LAPORAN MAGANG DI PT. SIDO MUNCUL BERGAS, SEMARANG (PROSES PENGOLAHAN JAMU DAN SISTEM SANITASI DI PT. SIDO MUNCUL)

(1)

commit to user

LAPORAN MAGANG

DI PT. SIDO MUNCUL BERGAS, SEMARANG

(PROSES PENGOLAHAN JAMU DAN SISTEM SANITASI DI

PT. SIDO MUNCUL)

Tugas Ini Ditulis Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Ahli Madya

Teknologi Hasil Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh:

Endri Puspitasari H 3106044

PROGRAM DIPLOMA III TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


(2)

commit to user

ii

LAPORAN MAGANG

DI PT. SIDO MUNCUL BERGAS, SEMARANG

(PROSES PENGOLAHAN JAMU DAN SISTEM SANITASI DI

PT. SIDO MUNCUL)

Yang dipersiapkan dan disusun oleh Endri Puspitasari

H 3106044

Telah dipertahankan dihadapan penguji Pada tanggal:

Dan dinyatakan memenuhi syarat

Menyetujui,

Pembimbing / Penguji I

Ir. Windi Atmaka, MP NIP. 196108311988031001

Pembimbing / Penguji II

Gusti Fauza, ST, MT NIP. 197608222008012009

Mengetahui, Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

Surakarta Dekan

Prof. Dr. Ir. H. Suntoro, MS NIP. 131 124 609


(3)

commit to user

iii

MOTTO

Anda tidak boleh bernegosiasi dengan mimpi anda. Bernegosiasilah dengan apa yang harus anda lakukan untuk mencapainya. Tanpa

memimpikan keadaan yang lebih baik di masa depan, kita akan kehilangan ketertarikan untuk hidup dengan sepenuhnya.

(Mario Teguh, 2004)

Banyak orang memiliki rencana besar tetapi tidak menjadi kenyataan.

Alasannya adalah begitu banyak orang yang memiliki rencana besar tetapi gagal menepati janji-janji kecil mereka.


(4)

commit to user

iv

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur alhamdullilah kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Laporan Magang yang berjudul (Proses Pengolahan Jamu Dan Sistem Sanitasi Di PT. Sido Muncul) di PT. Sido Muncul Bergas, Semarang ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat dalam mendapatkan gelar Ahli Madya.

Di dalam penulisan Laporan Magang ini ternyata tidak dapat terlepas bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ir. H. Suntoro, MS selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin magang.

2. Ir. Heru Irianto, MM selaku Koordinator Program D III Fakultas Pertanian yang telah memberikan ijin melaksanakan magang.

3. Ir. Bambang Sigit A, MSi selaku Koordinator Magang, Ketua Prodi D III Teknologi Hasil Pertanian yang telah membantu dalam memberikan ijin pelaksanaan magang.

4. Ir. Windi Atmaka MP, selaku dosen pembimbing sekaligus dosen penguji I yang telah berkenan membimbing penulis dalam menyusun laporan ini.

5. Gusti Fauza ,ST, MT selaku dosen penguji II.

6. Dosen dan Staf D III Teknologi Hasil Pertanian Universitas Sebelas Maret yang telah memberi petunjuk dan pengarahan dalam menyusun laporan ini hingga selesai.

7. Bapak Irwan Hidayat, selaku Dewan Komisaris PT. SidoMuncul beserta direksi PT. Sido Muncul.

8. Ir. Dian Risdianto, MT, IPP selaku Manajer Departemen Lingkungan dan Proses di PT. SidoMuncul sekaligus pembimbing lapangan yang telah memberikan kontribusi, inspirasi serta ilmunya terhadap penulis.

9. Musonef ST, selaku pembimbing lapangan yang telah memberikan kontribusi,


(5)

commit to user

v

10.Bapak Aryo Pramono, Ibu Listina, Ibu Puji, Bapak Budi, Bapak Sutarno, Bapak Tri Nugroho yang telah banyak membantu penulis sepanjang perjalanan praktek lapang, juga kepada segenap karyawan PT. Sido Muncul. 11.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam penulisan Laporan Magang ini.

Namun demikian, penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Magang ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis berharap kritik dan saran yang mengarah ketingkat yang lebih baik.

Sebagai akhir kata, mudah-mudahan Laporan Magang ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Surakarta, Agustus 2010


(6)

commit to user

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

HALAMAN MOTTO... iii

KATA PENGANTAR... iv

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GAMBAR... x

BAB I. PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan Kegiatan Praktek Magang ... 4

C. Manfaat Kegiatan Praktek Magang ... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Obat Tradisional ... 6

B. Bahan Baku ... 7

C. Limbah ... 11

D. Minyak Atsiri ... 22

BAB III. TATA LAKSANA PELAKSANAAN ... 28

A. Tempat dan Waktu Praktek Magang ... 28

B. Waktu Pelaksanaan ... 28

C. Metode Pelaksanaan ... 28

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 30

A. Keadaan Umum Perusahaan ... 30

a. Lokasi Pabrik ... 30

b. Usaha yang Dijalankan ... 31

c. Arti dan Logo PT.SidoMuncul ... 32

d. Visi dan Misi Perusahaan... 32

B. Manajemen Perusahaan ... 33


(7)

commit to user

vii

2. Ketenagakerjaan ... 45

a. Perekrutan Karyawan ... 45

b. Sistem Pengajian ... 46

c. Sistem Pengembangan Tenaga Kerja ... 47

d. Jam Kerja ... 51

e. Fasilitas Perusahaan... 52

C. Peralatan yang Digunakan ... 53

1. Spesifikasi Peralatan yang Digunakan... 53

2. Mekanisme Kerjanya Mesin ... 57

D. Penyediaan Bahan Baku... 65

1. Bahan Baku yang Dipergunakan... 65

2. Cara / Sistem Pengadaan Bahan Baku ... 70

E. Proses Pengolahan ... 70

1. Tahap dan Proses yang Dikerjakan ... 70

a. Proses Pembuatan Jamu ... 70

b. Proses Pembuatan Minyak Atsiri ... 72

2. Diagram Alir Proses ... 76

3. Produk PT.SidoMuncul... 77

F. Pengendalian Mutu ( Quality Control)... 84

G. Pengepakan ... 87

1. Bahan Pengemas ... 87

2. Cara Pengemasan ... 87

3. Cara Penyimpanan ... 88

H. Pemasaran ... 89

1. Cara Pemasaran... 89

2. Cara Distribusi Produk ... 89

3. Lokasi Pemasaran... 90

I. Sistem Sanitasi Industri ... 90

1. Sanitasi Bangunan, Peralatan dan Tenaga Kerja ... 91

2. Sanitasi Selama Proses Produksi ... 95


(8)

commit to user

viii

4. Penanganan Limbah Industri ... 97

5. Unit Penanganan Limbah Industri... 98

BAB V. PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN... 109

A. Pembahasan ... 109

B. Kesimpulan... 117

C. Saran ... 118

DAFTAR PUSTAKA ... 119 LAMPIRAN


(9)

commit to user

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Spesifikasi Persyaratan Umum Jahe ... 8

Tabel 2.2 Spesifikasi Persyaratan Khusus Jahe ... 8

Tabel 2.3 Persyaratan Baku Mutu Air Limbah ... 20

Tabel 4.1 Kadar Minyak Atsiri ... 69


(10)

commit to user

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Penyulingan Dengan Air ... 25

Gambar 2.2 Penyulingan Dengan Air dan Uap... 26

Gambar 2.3 Penyulingan Dengan Uap... 27

Gambar 4.1 Kehati Award... 31

Gambar 4.2 Struktur Organisasi PT.SidoMuncul... 35

Gambar 4.3 Mesin Penyangrai... 57

Gambar 4.4 Mesin Penggiling (Disc Mill) ... 58

Gambar 4.5 Mesin Penghalus Vacum (Penggiling Raymond) ... 59

Gambar 4.6 Mesin Pengayak ... 59

Gambar 4.7 Mesin Pencampur (Mixer) ... 60

Gambar 4.8 Mesin Pengering (Cabinet Dryer) ... 61

Gambar 4.9 Mesin Pengisi Serbuk ... 61

Gambar 4.10 Mesin Pengelas ... 62

Gambar 4.11 Incenerator ... 63

Gambar 4.12 Diagram Proses Pembuatan Jamu ... 76

Gambar 4.13 Diagram Proses Penanganan Bahan Baku ... 87

Gambar 4.14 Diagram Proses Sanitasi Limbah Cair ... 102

Gambar 4.15 Diagram Proses Pembuatan Pupuk Organik di PT.SidoMuncul... 105

Gambar 4.16 Diagram Proses Incenerasi ... 107


(11)

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Banyak produk – produk hasil pertanian yang telah menyita perhatian banyak masyarakat. Salah satunya adalah produk tanaman herbal. Hal ini dikarenakan tanaman herbal merupakan tanaman organik yang dapat digunakan sebagai obat tradisional tanpa menggunakan campuran bahan kimia. Disisi lain tanaman tersebut dapat diperoleh dengan mudah, dapat diolah secara tradisional dan harganya yang relatif terjangkau. Maka dari itu konsumsi obat – obatan tradisional sangat marak hingga sekarang dan menjadi salah satu aset tradisi negara yang dapat bertahan hingga sekarang. Begitu pula dengan PT.Sido Muncul yang merupakan industri berskala besar yang bergerak dalam bidang herbal, telah ikut andil dalam mempertahankan tradisi tersebut dengan cara mengolah hasil-hasil pertanian menjadi berbagai obat tradisional. Obat tradisional sendiri telah dikenal secara turun temurun dan digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan akan kesehatan. Pemanfaatan obat tradisional pada umumnya lebih diutamakan sebagai upaya menjaga kesehatan maupun pengobatan.

Obat tradisional itu sendiri sebenarnya dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu jamu, obat ekstrak alam dan fitofarmaka. Jamu adalah obat yang disediakan secara tradisional, misalnya dalam bentuk serbuk, seduhan, pil dan cairan yang berisi seluruh bahan tanaman yang menjadi penyusun jamu tersebut serta digunakan secara tradisional. Pada umumnya jenis ini dibuat dengan mengacu pada resep peninggalan leluhur yang terbuat dari berbagai tanaman obat yang jumlahnya cukup banyak, berkisar antara 5-10 macam bahkan lebih. Bentuk jamu tidak perlu membutuhkan pembuktian ilmiah sampai dengan klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris. Pembuktian empiris sendiri berarti suatu keadaan yang bergantung pada bukti atau konsekuensi yang teramati oleh indera yang berdasarkan realita dan dapat diterima dengan akal sehat. Jamu yang telah digunakan secara turun temurun selama berpuluh–


(12)

commit to user

puluh tahun bahkan mungkin ratusan tahun, telah membuktikan keamanan dan manfaat secara langsung untuk tujuan kesehatan tertentu. Ekstrak bahan alam adalah obat tradisional yang disediakan dari ekstrak atau penyaringan bahan alam yang dapat berupa tanaman obat, binatang maupun mineral. Proses ini membutuhkan peralatan yang lebih kompleks dan berharga mahal, ditambah dengan tenaga yang didukung dengan pengetahuan maupun ketrampilan pembuatan ekstrak. Selain proses produksi dengan teknologi maju, jenis ini pada umumnya telah ditunjang dengan pembuktian ilmiah berupa penelitian– penelitian pre-klinik atau uji keamanan obat seperti standar kandungan bahan berkhasiat, standar pembuatan ekstrak tanaman obat, standar pembuatan obat tradisional yang higienis dan uji toksisitas akut maupun kronis. Maksud dari pembuktian secara ilmiah itu sendiri adalah suatu kegiatan yang sistematik dan obyektif untuk mengkaji suatu masalah dalam usaha untuk mencapai suatu pengertian mengenai prinsip prinsipnya yang mendasar dan berlaku umum mengenai suatu masalah. Penelitian yang dilakukan berpedoman pada berbagai informasi yang telah dihasilkan dalam penelitian terdahulu. Tujuan dari penelitian ilmiah itu sendiri adalah untuk menambah atau menyempurnakan teori yang telah ada mengenai suatu masalah yang menjadi sasaran kajian. Bentuk obat tradisional yang berikutnya adalah fitofarmaka. Fitofarmaka merupakan bentuk obat tradisional dari bahan alam yang dapat disejajarkan dengan obat modern karena proses pembuatannya yang telah terstandar, ditunjang dengan bukti ilmiah sampai dengan uji klinis yang merupakan uji khasiat atau kegunaan dari obat itu sendiri pada manusia. Oleh karena itu, dalam pembuatanya memerlukan tenaga ahli dan biaya yang besar serta ditunjang dengan peralatan berteknologi modern.

