Manajemen Sumber Daya Manusia Di Upt Perpustakaan Stie Atma Bhakti Surakarta Binder25

(1)

commit to user

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

DI UPT PERPUSTAKAAN STIE ATMA BHAKTI

SURAKARTA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh

Gelar Vokasi Ahli Madya ( A.Md)

Ilmu Perpustakaan

Oleh

SITI ROHAYATI

D1808069

PROGRAM DIPLOMA III ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA


(2)

(3)

commit to user

™

Sesungguhnya ada kesulitan, itu ada juga kemudahan, maka apabila kamu telah

selesai ( dari satu urusan ) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang

lain, dan hanya kepada Tuhan-Mulah hendaknya kamu berharap.

( Q.S. Al_ Insyiroh 6-7 )

™

Kesabaran adalah sebuah anugrah yang tak ternilai harganya dari Sang Maha

Kuasa, dan kesabaran seseorang bukan diukur dari seberapa lama orang itu

menunggu, melainkan seberapa gentar usahanya untuk menghadapi rintangan

meraih kesuksesan, dengan kesabaran pula kita bisa belajar banyak hal tentang

romantika kehidupan.

™

Tak ada yang tak mungkin dalam hidup ini, sebelum kita berusaha meraih apa

yang kita inginkan janganlah berkata bahwa “aku tak sanggup”. Segala

sesuatunya kita sendirilah yang mampu mewujudkannya dengan tekat serta niat

yang sungguh-sungguh. Karena Tuhan Maha Melihat dan Maha Mendengar dari

apa yang kita lakukan dan apa yang kita inginkan, asalkan kita selalu berusaha

dan derdo’a dengan sungguh-sungguh pula maka yakinlah Tuhan adalah Maha


(4)

Dengan setulus hati, semua ini kupersembahkan :

Ibu dan Bapak tercinta serta kakak ku, yang dengan penuh kesabaran dan tidak pernah berhenti dalam memberi kasih sayang, dukungan, bimbingan, perhatian serta mendidikku hingga kini.

Sahabat-sahabatku 1 Class terutama my Best Friend, ( C_Nung, C_TikuL, C_Gembul, C_Cb, & C_Lup ) dan kekasihku yang selalu setia menemani dan mendukung serta do’anya kepadaku.

Adik – adik tingkatku jurusan DIII Ilmu Perpustakaan di Fakultas FISIP UNS.

&


(5)

commit to user

Alhamdulilah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,

yang telah senantiasa melimpahkan hidayah dan inayah-Nya sehingga proses

penulisan tugas akhir ini dapat berjalan dengan lancar tanpa kendala yang

berarti. Tugas Akhir ini di selenggarakan pada tanggal 14 Februari sampai

dengan 26 Maret, bertempat di UPT Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI

Surakarta yang merupakan salah satu syarat kelulusan program studi Diploma

III Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sebelas Maret Surakarta. Hanya dengan karunia dan petunjuk Allah semata,

penulis mampu menuangkan sejumlah ide untaian kalimat-kalimat yang

membangun dan mengembangkan pokok-pokok pikiran. Terimakasih ya

Allah, Engkau talah mengalirkan energi dan menghidupkan semangat ke

dalam dada, sehingga apa yang penulis rencanakan dapat terwujud. Sunguh

tanpa ridha-Mu, semua ini tidak akan dapat penulis tunaikan.

Dengan tersusunnya Tugas Akhir ini penulis sampaikan terimakasih

yang setulusnya kepada;

1.

Dekan, Staf dan seluruh Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang selama ini telah banyak

membantu pada masa perkuliahan hingga terselesainya Tugas akhir ini.

2.

Bapak Drs. Alexius Ibnu Muridjal, M. Si Ketua Program Studi Diploma III

Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang selama ini telah banyak memberi motivasi

pada masa perkuliahan hingga terselesainya Tugas Akhir ini.


(6)

telah berkenan memberikan bimbingan-bimbingan dan saran-saran yang

sangat berharga dalam penyusunan Tugas Akhir ini hingga selesai.

4.

Kepala Perpustakaan beserta seluruh Staf UPT Perpustakaan STIE ATMA

BHAKTI Surakarta yang telah banyak membantu secara langsung dan

tidak langsung dalam pengumpulan data guna penyusunan Tugas Akhir ini.

5.

Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu demi satu yang telah

membantu kelancaran penyusunan laporan ini sejak persiapan samapi

selesai.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dari

sempurna. Untuk itu segala kritik dan saran yang di ajukan guna

penyempurnaan Tugas Akhir ini akan diterima dengan senang hati.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga Tugas Akhir yang sederhana ini

mendapat tempat di hati para pembaca di semua kalangan guna

mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang perpustakaan.

Surakarta, 2011


(7)

commit to user

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERNYATAAN ...ii

HALAMAN PERSETUJUAN ...iii

HALAMAN PENGESAHAN ...iv

MOTTO ...v

HALAMAN PERSEMBAHAN ...vi

ABSTRAK ...vii

KATA PENGANTAR ...viii

DAFTAR ISI ...xi

DAFTAR LAMPIRAN ...xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 ...

Latar

Belakang Masalah ...1

1.2 ...

Tujuan

...3

1.3 ...

Pelaksanaa

n ...3

1.4 ...

Metode

Pengumpulan Data ...4

1.4.1 ..

Studi Pustaka ...4

1.4.2

Observasi ...4

1.4.3

Interviw (wawancara) ...4

1.4.4

Studi Dokumentasi ...5

1.5 ...

Rumusan

Masalah ...5

BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUANB PUSTAKA

2.1 Landasan Teori ...6

2.1.1 Definisi Perpustakaan ...6

2.1.2 Definisi Manajemen ...7


(8)

2.1.6 Manfaat Manajemen ...13

2.1.7 Fungsi-fungsi Manajemen ...14

2.1.8 Tingkatan Manajemen ...19

2.1.9 Pendekatan Teori Manajemen ...20

2.2 Tinjauan Pustaka ...22

2.2.1 Definisi Perpustakaan ...22

2.2.2 Definisi Manajemen ...23

2.2.3 Sumber Daya Manusia ...24

BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN STIE ATMA BHAKTI

SURAKARTA

3.1 Sejarah ...25

3.2 Gedung / Ruang ...26

3.2.1 Ruang Koleksi / Areal Koleksi ...27

3.2.2 Ruang Baca / Arel Pengguna ...28

3.2.3 Ruang Petugas Perpustakaan ...30

3.2.4 Areal Parkir ...31

3.2.5 Gedung /Ruang Perpustakaan ...32

3.3 Koleksi ...33

3.4 Struktur Organisasi ...35

3.5 Sumber Daya Manusia ...36

3.6 Sumber Dana ...37

3.7 Sarana dan Prasarana ...37

3.8 Layanan Pemakai ...39

3.9 Layanan Teknik ...40

3.10 Tata Tertib ...43

BAB IV MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI UPT STIE ATMA

BHAKTI SURAKARTA


(9)

commit to user

4.1.2 Organizing (Pengorganisasian) ...49

4.1.3 Staffing (Kepegawaian) ...51

4.1.4 Directing (Pengarahan) ...52

4.1.5 Coordinating (Koordinasi) ...54

4.1.6 Controling (Pengawasan) ...56

4.1.7 Reporting (Laporan) ...57

4.1.8 Budgeting (Pendanaan) ...58

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ...60

5.2 Saran ...61

DAFTAR PUSTAKA ...63

LAMPIRAN


(10)

Lampiran 1

: Logo STIE ATMA BHAKTI Surakarta

Lampiran 2

: Surat Tugas

Lampiran 3

: Form Nilai Kuliah Kerja Pusdokinfo

Lampiran 4

: Presensi dan Kegiatan Kuliah Kerja Pusdokinfo

Lampiran 5

: Kartu Anggota Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI

Surakarta.

Lampiran 6

: Formulir Kartu Anggota Perpustakaan STIE ATMA

BHAKTI Surakarta.

Lampiran 7

: Formulir Pendaftaran Kartu Anggota Perpustakaan STIE

ATMA BHAKTI Surakarta.

Lampiran 8

: Kartu Buku Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI Surakarta.

Lampiran 9

: Kartu Pinjam Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI Surakarta.

Lampiran 10 :Formulir Fotocopy Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI

Surakarta.

Lampiran 11 : Tabel Tabulasi Data Pengunjung Perpustakaan STIE ATMA

BHAKTI Surakarta.

Lampiran 12 : Tabel Tabulasi Data Peminjam Perpustakaan STIE ATMA

BHAKTI Surakarta.

Lampiran 13 : Contoh Label Buku Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI

Surakarta.

Lampiran 14 : Gedung Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI Surakarta.

Lampiran 15 :Wawancara dengan staf UPT Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI

Surakarta.


(11)

commit to user

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan pusat dimana informasi-informasi dengan mudah didapatkan oleh masyarakat pengguna. Perpustakaan didirikan bertujuan untuk memberdayagunakan koleksinya untuk kepentingan umum bukan untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. Sebagai lembaga pendidikan dan lembaga informasi maka perpustakaan harus memiliki kinerja yang yang baik apabila ditunjang dengan menejemen yang baik pula. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka seluruh elemen dalam lembaga harus diberdayakan demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.

Perkembangan dunia perpustakaan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan tantangan bagi pustakawan untuk bersaing dalam mengikuti perkembangan-perkembangan yang terjadi zaman ini. Untuk menyambut era globlalisasi ini, maka di dalam perpustakaan diperlukan kemampuan menejemen yang baik agar kinerja dan kegiatan dapat terarah sesuai maksut dan tujuan serta menjaga keseimbangan dari tujuan-tujuan yang berbeda dan mampu dilaksanakan secara efisien dan efektif. Menejemen sumber daya mausia merupakan sumber daya perpustakaan yang paling utama dari semua komponen sistem perpustakaan karena yang menentukan maju dan mundurnya sebuah perpustakaan dalam menjalankan fungsi dan perannya.


(12)

Yang termasuk perpustakaan perguruan tinggi ialah Perpustakaan Jurusan Fakultas, Universitas, Sekolah Tinggi, Politeknik, Akademi, maupun perpustakaan program non regular. Bagi perpustakaan badan bawahannya yang bernaung dibawahnya universitas, institut, maupun sekolah tinggi, misalnya lembaga penelitian dan lembaga pengabdian masyarakat juga dimasukan kedalam kelompok perpustakaan perguruan tinggi, walaupun ada juga yang mengatakan itu termasuk perpustakaan khusus. (Sulistyo-Basuki, 1991: 51).

