40°C
simplisia kering
Simplisia rimpang temu kunci Maserasi
Simplisia : etanol = 1:7,5 Temperatur ruang, 4 hari
Residu penyaringan
Filtrat penguapan
Ekstrak kental Rimpang Temu kunci
commit to user 20
3. Pembuatan krim tipe MA
Gambar 5. Bagan pembuatan krim tipe MA aquadest + TEA +
Propylen glycol
pemanasan T+ 70°C
pengadukan T+ 70°C
Ekstrak temu kunci
Nipagin Sediaan B
pencampuran T+ 70°C
pengadukan dan penghilangan panas
Krim tipe MA Acid stearat + Cera alba
+ Vaselin albi +
Peleburan T+ 70°C
pengadukan T+ 70°C
Nipasol
Sediaan A
commit to user 21
4. Uji sifat fisis krim
Pengujian yang dilakukan terhadap krim terdiri diri uji sifat fisik antara lain:
a. Uji Homogenitas krim
Gambar 6. Bagan uji homogenitas krim
Anonim, 1974. b.
Uji Organoleptis krim
Gambar 7. Bagan uji organoleptis krim diamati
organoleptis warna, bau dan bentuk
konsistensi Percobaan diulangi 3x
setiap seminggu sekali selama 8 minggu Krim
Krim
dioleskan Sekeping kaca
diamati homogen atau tidak
Percobaan diulangi 3x setiap seminggu sekali selama 8 minggu
commit to user 22
c. Uji daya sebar krim
Gambar 8. Bagan uji daya sebar krim
Marchaban, 1993.
0,5 g krim
Diletakkan di atas obyek glass
Obyek glass lain diletakkan di atasnya
Didiamkan 1 menit
Diukur diameter
Ditambah beban 50 g
Didiamkan 1 menit
Diukur diameter
Ditambah beban 50 g
Didiamkan 1 menit
Diukur diameter
Percobaan diulangi 3x pada minggu awal penyimpanan
commit to user 23
d. Uji daya lekat krim
Gambar 9. Bagan uji daya lekat krim
Marchaban, 1993.
0,5 g krim di letakkan di atas obyek glass
Obyek glass lain diletakkan di atasnya
Di tekan dengan beban 1 kg selama 5 menit
Obyek glass dipasang di alat tes
Variasi beban seberat 5g, 10g, 20g, 50g, dan 80g dilepaskan
Dicatat waktu hingga obyek glass terlepas
Percobaan diulangi 3x pada minggu awal penyimpanan
commit to user 24
e. Uji pH krim
Gambar 10. Bagan uji pH krim
Gozali dkk., 2009. f.
Pengukuran Stabilitas Emulsi Krim
Gambar 11. Bagan uji stabilitas emulsi krim
Suryani et. al., 2002.
krim 1 gram
dilihat angka yang tertera pada layar dimasukkan pH meter
dilarutkan aquades 10 mL
di ulangi setiap minggu hingga 8 minggu penyimpanan
5g krim
Dimasukkan wadah
Dipanaskan di oven T = 45°C, waktu 1 jam
Dimasukkan pendingin T = 0°C waktu 1 jam
Dipanaskan di oven T = 45°C, waktu 1 jam
Didiamkan hingga bobot konstan
Dihitung stabilitas emulsi
SE = bobot fase yang tersisa x 100 Bobot total bahan emulsi
commit to user 25
D. ANALISIS DATA
Data yang diperoleh dari uji sifat fisik krim selanjutnya dianalisis secara statistik menggunakan SPSS 17 for Windows. Untuk mengetahui data
terdistribusi secara normal atau tidak menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov dan untuk mengetahui homogenitas varians atau tidak menggunakan Homogenity of
varians di dalam ANOVA satu jalan. Hasil data yang diperoleh apabila homogen dan data berdistribusi normal dilanjutkan dengan analisis ANOVA satu
jalan dan uji LSD. Jika data tidak terdistribusi normal dan atau tidak homogen, maka digunakan uji Kruskal-Wallis.
commit to user
26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Determinasi Tanaman