Khasiat obat tradisional telah meningkatkan popularitas obat tradisional. Hal ini terbukti dari semakin banyaknya industri jamu dan industri farmasi yang memproduksi obat tradisional untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Banyaknya pendirian berbagai industri jamu ini diharapkan dapat menggerakkan sektor pertanian, industri dan UKM, dengan cara meningkatkan kesejahteraan petani, khususnya tanaman obat-obatan. PT.Sido


(13)

commit to user

Muncul merupakan salah satu dari sekian banyak industri yang mengolah komoditas tanaman obat-obatan. PT.Sido Muncul termasuk industri skala besar yang bergerak dalam bidang herbal.

Jamu merupakan warisan nenek moyang yang dipercaya dapat mencegah dan menyembuhkan berbagai macam penyakit. Selain itu kelebihan dari pengobatan dengan menggunakan ramuan tumbuhan tradisional tersebut ialah tidak adanya efek sampingan yang ditimbulkan seperti yang sering terjadi pada pengobatan kimiawi. Oleh karena itu pemanfaatan jamu harus tetap dilestarikan. Akhir-akhir ini jamu semakin diminati oleh kalangan masyarakat dimana masyarakat semakin sadar dalam memilih produk yang aman, murah, mudah didapat dan bersifat natural atau sedikit mengandung bahan-bahan kimia sintetis. Selain itu masyarakat juga menginginkan pola konsumsi makan, minum dan pengobatan secara alami atau disebut juga dengan trend ”back to nature” .

Dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, dewasa ini jamu diproduksi dalam bentuk misalnya pil, kapsul, parem dan dalam bentuk cair. Berbeda dengan dahulu dimana produk jamu hanya diproduksi dalam bentuk rajangan atau serbuk saja. Bentuk-bentuk jamu sekarang ini dibuat lebih praktis dibanding waktu dahulu, hal ini bertujuan agar konsumen lehih mudah mengkonsumsinya.

Selain itu didalam kegiatan industri dan teknologi, sanitasi merupakan salah satu sarana yang mendukung jalannya proses produksi. Dimana proses sanitasi ini harus diolah hingga sedemikian rupa agar sisa produk akhir tidak mencemari lingkungan dan dapat digunakan lagi untuk pemprosesan berikutnya. Air limbah yang diolah terlebih dahulu, bertujuan agar air limbah mempunyai kualitas yang sama dengan kualitas air lingkungan yang tidak bersifat toksik bagi organisme maupun bagi manusia yang memanfaatkannya. Seperti halnya sanitasi air (sanitasi cair), air limbah industri umumnya berasal dari pencucian bahan baku, pencucian alat-alat produksi, pembersihan ruangan produksi serta penggunaan kamar mandi. Limbah cair yang berasal dari pencucian bahan baku, pencucian alat, serta pencucian ruang produksi akan


(14)

commit to user

dialirkan melalui saluran untuk kemudian diolah didalam unit pengolahan air limbah.

Efek dari air limbah banyak sekali antara lain dapat menyebabkan gangguan terhadap lingkungan biota sungai diantaranya tercermarnya air sungai dengan kandungan berbahaya pada air limbah sehingga kehidupan makhluk hidup dalam sungaipun menjadi terganggu, gangguan terhadap pemandangan, dan lain-lain. Supaya air limbah tersebut tidak berdampak negatif terhadap lingkungan, maka perlu dilakukan pengolahan secara benar dan sesuai dengan syarat baku mutu air limbah yang diperolehkan oleh pemerintah yang aman bagi lingkungan.

B. Tujuan Kegiatan Praktek Magang

Tujuan dilaksanakannya Praktek Kerja Lapang (magang) di PT.Sido Muncul ini antara lain yaitu :

1. Membekali mahasiswa agar memahami proses produksi hasil pertanian dari bahan baku menjadi bahan olahan (siap pasar).

2. Membekali jiwa kewirausahaan bidang teknologi pengolahan hasil

pertanian pada mahasiswa sebagai bekal terjun di masyarakat.

3. Mengetahui karakteristik bahan baku pembuatan jamu

4. Mempelajari proses pembuatan jamu serta pengendalian mutu produk di PT. Sido Muncul dari mulai bahan baku sampai siap untuk dipasarkan.

5. Untuk mengetahui dan memahami secara mendalam tentang bagaimana


(15)

commit to user

C. Manfaat Kegiatan Praktek Magang

Manfaat yang diperoleh dari Praktek Kerja Lapang (magang) di PT.Sido Muncul ini antara lain :

1. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai proses pengolahan

jamu, penanganan limbah cair maupun penanganan limbah padat.

2. Dapat mengaplikasikan secara langsung bentuk aplikasi dari ilmu yang didapat dibangku kuliah.

3. Mahasiswa dapat mengevaluasi, membandingkan antara hasil pengamatan

dengan teori yang telah diperoleh dibangku kuliah, sehingga diharapkan akan menjadikan bekal bagi mahasiswa terjun di masyarakat.


(16)

commit to user

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Obat Tradisional

Pengertian obat tradisional berdasarkan Peraturan Menteri kesehatan Nomor 246/Menkes/Per/V/1990 Pasal 1 menyebutkan bahwa : Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik (persediaan dalam bentuk sari atau ekstrak) atau campuran dan bahan-bahan tersebut, yang secara traditional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman

Menurut penelitian masa kini, meskipun obat-obatan tradisional yang pengolahannya masih sederhana (tradisional) dan digunakan secara turun-temurun berdasarkan resep nenek moyang adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat, memang bermanfaat bagi kesehatan dan kini digencarkan penggunaannya karena lebih mudah dijangkau masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya. Obat tradisional pada saat ini banyak digunakan karena menurut beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkan efek samping, karena masih bisa dicerna oleh tubuh. Beberapa perusahaan mengolah obat-obatan tradisional yang dimodifikasi lebih lanjut. Bagian dari Obat tradisional yang bisa dimanfaatkan adalah akar, rimpang, batang, buah, daun dan bunga. Bentuk obat tradisional yang banyak dijual dipasar dalam bentuk kapsul, serbuk, cair, simplisia dan tablet (Anonim a, 2010)

Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun temurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat, baik bersifat magic atauajaib maupun pengetahuan tradisional. Obat tradisional saat ini banyak digunakan karena menurut beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkan efek samping, karena

masih bisa dicerna oleh tubuh. Untuk dapat mengetahui dan


(17)

commit to user

sebaiknya harus diketahui terlebih dahulu seluk-beluk dan khasiat tumbuh-tumbuhan dan jamu di satu pihak dan si sakit yang mempergunakanya di pihak yang lain berhubunga dengan besar atau berat badan (Budi Sutomo, 2008)

B. Bahan Baku

Pendapat nagara-negara maju tentang ”Back To Nature”

mengisyaratkan bahwa tanaman obat semakin penting peranannya dalam pola konsumsi makanan, minuman, dan obat-obatan. Jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk obat ini jumlahnya sangat banyak. Bagian yang digunakan juga berbeda-beda, tergantung pada jenisnya. Akar, batang, daun, bunga dan biji, kadang-kadang mempunyai fungsi pengobatan yang berlainan. Tidak jarang, beberapa bagian digunakan bersama-sama. Ramuan jamu jawa juga berisi berbagai macam bagian yang berasal dari barbagai jenis. Ekstrak adalah bentuk kering, kental, atau cair yang dibuat dengan cara mengambil sari (menyari) simplesia menurut cara yang cocok, tanpa pengaruh cahaya matahari langsung. Tempat untuk menyaring, merendam atau merebus simplisia berupa panci, stainlees atau toples kaca dan pengaduk dari kayu (Sudewo, 2007). Bahan bahan yang digunakan dalam pembuatan jamu di PT. Sido Muncul antara lain:

1. Jahe

Persyaratan khusus untuk bahan baku jahe menurut SNI 01-7087-2005, dimana jahe segar untuk bahan baku obat harus mempunyai rimpang / rhizoma dari tanaman jahe berbentuk utuh dan segar serta bersih. Kesegaran (kulit jahe tampak halus/tidak mengkerut, kaku dan mengkilat). Bentuk rimpang (rimpang jahe dinyatakan utuh apabila maksimal 2 anak rimpang patah pada pangkalnya). Rimpang bertunas (apabila salah satu / beberapa ujung dari rimpang telah bertunas). Kenampakan irisan melintang (apabila diiris melintang pada salah satu rimpannya dinyatakan cerah apabila penampangnya berwarna cerah khas jahe segar). Serangga hidup, hama, dan penyakit lain (semua organisme yang dapat dilihat dengan mata tanpa


(18)

commit to user

pembesaran). Rimpang yang terluka (rimpang yang terluka pada jaringan epidermis). Rimpang busuk (apabila terdapat bagian yang lebih lunak yang disebabkan jamur atau bakteri dari rimpang yang masih segar). Kadar ekstrak yang larut dalam air (presentase ekstrak yang larut dalam air dari bahan yang telah dikeringkan di udara), Kadar ekstrak yang larut dalam ethanol (presentase ekstrak yang larut dalam ethanol dari bahan yang telah dikeringkan di udara). Jumlah telur nematoda (jumlah telur nematoda yang ditemukan dalam tiap gram cuplikan kering). Untuk lebih jelasnya, spesifikasi persyaratan umun dan khusus untuk jahe dapat dilihat dalam tabel berikut :

Spesifikasi Persyaratan Umum

Tabel 2.1 Spesifikasi Persyaratan Umum Jahe

No Jenis uji Persyaratan

1 Kesegaran jahe Segar

2 Rimpang bertunas Tidak ada

3 Kenampakan irisan Cerah

4 Bentuk rimpang Utuh

5 Serangga hidup,dan hama lain Bebas

Spesifikasi Persyaratan Khusus

Tabel 2.2 Spesifikasi Persyaratan Khusus Jahe

No Jenis uji Satuan Persyaratan

1 Rimpang yang terkelupas (R/jml R), max % 5

2 Rimapang busuk (R/jml R) % 0

3 Kadar abu, max % 5

4 Kadar ekstrak yang larut dalam air, max % 15,6

5 Kadar ekstrak yang larut dalam ethanol % 4,3

6 Benda asing,max % 2

7 Kadar minyak atsiri, min % 1,5

8 Kadar timbel, max mg/kg 1

9 Kadar arsen mg/kg -

10 Kadar tembaga mg/kg 30

11 Angka lempeng total koloni - 1 x 107

12 Telur nematoda butir/gr 0

13 Kapang dan khamir - 104


(19)

commit to user

Sedangkan menurut Budi Sutomo, kandungan enzim protease dan lipase yang terkandung dalam jahe berfungsi untuk memecah protein dan lemak. Enzim inilah yang membantu dan menyerap makanan sehingga meningkatkan nafsu makan. Jahe yang melindungi sistem pencernaan dengan menurunkan keasaman lambung. Senyawa aseton dan methanol pada jahe yang mampu menghambat terjadinya iritasi pada saluran pencernaan, sehingga nyeri lambung bisa dikurangi dengan mengkonsumsi jahe. Peradangan pada arthiris / radang sendi juga bisa ditanggulangi dengan

banyak mengkonsumsi jahe, karena jahe menghambat produksi

prostaglandin, hormon dalam tubuh yang dapat memacu peradangan.