Perpustakaan perguruan tinggi merupakan lembaga pendidikan dan penyedia informasi akan memiliki kinerja yang baik apabila dengan manajeman sumber daya manusia yang memadai sehingga seluruh komponen-komponen atau aktifitas didalamnya akan mengarah pada pencapaian tujuan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang akan diinginkan itu seluruh elemen-elemen yang ada didalamnya, organisasi harus diberdayakan agar tujuan yang dicita-citakan tercapai. Agar terlaksana dengan efisien dan efektif kemampuan manajemen sumber daya manusia sangat diperlukan untuk menjaga kesimbangan antara perkembangan dunia perpustakaan, ilmu pengetahuan dan teknologi agar tidak tertinggal jauh.

Dalam penerapannya di perpustakaan, Bryson menyatakan bahwa : “Manajemen perpustakaan merupakan upaya pencapaian tujuan dengan adanya pemanfaatan sumber daya manusia, informasi, sistem, dan sumber dana dengan tetap memperhatikan manajemen, peran dan keahlian. Pengertian ini ditekankan bahwa untuk mencapai tujuan, diperlukan sumber daya manusia dan sumber-sumber non manusia, teknik, fisik, perlengkapan, sumber alam, informasi, ide-ide, peraturan-peraturan, dan teknologi. Elemen-elemen tersebut dikelola melalui proses manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian,


(13)

commit to user

kepemimpinan, dan pengendalian yang diharapkan mampu mengeluarkan barang atau jasa.”

(Qalyubi, 2003: 272-273)

Penulis tertarik dengan tema manajemen sumber daya manusia di Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI Surakarta karena ingin membahas tentang manajemen sumber daya manusianya yang mendasar terutama mengenai fungsi-fungsi manajemen yang dijalankan oleh perpustakaan STIE ATMA BHAKTI Surakarta. Suksesnya sebuah perpustakaan dan banyak diminati oleh pemakai tergantung dari sumber daya manusianya yang baik.

1.2. Tujuan

Penulisan laporan ini penulis rumuskan beberapa hal sebagi tujuan manajemen Sumber Daya Manusia di Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI Surakarta yang hendak di capai yaitu :

1.2.1.Mendapatkan gambaran dalam pengelolaan menejemen sumber daya

manusia di UPT Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI Surakarta. 1.2.2.Untuk mengetahui fungsi-fungsi manajemen yang ada di Perpustakaan

STIE ATMA BHAKTI Surakarta. 1.3. Pelaksanaan

Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ATMA BHAKTI Surakaarta Jl. Letjen Sutoyo No. 43 Cengklik Surakarta. Dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2011 sampai 26 Maret 2011. Pada jam kerja yaitu hari Senin – Jum’at jam 09.00 WIB sampai jam 15.00 WIB.


(14)

1.4. Metode Pengumpulan Data

Metode Pengumpulan data yang penulis gunakan yaitu sebagai berikut:

1.4.1.Studi Pustaka

Pustaka adalah buku yang dibuat dari kulit kayu yang tipis, lalu dilipat seperti harmonika dan disimpan berkepit diantara dua keping kayu. (Lasa HS,2009:295)

Sumber-sumber tertulis yang penulis gunakan berasal dari buku Manajemen, Manajemen Sumber Daya Manusia, Pengantar Ilmu Perpustakaan, Pengantar Ilmu Manajemen, Manajemen Perpustakaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, dan Kamus Kepustakawanan Indonesia.

1.4.2. Observasi

Teknik Observasi adalah pencatatan pola perilaku subyek (orang) obyek (benda) atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti. (Indriantoro, 1997:157)

Penelitian yang penulis gunakan adalah menggunakan metode observasi dengan pengamatan secara langsung dalam kegiatan di perpustakaan.

1.4.3. Interview (wawancara)

Teknik interview merupakan proses tanya jawab lisan, dalam dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik, yang satu dapat


(15)

commit to user

melihat muka yang lain dan mendengarkan dengan telinga sendiri suaranya, tampaknya merupakan alat pengumpul informasi yang langsung tentang beberapa jenis data sosial, baik yang terpendam, maupun yang memotivasi. (Sutrisno Hadi : 192).

Wawancara yang penulis lakukan yaitu dengan cara mengajukan pertanyaan kepada pinmpinan dan staf UPT Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI secara lisan.

1.4.4. Studi Dokumentasi

Studi Dokumentasi adalah cara mengumpulkan data berupa arsip-arsip dan termasuk buku-buku tentang pendapat, teori dalil atau hukum-hukum dan literatur ilmiah yang berhubungan dengan masalah penyelidikan. (Nawawi, 1998 : 133).

Penulis mengumpulkan data dengan cara mempelajari arsip dan dokumen, Laporan Tahunan Rektor STIE Tahun 2010, dan buku panduan perpustakaan STIE ATMA BHAKTI Surakarta.

1.5. Rumusan Masalah

Adapun Rumusan Masalah yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini adalah :

1.5.1. Bagaimana pemberdayaan sumber daya manusia di UPT Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI Surakarta dilihat dari : Planning, Organizing,

Staffing, Directing, Coordinating, Controling, Reporting, dan Budgeting ?


(16)

BAB II

LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Definisi Perpustakaan

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, pengertian perpustakaan mengalami perkembangan, sebagian besar penulis bidang perpustakaan di Indonesia mengacu pada tulisan Sulistyo Basuki yang menyatakan bahwa,

“Perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku atau terbitan lainnya menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual”.(Sulistyo Basuki; 1991:3).

Dalam pengertian ini perpustakaan diidentikkan dengan ruangan, koleksi, penyimpanan dan pemanfaatan. Sebagai lembaga keilmuan, perpustakaan tidak disyaratkan tenaga pengelolanya yang semestinya dikelola oleh tenaga terdidik. Sesuai dngan perkembangan akhir-akhir ini, perpustakaan perlu dipahami bukan sekedar sebagai lembaga yang mengelola buku dan terbitan lainnya, tetapi juga mengelola sumber informasi dengan memenfaatkan teknologi informasi. Oleh karena itu, diperlukan tenaga yang menguasai keahlian (skill) dan keterampilan dalam bidang tertentu.


(17)

commit to user

Sedangkan perpustakaan menurut Lasa HS dalam Syihabudin Qolyubi (2003 : 287 ) menyatakan bahwa :

“Perpustakaan merupakan sistem informasi yang didalamnya terdapat aktivitas pengumpulan, pengolahan, pengawetan, pelestarian dan penyajian serta penyebaran informasi yang dalam pelaksanaan aktifitasnya tersebut diperlukan ilmu penegetahuan yang diperoleh melalui pendidikan formal dan non formal di bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi”.

Dalam pengertian ini, perpustakaan dititikberatkan pada sistem, sumber daya manusia, koleksi, tempat, dan seperangkat sistem yang yang mengaturnya. Pengertian ini didasarkan pada pemikiran bahwa perpustakaan sebagai lembaga yang bergerak dalam bidang ilmu pengetahuan dan informasi yang selalu berkembang seirama dengan perkembangan pemikiran dan kultur masyarakatnya.

2.1.2. Definisi Manajemen

Sistem manajemen sangatlah berpengaruh didalam suatu organisasi baik kecil maupun besarnya organisasi tersebut. Begitu pula di dalam organisasi perpustakaan, maju mundurnya perpustakaan di ukur dari manajemen yang dijalankan oleh organisasi tersebut. Pengetahuan dasar dalam mengelola perpustakaan agar berjalan dengan baik adalah ilmu manajemen, karena manajemen sangat diperlukan dalam berbagai kehidupan


(18)

untuk mengatur langkah-langkah yang harus dilaksanakan oleh seluruh elemen dalam suatu perpustakaan.

Mengenai pengertianorganisasi, Handoko (2003:167) mengatakan bahwa kata “organisasi” mempunyai dua pengertian umum. Pengertian pertama menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional. Pengertian kedua berkenaan dengan proses pengorganisasian, sebagai suatu cara dalam menentukan kegiatan organisasi di alokasikan dan ditugaskan diantara para anggotanya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien. Sedangkan pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya.

Pembahasan pokok masalah dalam Tugas Akhir ini yaitu Manajemen Sumber Daya Manusia, terlebih dahulu penulis paparkan mengenai pengertian.

James A.F. Stoner dalam T. Hani Handoko (1986:8) mendefinisikan manajemen sebagai berikut :

“Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan”.


(19)

commit to user

Dari definisi tersebut, terlihat bahwa Stoner mengemukakan manajemen adalah sebagai proses karena semua manajer tanpa hanya memperhatikan kecakapan atau ketrampilan khusus, tetapi juga harus melaksanakan kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan dalam pencapaian tujuan yang diinginkan.

Menurut Mary Parker Follet dalam Handoko (2003:8) mendefinisikan manajemen sebagai seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini mengandung arti bahwa para manajer mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan apa saja yang perlu dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri.

2.1.3. Menejemen Perpustakaan

Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang ke arah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata, seperti proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar tujuan organisasi yang telah ditetapkan dapat tercapai sesuai maksud dan tujuan. Oleh karena itu, apabila proses-proses dalam manajemen secara


(20)

keseluruhan tidak lancar, maka proses pencapaian tujuan akan terganggu dan mengalami kegagalan.

Sehingga dalam hal maajemen penerapannya di perpustakaan, Jo Bryson menyatakan bahwa :

“Manajemen perpustakaan merupakan upaya pencapaian tujuan dengan adanya pemanfaatan sumber daya manusia, informasi, sistem, dan sumber dana dengan tetap memperhatikan fungsi manajemen, peran dan keahlian. Pengertian ini ditekankan bahwa untuk mencapai tujuan, diperlukan sumber daya manusia dan sumber-sumber informasi, ide-ide, peraturan-peraturan dan teknologi. Elemen-elemen tersebut dikelola melalui proses manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian yang diharapkan mampu mengeluarkan produk berupa barang atau jasa”.(Lasa HS,1998:3)

Dapat disimpulkan bahwa pengmbangan perpustakaan memerlukan perencanaan yang matang, yang didalam pengembangannya perlu dipikirkan tentang sumber daya manusia, sumber informasi, sistem, dan sumber dana dengan tetap memperhatikan manajemen, peran, dan keahlian, karena maju atau mundurnya perpustakaan tergantung pada bagaimana kulitas-kualitas tersebut dijalankan.

2.1.4. Sumber Daya Perpustakaan

Perpustakaan bukanlah sebuah gedung, ruang ataupun tempat, melainkan sebuahsistem yang terdiri dari berbagai komponen yang menjalankan sistem. Sumber daya manusia merupakan sumber daya


(21)

commit to user

perpustakaan yang paling utama dan paling penting dari semua komponen sistem perpustakaan karena merekalah yang menentukan kemajuan dan kemunduran perpustakaan dalam menjalankan fungsi dan perannya. Untuk itu kualitas sumber daya manusia juga merupakan kunci utama yang paling harus dimiliki pertama kali.

Menurut Nawawi dalam Qalyubi (2003: 314) dalam bukunya Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi menyatakan bahwa ada tiga pengertian tentang sumber daya manusia dalam suatu organisasi itu yaitu:

1. Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja dilingkungan suatu organisasi yang biasa disebut pegawai, personel, karyawan, atau pekerja.

