Bahan Tambahan Makanan TINJAUAN PUSTAKA

xx 2000. sementara di Amerika Selatan, selain sebagai bahan pembuatan selai buah pepaya ini dibuat sebagai minuman non alkohol. Buah yang masih muda dikeringkan untuk dibuat serbuk sebagai bahan pembuatan obat penyakit kulit di Eropa dan Amerika, atau sebagai obat peluruh cacing dan bahan kosmetik Neal, 1965. Sedangkan daunnya seperti halnya jenis pepaya biasa dapat dimanfaatkan sebagai pelunak daging karena kandungan zat papain, yaitu suatu senyawa protein yang bersifat mencerna.

C. Bahan Tambahan Makanan

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.722MenkesPerIX88, BTP adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan atau minuman dan biasanya bukan merupakan ingredien khas makanan, mempunyai atau tidak mempunyai milai gizi yang dengan sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud teknologi pada pembuatan, pengolahan, penyiapan, perlakuan, pengepakan, pengemasan, penyimpanan atau pengangkutan makanan, untuk menghasilkan atau diharapkan menghasilkan suatu komponen atau mempengaruhi sifat khas pangan tersebut BPOM Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan Dan Bahan Berbahaya a , 2002. Penggunaan zat warna dapat membantu dalam produksi makanan karena dapat memberikan nilai tambah dan keuntungan. Menurut NAS 1971 penggunaan warna dapat digunakan untuk: 1. Membantu memperbaiki warna alami yang berubah selama proses dan penyimpanan. 2. Menekan atau mengidentifikasi aroma secara normal dari berbagi jenis makanan 3. Memperbaiki perbedaan dan ketidaksamaan dari makanan yang dihasilkan setelah disimpan, diproses, dikemas, dan dipasarkan. 4. Membantu memberikan identitas berbagai jenis makanan. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata pewarna yang digunakan orang Amerika di atas usia 2 tahun adalah sebanyak 3,1mgkg sampai 100 mgkg per orang. Untuk penggunaan pewarna tertentu yang dibebaskan penggunaannya rata-rata boleh dikonsumsi antara 0,43mgkg sampai 250mgkg per orang Afrianti a ,2008. xxi Penggunaan pengawet benzoat dimaksudkan untuk mencegah kapang dan bakteri khususnya pada produk sirup, selai, jeli, dan cider. Benzoat sejauh ini dideteksi sebagai pengawet yang aman. Di AS benzoat temasuk senyawa kimia pertama yang diizinkan untuk makanan. Senyawa ini tergolong dalam Generally Recognized as Safe GRAS. Bukti-bukti menunjukkan, pengawet ini mempunyai toksisitas sangat rendah terhadap hewan maupun manusia. Ini karena hewan dan manusia mempunyai mekanisme detoksifikasi benzoat yang efisien Afrianti b , 2008.

D. Prinsip Pengolahan Manisan Carica