2. Madu

Bahan baku pembuatan jamu lainya yaitu madu. Madu dalam konsentrasi 30% hingga 50% fungsinya jauh lebih baik dari obat antibiotik. Madu kental menghentikan pertumbuhan bakteri Candida alba. Madu yang mengencer hingga 40% menjadi bersifat bacteridal (pembunuh bakteri), sehingga mampu berperan sebagai anti bakteri dan anti jamur. Madu ampuh melawan Salmonela shigela, E. coli dan Vibrio cholera penyebab penyakit kolera dimana penyakit tersebut telah merenggut jutaan penduduk dunia. Madu dapat mengobati luka infeksi setelah operasi, borok, obat untuk terapi pasca operasi pasien kanker vulva, luka jahitan dan pencangkokan kulit.

Madu memperpendek masa hidup bakteri diare pada balita.

Sebagai obat luka, madu mampu menyerap air pada luka, sehingga mencegah infeksi dan memperbaiki jaringan dengan cepat. Madu menembus luka dalam, dan dapat membantu proses pembentukan butiran jaringan baru. Madu juga dapat menghentikan pertumbuhan organisme patogen atau organisme yang bersifat merugikan pada pasien penderita infeksi saluran kencing. Karena mengandung gula yang cepat diserap oleh sistem pencernaan, madu juga berfungsi sebagai sumber energi instan. Madu bersifat antibakteri karena keasaman alami dan hidrogen peroksida yang dihasilkannya (Anonim c, 2010)


(20)

commit to user

3. Daun Sirih

Daun sirih (Piper betle Linn) mempunyai kandungan zat pada turunan dari Chavica betel (betol) C6H3OH.OCH3CH2CH=CH (1-2-5) isomer eugenol allypyrocate chine, cineol methyl, eugenol dan caryophyllen (sesquiterpen). Tiap-tiap bagian dari tumbuhan ini mempunyai kegunaan tersendiri, seperti bagian daun biasanya digunakan untuk obat kumur, untuk membersihkan koreng yang kotor agar tidak terinfeksi, dan lain-lain. Bagian getahnya berguna untuk menghentikan hidung yang berdarah , obat sakit gigi, dan obat sakit gusi. Bagian buahnya berguna untuk obat sakit gigi, sedangkan bagian minyaknya berguna sebagai obat radang selaput lendir tenggorokan dan batang tenggorokan (sebagai desinfektan) bagian daunnya. Kandungan tersebut antara lain yaitu minyak terbang yang berwarna kuning atau sawo matang dengan berat jenis 0,958. Selain itu juga mengandung Chavicolparaallyphenol (CH2.CH.CH2.C6H4COH) (Sastroamidjojo, 2001)

4. Asam Jawa

Asam jawa (Tamarindus indica) merupakan sebuah kultivar daerah tropis dan termasuk tumbuhan berbuah polong. Batang pohonnya yang cukup keras dapat tumbuh menjadi besar dan daunya rindang. Daun asam jawa bertangkai panjang, sekitar 17 cm dan bersirip genap. Bunganya berwarna kuning kemerah-merahan dan buah polongnya berwarna coklat dengan rasa khas asam. Di dalam buah polong, selain terdapat kulit yang membungkus daging buah, juga terdapat biji berjumlah 2-5 yang berbentuk pipih dengan warna coklat agak kehitaman(Thomas A.N.S, 1989)

5. Kencur

Masih dalam golongan rimpang, bahan baku lainya yaitu kencur. Kencur (Kaempferia galanga) termasuk suku tumbuhan Zingeberaceae dan digolongkan sebagai tanaman empon-empon yang mempunyai daging buah paling lunak dan tidak bersifat dan konsentrat rimpang kencur mengandung pati (4,14%), mineral (13,73%) dan minyak atsiri (0,012%) berupa senol, asam metil kanil dan penta deka asam sinomic, ethil ester, asam sinamic,


(21)

commit to user

borneol, asam anisic, alkohol dan gom. Manfaatnya dapat digunakan untuk obat radang lambung, radang anak telinga, influenza pada bayi, masuk angin, sakit kepala, batuk, diare, memperlancar haid, dan lain-lain (Tadzakia, 2008)

6. Brotowali

Tanaman ini banyak digunakan sebagai tanaman obat, terutama batangnya, walaupun kandungan senyawa kimia yang berkhasiat obat, terdapat di seluruh bagian tanaman. Seluruh bagian tanaman rasanya sangat pahit. Brotowali mengandung zat-zat kimia, seperti alkaloid glikosida, zat pada damar lemak pihroritosil, harsa, zat pahit, pihroritosil, tinokrisposia, barberin, palmatin, kolombin, dan kaokolini. Ekstrak batang brotowali mengandung senyawa kimia yang berkhasiat menurunkan kadar gula darah. Brotowali banyak dibutuhkan sebagai bahan pokok dalam industri jamu tradisional karena memiliki khasiat yang ampuh untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Batang segar brotowali berkhasiat menghilangkan rasa nyeri (analgetik), peredam panas (antipiretik), dan penmbah nafsu makan. Sementara itu, daunya bisa dimanfaatkan sebagai pencahar, obat luka, dan antidiabetes(Sadewo, 2007)

C. Limbah

Limbah yaitu kotoran yang dihasilkan karena pembuangan sampah atau zat kimia dari pabrik-pabrik. Limbah atau sampah juga merupakan suatu bahan yang tidak berarti dan tidak berharga, tapi kita tidak mengetahui bahwa limbah juga bisa menjadi sesuatu yang berguna dan bermanfaat jika diproses secara baik dan benar.

Jenis-jenis limbah

Ø Berdasarkan asalnya, limbah ada 2 yaitu : 1. Limbah Organik

Limbah ini terdiri atas bahan-bahan yang besifat organik seperti dari kegiatan rumah tangga, kegiatan industri. Limbah ini juga bisa dengan mudah


(22)

commit to user

diuraikan melalui proses yang alami.. Sedangkan limbah rumah tangga dapat berupa padatan seperti kertas, plastik dan lain-lain, dan berupa cairan seperti air cucian, minyak goreng bekasdan lain-lain. Limbah tersebut ada yang mempunyai daya racun yang tinggi misalnya : sisa obat, baterai bekas, dan air aki. Limbah tersebut tergolong (B3) yaitu bahan berbahaya dan beracun, sedangkan limbah air cucian, limbah kamar mandi, dapat mengandung bibit-bibit penyakit atau pencemar biologis seperti bakteri, jamur, virus dan sebagainya.

2. Limbah Anorganik

Limbah ini terdiri atas limbah industri atau limbah pertambangan. Limbah anorganik berasal dari sumber daya alamyang tidak dapat di uraikan dan tidak dapat diperbaharui. Air limbah industri dapat mengandung berbagai jenis bahan anorganik, zat-zat tersebut adalah :

v Garam anorganik seperti magnesium sulfat, magnesium klorida yang berasal dari kegiatan pertambangan dan industri.

v Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari industri pengolahan biji logam dan bahan bakar fosil.

Adapula limbah anorganik yang berasal dari kegiatan rumah tangga seperti botol plastik, botol kaca, tas plastik, kaleng dan aluminium.

Ø Berdasarkan sumbernya, limbah ada 3 yaitu : 1. Limbah Pabrik

Limbah ini bisa dikategorikan sebagai limbah yang berbahaya karena limbah ini mempunyai kadar gas yang beracun, pada umumnya limbah ini dibuang di sungai-sungai disekitar tempat tinggal masyarakat dan tidak jarang warga masyarakat mempergunakan sungai untuk kegiatan sehari-hari, misalnya


(23)

commit to user

MCK(Mandi, Cuci, Kakus) dan secara langsung gas yang dihasilkan oleh limbah pabrik tersebut dikonsumsi dan dipakai oleh masyarakat.

2. Limbah Rumah Tangga

Limbah rumah tangga adalah limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah tangga limbah ini bisa berupa sisa-sisa sayuran seperti wortel, kol, bayam, selada dan lain-lain bisa juga berupa kertas, kardus atau karton. Limbah ini juga memiliki daya racun tinggi jika berasal dari sisa obat dan aki.

3. Limbah Industri

Limbah ini dihasilkan atau berasal dari hasil produksi oleh pabrik atau perusahaan tertentu. Limbah ini mengandung zat yang berbahaya diantaranya asam anorganik dan senyawa orgaik, zat-zat tersebut jika masuk ke perairan maka akan menimbulkan pencemaran yang dapat membahayakan makluk hidup pengguna air tersebut misalnya, ikan, bebek dan makluk hidup lainnya termasuk juga manusia

Cara menangani limbah

v Pertama dengan cara didaur ulang

v Dijual kepasar loak atau tukang rongsokan yang biasa lewat di depan rumah – rumah. Cara ini bisa menjadikan limbah atau sampah yang semula bukan apa-apa sehingga bisa menjadi barang yang ekonomis dan bisa menghasilkan uang. Dapat juga dijual kepada tetangga yang bermata pencaharian menjadi tukang loak ataupun pemulung. Barang-barang yang dapat dijual antara lain kertas-kertas bekas, koran bekas, majalah bekas, botol bekas, ban bekas, radio tua, TV tua dan sepeda yang usang.

v Dengan cara pembakaran

Cara ini adalah cara yang paling mudah untuk dilakukan karena tidak membutuhkan usaha keras. Cara ini bisa dilakukan dengan


(24)

commit to user

cara membakar limbah-limbah padat misalnya kertas-kertas dengan menggunakan minyak tanah lalu dinyalakan apinya.

Kelebihan cara membakar ini adalah :

1. Mudah dan tidak membutuhkan usaha keras 2. Membutuhkan tempat atau lokasi yang cukup kecil

3. Dapat digunakan sebagai sumber energi baik untuk pembangkit uap air panas, listrik dan pencairan logam.

Beberapa dampak limbah yaitu :

· Dampak terhadap kesehatan

Dampaknya yaitu dapat menebabkan atau menimbulkan panyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:

1. Penyakit diare dan tifus, penyakit ini terjadi karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat 2. Penyakit kulit misalnya kudis dan kurap

· Dampak terhadap lingkungan

Cairan dari limbah – limbah yang masuk ke sungai akan mencemarkan airnya sehingga mengandung virus-virus penyakit. Berbagai ikan dapat mati sehingga mungkin lama kelamaan akan punah. Tidak jarang manusia juga mengkonsumsi atau menggunakan air untuk kegiatan sehari-hari, sehingga menusia akan terkena dampak limbah baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain mencemari, air lingkungan juga menimbulkan banjir karena banyak orang-orang yang membuang limbah rumah tanggake sungai, sehingga pintu air mampet dan pada waktu musim hujan air tidak dapat mengalir dan air naik menggenangi rumah-rumah penduduk, sehingga dapat meresahkan para penduduk (Anonimd, 2008)


(25)

commit to user

Pencemaran air menyebabkan penyimpanan sifat-sifat air dari keadaan normal. Air dapat tercemar karena masuknya beberapa komponen pencemaran air, komponen pencemaran air tersebut antara lain yaitu bahan buangan padatan, bahan buangan organik, bahan buangan anorganik, bahan buangan olahan pangan, bahan buangan cairan berminyak, bahan buangan zat kimia, dan bahan buangan berupa gas.