2.Sumber daya manusia adalah potensi manusia sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan ekstensinya.

3.Sumber daya manusia adalah potensi yang merupakan aset dan berfungsi sebagai modal non materik atau nonfinansial didalam organisasi yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata secara fisik dan non-fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi. 2.1.5 Kualitas Sumber Daya Manusia

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat besar pengaruhnaya terhadap individu maupun organisasi dalam mengakses informasi. Fasilitas jaringan (network) nasional dan internasional berkembang dengan sangat pesat. Information


(22)

superhigwayyang dibangun diseluruh dunia dapat menghubungkan

pemakai pada layanan informasi digital melaui jaringan telekomunikasi global. Hal ini berimbas pada cakupan kerja perpustakaan. Ragam akses ke layanan perpustakaan tidak lagi dibatasi oleh jarak dan waktu yang memungkinkan untuk banyak orang. Pemustaka(users) akan semakin berharap banyak terhadap produktivitas, efisiensi dan efektivitas dalam berbagai layanan perpustakaan.

Kondisi dari gambaran tersebut di atas menyiratkan adanya tuntutan terhadap dukungan kualitas SDM yang memadai. Sebab bagaimanapun canggihnya teknologi jika tidak diimbangi oleh dukungan kualitas SDM yang handal, tidak akan berarti apa-apa. Hakekat SDM dalam suatu organisasi perpustakaan merupakan kunci yang akan menentukan keberhasilan organisasi. Karena SDM merupakan titik sentral dari penyelenggara seluruh fungsi-fungsi manajerial. Oleh karena itu keberadaan SDM dalam organisasi perlu mendapat perhatian khusus dengan dengan memeperhatikan manusia tiga sisi, menurut Sondang P. Siagian (2000 : 38 – 39 ) bahwa : 1. Manusia adalah makluk yang mempunyai harkat dan martabat

yang perlu dan harus dihargai.

2. Manusia dalam berkarya, ingin diperlakukan secara manusiawi. 3. Manusia akan sangat senang apabila mereka diikutsertakan dalam


(23)

commit to user

kekaryaannya melalui apa yang populer dengan istilah dan konsep pemberdayaan.

Hal ini Sejalan dengan pendapat Supriyanto (1997 : 156 – 157 ) bahwa :

“Upaya perpustakaan dalam menghadapi masyarakat pengguna informasi sangat ditentukan oleh kemampuan SDM atau pengelola perpustakaan, pemanfaatan teknologi secara luas untuk memberikan tingkat layanan yang lebih luas serta adanya dukungan dari organisasi yang bersangkutan agar dapat menghadapi tantangan zaman”.

SDM merupakan tulang punggung perpustakaan yang masih dapat dikembangkan lebih lanjut agar memiliki daya saing yang tinggi. Hal ini karena daya saing merupakan potensi terpenting yang harus dikembangkan pada diri setiap pegawai. Adanya peningkatan kualitas SDM akan berimplikasi pada optimalisasi kinerja pegawai, karena dengan pendidikan mereka akan memiliki wawasan yang lebih luas dan memiliki tanggung jawab yang lebih besar.

2.1.6. Manfaat Manajemen

Didalam sebuah organisasi, manajemen sangat berperan penting dalam mendorong mtu dan kualitas dari organisasi. Untuk memperoleh suatu target yang memuaskan itu adalah suatu manfaat adannya suatu manajemen.

Menurut Sondang P. Siagian (2008:44) menyebutkan mengenai manfaat dengan adanya manajemen dalam suatu organisasi yaitu sebagai berikut :


(24)

a. Organisasi dapat memanfaatkan sumber daya yang sudah ada dalam organisasi secara lebih baik.

b. Produktivitas kerja dari tenaga yang sudah ada dapat ditingkatkan seperti peningkatan disiplin kerja dan peningkatan keterampilan sehingga semua staf menghasilkan suatu yang berkaitan langsung dengan kepentingan organisasi.

c. Perencanaan sumber daya manusia berkaitan dengan penentuan kebutuhan tenaga kerja dimasa yang akan datang baik jumlah maupun kualifikasinya untuk mengisi berbagai jabatan dan menyelenggarakan berbagai aktivitas baru kelak.

d. Penanganan informasi ketenagakerjaan, misalnya jumlah tenaga kerja yang dimiliki, masa kerja setiap pekerja, jabatan, pendidikan terakhir, maupun kompensasinya.

2.1.7. Fungsi-Fungsi Manajemen

Dalam sebuah organisasi diperlukan adanya fungsi-fungsi manajemen yang harus dijalankan didalamnya guna pencapaian suatu tujuan agar dapat terarah sesuai maksut dan tujuan organisasi yang telah didirikan. Begitupula di Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI yang dalam menjalankan organisasinya mempunyai fungsi-fungsi manajemen yang diambil untuk dijadikan awal sebuah organisasi.


(25)

commit to user

Fungsi-fungsi manajemen menurut para ahli dalam Malayu S.P. Hasibuan (2005 : 38 ) sebagai berikut :

2.1.7.1. Fungsi manajemen menurut G.R. Terry :

1. Planning

2. Organizing

3. Acktuating

4. Controling

2.1.7.2. Fungsi manajemen menurut John F. Mee :

1. Planning

2. Organizing

3. Motivating

4. Controling

2.1.7.3. Fungsi manajemen menurut Louis A. Allen :

1. Leading

2. Planning

3. Organizing

4. Controling

2.1.7.4. Fungsi manajemen menurut Mc Namara

1. Planning

2. Programming

3. Budgeting


(26)

2.1.7.5. Fungsi manajemen menurut Henry Fayol :

1. Planning

2. Organizing

3. Commanding

4. Coordinating

5. Controling

2.1.7.6. Fungsi manajemen menurut Harold Koontz dan Cyril

O’Donnel : 1. Planning

3. Organizing

4. Staffing

5. Directing

6. Controling

2.1.7.7. Fungsi manajemen menurut Dr. S. P. Siagian :

1. Planning

2. Organizing

2. Motivating

3. Controling

4. Evaluating

2.1.7.8. Fungsi manajemen menurut Prof. Drs. Oey Liang Lee : 1. Perencanaan

2. Pengorganisasian 3. Pengarahan


(27)

commit to user

4. Pengkoordinasian 5. Pengontrolan

2.1.7.9. Fungsi manajemen menurut W.H. Newman :

1. Planning

2. Organizing

3. Assembling Resources

4. Directing

5. Controling

2.1.7.10.Fungsi manajemen menurut Luther Gullick :

1. Planning

2. Organizing

3. Staffing

4. Directing

5. Coordinating

6. Reporting

7. Budgeting

2.1.7.11.Fungsi manajemen menurut Lyndall F. Urwick :

1. Forecasting 2. Planning 3. Organizing 4. Commanding 5. Coordinating 6. Controling


(28)

2.1.7.12.Fungsi manajemen menurut John D. Millet :

1. Directing

2. Fassilating

Fungsi-fungsi manajemen yang dikemukakan para penulis tidak sama. Hal ini disebabkan oleh latar belakang dan pendekatan yang dilakukan tidak sama. Robert Tanembaum mengemukakan pendapat kenapa fungsi manajemen dikemukakan berbeda-beda oleh para ahli dalam Malayu S.P. Hasibuan (2005 : 37 ) sebagai berikut :

a. Kompleknya perusahaan karena jumlahnya sangat banyak,

maupun karena perkembangan lapangan usaha dan organisasi yang berbeda-beda.

b. Tidak adanya persamaan terminologi diantara ratusan pengarang yang menyangkut konsep yang sama.

c. Pemakaian kata-kata tanpa memperhatikan dengan serius arti dan nilainya.

d. Oleh masing-masing pengarang kurang diuraikan fungsi-fungsi manajemen lainnya.

e. Kadang-kadang diselipkan soal teknik, kemahiran diantara

fungsi-fungsi manajer.

f. Mencampuradukan fungsi dan proses. g. Diskripsi fungsi sangat subjektif.


(29)

commit to user

2.1.8. Tingkatan Manajemen

Handoko (2003:17) mengatakan bahwa tingkatan manajemen dalam organisasi akan membagi manajer menjadi tiga golongan yang berbeda. Tingkatan tersebut dituliskan sbagaii berikut :

2.1.8.1.Manajer Lini – Pertama (Firs – Line Management)

Yaitu tingkatan manajemen paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional dan tidak membawahi manajer yang lain.

2.1.8.2. Manajer Tingkat Menengah (Middle Management)

Yaitu manajemen menengah yang membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya dan juga karyawan operasional.

2.1.8.2. Manajer Puncak (Top Management)

Yaitu manajemen puncak yang terdiri klompok yang relatif kecil dan bertanggungjawab atas keseluruhan manajemen operasi.

Dari gambaran di atas, penulis menyimulkan bahwa :

1. Manajer Lini yaitu sebagai pengawas dan mengkoorsinasikan

aktivitas karyawan. Jabatan yang biasa disandang oleh manajer lini pertama adalah penyelia, koordinator, dan manajer kantor.


(30)

2. Manajer tingkat menengah yaitu manajer yang bertanggung jawab untuk mengimplementasikan kebijakan dan rencana yang dikembangkan oleh manajer puncak serta untuk mengevaluasi (supervisi) dan mengoordinasi aktivitas-aktivitas dari manajer tingkat yang lebih rendah.

3. Manajer puncak merupakan kelompok kecil eksekutif yang

mengelola keseluruhan organisasi. Manajer puncak menciptakan tujuan organisasi, strategi keseluruhan, dan kebijakan operasional.

Tingkatan manajemen tersebut, jika dilihat secara mikro di UPT Perpustakaan STIE - Atma Bhakti Surakarta yaitu terdiri dari Kepala, Wakil kepala, dan staf. Lain halnya jika dilihat secara makro dimana Rektor Universitas STIE – Atma Bhakti sebagai top management, maka Kepala UPT Perpustakaan sebagai middle management dan staf Perpustakaanya sebagai firs

line management.

2.1.9. Pendekatan Teori Manajemen

Dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat diperlukan manajemen dan menajer / pimpinan. Penerapan manajemen dalam suaru organisasi erat kaitannya dengan sifat, sikap, perilaku, dan kemampuan para pelaku dalam perpustakaan yang bersangkutan.

Menurut Syihabuddin Qolyubi (2003:273) manajemen memiliki pendekatan yang terdiri dari :


(31)

commit to user

1. Pendekatan klasik

Pendekatan ini muncul karena rendahnya produktivitas dan menurunnya efisiensi tenaga kerja. Pendekatan ini pada prinsipnya memandang suatu masalah dari dua perspektif, yakni perspektif manajemen tingkat atas dan manajemen tingkat bawah. 2. Pendekatan Perilaku

Pendekatan ini didasarkan pada asumsi bahwa seorang manajer harus harus mengalami aspek-aspek tentang perilaku bawahan. Cara ini memberikan pemahaman tentang motivasi, perilaku kelompok, dan hubungan antar karyawan. Disamping itu, untuk memperlancar tugas-tugas manajerial, manajer harus memahami hubungan antar bagian ataupun kelompok dalam perpustakan. Dengan pemahaman ini manajer akan mudah dalam menyusun kebijaksanaan guna meredakan konflik internal yang mungkin dapat terjadi sewaktu-waktu.

