commit to user 35
Perbedaan rerata daya sebar antara kontrol formula I dengan formula I Perbedaan rerata daya sebar antara kontrol formula I dengan formula II
Perbedaan rerata daya sebar antara kontrol formula I dengan kontrol formula II
Perbedaan rerata daya sebar antara kontrol formula I dengan formula III Perbedaan rerata daya sebar antara kontrol formula I dengan kontrol
formula III. Perbedaan rerata daya sebar antara kontrol formula II dengan kontrol
formula III Jadi dapat disimpulkan terdapat perbedaan rerata daya sebar yang
signifikan terdapat pada kontrol formula I terhadap formula I, formula II, kontol formula II, kontrol formula III, dan formula III serta perbedaan rerata daya sebar
yang signifikan terdapat pada kontrol formula II terhadap formula III. Hasil analisa statistik pengujian daya sebar krim dapat dilihat pada Lampiran 9.
4. Uji Daya Lekat Krim
Pengujian daya lekat krim dilakukan untuk mengetahui kemampuan krim menempel pada permukaan kulit. Semakin besar daya lekat krim maka absorbsi
obat akan semakin besar karena ikatan yang terjadi antara krim dengan kulit semakin lama, sehingga basis dapat melepaskan obat lebih optimal.
Kemampuan melekat yang dihasilkan krim berbanding terbalik dengan kenaikan beban yang ditambahkan. Semakin besar beban yang ditambahkan maka
kemampuan melekat krim semakin kecil. Hasil uji daya lekat krim dapat dilihat
commit to user 36
100 200
300 400
500 600
700
1 2
3 4
5 daya lekat F1
daya lekat Kontrol FI daya lekat F2
daya lekat Kontrol FII daya lekat F3
daya lekat Kontrol FIII
wakt u
det ik
5 10 20 50 80
pada Gambar 12 dan Tabel V. Untuk hasil uji daya lekat yang lengkap dapat dilihat pada Lampiran 6.
Gambar 12. Grafik daya lekat krim ekstrak rimpang temu kunci dengan variasi beban
Tabel VI. Hasil Uji Daya Lekat Selama 8 Minggu
No Formula
x ± SD 1
I 270,2 ± 244,53
2 II
126,93 ± 67,31 3
III 82,2 ± 41,56
Pada data pengamatan menunjukkan formula I memiliki daya lekat yang paling lama dibanding formula yang lainnya. Hal ini dikarenakan formula I juga
memiliki konsistensi yang paling kental padat, sehingga kemampuan melekatnya pada kulit juga semakin lama. Formula III memiliki daya melekat yang paling
kecil. Hal ini dikarenakan formula III memiliki konsistensi yang paling rendah lunakencer.
Daya lekat antara kontrol formula I dengan formula I adalah lebih besar formula I, daya lekat formula II lebih besar daripada kontrol formula II, dan daya
lekat formula III lebih besar daripada kontrol formula III. Tetapi perbedaan daya lekat tersebut tidak terlalu signifikan.
Beban gram
commit to user 37
Data hasil daya lekat ketiga formula tersebut kemudian diuji menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui data terdistribusi secara normal atau
tidak. Hasil yang diperoleh dari analisis Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa besarnya signifikan untuk Formula I, Formula II dan Formula III terhadap
kontrolnya yaitu sebesar 0,087 0,05 sehingga dapat disimpulkan data terdistribusi secara normal. Selanjutnya, dilihat tes homogenitas varians untuk
mengetahui data tersebut homogen atau tidak. Hasil yang diperoleh dari tes homogenitas varians yaitu 0,115 0,05 menunjukkan bahwa varians antar sampel
homogen sehingga dapat menggunakan uji ANOVA satu jalan. Uji ANOVA satu jalan digunakan untuk mengetahui apakah ada
perbedaan daya lekat krim dari ketiga formulasi krim yang digunakan. Hasil perhitungan ANOVA satu jalan didapat nilai F hitung 1,254 dengan nilai
signifikansi 0,316. Nilai F tabel df 5-24 pada tingkat signifikansi 0,05 adalah 2,62. Nilai F hitung 1,254 F tabel 2,62, dan signifikansi 0,316 0,05.
Artinya tidak terdapat perbedaan daya lekat krim dari ketiga formulasi krim yang digunakan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan daya lekat krim dari ketiga formulasi krim yang digunakan. Hasil analisa statistik pengujian daya
lekat dapat dilihat pada Lampiran 10.
5. Uji pH Krim