§ Sanitasi Limbah

Menurut Tuatulmahfudz (2008) sanitasi limbah atau bahan buangan adalah usaha untuk menjaga supaya semua bahan buangan tetap dalam keadaan yang bersih. Berbagai aktivitas manusia untuk memenuhi kesejahteraan hidupnya adalah dengan cara memproduksi barang dari sumber alam. Disamping menghasilkan barang yang akan dikonsumsi, juga menghasilkan bahan buangan yang tidak dibutuhkan lagi oleh manusia.

a. Sampah

Sampah adalah bahan atau barang, selain zat cair dan gas, yang sudah dibuang, karena tidak terpakai, tidak berguna, atau tidak dikehendaki. Misalnya kertas, sisa-sisa makanan, botol, kaleng, peralatan rumah tangga, mobil bekas pakai, sampah dapur, serta sisa-sisa dari aktivitas pertanian, pertambangan, dan industri.

b. Penerapan Sanitasi Buangan Sampah 1. Pembakaran

Metode ini dilakukan dengan cara memadatkan sampah, kemudian dibakar dalam incenerator (tempat pembakaran sampah), pada suhu 13000F atau 7000C. Hasil pembakaran adalah gas dan residu pembakarannya berupa abu. Penurunan volume hasil pembakaran dapat mencapai 70% dari sampah padat. Metode pembakaran sampah organic dalam suatu wadah yang disebut incenerator untuk mengurangi jumlah massa sampah organic tersebut dan membunuh mikroorganisme yang


(26)

commit to user

ada didalamnya disebut dengan incineration (insinerasi). Tidak semua bahan organik buangan yang menjalani proses insinerasi habis terbakar karena buangan itu sebagian berupa bahan tak terbakar yang akan tersisa sebagai abu.

2. Composting

Composting adalah pengolahan sampah dengan prinsip dasar memurnikan atau mendegradasi bahan-bahan organic

secara terkontrol dengan memanfaatkan aktivitas

mikroorganisme (bakteri, cacing, dan serangga). Sampah-sampah yang dapat diolah dengan metode composting ini biasanya berupa sampah daun-daun, sampah dapur, serta kotoran hewan. Hasil dari proses composting ini akan menghasilkan kompos.

Dalam pembuatan kompos, diperlukan sebagian besar bahan organic, mikroorganisme, air dan oksigen. Serta zat-zat lain (jika dibutuhkan). Faktor-faktor yang mempengaruhi pengomposan antara lain yaitu kelembaban udara atau kadar air, aerasi atau kandungan udara, suhu, jumlah mikroorganisme perombak sampah, dan keasaman campuran kompos.

Kelembaban kompos dapat disebabkan oleh kandungan air campuran bahan pembuat kompos. Kandungan air yang cukup akan mempercepat berkembangnya mikroorganisme

serta membantu aktivitas jasad-jasad tersebut dalam

membusukkan biomassa. Oleh sebab itu, sangat dianjurkan untuk membasahi campuran bahan kompos tersebut dengan air secara berkala.

Udara juga mempengaruhi proses pengomposan yang bersifat aerobik. Makin banyak udara yang masuk ke dalam celah-celah bahan yang akan dikomposkan, akan makin cepat pula proses pembusukan terjadi. Jadi, dengan adanya pemasukan udara akan memperpendek waktu pengomposan.


(27)

commit to user

Demikian juga suhu yang dibutuhkan pada proses

pengomposan berpengaruh pada kecepatan proses

pengomposan. Suhu yang baik dalam proses pengomposan ini adalah suhu optimum untuk pertumbuhan mikroorganisme, yaitu 50-600C.

§ Limbah Cair

Limbah cair adalah limbah yang berupa cairan. Air limbah (waste water) itu sendiri adalah kotoran dari masyarakat dan rumah tangga, berasal dari industri, air tanah, air permukaan serta pembuangan lainnya. Jumlah air limbah yang berasal dari industri sangat bervariasi tergantung dari jenis dan besar kecilnya industri, pengawasan pada proses produksi, derajad penggunaan air, derajad pengolahan air, derajad pengolahan air limbah yang ada. Air limbah industri obat tradisional mencirikan karakteristik organik yang mudah terurai. Oleh karena itu air limbah perlu diolah sebelum dibuang ke lingkungan (Ginting, 1992)

Limbah cair pengolahan pangan umumnya mempunyai

kandungan nitrogen yang rendah, Biologycal Oxygen Demand (BOD) dan

padatan tersuspensi tinggi dan berlangsung dengan proses dekomposisi cepat. Limbah pengolahan makanan dihasilkan dari pencucian, pemotongan, blanching, pasteurisasi, pembuatan jus bahan mentah, pembersihan peralatan pengolahan dan pendinginan produk akhir. Dalam kebanyakan pabrik, air pendingin mempunyai tingkat kontaminasi rendah dan dapat digunakan kembali untuk pencucian dan pengangkutan bahan mentah. Kebanyakan limbah pengolahan bahan makanan mempunyai pH tinggi, karena penggunaan kaustik seperti larutan alkali dalam pengupasan. Larutan kaustik ini dapat mempunyai pH sekitar 12-13 dan dibuang sewaktu-waktu. Limbah pikel dan sauerkraut bersifat asam dan mengandung konsentrasi klorida yang tinggi dan juga bahan organik lainnya (Betty dan Winiati, 1993)


(28)

commit to user

Pertumbuhan tersuspensi merupakan campuran mikroorganisme dan limbah organik. Mikroorganisme mampu membentuk gumpalan menjadi massa flokulan dan mampu untuk bergerak dengan aliran cairan. Agitasi cairan akan menjaga padatan mikroba berada dalam suspensi. Proses pertumbuhan tersuspensi anaerobik dapat diagitasi dengan pengadukan secara mekanik dan difusi gas unit lumpur aktif, lagun aerasi, parit oksidasi dan digester anaerobik yang tercampur baik, merupakan proses pertumbuhan tersuspensi (Betty dan Winiati, 1993)

Liquid Aeration Time (LAT) membutuhkan kadar oksigen terlarut (DO) yang tinggi agar bisa hidup nyaman serta damai. Selama ini banyak pertanyaan mengenai cara yang paling efektif meningkatkan DO. Kolam yang mengunakan power head (air di pompa) dan yang menggunakan aerator (perubahan pH resunesun 15 W dan aerator resun 8 titik) menghasilkan kadar DO 6,7 dan 4,3 (perbandingan isi dan lain-lain hampir sama). Sehingga dapat disimpulkan bahwa power head lebih baik dalam meningkatkan DO dibanding aerator. Walaupun pada malam hari air kolam / aquarium terlihat jernih (tidak ada tanda-tanda lumut / ganggang) tetapi terjadi penurunan DO yang signifikan di banding dengan siang hari, berarti memang dalam air yang jernih pun banyak terdapat fitoplankton yang juga membutuhkan oksigen di malam hari dan meningkatnya aktivitas LAT di malam hari juga sangat mengurangi level DO (Widyarso, 2006)

§ Sifat Buruk Air Limbah

Menurut Fuadi (2008) air limbah yang dihasilkan dari proses produksi mempunyai dampak negatif, baik bagi manusia maupun lingkungan. Adapun dampak dari air limbah, antara lain yaitu:

a. Gangguan terhadap kesehatan

Air limbah berbahaya bagi kesehatan manusia mengingat bahwa banyak penyakit yang ditularkan melalui limbah. Air limbah yang berfungsi sebagai media pembawa, seperti penyakit kolera, radang usus, dan skhistomosrassis. Selain sebagai pembawa


(29)

commit to user

penyakit, didalam air limbah terdapat bakteri pathogen penyebab penyakit.

b. Gangguan terhadap kegiatan biotik

Dengan banyaknya zat pencemar yang terdapat dalam air limbah maka menyebabkan menurunan kadar oksigen yang terlarut dalam air limbah. Hal ini menyebabkan kehidupan di dalam air yang membutuhkan oksigen akan terganggu, yang mengakibatkan perkembangannya menjadi berkurang atau menurun. Selain kematian, kehidupan di dalam air disebabkan oleh berkurangnya oksigen dalam air yang disebabkan pula adanya zat beracun di dalam air limbah.

c. Gangguan terhadap keindahan

Air limbah yang masih baru hanya sedikit berwarna keruh tetapi kemudian menjadi semakin kelam dan tidak menyenangkan meskipun baunya agak tajam. Air limbah yang baru berisi sedikit oksigen terlarut dan kadang-kadang sejumlah kecil nitrit dan nitrat, khususnya setelah hujan. Air limbah yang baru mengandung sedikit alkali, dan air limbah yang basi umumnya akan berwarna kehitaman dan menyebabkan bau-bau yang memuakkan yang bersumber pada hydrogen sulfide dan gas-gas lainnya. Air limbah yang basi umumnya tidak mengandung oksigen yang terurai. Apabila air limbah membusuk, gelembung-gelembung gas dapat terlihat memancar keluar dari permukaan. Warna kehitaman dan bau busuk yang berasal dari limbah yang membusuk akan mengganggu pemandangan. Untuk mengetahui syarat mutu air limbah yang baik dapat dilihat dalam tabel 2.3 Tabel Persyaratan Baku Mutu Air Limbah


(30)

commit to user

Tabel Persyaratan Baku Mutu Air Limbah

Tabel 2.3 Persyaratan Baku Mutu Air Limbah

No Parameter Gd.Baku Mutu Air Limbah

I II III IV

FISIKA 1

2 3

Temperatur Zat padat terlarut Zat padat tersuspensi

00C mg/l mg/l 35 1500 100 38 2000 200 40 4000 400 45 5000 500 KIMIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 pH

Besi terlarut (Fe) Mangan terlarut (Mn) Berium terlarut (Ba) Tembaga terlarut (Cu) Seng terlarut (Zn) Krom

Krom total (Cr) Cadmium (Cd) Raksa (Hg) Timbal (Pb) Stanum Arsen (As) Selenium (Se) Nikel (Ni) Kobalt (Co) Sianida (Cn) Sulfida (HsC) Fluorida (F) Klorin bebas (Cl2)

Amoniak bebas (NH3-N) Nitrat (NO3-N)

Nitrit (NO2-N)

BODs

COD

Senyawa aktif biru metilen Fenal Minyak nabati Mineral Radio aktif Pestisida mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l mg/l 6-9 1 0,5 2 1 2 0,1 0,01 0,001 0,3 1 0,05 0,01 0,1 0,2 0,002 0,01 1,5 0,5 0,02 10 0,06 20 40 0,5 0,01 1 1 6-9 5 2 2 2 5 0,5 0,05 0,002 0,1 2 0,1 0,05 0,2 0,4 0,05 0,05 2 1 1 20 1 50 1000 5 0,5 5 10 6-9 10 5 3 3 10 1 0,1 0,005 1 3 0,5 0,5 0,5 0,6 0,5 0,1 3 2 5 30 3 150 300 10 1 1o 50 6-9 20 10 5 5 15 2 0,5 0,01 2 5 1 1 1 1 1 1 5 5 20 50 5 300 6000 15 2 15 2