3. Pendekatan Manajemen Sains

Pendekatan ini dilakukan dengan menggunakan logika matematika, statistik, dan disiplin ilmu dalam memecahkan masalah tehnis oerasional.

Pendekatan ini banyak digunakan untuk memecahkan masalah pada organisasi-organisasi besar. Pendekatan ini digunakan mengingat makin meningkatnya perkembangan peradaban manusia sehingga masalah yang dihadapi sutu lembaga pun


(32)

makin komplek. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan berbagai disiplin ilmu pengetahuan.

4. Pendekatan Sistem

Pendekatan ini merupakan cara pemecahan masalah organisasi yang yang didasarkan pada pandangan bahwa suatu organisasi mrupakan kumpulan unit atau bagian yang saling berhubungan dengan tujuan yang sama.

Pandangan ini berasumsi bahwa dalam pemecahan masalah perlu dilibatkan unit-unit ataupun komponen-komponen terkait dalam suatu lembaga. Hal ini disebabkan oleh masing-masing unit pada hakekatnya merupakan bagian integral lembaga induk yang harus berhububgan satu dengan yang lain dengan cara yang baik. 2.2.Tinjauan Pustaka

2.2.1. Definisi Perpustakaan

Perpustakaan merupakan lembaga pendidikan dan lembaga penyedia informasi-informasi yang berupa cetak dan non cetak yang dapat digunakan oleh masyarakat pengguna sebagai sumber informasi.

Menurut Larasati (1991:17) dalam Praswoto Harsa Pamardi dan CS. Priyanti (2010:13) menyatakan bahwa :

“Perpustakaann adalah suatu unit kerja yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan pustaka yang diatur secara sistematis dengan cara tertentu untuk digunakan secara berkesinambungan oleh pemakainya sebagai sumber informasi”.


(33)

commit to user

Pada dasarnya menurut pengertian di atas adalah bawasanya perpustakaan adalah suatu ruangan, bagian dari gedung atau bangunan itu sendiri, yang berisi buku-buku koleksi, yang disusun dan diatur sedemikian rupa sehingga mudah dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan untuk pembaca atau masyarakat pengguna informasi.

2.2.2. Definisi Manajemen

Di dalam sebuah organisasi, manajemen sangatlah penting dalam menunjang keberhasilan untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Manajemen berfungsi untuk mengatur aktivitas seluruh elemen-elemen dalam suatu organisasi.

Menurut George R. Terry dalam M. Sholihin (2001:30) menyatakan bahwa :

“Manajemen itu merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menetapkan dan mencapai tujuan dengan menggunakan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya”. (Syamsi, Ibnu, 1994:59).

Sedangkan menurut Luther Gulick dalam Akbar Latief (2010:6) berpendapat bahwa :

“Manajemen adalah suatu bidang ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan”. (Handoko, 2003:11).

Dari pengertian-pengertian diatas, sangat jelas bahwa manajemen adalah suatu proses yang dikelola untuk mencapai tujuan


(34)

yang telah ditetapkan sebelumnya adalah serangkaian tindakan manajemen.

2.2.3. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan salah sumber daya yang dapat mempengaruhi sumber daya-sumber daya lainya. Maka dari itu tinggi rendahnya kualitas SDM perpustakaan akan mempengaruhi kinerja perpustakaan pada umumnya.

Menurut Supriyanto (1997:156-157) dalam Diana Toyang dan Nunung Prajanto (2007:12) berpendapat bahwa :

“Upaya perpustakaan dalam menghadapi masyarakat pengguna informasi sangat ditentukan oleh kemampuan SDM atau pengelola perpustakaan, pemanfaatan teknologi secara luas untuk memberikan tingkat layanan yang lebih luas serta adanya dukungan dari organisasi yang bersangkutan agar dapat menghadapi tantangan zaman”.

Pada dasarnya SDM merupakan tulang punggung perpustakaan yang masih dapat dikembangkan lebih lanjut agar memiliki daya saing yang tinggi. Hal ini karena daya saing merupakan potensi terpenting yang harus dikembangkan pada diri setiap pegawai.


(35)

commit to user

BAB III

GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN STIE ATMA BHAKTI SURAKARTA

3.1. Sejarah Singkat

Kelahiran STIE Atma Bhakti Surakarta merupakan salah satu wujud kepedulian para alumni Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang tergabung dengan Yayasan Ekonomi Sebelas Maret Surakarta untuk ikut serta mengembangkan dunia perguruan tinggi, dengan kelahiran STIE Atma Bhakti Surakarta , lahir pula Perpustakaan STIE Atma Bhakti Surakarta yang merupakan suatu unit pelayanan dan jasa dalam menunjang kegiatan akademik di STIE Atma Bhakti Surakarta tersebut.

Yayasan Alumni Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta berdiri pada tanggal 14 Desember 1992, dengan Nomor Akte Pendirian Yayasan No. 17 Di hadapan Notaris Sri Hastuti Suradji, SH. Hal ini memang tak dapat dilepaskan dari tuntutan masyarakat yang semakin maju dalam memandang : masa depannya khususnya tersedia sumber daya manusia yang handal dan terampil. Oleh karena itu, melalui Surat Keputusan Mendikbud No. 104/D/O/1993 tertanggal 13 Agustus 1993, maka sejak tanggal 7 September 1993, secara resmi di Surakarta telah lahir perguruan tinggi baru yaitu : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Atma Bhakti Surakarta dengan status Terdaftar untuk dua Program Studi yaitu Program Studi Akuntansi dan Program Manajemen untuk Program S-1.


(36)

Keberadaan Kampus Mesen Universitas Sebelas Maret merupakan bukti sejarah yang tak dapat terlupakan, karena tempat tersebut merupakan tempat penandatanganan prasasti bersejarah sejak dilakukan penandatanganan oleh Koordinator Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta ( Prof. DR. Koento Wibisono Siswomoharjo ). Oleh karenanya kampus Mesen merupakan cikal bakal berdirinya STIE Atma Bhakti Surakarta.

Proses belajar mengajar untuk pertama kali berlangsung tahun 1993 di Kampus Mesen Universitas Sebelas Maret Surakarta, kegiatan proses belajar mengajar ini berlangsung sampai dengan Nopember 1996, selanjutnya proses belajar mengajar berlangsung di tempat yang baru yaitu Kampus STIE Atma Bhakti dengan alamat Jl. Adisumarmo No.277 Banyuanyar Surakarta, Telepon (0271) 738970. Mulai bulan Pebruari 2007 STIE Atma Bhakti telah menempati gedung yang baru yang beralamat di Jl. Letjen Sutoyo No.43 Cengklik Surakarta ( Utara SMA Negeri 5 ) telepon (0271) 852523, Fax. (0271) 855474.

Pada saat itu perpustakaan berada di lantai dua, satu tahun kemudian perpustakaan pindah di lantai satu sampai dengan sekarang.

3.2. Gedung atau Ruang

Perpustakaan STIE Atma Bhakti Surakarta berada di lantai satu, kampus STIE Atma Bhakti Surakarta, untuk pembagian ruangan disesuaikan dengan keperluan perpustakaan. Sebagai unit kerja yang


(37)

commit to user

menyimpan dan mengelola bahan pustaka Perpustakaan STIE Atma Bhakti Surakarta terdiri dari beberapa komponen atau ruang yaitu :

3.2.1.Ruang koleksi atau areal koleksi

Ruang yang disediakan untuk koleksi perpustakaan. Koleksi bahan pustaka ditata dan diatur secara sistematis, sehingga pengunjung perpustakaan dapat dengan mudah mencari dan menemukan pustaka yang dibutuhkannya. Rambu-rambu petunjuk dibuat dan dipasang ditempat yang sesuai, pustaka diklasifikasikan menurut subyeknya. Areal koleksi terdiri dari :

3.2.1.1. Buku teks

Buku teks merupakan karya tunggal, ganda, atau karya editor, baik karya asli , terjemahan ataupun saduran dan diterbitkan dalam satu atau berupa jilid.

3.2.1.2. Buku referensi

Buku referernsi adalah buku yabg isinya isinya disusun dan diolah secara tertentu ( misalnya menurut abjad ), biasanya dipakai bertanya atau mencari informasi, tidak dibaca secara keseluruhan dari awal sampai akhir. Misalnya kamus, Ensiklopedi, Sumber biografi, Buku Tahunan, Almanak, Buku Petunjuk dan lain-lain.

3.2.1.3. Koleksi khusus : Skripsi, hasil penelitian dan pengabdian masyarakat. Merupakan koleksi hasil karya tulis atau hasil penelitian baik dari Mahasiswa maupun Dosen


(38)

3.2.1.4. Majalah, jurnal dan surat kabar

Majalah sering disebut terbitan berkala karena terbit secara berkala ( periodic ), misalnya terbit mingguan, bulanan, triwulan, dan biasanya memiliki nomor urut, tahun terbit, dewan redaksi serta diterbitkan terus sampai waktu yang tidak terbatas serta berisi artikel-artikel. Ada juga majalah ilmiah yang sering disebut jurnal yang biasanya memuat hasil penelitian, sedangkan surat kabar juga disebut terbitan berkala yaitu terbit harian, surat kabar memuat berita-berita hangat yang merupakan informasi mutakhir.

3.2.2. Ruang baca atau areal pengguna

Ruang yang disediakan untuk membaca atau belajar bagi pengunjung perpustakaan, yang ditata dan diatur sedemikian rupa sehingga menciptakan suasana tenang untuk berkonsentrasi. Dan ruangan selalu dalam keadaan bersih, terang, tenang, longgar dan sejuk.

Areal pengguna terdiri dari : 3.2.2.1. Meja baca

Meja baca berfungsi sebagai tempat membaca, belajar dan didesain sedemikian rupa sehingga akan memberikan kenyaman dan kosentrasi dalam belajar.

3.2.2.2. Penitipan barang

Penitipan barang berupa almari locker yang berfungsi sebagai tempat tas, jaket dan barang berharga lainnya, sehingga


(39)

commit to user

pengguna dalam berkunjung di perpustakaan terasa nyaman dan tidak merasa kwuatir kehilangan barang

3.2.2.3. Katalog

Katalog adalah daftar pustaka ( buku dan non buku ) milik perpustakaan yang disusun secara sistematis sehingga dapat digunakan untuk mencari dan menemukan lokasi pustaka dengan mudah dan cepat. Katalog teridir dari kartu catalog yang disusun menurut abjad, tiap kartu catalog memuat keterangan tentang : Pengarang, judul, edisi, kota terbit, penerbit, tahun terbit, kolasi dan lain-lain. Katalog terdiri dari beberapa jenis kartu catalog yaitu :

1. Katalog utama

Yaitu kartu catalog dasar yang dibuat lengakap, karena menjadi dasar pembuatan kartu katalaog tambahan.

