Penyediaan Bahan Dasar HASIL DAN PEMBAHASAN

xli e. Uang makan Setiap karyawan baik staf, karyawan borongan, maupun karyawan harian mendapatkan jatah uang makan setiap harinya. Dan diberikan bersamaan dengan pemberian upah setiap 2 minggu sekali. f. Keselamatan kerja karyawan Perusahaan memberikan perlindungan tenaga kerja dari potensi bahaya saat bekerja dengan pemberian perlengkapan kerja seperti pakaian kerja, sepatu kerja, masker, dan sarung tangan.

C. Penyediaan Bahan Dasar

1. Bahan Dasar dan Bahan Pembantu yang Digunakan Dalam pembuatan manisan Carica Cocktail Buah Carica , bahan utama yang digunakan adalah Buah Carica, yaitu salah satu keluarga buah Pepaya yang tumbuh di Dataran Tinggi Dieng. Buahnya berbentuk seperti granat dengan panjang 6-15 cm dan lebar diameter 3-8 cm sebesar kepalan tangan orang dewasa, dengan lima sudut memanjang dari pangkal ke ujung. Buah ini memiliki aroma khas yang harum, dan biji yang rasanya sedikit masam. Buah ini tidak bisa dinikmati secara langsung karena kulitnya mengandung enzim papain yang cukup banyak sehingga menyebabkan rasanya menjadi pahit, selain itu getah yang dihasilkan buah Carica juga dapat menyebabkan kulit terasa gatal. Oleh karena itu buah potensial ini hanya bisa dinikmati setelah mengalami pengolahan. Salah satunya dengan diolah menjadi manisan. Bahan tambahan yang digunakan dalam pembuatan manisan Carica antara lain: a. Air b. Gula Pasir c. Asam Sitrat d. Natrium Benzoat e. Food Colour pewarna makananSunset Yellow FCF xlii 2. Sumber Bahan Dasar Bahan baku Buah Carica diperoleh dari supplier yang tinggal di Dataran Tinggi Dieng. Supplier ini terdiri dari petani Carica dan para pemborong. Buah Carica yang disetorkan oleh supplier akan diterima oleh perusahaan apabila memenuhi standarisasi bahan baku yang ditetapkan oleh perusahaan. Sedangkan untuk penyediaan bahan tambahan berupa gula pasir, Asam Sitrat, Natrium benzoat, dan pewarna makanan, perusahaan memilih untuk membeli bahan tambahan tersebut di toko yang sudah menjadi mitra kerja perusahaan sejak lama, karena mitra tersebut bisa menyediakan kebutuhan perusahaan akan bahan tambahan tertentu sesuai dengan ketentuan yang dibuat perusahaan. Air yang digunakan untuk proses produksi menggunakan air dari PDAM. 3. Jumlah dan Penyediaan Dalam penyediaan bahan baku buah Carica, perusahaan tidak menetapkan jumlah persediaan buah Carica yang harus ada tiap harinya. Hal ini dikarenakan pertumbuhan tanaman Carica yang menyesuaikan kondisi cuaca setempat. Tanaman Carica akan menghasilkan buah maksimal pada saat musim penghujan, dan berbuah sedikit ketika musim kemarau. Perusahaan juga mempertimbangkan kelangkaan jumlah buah Carica yang ada di Dataran Tinggi Dieng. Tanaman Carica belum begitu populer di kalangan petani Dieng, kultur masyarakat Dieng adalah petani sayuran yang menganggap tanaman Carica tidak mempunyai nilai ekonomi tinggi seperti kentang dan kol. Menanggapi hal ini perusahaan melakukan pendekatan secara terus menerus kepada petani agar mau menanam Carica, dengan memberikan jaminan bahwa Carica yang mereka hasilkan nantinya akan dibeli oleh perusahaan. Karena hal itulah perusahaan tidak menetapkan jumlah bahan baku yang harus disediakan tiap hariminggunya, supplier yang datang menyetor buah Carica selalu diterima oleh perusahaan. Hal ini terkadang menimbulkan penumpukan bahan baku hingga terjadi overload , terutama di musim hujan. xliii Untuk penyediaan bahan pembantu gula pasir dan Asam Sitrat, perusahaan melakukan penyediaan bahan setiap hari. Perusahaan sudah memiliki mitra kerja yang bisa menyediakan gula pasir dan Asam Sitrat sesuai kebutuhan perusahaan setiap harinya. Alasan perusahaan menggunakan sistem penyediaan gula pasir dan Asam Sitrat setiap hari adalah menyesuaikan dengan kondisi finansialperputaran modal setiap harinya. Biasanya dalam sehari perusahaan bisa menghabiskan 50 – 200 kg gula pasir. Sedangkan untuk penyediaan bahan tambahan makanan seperti Natrium benzoat dan pewarna makanan, perusahaan menyediakan stok bahan untuk waktu yang lama. Karena setiap harinya penggunaan bahan- bahan tambahan ini sangat sedikit sekali, sehingga dalam sekali pembelian bisa digunakan untuk beberapa bulan produksi. 