(31)

commit to user

§ Limbah Padat

Incenerator sampah yaitu proses pembakaran sampah pada temperatur tinggi dengan mengatur kondisi dan persyaratan yang diperlukan, sehingga proses pembakaran berlangsung secara sempurna. Incenerasi sangat efisiendalam mengatasi masalah sampah, karena dapat mengurangi volumnya 80-90%, menurunkan berat 98-99%. Residu pembakaran merupakan bahan yang tidak terbakar atau tidak hancur dengan proses pembakaran, biasanya terdiri dari bahan organik seperti logam, kaleng, abu, kaca dan keramik. Residu pembakaran ini masih dapat dimanfaatkan bila disalurkan. Pada incenerasi sebelum udara dibuang ke atmosfer bebas, udara itu disaring dan dibersihkan terlebih dahulu dengan perlakuan khusus. Sehingga konentrasi polutannya dapat diturunkan bahkan dihilangkan sama sekali (Bahar, 1986)

§ Pupuk Organik

Menurut Isroi (2008) pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materia makhluk hidup. Sebagian besar pupuk organik berbentuk padat seperti pupuk kandang dan kompos. Namun dengan bantuan teknologi pupuk organik telah dibuat dalam bentuk cair

Pada pembuatan kompos dalam skala besar merupakan hal yang paling penting diperhatikan adalah proses aerasi kompos tersebut, karena dengan aerasi yang sempurna akan mempercepat proses pengolahan kompos, selain itu juga telah mengurangi biaya cara, antara lain membalik-balik kompos pada periode waktu tertentu dalam skala besar pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan traktor, menambahkan bahan organik atau bahan yang cukup besar atau bahan yang dapat mengikat udara dengan membentuk rongga dalam kompos (bulking agent), seperti batu, batu bata, kayu besar-besar, sekam, serbuk gergaji atau kompos yang telah kering, dan menggunakan mesin pemompa udara untuk menghisap atau meniupkan udara ke dalam tumpukan sampah (Bahar, 1986)


(32)

commit to user

§ Briket Arang

Briket arang sampah ini biasanya hanya dapat dibuat dari sampah jenis rubbish. Itu pun yang tergolong ke dalam sampah tidak mudah lapuk yang bisa terbakar. Contohnya adalah sampah-sampah kertas, kardus, kayu. Sampah jenis garbage bisa pula diikut sertakan asalkan sudah kering, seperti bekas daun pembungkus. Tentu saja sampah yang basah dan tidak mungkin bisa dikeringkan tidak perlu dipaksakan untuk disertakan briket arang sampah ini. Karena selain tidak akan hangus dan tidak akan bisa menjadi arang, nantinya jelas akan menurunkan mutu briket arang (Apriadji, 1990)

Nilai kalor arang biomassa ini dapat mencapai 5000 kcal/kg. Briket biomassa ini bila dibakar tidak akan menimbulkan asap maupun bau, sebab setelah arang terbakar/menjadi bara, tidak perlu dilakukan pengipasan, sebab aliran bahang (heat) hanya ke atas sedangkan pinggiran briket tidak terbakar dan berfungsi sebagai isolator. Jumlah kalor pada briket anglo ini dapat mencapai 9000C. Dengan panas yang dihasilkan oleh briket arang relatif rendah bila dibandingkan dengan arang kayu biasa, ternyata lebih praktis untuk menyetrika kain-kain/tekstil produksi sekarang dan sebagainya (Soeyanto, 1982)

D. Minyak Atsiri

Minyak atsiri dihasilkan dari bagian jaringan tanaman tertentu seperti akar, batang, daun, bunga, buah atau biji. Sifat minyak atsiri yang menonjol antara lain mudah menguap pada suhu kamar, mempunyai rasa getir, berbau wangi dan umumnya larut dalam pelarut organik. Banyak istilah yang digunakan untuk menyebut minayk atsiri. Misalnya dalam bahasa Inggris disebut essential oils, ether/al oils dan volatile oil. Dalam bahasa Indonesia ada yang menyebutnya minyak terbang, bahkan ada pula yang menyebut minyak kabur. Disebut demikian tiada lain karena minyak atsiri mudah menguap apabila dibiarkan begitu saja dalam keadaan terbuka.


(33)

commit to user

Di dalam perdagangan internasional, masing-masing minyak atsiri mempunyai nama dagang tersendiri. Hal ini tergantung pada jenis tanaman yang mengahasilkannya. Misalnya minyak atsiri dari tanaman alpukat bernama dagang avocado oils, minyak jahe (ginger oils), minyak akar wangi (vetiver oils), minyak cengkeh (clove oil), minyak adhas (funnel o/7), dan sebagainya. Bahkan kadang pengolompokkannya lebih spesifik lagi yakni sesuai dengan bagian tanaman yang menghasilkannya. Misalnya minyak atsiri dan cengkeh, dapat dihasilkan dari bagian kuntum bunga (clove oil), dari bagian tangkai bunga (clove stern oil) dan bagian daun (clovelea/oil).

Minyak atsiri yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dapat diperoleh melalui tiga cara yaitu

· Pengempaan (Expression)

· Ekstraksi penggunaan pelarut (Solvent extraction) · Penyulingan (Destilation)

Dari ketiga cara tersebut yang umumnya sering digunakan untuk mendapatkan minyak atsiri adalah cara yang terakhir yaitu penyulingan (destilation).

Penyulingan adalah salah satu cara untuk mendapatkan minyak atsiri dengan cara mendidihkan bahan baku yang dimasukkan kedalam ketel hingga terdapat uap yang diperlukan. Atau dengan cara mengalirkan uap jenuh (saturated atau superheated) dan ketel pendidih air ke dalam ketel penyulingan.

Penyulingan ini bertujuan untuk memisahkan zat-zat bertitik didih tinggi dan zat-zat yang tidak dapat menguap. Dengan kata lain penyulingan adalah proses pemisahan komponen-komponen campuran dari dua atau lebih cairan berdasarkan perbedaan tekanan uap dari setiap komponen tersebut.

Cara penyulingan minyak atsiri pertama-tama memasukkan bahan baku dan ampas yang mengandung minyak ke dalam ketel pendidih atau ke dalam ketel penyulingan dan dialiri oleh uap air. Air panas dan uap tentu akan mempengaruhi bahan tersebut sehingga di dalam ketel tersebut terdapat pula dua cairan, yaitu air panas dan minyak atsiri. Kedua cairan tersebut dididihkan


(34)

commit to user

perlahan-lahan hingga terbentuk campuran uap yang terdiri dari uap air dan uap minyak. Campuran ini akan mengalir melalui pipa-pipa pendingin dan terjadilah proses pengembunan sehingga uap tadi kembali mencair. Dari pipa pendingin, cairan tersebut akan dialirkan dengan alat pemisah (separator iol-liquid) yang akan memisahkan minyak atsiri dan air berdasarkan berat jenisnya. Penyulingan itu sendiri dibedakan menjadi 3 cara antara lain yaitu penyulingan dengan air, penyulingan dengan air dan uap, dan penyulingan langsung dengan uap.

1. Penyulingan dengan air

Penyulingan minyak atsiri dengan air merupakan cara yang tertua. Bangsa Mesir dan India kuno telah melakukan penyulingan minyak atsiri dengan air sampai sekarang pun masih dilakukan terutama oleh petani tradisional. Rangkaian alat penyulingan dengan air dapat dilihat pada gambar dibawah ini dan prinsip kerja penyulingan minyak adalah sebagai berikut.

Ketel penyulingan diisi dengan air sampai volumenya hampir separuh lalu dipanaskan. Sebelum air mendidih, bahan baku dimasukkan ke dalam ketel penyulingan. Dengan demikian penguapan air dan minyak atsiri berlangsung bersamaan. Cara penyulingan seperti ini disebut penyulingan langsung (direct distillation). Bahan baku yang digunakan biasanya ampas yang mudah bergerak di dalam air dan tidak mudah rusak oleh panas uap air. Penyulingan secara sederhana ini sangat mudah dilakukan dan tidak perlu modal banyak. Namun kualitas minyak atsiri yang dihasilkan cukup rendah, kadar minyak sedikit, terkadang terjadi proses hidrolisis ester, dan produk minyaknya bercampur dengan hasil sampingan.


(35)

commit to user

Gambar 2.1 Penyulingan Dengan Air

Meskipun dari proses pengerjaannya sangat mudah, tetapi penyulingan dengan cara langsung ini dapat menyebabkan banyaknya rendemen minyak yang hilang (tidak tersuling) dan terjadi pula penurunan mutu minyak yang diperoleh. Selama penyulingan berlangsung bisa mengakibatkan terjadinya pengemasan (oksidasi) serta persenyawaan zat ester yang terkandung dengan air dan timbulnya berbagai hasil sampingan yang tidak dikehendaki.

2. Penyulingan dengan air dan uap

Penyulingan minyak atsiri dengan cara ini memang sedikit lebih maju dan produksi minyaknya pun relatif lebih baik. Rangkaian alat penyulingan dengan air dan uap dapat dilihat pada gambar dibawah ini dan prinsip kerja alat penyulingan ini adalah sebagai berikut.

Bahan baku diletakkan di atas saringan sehingga tidak berhubungan langsung dengan air yang mendidih, tetapi akan berhubungan dengan uap air. Oleh karena itu, cara penyulingan semacam itu disebut penyulingan tidak langsung (indirect distilation). Air yang menguap akan membawa partikel-partikel minyak atsiri dan dialirkan melalui pipa ke alat pendingin, sehingga terjadi pengembunan dan uap air yang bercampur dengan minyak atsiri tersebut akan mencair kembali. Selanjutnya uap air dan minyak atsiri yang dihasilkan akan dialirkan melalui alat pemisah untukdipisahkan antara minyak atsiri dengan air.


(36)

commit to user

Cara ini paling sering dilakukan oleh para petani atsiri dan alat-alatnya pun dapat dibuat sendiri oleh yang bersangkutan. Produk minyak atsiri ini yang dihasilkan cukup bagus, kalau memenuhi standar produk minyaknya dapat diekspor.

Gambar 2.2 Penyulingan Dengan Air Dan Uap

3. Penyulingan dengan uap

Proses penyulingan yang diterapkan di PT. Sido Muncul adalah penyulingan dengan uap dimana kedalam ketel uap dimasukkan air dan dipanaskan, sementara itu dalam ketel bahan di masukkan bahan yang akan di ekstrak. Setelah panas, uap mulai dialirkan ke ketel bahan sehingga minyak atsiri yang terkandung dalam bahan tersebut menguap bersama uap air. Uap yang merupakan campuran minyak dan air dialirkan ke kondensator. Uap yang masuk ke kondensator akan keluar dalam bentuk cairan. Cairan tersebut merupakan campuran antara minyak dan air. Campuran minyak dan air ditampung dalam separator oil-water. Karena berat jenis minyak lebih ringan daripada berat jenis air, maka akan terbentuk dua lapisan dimana lapisan atas adalah minyak dan lapisan bawah adalah air. Air dan minyak akan dipisahkan dengan membuka keran bagian bawah sehingga air akan keluar dan akan yang akan tertinggal adalah minyak atsiri.


(37)

commit to user

Gambar 2.3 Penyulingan Dengan Uap

( Anonimd, 2008)


(38)

commit to user

28

BAB III

TATA LAKSANA PELAKSANAAN

A. Tempat dan Waktu Praktek Magang

Kegiatan praktek magang ini dilaksanakan di PT. Sido Muncul yang beralamat Jl. Soekarno Hatta KM 28 Bergas Kab. Semarang 50552 Telp(0298)523509/10

B. Waktu Pelaksanaan

Praktek Kerja Lapang (magang) ini dilaksanakan pada tanggal 2–28 Februari 2009.