2. Katalog judul

Katalog judul adalah susunan abjad dari kartu-kartu judul, setiap judul pustaka dibuatkan catalog judul.

3. Katalog pengarang

Katalog pengarang adalah catalog yang memuat sebanyak pengarang yang mendukung karya tersebut, dan dibatasi paling banyak tiga orang pengarang.


(40)

4. Katalog Subyek

Katalog Subyek adalah proses pembuatan catalog yang berkaitan dengan subyek atau isi pustaka, dan akan selalu berhubungan dengan istilah subyek.

3.2.3. Ruang petugas perpustakaan

Ruang petugas perpustakaan terdiri dari areal staf yang meliputi : 3.2.3.1. Pelayanan

Sistem pelayanan menggunakan system terbuka yaitu system layanan yang memperbolehkan pengunjung perpustakaan masuk ke ruang koleksi untuk melihat-lihat, membaca atau dipinjam dibawa pulang.

3.2.3.2. Pengolahan

Pengolahan pustaka meliputi klasifikasi, katalogisasi dan penyajian koleksi, sejak buku datang di perpustakaan sampai siap dipinjamkan. Pengolahan dilakukan dengan cepat, tepat dan benar, artinya catalog yang dibuat sudah dapat menjadi kunci untuk menemukan lokasi pustaka.

3.2.3.3. Administrasi

Administrasi merupakan kegiatan yang meliputi surat menyurat baik surat masuk atau keluar, pengadaan koleksipengembangan perpustakaan serta peningkatan sumber daya manusia (karyawan ).


(41)

commit to user

3.2.3.4. Gudang

Gudang merupakan tempat koleksi bahan pustaka baik koleksi bahan pustaka baru yang artinya bahan pustaka yang belum diproses ataupun koleksi bahan pustaka yang rusak ( dalam perawatan misalnya penjilidan ulang ) serta bahan pustaka seperti majalah, jurnal, surat kabar yang perlu diadakan perbendelan atau dikliping.

3.2.4. Areal parkir

Demi keamanan dalam berkunjung di perpustakaan, perpustakaan STIE Atma Bhakti Surakarta juga memberikan areal parkir yang cukup memadai serta penjagaannya.


(42)

3.2.5 Gedung / Ruang Perpustakaan

Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI penulis gambarkan : Gambar 1.

Ruang Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI Surakarta

Rak Buku Tandon Rak Buku Tandon Rak Bukukecil

Sirkulasi Rak Penit ip an Ra k Bu ku 2 m u k a Ra k Bu ku 2 m u k a Ra k Bu ku 2 m u k a

Rak Buku 2 Muka Rak Buku 2 Muka

Me ja K om pute r Me ja Ba ca Me ja Ba ca Me ja Ba ca Meja Baca

Rak Buku 2 Muka

Me ja Kom puter Me ja K om pute r


(43)

commit to user

3.3. KOLEKSI

Perpustakaan STIE Atma Bhakti Surakarta memiliki koleksi yang lengkap, koleksinya diatur dan ditata secara sistematis, sehingga setiap pustaka dapat dengan mudah dicari dan ditemukan sewaktu-waktu dibutuhkan.

Koleksi perpustakaan STIE Atma Bhakti Surakarta dilengkapi dengan catalog yang dapat digunakan sebagai alat Bantu atau alat telusur untuk mencari serta menemukan bahan pustaka yang dibutuhkan.

Sejalan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, maka perpustakaan STIE Atma Bhakti Surakarta telah menyediakan koleksi buku yang cukup relevan, yang secara langsung atau tidak langsung untuk menunjang program akademik di Perguruan Tinggi, meliputi :

3.3.1. Koleksi buku-buku akuntansi, manajemen serta buku-buku teks dan buku pengetahuan yang meliputi seluruh cabang ilmu

3.3.2. Koleksi terbitan berkala terdiri atas : jurnal, majalah, buletin dan surat kabar

3.3.3. Koleksi khusus terdiri dari : Skripsi, Laporan peneltian, pengabdian masyarakat dan karya ilmiah

Koleksi perpustakaan STIE Atma Bhakti Surakarta dalam pengolahan bahan pustaka menggunakan system Klasifikasi DDC (Dewey Decimal


(44)

000 - Karya Umum 100 - Filsafat 200 - Agama

300 - Ilmu-ilmu Sosial

400 - Bahasa

500 - Ilmu-ilmu Murni

600 - Ilmu-ilmu Terapan

700 - Kesenian, Hiburan dan Olah raga

800 - Kesusasteraan

900 - Geografi dan sejarah umum

Koleksi- koleksi yang dimiliki oleh UPT Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI Surakarta adalah koleksi – koleksi yang berupa karya cetak pada tahun 2011 ini yaitu :

Tabel. 1

Koleksi jurusan program studi Manajemen

Keterangan Jumlah judul Jumlah Eksemplar

1 Koleksi Buku Teks 436 1.521

2 Jurnal Ilmiah - -

3 Jurnal Ilmiah Nasional 3.354 3.354

4 Skripsi 1.068 1.068

Jumlah 4858 5673


(45)

commit to user

Tabel. 2

Koleksi jurusan Program Studi Akuntansi

No Keterangan Jumlah judul Jumlah Eksemplar

1 Koleksi Buku Teks 386 1.551

2 Jurnal Ilmiah - -

3 Jurnal Ilmiah Nasional 3.354 3.354

4 Skripsi 998 998

Jumlah 4738 5903

Sumber : Laporan Tahunan rektor STIE 2010

3.4 STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi adalah suatu kerangka yang menunjukkan semua tugas kerja untuk mencapai tujuan organisasi, hubungan antara fungsi-fungsi tersebut serta wewenang dan tanggung jawab setiap anggota organisasi yang melakukan di tiap-tiap tugas kerja tersebut. ( Soeatminah , 1992 : 57 ).

Struktur organisasi diperlukan untuk memberi wadah tujuan, misi, tugas pokok dan fungsi.

Adapun Struktur Organisasi di Perpustakaan STIE Atma Bhakti Surakarta adalah sebagai berikut :


(46)

Gambar. 2

Struktur Organisasi Perpustakaan STIE Atma Bhakti Surakarta

Sumber : Buku Panduan STIE ATMA BHAKTI Surakarta Tahun 2010

3.5. SUMBER DAYA MANUSIA

Perpustakaan STIE Atma Bhakti Surakarta sebagai salah satu unit sarana dan prasarana kelengkapan edukatif, yang sebagai sarana dan prasarana suatu perguruan tinggi untuk menyempurnakan suatu program belajar mengajar. Salah satu unsur utama suatu lembaga dalam menjalankan tugas dan fungsinya adalah adanya sumber daya manusia.

“Perpustakaan adalah sebuah ruangan bagian sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual. Untuk memejukan

Pimpinan

Pembantu Pimpinan I (Pendidikan)

Pembantu Pimpinan III (Kemahasiswaan) Pembantu

Pimpinan II (Kepegawaian)

Kepala Perpustakaan

KTU

Sirkulasi / Pelayanan Teknisi /


(47)

commit to user

perpustakaan dibutuhkan staf-staf yang ahli dibidang perpustakaan pula”. (Sulistyo-Basuki (1991: 3).

Perpustakaan STIE Atma Bhakti Surakarta memiliki staf-staf yang diberi tugas untuk mengelola serta mengembangkan perpustakaan yang ada. Perpustakaan STIE Atma Bhakti Surakarta dalam mengembangkan perpustakaanya dikelola oleh staf yang telah berpengalaman dalam mengolah bahan pustaka, memberikan pelayanan dan pendayagunaan bahan pustaka.

3.6 SUMBER DANA

Dalam suatu organisasi sumber dana adalah suatu hal yang penting untuk menunjang kelancaran tugas serta kegiatan di perpustakaan. Perpustakaan STIE Atma Bhakti Surakarta membuat anggaran yang bersifat rutin, berkala, maupun program jangka panjang. Sumber dana yang diperoleh antara lain :

3.6.1. Sumbangan dari Mahasiswa yang telah lulus

3.6.2. Lembaga yaitu pengadaan bahan pustaka serta perawatan bahan pustaka

3.6.3. Sumbangan lain yang sifatnya tidak mengikat.

Sumber : Wawancara staf tata usaha Perpustakaan tanggal 28 Februari 2011

3.7 SARANA DAN PRASARANA

Sarana dan prasarana di perpustakaan STIE Atma Bhakti Surakarta antara lain :


(48)

3.7.1. Komputer

Yang bisa digunakan oleh pengguna perpustakaan sebagai : 1. Komputer catalog

Komputer catalog digunakan sebagai alat untuk membantu pengguna dalam penelusuran bahan pustaka.

2. Komputer sirkulasi

Komputer sirkulasi digunakan untuk pelayanan sirkulasi yang meliputi peminjaman, pengembalian, serta pendaftaran anggota 3. Komputer Pengolahan

Komputer pengolahan yaitu computer yang digunakan untuk pengolahan bahan pustaka, yang meliputi entri bahan pustaka dan pembuatan kartu catalog.

3. Komputer untuk penelususran informasi ( INTERNET ). 3.7.2. Mesin foto copy

Yang bisa membntu pemakai untuk mengkopi informasi atau literature yang dibutuhkan.

3.7.3. Lemari Locker

Lemari locker bisa digunakan pengguna sebagai penitipan barang, sehingga pengguna akan merasa nyaman dalam mencari informasi di perpustakaan


(49)

commit to user

Yang bisa digunakan untuk belajar, mengerjakan tugas yang berkaitan serta memerlukan koleksi atau bahan pustaka yang ada di perpustakaan.

3.8. LAYANAN PEMAKAI

Perpustakaan STIE Atma Bhakti Surakarta menggunakan system layanan terbuka atau open access system, di mana pemakai jasa peprustakaan dengan leluasa memilih sendiri koleksi yang dinginkan. Berikut ada beberapa layanan pemakai yang ada di perpustakaan STIE Atma Bhakti surakarta :

3.8.1. Layanan Sirkulasi

Melayani peminjaman, pengembalian, perpanjangan serta pendaftaran anggota.

3.8.2. Layanan referensi

Koleksi referensi hanya bisa dibaca di tempat, artinya tidak boleh dipinjam dibawa pulang, kecuali hanya untuk difoto kopi. Pelayanan referensi merupakan layanan langsung karena ada komunikasi antara petugas dan penanya, sehingga dalam memberikan pelayanan, petugas referensi akan memberikan informasi rujukan secara cepat. 3.8.3. Layanan jasa bimbingan pengguna

Melalui jasa ini, pengguna akan mendapatkan bimbingan seperti bagaimana memanfaatkan perpustakaan dengan optimal. Bimbingan pengguna dapat dilakukan secara individu atau kelompok.