4. Spesifikasi Bahan Dasar Bahan baku Carica yang diinginkan sesuai dengan ketetapan yang disyaratkan oleh perusahaan adalah sebagai berikut: Tabel 2. Standar Penerimaan Bahan Baku Buah Carica No. Parameter Keterangan 1 Asal Dari dataran tinggi Dieng 2 Proses Matang Tuamatang di pohon 3 Ciri fisik - Kulit berwarna hijau kekuningan-kuningan - Tidak terlalu muda - Tidak terlalu tua - Tidak pecah 4 Tekstur Keras-agak lunakkenyal 5 Aroma Harum khas Carica 6 Diameter Buah Minimal 4 cm 7 Warna buah Kuning alami tidak diperam Sumber: Yuasafood Berkah Makmur, 2010. Untuk bahan tambahan gula pasir, peryaratan yang diinginkan adalah: Tabel 3. Standar Bahan Tambahan Gula Pasir No. Parameter Keterangan xliv 1 Jenis Gula Kristal Putih Rafinasi 2 Warna Putih 3 Ukuran Ukuran kristal gula halus-agak kasar 4 Kenampakan Bersih 5 Kontaminasi 0 – 1 6 Status Halal Sumber: Yuasafood Berkah Makmur, 2010. Dan untuk standar Asam Sitrat yang digunakan adalah: Tabel 4. Standar Bahan Tambahan Asam Sitrat No. Parameter Keterangan 1 Label Memiliki merk tertentu yang berijin 2 Warna Putih 3 Kenampakan Kondisi kemasan utuh dan tidak bocor 4 Kontaminasi 5 Status Halal dan belum Kadaluarsa Sumber: Yuasafood Berkah Makmur, 2010. 5. Penanganan Bahan Dasar Buah Carica yang dibawa oleh supplier ditimbang terlebih dahulu untuk memastikan beratnya. Selain berat, kualitas buah Carica juga mempengaruhi harga yang ditetapkan perusahaan. Buah yang mutunya baik harga jualnya lebih tinggi dari yang kualitasnya rendah. Pada saat penerimaan juga dilakukan pengamatan awal untuk menganalisa kondisi buah yang dibawa supplier, jika kurang memenuhi standar akan dijadikan evaluasi bagi supplier. Buah yang telah ditimbang kemudian dimasukkan gudang penerimaan bahan baku untuk diperam hingga buah menjadi layak untuk diproduksi. Jika kondisi buah sudah matang maka keesokan harinya buah akan langsung diolah. Perusahaan menetapkan peraturan untuk supplier bahwa jika buah Carica yang disetorkan tidak bisa diproses, maka harga pembelian buah tidak akan dibayarkan. Perusahaan menetapkan waktu tenggang untuk buah Carica selama pemeraman adalah 1 sampai 7 hari dengan catatan setiap hari dilakukan sortasi untuk mengecek kondisi buah yang diperam. Jika dalam rentang waktu itu ternyata ditemukan buah xlv yang tidak memenuhi standar kelayakan proses produksi seperti buah yang masih mentah, busuk, dan pecah, maka perusahaan tidak memberikan harga kepada supplier terhadap buah yang tidak bisa diproses tersebut. Namun biasanya dalam waktu 3 – 5 hari buah yang disetorkan oleh supplier telah habis diproses. Buah yang sudah matang dipisahkan dari buah yang masih mentah dan ditempatkan pada keranjang plastik agar esok harinya bisa langsung diproses. Ciri-ciri buah yang layak produksi adalah: a. Tekstur buah empuk matang atau padat mengkal b. Warna kulit buahnya kuning atau hijau tua c. Tidak ditumbuhi kapang d. Tidak busuk e. Berbau khas buah Carica 6. Bahan Pengemas Untuk pengemasan produk, perusahaan menggunakan kemasan berbahan baku plastik dan gelas kaca. Kemasan ini diperoleh dari Semarang dan Jakarta. Untuk bahan pengemas plastik baik cup mangkok maupun cup gelas menggunakan plastik jenis PP Polyprophilene, dan penutupnya berbahan baku plastik PP berlaminasi. Sedangkan untuk kemasan gelas kaca memiliki tutup berbahan baku tinplate yang di dalamnya dilapisi karet. Kemasan diperoleh dari produsen di Semarang dan Jakarta. xlvi

D. Proses ProduksiPengolahan