C. Metode Pelaksanaan

Untuk mendapatkan data selama Praktek Kerja Lapang (magang) ini kami menggunakan beberapa metode. Metode tersebut antara lain yaitu:

1. Observasi

Mengadakan pengamatan secara langsung di PT.Sido Muncul sehingga diperoleh gambaran yang terperinci mengenai proses penyulingan minyak atsiri dan bagaimana penanganan limbah baik limbah organik maupun limbah anorganik.

2. Wawancara

Wawancara dilaksanakan untuk menggali informasi tentang perusahaan dan topik yang berkaitan dengan proses penyulingan minyak atsiri dan penanganan limbah dengan menanyakan langsung kepada pihak-pihak yang terkait.

3. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan untuk mencari informasi atau referensi yang diperlukan guna melengkapi data. Studi pustaka ini biasanya dilaksanakan baik di perpustakaan sekolah atau kampus maupun perpustakaan di perusahaan tempat magang yaitu di perpustakaan PT.Sido Muncul


(39)

commit to user 4. Pencatatan

Mencatat data sekunder dari sumber-sumber yang dapat dipertanggung jawabkan dan mendukung kegiatan praktek magang. Jenis data sekunder antara lain data mengenai kondisi umum PT.Sido Muncul, sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan data lainnya yang berkaitan dengan tujuan praktek magang.


(40)

commit to user

30

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

1. Lokasi Pabrik

Perusahaan yang bergerak dalam bidang herbal khususnya dalam pembuatan jamu ini terletak di Jalan Soekarno Hatta KM 28 kec. Bergas Ungaran-Semarang 50552 Telp (6224) 580559, Fax (6224) 580332 dengan e-mail: sidomuncul@indosat.net.id atau http://www.sidomuncul.com. Selain itu PT. Sido Muncul mempunyai kantor pemasaran yang terletak di Jalan Cipete Raya No.81 Jakarta 12410, Indonesia Telp (6221) 7653535, Fax (6221) 7656522 dengan e-mail: marketing@sidomuncul.com. Tugas dari kantor pemasaran ini sendiri adalah memasarkan produk keluar pabrik. Jadi kantor pemasaran ini tidak memproduksi jamu. PT. Sido Muncul ini sendiri mempunyai luas tanah 27 ha dengan luas bangunan hanya 5 ha sehingga pembagian ruang dapat di atur sedemikian rupa untuk mencukupi semua bidang usaha yang dijalankan, baik perkantoran maupun pabriknya.

Karena PT. Sido Muncul ini terletak di jalan raya utama Solo-Semarang yang merupakan pusat industri yang strategis maka memungkinkan proses pemasaran yang lebih cepat. Selain itu sarana transportasinya juga memadai sebab jalur tersebut merupakan jalur utama sehingga banyak wisatawan asing maupun domestik yang hendak bepergian pasti melewati pabrik jamu PT. Sido Muncul.

Lokasi PT. Sido Muncul yang strategis juga mendatangkan keuntungan bagi perusahaan yaitu perusahaan lebih mudah mendapatkan sumber tenaga kerja, baik untuk keperluan kantor maupun bidang usaha lain yang di jalankan oleh PT. Sido Muncul.


(41)

commit to user

Komitmen dari perusahaan akan pelestarian lingkungan untuk dunia usaha mengantar PT. Sido Muncul menerima penghargaan Kehati Award untuk kategori Peduli Lestari Kehati pada tanggal 8 Maret 2001.

Gambar 4.1 Kehati Award

Sumber: PT.Sido Muncul, 2009

Pada tahun 2002, PT. Sido Muncul berhasil mengembangkan usahanya dengan memproduksi minyak atsiri dari bahan-bahan sisa proses ekstraksi yang segar. Setelah diambil minyak hasil pemprosesan minyak atsiri, ampasnya diambil kembali untuk diolah menjadi bahan baku pembuatan pupuk untuk pemenuhan kebutuhan pupuk perkebunan PT. Sido Muncul. 2. Usaha yang Dijalankan

PT. Sido Muncul merupakan perusahaan perseorangan, tetapi dalam perkembangannya perusahaan tersebut berubah menjadi perseroan terbatas (PT). PT. Sido Muncul merupakan perusahaan berskala besar yang bergerak dibidang herbal. Untuk itu jenis usaha yang dijalankan oleh PT.Sido Muncul adalah berskala industri dengan bentuk Perseroan Terbatas (PT). Dimana bentuk usaha tersebut memiliki badan hukum dengan tanggung jawab kepemilikan hanya berlaku pada perusahaan dan tanpa melibatkan harta pribadi, atau sebesar saham yang dimiliki. Sedangkan pada PT.Sido Muncul, perusahaan tersebut merupakan perusahaan keluarga yang dikembangkan secara turun temurun. Pertanggung jawaban pada bentuk usaha seperti ini sangat terbatas hanya pada modal yang diinvestasikan ke


(42)

commit to user

perusahaan. Jadi bila terjadi kerugian perusahaan, maka tidak berakibat kekayaan pribadi si investor terbawa.

3. Arti dan Logo PT. Sido Muncul

Nama SidoMuncul diambil dari bahasa Jawa yang mempunyai arti impian yang terwujud yaitu terwujudnya cita-cita untuk melestarikan resep-resep yang dimiliki dengan mendirikan perusahaan pembuatan jamu.

Logo perusahaan PT. Sido Muncul pada awalnya berupa foto Ibu Rahmat Sulistyo dan salah seorang cucunya yaitu Irwan Hidayat yang kini menjadi Presiden Direktur PT. Sido Muncul. Namun kemudian, pada tahun 1985, logo tersebut ditambahkan dengan gambar lumpang untuk memberikan kesan tradisional.

4. Visi dan Misi Perusahaan Ä Visi

Menjadikan industri jamu yang dapat memberikan manfaat pada masyarakat dan lingkungan.

Ä Misi

a. Meningkatkan mutu pelayanan di bidang herbal tradisional

b. Mengembangkan research/penelitian yang berhubungan dengan

pengembangan pengobatan menggunakan bahan-bahan alami.

c. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membina

kesehatan melalui pola hidup sehat, pemakaian bahan-bahan alami dan pengobatan secara tradisional.

d. Ikut mendorong pemerintahan / intansi resmi agar lebih berperan dalam pengembangan pengobatan tradisional.


(43)

commit to user B. MANAJEMEN PERUSAHAAN

1. Struktur Organisasi

Inti pengorganisasian adalah pengaturan segala sesuatu dalam rangka kerja sama menuju pada sasaran yang telah diterapkan, tidak pernah berhenti sekejap pun selama ada kegiatan. Meskipun organisasi itu sendiri sudah dianggap cukup tetap, tetapi dalam kegiatan-kegiatannya selalu ada hal-hal yang memerlukan pengaturan baik pengaturan baru meupun penyempurnaan dari yang lama, pergantian alat dan perlengkapan, fasilitas, sarana dan lain-lain, mutasi, promosi, reorganisasi, yang semuanya itu menghendaki adanya aturan-aturan atau pengorganisasian. Jadi fungsi pengorganisasian lebih luas dari sekedar membentuk/membuat struktur, dan merinci pekerjaan.

Pengorganisasian bertujuan untuk menciptakan suasana kerja yang harmonis, efektif dan efisien, maka semua kegiatan akan bekerja sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya. Dalam sistem pembagian wewenang dan tanggung jawabnya dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu:

a. Wewenang garis yaitu sistem hubungan wewenang dari pihak

atasan membagikan sebagian wewenangnya kepada pihak bawahan dan pihak bawahan memberikan sebagian wewenangnya kepada pihak bawahannya lagi dan begitu seterusnya berdasarkan garis pada bagian atasnya dan bertanggung jawab langsung mengenai tugas yang diberikan pada atasan.

b. Wewenang staf yaitu mempunyai tugas membantu petugas staf dalam mencapai tujuan. Petugas staf terdiri dari ahli yang mempunyai disiplin ilmu tertentu. Petugas staf tidak bertanggung jawab terhadap keberhasilan dalam saran dan ide yang diberikannya.

c. Wewenang fungsional yaitu merupakan pendelegasian wewenang

dari petugas lini atau staf yang dilakukan. Petugas yang mempunyai wewenang fungsional mempunyai tanggung jawab atas keberhasilan atas tugas yang diberikan.


(44)

commit to user

Dalam struktur organisasi di PT. Sido Muncul kedudukan tertinggi adalah pemilik perusahaan atau dewan komisaris, tepat di bawahnya adalah presiden direktur.

Berdasarkan struktur organisasi di atas maka PT. Sido Muncul menganut sistem organisasi garis. Penggunaan sistem ini dikarenakan adanya beberapa keuntungan, seperti yang dikatakan oleh (Terry dan Rue, 1985), antara lain bahwa kekuasaan tertinggi dipegang oleh pemimpin, pelaksanaannya sederhana dan mudah dimengerti oleh bawahan, masing-masing pekerja bertanggung jawab hanya pada atasannya.

Kelemahan dari sistem ini adalah beban yang berat dari pihak atasan, memberi inisiatif bawahan, adanya kecenderungan dari atasan untuk bertindak secara otoriter dan memerlukan adanya pengawasan dengan keahlian yang bermacam-macam karena pemimpin harus mengawasi semua bagian. Menyikapi kelemahan tersebut maka dibutuhkan keterbukaan sehingga tercipta hubungan kerja yang serasi diantara atasan dan bawahan untuk memperoleh hasil yang terbaik.


(45)

a n .u n s. a c. id d ig ilib .u n s. a c. id c o m m it t o u ser 3 5

Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. Sido Muncul Sumber : PT.SidoMuncul, 2009

Dewan komisaris Presiden direktur Internal audit Direktur pabrik Manager produksi Manager PPC Manager QA Manager R&D Manager lingkungan Manager teknik Manager budidaya pertanian Ka.Bagian Produksi Jamu Ka.Bagian Produksi Man&Min Ka.Bagian Produksi CPOB Ka.Bag. Laborat Ka.Bag. QC Ka.Bag. environment Ka.Bag. proses Ka.Bag. Maintentance Ka.Bag. Laborat Ka.Bag. teknik mekanik Ka.Bag. teknik listrik Ka.Bag. utility Direktur umum Manager umum Ka.Bag. personalia Ka.Bag. Logistik Ka.Bag. security Ka.Bag. Prwt&Pren Bangunan Ka.Bag. Atlas Ka.Bag. Hub.Indu stri Direktur keuangan Manager keuangan Manager akuntansi Manag er Pembe lian Ka.Bag. pembiayaan Ka.Bag. Perpajakan & Akuntansi Ka.Bag. Akuntansi Keuangan Biaya Ka.Bag. Anggaran Ka.Bag. Pengolahan Data


(46)

commit to user

a. Dewan Komisaris

Merupakan pemilik sekaligus pemimpin tertinggi dalam

perusahaan yang bertugas memimpin, memberikan bimbingan, membuat dan menentukan kebijakan serta bertanggung jawab seutuhnya terhadap perusahaan yang dimilikinya.

b. Presiden Direktur

Merupakan pemilik sekaligus pemimpin dalam perusahaan yang bertugas

- Memimpin dan mengkoordinasi seluruh kegiatan yang ada di perusahaan baik ke dalam maupun ke luar.

- Menentukan kebijaksanaan perusahaan, baik yang bersifat

umum maupun khusus

- Bertindak atas nama perusahaan dalam kegiatan perusahaan maupun luar perusahaan, baik berhubungan dengan instalasi lain maupun segala sesuatu yang menyangkut keperluan perusahaan.

- Mendelegasikan sebagian tugas dan tanggung jawab kepada masing-masing bagian.

Bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris.