(50)

3.8.4. Layanan Foto Kopi

Peprustakaan STIE Atma Bhakti Surakarta juga menyediakan fasilitas foto kopi, dalam hal ini untuk membantu pengguna dalam mengkopi informasi yang dibutuhkan

3.8.5. Layanan penjilidan

Layanan penjilidan dilakukan oleh perpustakaan STIE Atma Bhakti Surakarta yaitu untuk membantu dalam penjilidan baik buku maupun skripsi, terutama bagi mahasiswa yang telah selesai menyusun skripsi.

3.9. LAYANAN TEKNIK

Bagian layanan teknik perpustakaan STIE Atma Bhakti Surakarta meliputi pengadaan, pengolahan, inventaris serta pemeliharaan dan perawatan bahan pustaka.

3.9.1. Pengadaan

Yaitu proses penambahan koleksi perpustakaan, yang tentunya penambahan koleksi tersebut hendaknya sesuai dengan kebutuhan pengguna. Dalam penambahan koleksi bisa diperoleh dari berbagai macam sumber misalnya hadiah dan lain-lain.

3.9.2. Pengolahan

Pengolahan merupakan suatu kegiatan dalam rangka mempersiapkan bahan pustaka dari pengadaan sampai dengan disajikan kepada pengguna perpustakaan. Proses pengolahan meliputi :


(51)

commit to user

3.9.2.1. Inventaris

Yaitu merupakan kegiatan pencatatan koleksi yang dimilki perpustakaan, dalam buku inventaris atau buku induk. Proses inventaris meliputi :

1. Mencatat setiap eksemplar buku dalam buku induk

2. Memberikan nomor induk atau inventaris setiap

eksemplar buku dan mencatatnya dalam buku yang bersangkutan.

3. Majalah lepas dicatat dalam kartu majalah agar mudah diketahui volume dan nomor edisi yang diterima.

4. Memberi cap atau stempel milik pada buku, pada halaman tertentu yang telah ditentukan.

3.9.2.2. Klasifikasi

Klasifikasi adalah kegiatan mengelompokkan buku-buku yang subyek atau isinya sama dikumpulkan dan yang berbeda dipisahkan. Di perpustkaaan STIE Atma Bhakti Surakarta menggunakan system klasifikasi DDC ( Dewey

Decimal Classification ).

3.9.2.3. Katalogisasi

Katalogisasi adalah membuat catalog atau daftar buku yang dimilki oleh perpustakaan serta menyusun kartu catalog, yang disusun berdasarkan katalog judul, catalog pengarang, catalog subyek, serta catalog utama.


(52)

3.9.2.4. Memberi label buku

Memberi label buku adalah kegiatan yang meliputi :

1. Memberi label sandi buku yang ditempel pada punggung buku, sandi buku menunjukkan lokasi atau tempat penyimpanan.

2. Membuat kartu buku beserta kantong buku untuk setiap eksemplarnya dan disimpan dalam kantong yang distempel di dalam buku, kartu buku digunakan untuk administrasi peminjaman

3. Membuat Date Due slip yang ditempel di halaman belakang buku, yang digunakan untuk mencatat tanggal pinjam dan tanggal kembali

3.9.2.5. Penataan buku atau shelving

Penataan buku atau shelving merupakan kegiatan penataan buku atau penjajaran buku di rak, tentunya buku-buku yang telah selesai diproses yaitu melalui inventaris, pengolahan, katalogisasi serta klasifikasi.

3.9.2.6. Pemeliharaan atau perawatan

Pemeliharaan koleksi yang dilakukan oleh perpustakaan STIE Atma Bhakti Surakarta antara lain :


(53)

commit to user

2. Penyiangan ( weeding ) yaitu penyiangan terhadap buku yang rusak, buku yang sudah lama atau sudah tua, yang tidak mungkin lagi bisa diperbaiki.

3. Penjilidan, yang dilakukan pada setiap saat apabila di dalam melakukan shelving menemukan buku-buku yang rusak.

4. Menjaga kebersihan, yang artinya pemeliharaan yang dilakukan secara rutin seperti membersihkan debu baik di ruangan maupun di rak buku.

3.10. TATA TERTIB

3.10.1. Jam buka pelayanan di Peprustakaan STIE Atma Bhakti Surakarta, adalah sebagai berikut :

Senin - Jum’at : Pukul 08.00 - 15.00 WIB

Sabtu - Minggu : Pukul 08.00 - 17.00 WIB

3.10.2. Ketentuan pinjam

Untuk pengunjung perpustakaan, Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI menetapkan beberapa peraturan yang harus dipatuhi, meliputi :

1. Bagi Dosen dan Karyawan diperbolehkan meminjam buku 5 Eksemplar dengan jangka waktu satu bulan

2. Bagi Mahasiswa diperbolehkan meminjam buku sebanyak dua eksemplar dengan jangka waktu 7 hari, dan peminjaman dapat diperpanjang satu kali, apabila dalam pengembalian ada


(54)

keterlambatan, maka dikenakan sanksi berupa denda sebesar Rp 1.000,- ( Seribu Rupiah ) per buku per hari.

3. Buku yang dipinjam apabila dalam pengembalian keadaan rusak, maka harus mengganti atau memperbaiki serta dikenakan biaya pemrosesan sebesar Rp 5.000,- ( Lima Ribu Rupiah ) per buku dan jika menghilangkan buku diwajibkan untuk mengganti buku sesuai dengan judul dan pengarang.

4. Semua pengunjung diwajibkan mengisi buku tamu.

5. Tas, jaket dan barang berharga lainnya dimasukkan dalam almari locker serta minta kunci pada petugas.

6. Buku yang hendak dipinjam sebaiknya diperiksa keadaanya ( keadaan rusak atau masih layak dipinjam ).

7. Dilarang masuk perpustakaan, apabila memakai Sandal, Jaket, Topi dan Kaos Oblong.

8. Pengunjung dilarang makan, minum, merokok di ruang

perpustakaan dan harap tenang.

9. Pengunjung perpustakaan agar selalu tetap menjaga kebersihan serta ketertiban.


(55)

commit to user

BAB IV

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

UPT PERPUSTAKAAN STIE ATMA BHAKTI SURAKARTA

4.1.Analisis Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat mensyaratkan setiap bangsa untuk memiliki daya saing yang kuat. Untuk menghadapi persaingan yang akibat perubahan yang semakin cepat maka diperlukan manusia yang memiliki kemampuan yang profesional dalam pembangunan di seluruh aspek kehidupan.

Perpustakaan sebagai salah satu sumber informasi, ilmu pengetahuan dan merupakan sarana pelaksanaan konsep belajar mandiri sepanjang hayat bagi setiap individu. Maka, didalam sebuah organisasi perpustakaan SDM merupakan aset utama yang tidak ternilai harganya karena baik buruknya perpustakaan di ukur dari bagaimana SDM itu menjalankan suatu organisasi di perpustakaan.

Manajemen merupakan proses usaha pencapaian tujuan melalui kerjasama dengan orang lain yang mampu menghasilkan keputusan-keputusan bermutu. Tidak ada manajemen yang lebih baik kecuali manajemen yang mampu meraih perubahan-perubahan positif, rasional dan objectivitas bagi organisasi. Keberhasilan dalam suatu organisasi sangat tergantung pada faktor kepemimpinan dalam menggerakkan sumber daya


(56)

yang dimiliki baik sumber daya manusia maupun sarana dan prasarana dalam kegiatan sehari-hari.

Sama halnya yang diungkapkan oleh G.R. Terry dalam H. Malayu S.P. Hasibuan (2005 : 2) menyatakan bahwa :

“Manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan, perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainya”.

Dalam mengelola suatu perpustakaan, UPT Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI Surakarta dalam kegiatan sehari-hari tidak terlepas dari suatu manajemen. Manajemen diUPT Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI Surakarta lebih singkron dengan pendapat Lutter Gulick yang biasa dikenal dengan istilah POSDCoRB :

4.1.1. Planning (perencanaan)

Sebagai langkah awal dalam peningkatan sebuah organisasi, maka diperlukan perencanaan yang matang. Perencanaan ini ditujukan pada masa depan yang penuh dengan ketidak pastian karena adanya perubahan kondisi dan situasi.

Perencanaan merupakan kegiatan yang terbagi dalam 4 tahap dan berlaku untuk semua kegiatan perencanaan pada unsur jenjang organisasi yaitu merumuskan serangkaian tujuan, merumuskan keadaan sekarang, identifikasi segala kemudahan dan hambatan (James A.F. Stoner, dalam Agus Sabardi 1997:51)


(57)

commit to user

Sedang George R. Terry dalam H. Malayu S.P. Hasibuan (2005 : 92) menyatakan bahwa :

“Perencanaan adalah memilih dan menghubungkan fakta dan membut serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa datang dengan jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan”.

Dari pengertian-pengertian di atas bahwa perencanaan pada dasarnya mempunyai inti yang sama yaitu merumuskan kegiatan-kegiatan yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan sebuah organisasi.

Dalam perencanaan ini seorang kepala (manajer) harus memutuskan apa yang harus dikerjakan dan harus menetapkan tujuan jangka pendek maupun jangka panjang untuk organisasi. Dalam rangka melakukan hal tersebut harus diramalkan sejauh mana kemungkinan tersebut dapat dicapai, baik dilihat dari segi ekonomi, sosial maupun kebijakan-kebijakan yang menyangkut lembaga dan hal yang penting adalah harus melihat budgeting, karena akan mempengaruhi semua rencana yang telah ditetapkan.

Di UPT Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI Surakarta dalam melaksanakan perencanaan ini dibagi menjadi 2 yaitu jangka pendek dan jangka panjang. (wawancara kepala perpustakaan, 15 Maret 2011).


(58)

4.1.1.1. Perencanaan Jangka Pendek

Perencanaan jangka pendek ini dibuat untuk kurang dari 3 tahun. (Wawancara Kepala Perpustakaan, 15 Maret 2011).

Di UPT Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI dalam pelaksanaan perencanaan jangka pendek ini dievaluasi setiap tahun sekali. Hal ini dapat dilihat, misalnya automasi dan internet. (Wawancara Kepala Perpustakaan, 15 Maret 2011).

4.1.1.2. Perencanaan Jangka Panjang

Perencanaan jangka panjang adalah suatu perencanaan yang dibuat untuk pelaksanaan kurun waktu lebih dari 3 tahun. (Wawancara Kepala Perpustakaan, 15 Maret 2011).

