Coordinating Koordinasi Analisis Masalah

commit to user yang diberikan secara langsung dengan lisan berhadap- hadapan. Instruksi lisan ini lebih tepat untuk : 1. Pelaksanaan yang sederhana. 2. Pelaksanaannya tidak perlu bukti tertulis. 3. Suatu pekerjaan rutin. 4. Bagi staf yang tidak pelupa. Di UPT Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI dalam memberikan instruksi lisan ini, pimpinan memberikan pengarahan dengan ikut terjun ke lapangan kerja. Misalnya saat pimpinan masuk ke perpustakaan melihat suatu kejanggalan yang dilakukan oleh staf, maka pimpinan mengarahkan langsung kepada staf bahwa yang dilakukanya itu kurang tepat, sehingga pimpinan memberi motivasi langsung agar kesalahan tersebut segera dibenahi sesuai denga prosedur yang ada.

4.1.5. Coordinating Koordinasi

Setiap bawahan mengerjakan hanya sebagian dari pekerjaan, karena itu masing-masing pekerjaan bawahan harus disatukan, diintegrasikan, dan diarahkan untuk tercapainya suatu tujuan. Koordinasi ini merupakan tugas penting yang harus dilakukan oleh seorang manajer. Karena, tanpa koordinasi tugas dan pekerjaan dari setiap individu karyawan maka tujuan tidak akan tercapai. commit to user Menurut E.F.L. Brech dalam H. Malayu S.P. Hasibuan 2005 : 85 menyatakan bahwa : “Koordinasi adalah mengimbangi dan menggerakkan tim dengan memberikan lokasi kegiatan pekerjaan yang cocok pada masing-masing dan menjaga agar kegiatan itu dilaksanakan dengan keselarasan yang semestinya diantara para anggota itu.” Sedangkan menurut George R. Terry dalam H. Malayu S.P. Hasibuan 2005 : 85-86 menyatakan bahwa : “Koordinasi adalah suatu usaha yang sinkron dan teratur untuk menyediakan jumlah dan waktu yang tepat, dan mengarahkan pelaksanaan untuk menghasilkan suatu tindakan yang seragam dan harmonis pada sasaran yang telah ditentukan”. Dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulakan bahwa koordinator harus dilakukan oleh setiap manajer. Artinya harus dilakukan oleh setiap orang yang mempunyai bawahan. Koordinasi tidak dapat diperintahkan, dipaksakan, tetapi akan lebih baik dengan cara persuasif permintaan dan permohonan kepada bawahan. Karena dengan persuasif akan lebih dihayati dan ditaati oleh bawahan, sebab mereka merasa dihargai dan dihormati. Jadi semua itu dilakukan dengan menggugah perasaanya. Menurut Muhammad Sholihin 2001:63 menyatakan tata cara mewujudkan koordinasi antara lain : 1. Dilakukan briefing staf untuk memberitahu kebijakan pimpinan. 2. Diselenggarakan rapat staf untuk mengadakan pengecekan pelaksanaan. 3. Mengumpulkan laporan-laporan kegiatan. commit to user 4. Dilakukan kunjunganinspeksi secara mendadak. 5. Memelihara hubungan dalam berbagai berbagai bentuk demi keserasian kerja. Secara vertikal, sistem koordinasi yang digunakan di Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI yaitu, di mana Kepala UPT dalam melakukan koordinasi kepada bawahan dengan jalan memberikan perintah langsung atau melalui telepon untuk mengklarifikasi tugas apa yang harus dilaksanakan.

4.1.6. Controling Pengawasan