Dalam pelaksanaan tugasnya, Presiden Direktur dibantu oleh Internal Audit yang mengawasi pelaksanaan administrasi dan menilai hasil laporan dan mengawasi job direction serta mendelegasikan karyawan untuk masing-masing bagian. Bertanggung jawab pada Presiden Direktur.

c. Direktur Pabrik

Tugasnya adalah mengkoordinasi semua kegiatan yang

dilaksanakan di pabrik dari proses penerimaan bahan baku, pemprosesan hingga produk keluar dari gudang. Bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur.


(47)

commit to user

Untuk menjalankan kebijaksanaannya tersebut maka direktur pabrik dibantu oleh manager produksi, manager PPC, manager QA, manager R&D, manager lingkungan, manager teknik dan manager budidaya pertanian. Kesemua bagian tersebut bertanggung jawab pada kepada Direktur Pabrik

d. Direktur Umum

Tugasnya adalah mengkoordinasi semua kegiatan yang

berhubungan dengan ketenaga kerjaan dan membuat peraturan bagi karyawan. Bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur.

Untuk menjalankan kebijaksanaannya tersebut maka direktur umum dibantu oleh manager umum, yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Umum.

e. Direktur Keuangan

Tugasnya adalah mengkoordinasi semua kegiatan keuangan, merencanakan anggaran perusahaan, membuat draf gaji, dan menentukan kebijakan pengeluaran dan pemasukan perusahaan. Bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur.

Untuk menjalankan kebijaksanaannya tersebut maka direktur keuangan dibantu oleh manager keuangan, manager akuntansi, dan manager pembelian. Ketiga bagian tersebut bertanggung jawab kepada Direktur Keuangan.

f. Manager Produksi

Tugasnya antara lain yaitu

- Mengkoordinasikan semua kegiatan produksi termasuk

memberikan bimbingan dan pengawasan secara langsung kepada bawahan (buruh pabrik termasuk bagian kemasan) agar proses produksi berjalan lancar, tepat waktu, tepat sasaran dengan harapan agar produktivitas dan efisien dapat


(48)

commit to user

ditingkatkan sehingga laba yang diperoleh perusahaan dapat dimaksimalkan.

- Membuat rencana produksi sesuai dengan target pemasaran serta jadual produksi.

- Mengkoordinasi jalannya proses produksi meliputi kualitas dan jenis produksi yang dibuat serta produk baru maupun

pengembangan produk yang ditetapkan oleh bagian

laboratorium.

- Bekerjasama dengan begian laboratorium dalam pelaksanaan proses produksi.

Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Pabrik.

Untuk menjalankan kebijaksanaannya tersebut maka manager produksi dibantu oleh

Ø Ka. Bag. Produksi Jamu

Tugasnya adalah membuat rencana sesuai dengan target pemasaran serta jadual produksi, mengkoordinasi jalannya proses produksi yang meliputi kualitas produk dan jenis produk yang dibuat serta produk baru maupun pengembangan produk yang ditetapkan bagian laboratorium. Serta bertanggung jawab atas seluruh jalannya proses produksi jamu. Bertanggung jawab langsung kepada Manager Produksi.

Ø Ka. Bag. Produksi Makanan dan Minuman

Tugasnya adalah membuat rencana sesuai dengan target pemasaran serta jadual produksi, mengkoordinasi jalannya proses produksi yang meliputi kualitas produk dan jenis produk yang dibuat serta produk baru maupun pengembangan produk yang ditetapkan bagian laboratorium. Serta bertanggung jawab atas seluruh jalannya proses produksi makanan dan minuman. Sebab PT. SidoMuncul tidak hanya memproduksi jamu saja, tetapi juga


(49)

commit to user

memproduksi produk makanan. Bertanggung jawab langsung kepada Manager Produksi.

Ø Ka. Bag. Produksi CPOB

Tugasnya adalah bertangung jawab atas jalannya proses pembuatan obat yang baik sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan baik dari perusahaan maupun dari menteri kesehatan. Bertanggung jawab langsung kepada Manager Produksi.

g. Manager PPC

Tugasnya adalah membuat rencana sesuai dengan target pemasaran serta jadual produksi, mengkoordinasi jalannya proses produksi yang meliputi kualitas produk dan jenis produk yang dibuat serta produk baru maupun pengembangan produk yang ditetapkan bagian laboratorium. Bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur Pabrik.

h. Manager QA

Tugasnya adalah mengkoordinasi, meneliti serta menetapkan standar produk mulai dari bahan baku hingga produk jadi, serta membuat dokumen dan laporan internal produk. Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Pabrik.

Untuk menjalankan kebijaksanaannya tersebut maka manager QA dibantu oleh

Ø Ka. Bag. Laboratorium

Tugasnya antara lain

- mengadakan penelitian dan pengembangan produk baru

- mengawasi pelaksanaan teknis produksi - mengawasi kualitas produksi

- menetapkan standar produksi

- membuat dokumen produksi


(50)

commit to user - menetapkan standar kadar air

Bertanggung jawab langsung kepada Manager QA.

Ø Ka. Bag. QC

- mengawasi simplisia produksi (penyortiran, pemcucian, pengeringan)

- menetapkan standar bahan baku dan standar produksi - melakukan penelitian pada bahan baku dan produk jadi Bertanggung jawab langsung kepada Manager QA.

i. Manager R & D

Tugasnya antara lain yaitu mengadakan penelitian dan pengembangan produk baru, mengawasi pelaksanaan teknis dan kualitas produksi, menetapkan standar bahan baku dan produk jadi, serta membuat laporan internal produksi. Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Pabrik.

j. Manager Lingkungan

Tugasnya antara lain yaitu mengkoordinasi serta bertanggung jawab pada kebersihan lingkungan pabrik terutama ruang produksi, kebersihan peralatan serta proses sanitasi agar limbah tiak mengganggu lingkungan sekitar. Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Pabrik

Untuk menjalankan kebijaksanaannya tersebut maka manager lingkungan dibantu oleh

Ø Ka. Bag. Environment

Tugasnya adalah mengkoordinasi dan bertanggung jawab atas kebersihan alat-alat produksi agar tidak menimbulkan kontaminasi pada waktu pemprosesan, serta bertanggung jawab pada baik buruknya kerja mesin. Bertanggung jawab langsung kepada Manager Lingkungan


(51)

commit to user

Ø Ka. Bag. Proses

Tugasnya adalah mengkoordinasi serta bertanggung jawab atas kebersihan bahan pada waktu pemprosesan, sehingga tidak mudah terkontaminasi oleh benda-benda asing. Bertanggung jawab langsung kepada Manager Lingkungan.

Ø Ka. Bag. Maintenance & Control

Bertanggung jawab langsung kepada Manager Lingkungan. Ø Ka. Bag. Public Relation & Human Resource Development

Bertanggung jawab langsung kepada Manager Lingkungan.

k. Manager Teknik

Tugasnya adalah bertanggung jawab terhadap kelancaran mesin atau peralatan produksi, dengan memelihara mesin-mesin, menyediakan suku cadang, mengusulkan penambahan mesin-mesin baru. Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Pabrik.

Untuk menjalankan kebijaksanaannya tersebut maka manager lingkungan dibantu oleh

Ø Ka. Bag. Teknik Mekanik

Tugasnya yaitu mengkoordinasi serta bertanggung jawab atas kerusakkan dan perbaikan peralatan mesin dalam pemprosesan. Bertanggung jawab langsung kepada Manager Tenik.

Ø Ka. Bag. Teknik Listrik

Tugasnya adalah mengkoordinasi serta bertanggung jawab atas penyaluran aliran listrik atau sumber energi ke semua bagian, terutama bagian pemprosesan. Bertanggung jawab langsung kepada Manager Teknik.


(52)

commit to user Ø Ka. Bag. Utility

Tugasnya adalah mengkoordinasi dan bertanggung jawab atas kerusakkan dan perbaikan peralatan selama pemprosesan berlangsung. Bertanggung jawab langsung kepada Manager Teknik.

l. Manager Budidaya Pertanian

Tugasnya adalah bertanggung jawab dan menjaga serta melestarikan berbagai macam tanaman obat yang terdapat pada perkebunan obat PT.Sido Muncul. Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Pabrik.

m. Manager Umum

Menangani semua kegiatan yang bersifat umum (semua bidang usaha yang dijalankan) terutama yang berhubungan dengan ketenaga kerjaan. Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Pabrik.

Untuk menjalankan kebijaksanaannya tersebut maka manager umum dibantu oleh

Ø Ka. Bag. Personalia

Mengkoordinasi semua hal yang berhubungan dengan ketenaga kerjaan meliputi perencanaan, pengelolaan, tenaga kerja di semua bidang usaha yang dijalankan perusahaan termasuk bagian administrasi. Bertanggung jawab langsung kepada Manager Umum.

Ø Ka. Bag. Logistik

Bertangung jawab atas jumlah banyak sedikitnya bahan baku yang masuknya yang digunakan dalam proses produksi, serta bertanggung jawab atas keluar masuknya produk yang diproduksi. Bertanggung jawab langsung kepada Manajer Umum.


(53)

commit to user

Ø Ka. Bag. Security

Bertanggung jawab atas keamanan lingkungan pabrik, mencatat keluar masuknya barang dari pemasok ke pabrik dan membuat surat pengantar bagi tamu. Bertanggung jawab langsung kepada Manajer Umum.

Ø Ka. Bag. Perawatan dan Perencanaan bangunan

Tugasnya adalah menjaga kebersihan dan merawat bangunan pabrik agar tetap bersih dan tidak mudah rusak, serta merencanakan pembangunan gedung (perluasan bangunan pabrik) sesuai dengan kebutuhan. Bertanggung jawab langsung kepada Manager Umum.

Ø Ka. Bag. Atlas

Tugasnya adalah merencanakan tata letak bangunan yang hendak dibangun sesuai dengan alur produksinya. Bertanggung jawab langsung kepada Manager Umum.

Ø Ka. Bag. Hubungan Industri

Bertanggung jawab atas kelancaran hubungan industri antara produsen dengan distributor maupun dengan konsumen, sehingga tercipta hubungan yang selaras dan seimbang yang saling menguntungkan. Bertanggung jawab langsung kepada Manajer Umum.

n. Manager Keuangan

Mengkoordinasi semua kegiatan di bagian keuangan, termasuk didalamnya membuat anggaran, diposisi transaksi keuangan, membuat laporan realisasi anggaran, membuat draf gaji, serta membuat laporan secara berkala untuk mengetahui perkembangan usaha yang dijalankan. Bertanggung jawab pada langsung kepada Direktur Keuanagan.