Di UPT Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI dalam pelaksanaan perencanaan jangka panjang ini mempunyai perencanaan untuk menjadikan perpustakaan untuk umum dan pengembangan sumber daya manusianya. Perencanaan di UPT ini menurut penulis harus jelas kegiatannya, pelaksanaanya dan targetnya, bukan hanya jelas secara tertulis. Misalnya perencanaan sumber daya manusia yang mengisi jabatan tertentu. Kebijakan rektor yang terpisah, tanpa mempertimbangkan masukan dari


(59)

commit to user

pihak di lapangan akan berakibat fatal. Hal ini dapat dilihat sistem kepegawaian di UPT perpustakaan STIE ATMA BHAKTI yang masih mengisi jabatan lebih dari satu. Hal ini disebabkan oleh sistem yang belum otonomi penuh dalam merencanakan sumber daya manusianya. 4.1.2. Organizing (pengorganisasian)

Pengorganisasian adalah fungsi manajemen dan merupakan suatu proses yang dinamis. Pengorganisasian dapat diartikan penentuan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan, pengelompokan tugas-tugas dan membagi-bagikan pekerjaan pada setiap karyawan serta penentuan hubungan-hubungan.

“Pengorganisasian adalah suatu proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas ini, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melaksanakan aktivitas-aktivitas tersebut”. (H. Malayu S.P. Hasibuan. 2005:118)

Pengorganisasian ini merupakan penggambaran pola-pola, skema, bagan yang menunjukkan garis-garis perintah, kedudukan karyawan, hubungan-hubunagan yang ada, dan lain sebainya.

Pengorganisasian di UPT perpustakaan STIE ATMA BHAKTI Kepala berusaha mempersatupadukan orang-orang didalam kerja yang saling berhubungan. Hal ini dilakukan untuk menjaga kebersamaan dalam bekerja. Segala sesuatunya yang menyangkut organisasi adalah menjadi tanggung jawab bersama.


(60)

Pengorganisasian di UPT Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI mempunyai 3 tanggung jawab, yaitu :

1.) Tanggung Jawab Kegiatan Keseluruhan

Tanggung jawab secara keseluruhan dari suatu kegiatan yang ada di UPT Perpustakaan berada dibawah Kepala perpustakaan.

2.) Tanggung Jawab Administrasi

Segala bentuk kegiatan administrasi, baik kepegawaian, absensi pegawai, keuangan, surat menyurat, berada dibawah wewenang Kasubag Tata Usaha. Karena Kasubag Tata Uasaha membantu Kepala dalam bidang administrasi.

3.) Tanggung Jawab Teknis dan Layanan

Segala kegiatan dalam bersifat teknis dan layanan di UPT Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI seperti pengadaan, pengolahan, promosi dan lainnya dibawah wewenang koordinator urusan.

Kepala Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI dalam menyampaikan perintah atau lainnya langsung kebawahannya. Koordinator urusan UPT Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI sangat dominan dalam rangka mengkoordinasi stafnya karena seorang koordinator bersentuhan langsung secara tatap muka dengan bawahannya yaitu staf. Sehingga keberhasilan dalam bidang


(61)

commit to user

tersebut dapat dilihat dari cara pengorganisasiannya, kebersamaan bawahan dalam bekerja akan sangat mendukung pencapaian tujuan. 4.1.3. Staffing (Kepegawaian)

Staffing (kepegawaian) merupakan cara pengelolaan sistem

sumber daya manusia agar para karyawan dapat dimanfaatkan secara efektif. Penataan staf merupakan salah satu fungsi manajemen yang berkaitan dengan identifikasi kebutuhan karyawan, penarikan, seleksi, penempatan, pelatihan dan pengembangan, promosi, dan kompensasi karyawan. (Agus Sabardi : 126).

Menurut Siagian dalam M. Sholihin, 2001:52, kepegawaian adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan tenaga kerja.

UPT perpustakaan STIE ATMA BHAKTI terdapat dua kebijakan dalam pengadaan staff yaitu :

1. Kebijakan Rektor

Pengadaan ini diadakan secara rutin setiap tahunnya untuk mengevaluasi staf-staf dan kinerja yang ada di perpustakaan. 2. Kebijakan Kepala

Pengadaan ini diadakan secara insedental dan tergantung pada keperluan di lapangan yang pada biasanya disebut pegawai harian.

4.1.3.1. Pengembangan Staf

Pengenbangan staf ini bertujuan untuk memperbaiki prestasi dan kemampuan kerja pegawai agar dapat


(62)

memberikan kinerja yang optimal bagi pencapaian tujuan organisasi.

Pengembangan staf yang dilakukan oleh UPT Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI meliputi :

a). Pengembangan Jangka Pendek

Dalam peningkatan kemampuan staf jangka pendek ini antara lain pelatihan-pelatihan misalnya dalam pelatihan intternet, pelatihan klasifikasi, pelatihan komputerisasi dan sebagainya.

b). Pengembangan Jangka Panjang

Pada pengembangan jangka panjang ini biasanya tugas belajar baik Diploma maupun Sarjana Ilmu Perpustakaan yang dengan jangka waktu 2 – 3 tahun. 4.1.4. Directing (Pengarahan)

Dalam sebuah organisasi pengarahan harus diterapkan agar dalam melaksanakan tugas mampu dilaksanakan sesuai dengan tujuan dalam organisasi. Pengarahan adalah mengarahkan semua bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja efektif untuk mencapai tujuan. (H. Malayu S.P. Hasibuan, 2005:41).

Pengarahan pada bawahan yang dilakukan pimpinan merupakan tugas yang wajib diberikan agar dapat secara cepat dalam pencapaian tujuan. Seorang pemimpin dalam memberikan


(63)

commit to user

pengarahan dapat berwujud instruksi atau perintah yang bisa berupa instruksi tertulis ataupun lisan.

4.1.4.1. Instruksi Tertulis

Instruksi tertulis adalah suatu instruksi yang berupa catatan tertulis untuk dilaksanakan. (M. Sholihin, 2001:57).

Insrtuksi tertulis lebih tepat untuk : 1.) Pelaksanaan instruksi rumit

2.) Kinerja dan instruksi tersebut dengan membutuhkan bukti tertulis

3.) Untuk mereka (staf) yang bukan merupakan pekerjaan rutin.

4.) Untuk staf yang sudah tua dan pelupa.

Di UPT Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI dalam memberikan instruksi manakala terdapat proyek-proyek besar ataupun dalam peneguran terhadap staf yang melanggar kedisiplinan berat. Bila instruksi tahap pertama tidak dihiraukan maka akan di beri instruksi tahap yang kedua, bila tidak berhasil maka diberikan tindakan langsung oleh pimpinan dengan memberi surat teguran atau surat peringatan.

4.1.4.2. Instruksi Secara Lisan

Menurut Syamsi, Ibnu., dalam M. Sholihin, 2001:57, menyatakan bahwaInstruksi secara lisan adalah instruksi


(64)

yang diberikan secara langsung dengan lisan berhadap-hadapan.

Instruksi lisan ini lebih tepat untuk : 1.) Pelaksanaan yang sederhana.

2.) Pelaksanaannya tidak perlu bukti tertulis. 3.) Suatu pekerjaan rutin.

4.) Bagi staf yang tidak pelupa.

Di UPT Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI dalam memberikan instruksi lisan ini, pimpinan memberikan pengarahan dengan ikut terjun ke lapangan kerja. Misalnya saat pimpinan masuk ke perpustakaan melihat suatu kejanggalan yang dilakukan oleh staf, maka pimpinan mengarahkan langsung kepada staf bahwa yang dilakukanya itu kurang tepat, sehingga pimpinan memberi motivasi langsung agar kesalahan tersebut segera dibenahi sesuai denga prosedur yang ada.

4.1.5. Coordinating (Koordinasi)

Setiap bawahan mengerjakan hanya sebagian dari pekerjaan, karena itu masing-masing pekerjaan bawahan harus disatukan, diintegrasikan, dan diarahkan untuk tercapainya suatu tujuan. Koordinasi ini merupakan tugas penting yang harus dilakukan oleh seorang manajer. Karena, tanpa koordinasi tugas dan pekerjaan dari setiap individu karyawan maka tujuan tidak akan tercapai.


(65)

commit to user

Menurut E.F.L. Brech dalam H. Malayu S.P. Hasibuan (2005 : 85) menyatakan bahwa :

“Koordinasi adalah mengimbangi dan menggerakkan tim dengan memberikan lokasi kegiatan pekerjaan yang cocok pada masing-masing dan menjaga agar kegiatan itu dilaksanakan dengan keselarasan yang semestinya diantara para anggota itu.”

Sedangkan menurut George R. Terry dalam H. Malayu S.P. Hasibuan (2005 : 85-86) menyatakan bahwa :

“Koordinasi adalah suatu usaha yang sinkron dan teratur untuk menyediakan jumlah dan waktu yang tepat, dan mengarahkan pelaksanaan untuk menghasilkan suatu tindakan yang seragam dan harmonis pada sasaran yang telah ditentukan”.

Dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulakan bahwa koordinator harus dilakukan oleh setiap manajer. Artinya harus dilakukan oleh setiap orang yang mempunyai bawahan. Koordinasi tidak dapat diperintahkan, dipaksakan, tetapi akan lebih baik dengan cara persuasif (permintaan dan permohonan) kepada bawahan. Karena dengan persuasif akan lebih dihayati dan ditaati oleh bawahan, sebab mereka merasa dihargai dan dihormati. Jadi semua itu dilakukan dengan menggugah perasaanya.

Menurut Muhammad Sholihin (2001:63) menyatakan tata cara mewujudkan koordinasi antara lain :

1). Dilakukan briefing staf untuk memberitahu kebijakan pimpinan. 2). Diselenggarakan rapat staf untuk mengadakan pengecekan

pelaksanaan.


(66)

4). Dilakukan kunjungan/inspeksi secara mendadak.

5). Memelihara hubungan dalam berbagai berbagai bentuk demi keserasian kerja.

Secara vertikal, sistem koordinasi yang digunakan di Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI yaitu, di mana Kepala UPT dalam melakukan koordinasi kepada bawahan dengan jalan memberikan perintah langsung atau melalui telepon untuk mengklarifikasi tugas apa yang harus dilaksanakan.

4.1.6. Controling (Pengawasan)

Pengawasan adalah salah satu fungsi manajemen yang dubutuhkan untuk menjamin agar semua rencana, keputusan dan pelaksanaan kegiatan mencapai tujuan dengan hasil yang baik dan efisien. Oleh karena itu perencanaan dan pengawasan mempunyai hubungan yang snagat erat. Perencanaan dan pengawasan ini ibarat seperti kedua sisi mata yang sama. (Koontz, Harold. C.D’Donnel dalam M. Sholihin 2001:65).