Untuk menjalankan kebijaksanaannya tersebut maka manager umum dibantu oleh


(1)

commit to user

dapat didaur ulang kembali untuk dijadikan wadah pengemas jamu. Selain itu sisa pembakaran yang dihasilkan juga dapat dijual ke tukang patri untuk dibuat berbagai macam peralatan memasak, seperti wajan, panci, dandang, dan lain sebagainya. Cara kerja mesin incenerator ini sangatlah rumit, dimana bahan bakar yang digunakan adalah petrodisel. Pertama-tama bahan yang hendak dibakar akan dimasukkan terlebih dahulu ke kotak atau bak bahan kemudian bahan tersebut akan dibakar dengan uap panas yang bersuhu sekitar 12000C. Hasil pembakaran dari mesin incenerator ini adalah gas dan residu pembakarannya berupa abu. Penurunan volume hasil pembakaran dapat mencapai 70% dari sampah padat. Metode pembakaran sampah organic dalam suatu wadah yang disebut incinerator untuk mengurangi jumlah massa sampah organic tersebut dan membunuh mikroorganisme yang ada didalamnya disebut dengan incineration (insinerasi). Tidak semua bahan organic buangan yang menjalani proses insenerasi habis terbakar karena buangan itu sebagian berupa bahan tak terbakar yang akan tersisa sebagai abu. Pada waktu proses pembakaran, proses tersebut tidak mengeluarkan asap sehingga dengan adanya mesin tersebut dapat mengurangi polusi udara. Hal ini dikarenakan cara kerja mesin tersebut menggunakan gaya gravitasi. Sehingga asap hitam yang dihasilkan sewaktu pembakaran yang seharusnya dikeluarkan dari cerobong asap akan diserap atau tertarik ke bawah dan akan dikeluarkan dibawah tanah. Memang sekilas dari penggunaan mesin ini tidak menyebabkan pencemaran udara, tetapi dengan adanya mesin ini dapat mengakibatkan pencemaran tanah. Hal ini dapat terlihat dengan adanya pohon pisang yang tumbuh di sekitar area pembakaran mempunyai daun yang berwarna hijau pekat yang berbeda dengan daun pisang pada umumnya. Sebab daun pisang yang tumbuh di sekitar area perusahaan sudah terkontaminasi dan mengandung karbon, sehingga warnanya cenderung hitam.

Limbah organik yang dihasilkan oleh PT.Sido Muncul, umumnya berasal dari sisa proses produksi atau ampas yang sudah tidak terpakai. Ampas tersebut dikumpulkan untuk diolah lebih lanjut menjadi pupuk organik dan briket, sehingga limbah yang dihasilkan dapat dimanfaatkan kembali. Proses


(2)

commit to user

pembuatan pupuk ini tidaklah seperti proses pembuatan pupuk pada umumnya. Dimana proses pembuatan pupuk di PT.Sido Muncul ini menggunakan EM4 (effective microorganisme) sebagai starter yang dapat menghasilkan bakteri. Bakteri yang tumbuh dan berkembang pada proses pelapukkan ini antara lain yaitu Pseudomonas flurencent sp, dimana bakteri ini berfungsi untuk melarutkan fosfat dari bentuk yang tidak bisa diserap (terikat dalam mineral liat tanah) menjadi bentuk yang mudah diserap oleh tanaman, selain itu dapat membantu proses dekomposisi. Pseudomonas dapat menghasilkan enzim pengurai yang disebut lignin dan berfungsi juga untuk memecah mata rantai dari pada zat-zat kimia yang tidak dapat terurai oleh mikroba lainnya. Pada umumnya proses pembuatan pupuk organik lebih cenderung menggunakan proses pembusukkan secara alami tanpa penambahan setarter atau bahan organik tambahan, sedangkan proses pembuatan pupuk organik di PT.Sido Muncul sendiri menggunakan EM 4 sebagai bahan campuran dalam pembuatan pupuk tersebut. Hal ini disebabkan karena dengan penambahan EM 4 maka pupuk organik yang dihasilkan akan berkualitas baik, dimana kandungan unsur hara seperti nitrogen, phospor, dan kalium yang dibutuhkan oleh tanah akan tersedia dalam jumlah yang cukup. Selain itu dengan adanya penambahan EM 4, maka proses pengomposannya pun juga akan berlangsung cepat. Sebab dalam EM 4 terkandung bakteri

(Strepthomyces, ragi (yeast), Lactobacillus, dan bakteri fotosintetik) yang

dapat mempercepat proses fermentasi. Selain itu dengan adanya penambahan EM 4 tersebut dapat memperbaiki dan mempertahankan mutu tanah. Proses pengomposan ini berlangsung selama 3 - 4 minggu sebelum pupuk organik yang dihasilkan dapat digunakan. Selama proses pelapukan ini, bahan atau sisa ampas produk yang di gunakan harus diaduk / dibalik secara rutin setiap minggunya untuk mendapatkan udara secara merata, sehingga dapat menghasilkan hasil yang maksimal. Selain itu dalam pembuatan pupuk organik ini juga membutuhkan tingkat kelembaban yang tinggi. Sebab kelembaban kompos dapat disebabkan oleh kandungan air campuran bahan pembuat kompos. Kandungan air yang cukup akan mempercepat


(3)

commit to user

berkembangnya mikroorganisme serta membantu aktivitas jasad-jasad tersebut dalam membusukkan biomassa. Oleh sebab itu, sangat dianjurkan untuk membasahi campuran bahan kompos tersebut dengan air secara berkala. Selain itu, udara juga mempengaruhi proses pengomposan yang bersifat aerobik. Makin banyak udara yang masuk ke dalam celah-celah bahan yang akan dikomposkan, akan makin cepat pula proses pembusukan terjadi. Jadi, dengan adanya pemasukan udara akan memperpendek waktu pengomposan atau pelapukkan. Demikian juga suhu yang dibutuhkan pada proses pengomposan berpengaruh pada kecepatan proses pengomposan. Suhu yang baik dalam proses pengomposan ini adalah suhu optimum untuk pertumbuhan mikroorganisme, yaitu 50-600C. Disamping itu, hal ini dilakukan agar pupuk yang dihasilkan dapat mengalami pelapukan secara merata. Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa kelembaban udara atau kadar air, aerasi atau kandungan udara, suhu, jumlah mikroorganisme perombak sampah, dan keasaman campuran kompos merupakan faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses pengomposan. Proses pengadukan ini biasanya menggunakan

bighoe (traktor yang besar). Biasanya pada waktu proses pengadukan, sisa

ampas bahan yang diaduk / yang dibalik akan mengeluarkan gas yang baunya khas jamu dan biasanya gas tersebut terasa lebih hangat. Pupuk organik yang dihasilkan pada umumnya sebagian akan diberikan kepada para petani binaan PT.Sido Muncul, seperti para petani tanaman obat di daerah Tawangmangu. Hal ini dikarenakan daerah Tawangmangu merupakan daerah pemasok bahan baku jamu terbesar di PT.Sido Muncul, sebab berbagai jenis tanaman obat di daerah tersebut sudah sesuai dengan standar bahan baku yang telah ditetapkan oleh PT.Sido Muncul. Selain itu, sebagian besar pupuk organik yang diproduksi digunakan sendiri untuk kebun obat di PT.Sido Muncul. Tetapi penggunaan pupuk organik tersebut baru dilaksanakan beberapa tahun belakang ini. Sebab dahulu PT.Sido Muncul bekerjasama dengan Bapak Suharto untuk mendistribusikan pupuk organik yang diproduksi. Selain itu, PT.Sido Muncul juga mendistribusikan pupuk organik yang diproduksinya ke Lembah Hijau Multifarm. Tetapi karena lahan perusahaan yang cukup luas


(4)

commit to user

dan cukup memadahi untuk dibukanya lahan pertanian yang ditumbuhi berbagai macam tanaman obat, maka sejak saat itu pupuk organik yang diproduksi oleh PT.Sido Muncul tidak diperjual belikan. Selain dibuat pupuk organik, ampas sisa .produksi di PT.Sido Muncul ini juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan briket (bahan bakar). Produk ini merupakan produk terobosan terbaru dari PT.Sido Muncul yang baru diuji coba. Briket yang dihasilkan biasanya berbentuk seperti batu bara yaitu berwarna hitam dan berbentuk bulat.

Sedangkan dalam penanganan limbah cair, PT.Sido Muncul mengunakan penambahan beberapa polimer-polimer yang dapat berfungsi untuk menetralisir limbah. Limbah cair dari PT.Sido Muncul ini berasal dari sisa-sisa pencucian bahan baku, pencucian peralatan dan mesin, pencucian lantai produksi, dan lain sebagainya. Air limbah yang dihasilkan dari berbagai proses tersebut akan dialirkan melalui pipa besi yang mempunyai kecepatan 14 L/jam dan limbah tersebut akan ditampung dalam bak atau kolam yang mempunyai kedalaman 7 meter. Di dalam bak tersebut, air akan disaring untuk pertama kalinya. Hal ini bertujuan untuk memisahkan benda-benda asing yang berukuran besar agar tidak ikut diproses lebih lanjut. Setelah air limbah tersebut disaring, maka air limbah tersebut akan dialirkan ke bak ekualisasi untuk dinetralisir dengan penambahan tiga komponen zat kimia yang dapat menggumpalkan kotoran-kotoran yang terkandung didalamnya. Komponen tersebut antara lain yaitu alumunium sulfat (AlSO4) yang berfungsi untuk

membentuk flok, polimer yang berfungsi untuk memperbesar ukuran flok

yang terbentuk sehingga lebih mudah mengandap, dan soda kaustik (NaOH2)

yang berfungsi untuk menetralkan pH. Dari sini, air limbah akan dialirkan lagi ke bak selanjutnya akan diaduk atau diaerasi agar semua komponennya dapat bercampur merata. Tetapi pada proses netralisasi dengan mesin aerator ini, kadar DO air sangat sulit untuk dinaikkan. Sehingga pada tahap ini pada umumnya hanya didapatkan kadar DO dengan pH4,3. Sehingga dengan menggunakan alat ini, maka dibutuhkan pemprosesan lebih lanjut yang lebih signifikan. Hal ini sangat berbeda jika digunakan pompa air (power head),


(5)

commit to user

sebab dengan alat tersebut kadar DO dapat naik dengan cepat dan pH air sudah mendekati netral yaitu 6,3. Setelah itu air tersebut akan disaring kembali untuk memisahkan kotoran-kotoran yang menggumpal dan mengendap setelah dicampur dengan ke tiga zat kimia tersebut. Pada tingkat akhir, air limbah tersebut akan dialirkan ke tower untuk dinetralkan pH-nya. Setelah pH 7 (air netral), maka air tersebut akan diuji cobakan terlebih dahulu dengan mengalirkan air ke kolam indikator kehidupan yang diberi ikan dan keong. Apabila ikan dan keong tersebut tidak mati, maka air tersebut sudah tidak tercemar dan dapat digunakan kembali untuk proses produksi berikutnya, dengan catatan air yang sudah dinetralisir tersebut tidak untuk dikonsumsi.

B. Kesimpulan

Kesimpulan dari praktik lapang yang kami laksanakan di PT.Sido Muncul ini antara lain yaitu:

1. Metode penyulingan minyak atsiri di PT.Sido Muncul menggunakan

metode destilasi dengan sumber energinya berupa uap panas / boiler.

2. Sisa ampas produksi di PT.Sido Muncul dapat digunakan untuk

pembuatan minyak atsiri, pupuk organik dan briket.

3. Proses pengomposan pada pembuatan pupuk organik menggunakan

penambahan EM4 (effective microorganisme 4) sebagai bahan yang dapat mempercepat proses pengomposan.

4. Proses pengolahan limbah padat diolah melalui proses pembakaran dengan mesin incenerasi pada suhu 1.2000C dan residu pembakaran dapat diolah menjadi perkakas rumah tangga (panci, dandang, dan lain-lain).

5. Proses pengolahan limbah cair dinetralisir dengan penambahan tiga komponen kimia yaitu alumunium sulfat (AlSO4), polimer dan soda


(6)

commit to user C. Saran

1. Tempat atau bagian penyulingan minyak atsiri yang terlalu dekat dengan bagian pengolahan limbah dan pengolahan pupuk organik dapat mengakibatkan terjadinya kontaminasi pada produk minyak atsiri yang dihasilkan. Sebaiknya letak bagian sanitasi di jauhkan dari letak bagian-bagian produksi.

2. Masih kurang disiplinnya karyawan di pabrik yang tidak mengenakan penutup rambut dan sarung tangan selama proses produksi berlangsung. Sebaiknya diberikan sanksi atau teguran bagi karyawan yang melanggar peraturan tersebut.