Di UPT Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI Surakarta dalam melakukan pengawasan terhadap staf (bawahan) mempunyai tehnik dengan dua cara yaitu :

4.1.6.1. Pengawasan Langsung

Pengawasan langsung yang dilakukan pimpinan di STIE ATMA BHAKTI adalah dengan mengamati lansung keadaan stafnya, sehingga staf dapat dipantau langsung


(67)

commit to user

dalam melaksanakan tugas yang telah diberikan. (Wawancara staf UPT, 15 Maret 2011)

4.1.6.2. Pengawasan Tidak Langsung

Dalam melaksanakan pengawasan secara tidak langsung ini, pimpinan melakukan pengawasan dengan melalui sistem laporan yang diberikan berdasarkan pada wewenangnya dari koordinator urusan dan Kasub. Bag. TU. (Wawancara staf UPT, 15 Maret 2011)

4.1.7. Reporting (Laporan)

Menurut Ibnu Syamsi dalam M. Sholihin (2001:68). Laporan adalah suatu hasil yang telah dilaksanakan untuk diserahkan pada yang berwenang untuk pertanggungjawaban atas tugas yang telah dilimpahkan.

Laporan kerja di UPT Perpusakaan STIE ATMA BHAKTI merupakan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan dan direncanakan.

Terdapat 2 macam dalam pembuatan laporan yang ada di UPT Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI yaitu :

4.1.7.1. Laporan Tahunan Pimpinan

Laporan tahunan ini dilaporkan setiap 1 tahun sekali kepada Rektor STIE ATMA BHAKTI, mengenai keadaan yang ada dilingkungan perpustakaan baik pegawai, koleksi, anggota maupun kegiatan-kegiatan lain yang telah dilaksanakan selama 1 tahun terakhir yang kemudian di


(68)

analisa penambahan dan penyempurnaannya. (Wawancara Kasubag. TU, 17 Maret 2011).

4.1.7.2. Laporan Koordinator Urusan

Laporan ini merupakan laporan intern di UPT Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI yang dilaksanakan oleh koordinator urusan untuk dilaporkan kepada UPT Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI yang isinya meliputi presensi pegawai, inventarisasi (buku dan perlengkapan alat kantor yang diperlukan) dan keadaan tertentu disertai kegiatan-kegiatan yang telah dan belum dilaksankan. (Wawancara Kasubag. TU, 17 Maret 2011).

4.1.8. Budgeting (Pendanaan)

Suatu organisasi dalam suatu lembaga tidak akan terlepas dari anggaran dan pendanaan. Tampa adanya hal tersebut maka organisasi akan macet dan tidak berfungsi.

Di UPT Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI mendapatkan dana dari beberapa sumber, diantaranya adalah :

4.1.8.1. Daftar Isian Proyek

Dalam hal ini Rektor UPT Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI sangat dominan dalam menentukan kebijakan dana seperti, proyek pengadaan buku dan proyek pembangunan gedung. (Wawancara Kasubag. TU, 17 Maret 2011).


(69)

commit to user

4.1.8.2. Daftar Isian Kegiatan

Daftar kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang harus disediakan. Misalnya untuk pembayaran gaji karyawan, pembayaran rekening listrik, telkom, dan sebagainya. (Wawancara Kasubag. TU, 17 Maret 2011). 4.1.8.3. Daftar Isian Kegiatan Suplemen

Daftar isian kegiatan suplemen ini merupakan dana kegiatan tambahan misalnya pembelian AC, rapat-rapat intern perpustakaan dan lain sebagainya. (Wawancara Kasubag. TU, 17 Maret 2011).

4.1.8.4. Dana Intern

Dana intern ini adalah dana yang didapat ari dalam lingkungan UPT Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI. Misalnya uang denda buku, uang potokopi mahasiswa dan uang internet dan lain-lain. Akan tetapi karena pendadaan cukup besar, maka Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI mengajukan proposal terlebih dahulu kepada atasan. Setelah disetujui oleh atasan baru melaksanakan pembelanjakan apa saja yang dibutuhkan.(Wawancara Kasubag. TU, 17 Maret 2011).


(70)

BAB V

PENUTUP

Sebagai penutup laporan Tugas Akhir yang dilaksanakan di UPT Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ATMA BHAKTI Surakarta, penulis menyampaikan beberapa kesimpulan dan saran sebagai berikut :

5.1. Kesimpulan

1. Hubungan antar staf dengan atasan selalu menjalin komunikasi yang baik, saling bersatu dan saling membantu dalam pencapaian suatu tujuan yang ada di organisasi perpustakaan.

2. Sumber daya manusia di UPT Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI belum semua memiliki kualifikasi sesuai standar nasional perpustakaan.

3. UPT Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI dalam sistem manajemennya cenderung mengikuti teori Luther Gulick, yang merumuskan fungsi manajemen ; perencanaan (planning), organisasian (organizing), kepegawaian (staffing), pengarahan (directing), pengkoordinasian

(coordinating), pelaporan (reporting), dan anggaran (budgeting).

4. Penerapan teknologi informasi sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan dan menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan dalam format digital (digital library) masih belum dikembangkan.


(71)

commit to user

5.2. Saran

Setelah penulis mengambil kesimpulan, maka untuk dijadikan pertimbangan dalam meningkatkan kualitas UPT Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI Surakarta, penulis memberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Perlu adanya peningkatan sumber daya manusia pada staf perpustakaan, karena untuk kedepannya pustakawan dituntut untuk lebih komunikatif, berkemampuan dalam bidang penelitian berbasis bidang perpustakaan, menguasai TI, dan mampu berbahasa asing. Hal ini sebagai penunjang dalam peningkatan pelayanan pada pengguna.

2. Perlu adanya peningkatan kemampuan staf melalui pelatihan sistem

automasi perpustakaan, digitalisasi perpustakaan atau yang lainnya yang tidak hanya memberikan bekal keterampilan mengoperasikan (operator) sistem automasi perpustakaan, tetapi sampai pada materi tentang konsep sistem automasi perpustakaan.

3. Perlu adanya peningkatan dalam pemanfaatan teknologi yang

memberikan tingkat layanan yang luas dan baik untuk menjawab tuntutan perkembangan / masa depan seperti digital library , pemanfaatan internet yang dapat memudahkan temu kembali bahan pustaka / informasi sehingga menghemat waktu.

4. Perlu adanya pengembangan dalam hal kedisiplinan waktu jam kerja

perpustakaan STIE ATMA BHAKTI harus disesuaikan dengan prosedur yang telah ditetapkan. Apabila ada yang melanggar diharapkan ada


(72)

sanksi yang harus dikenakan kepada pelanggar agar tidak terulang kembali kesalahan yang telah dilakukannya dan menyadari bahwa apa yang dilakukannya tersebut adalan pelanggaran dan tidak sepantasnya melanggar peraturan tata tertib yang telah ditetapkan di UPT Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI Surakarta.


(73)

commit to user

DAFTAR PUSTAKA

BASUKI, Sulistyo. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia.

DARMONO. 2001. Manajemen Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta : Grasindo.

HADI, Sutrisno. 1989. Metode Research Jilid II. Yogyakarta Andi Offset. HANDOKO, T. Hani. 2003. Manajemen Edisi 2. Yogyakarta : BPFEE.

HASIBUAN, H. Malayu SP. 2005. Manajemen : Dasar, pengertian, danmasalah. Jakarta : Bumi Aksara.

INDRIANTORO, Nur. 1999. Metodologi Penelitian untuk Akutansi dan

Manajemen. Yogyakarta: BPFE.

LASA HS. 2005. Manajemen Perpustakaan. Yogyakarta : Gama Media

LASA HS. 2009. Kamus Kepustakawanan Indonesia. Yogyakarta : Pustaka Book Publisher.

LATIEF, Akbar. 2010. Alur Kerja Staf di UPT Perpustakaan Universitas Slamet

Riyadi Surakarta. Program Diploma III Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

MASSIE, Joseph L. 1985. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta : Erlangga

NAWAWI, Hadawi. 1998. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta. Gajah Mada Universiti Press.

SUMARTI, Murni, 2007. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta : ANDI OFFSET.

QALYUBI, Syihabuddin. 2003. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi, fakultas Adab IAIN sunan Kalijaga, Yogyakarta.

SABARDI, Agus. 1997. Pengantar Manajemen. Yogyakarta : Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.

SHOLIHIN, Muhammad. 2001. Manajemen Staf di UPT Perpustakaan IAIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta (Laporan). Prodi Ilmu Perpustakaan dan


(1)

4.1.8.2. Daftar Isian Kegiatan

Daftar kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang harus disediakan. Misalnya untuk pembayaran gaji karyawan, pembayaran rekening listrik, telkom, dan sebagainya. (Wawancara Kasubag. TU, 17 Maret 2011).

4.1.8.3. Daftar Isian Kegiatan Suplemen

Daftar isian kegiatan suplemen ini merupakan dana kegiatan tambahan misalnya pembelian AC, rapat-rapat intern perpustakaan dan lain sebagainya. (Wawancara Kasubag. TU, 17 Maret 2011).

4.1.8.4. Dana Intern

Dana intern ini adalah dana yang didapat ari dalam lingkungan UPT Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI. Misalnya uang denda buku, uang potokopi mahasiswa dan uang internet dan lain-lain. Akan tetapi karena pendadaan cukup besar, maka Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI mengajukan proposal terlebih dahulu kepada atasan. Setelah disetujui oleh atasan baru melaksanakan pembelanjakan apa saja yang dibutuhkan.(Wawancara Kasubag. TU, 17 Maret 2011).


(2)

commit to user

BAB V

PENUTUP

Sebagai penutup laporan Tugas Akhir yang dilaksanakan di UPT Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ATMA BHAKTI Surakarta, penulis menyampaikan beberapa kesimpulan dan saran sebagai berikut :

5.1. Kesimpulan

1. Hubungan antar staf dengan atasan selalu menjalin komunikasi yang baik, saling bersatu dan saling membantu dalam pencapaian suatu tujuan yang ada di organisasi perpustakaan.

2. Sumber daya manusia di UPT Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI belum semua memiliki kualifikasi sesuai standar nasional perpustakaan.

3. UPT Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI dalam sistem manajemennya cenderung mengikuti teori Luther Gulick, yang merumuskan fungsi manajemen ; perencanaan (planning), organisasian (organizing), kepegawaian (staffing), pengarahan (directing), pengkoordinasian

(coordinating), pelaporan (reporting), dan anggaran (budgeting).

4. Penerapan teknologi informasi sebagai sarana untuk menyimpan, mendapatkan dan menyebarluaskan informasi ilmu pengetahuan dalam format digital (digital library) masih belum dikembangkan.


(3)

5.2. Saran

Setelah penulis mengambil kesimpulan, maka untuk dijadikan pertimbangan dalam meningkatkan kualitas UPT Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI Surakarta, penulis memberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Perlu adanya peningkatan sumber daya manusia pada staf perpustakaan,

karena untuk kedepannya pustakawan dituntut untuk lebih komunikatif, berkemampuan dalam bidang penelitian berbasis bidang perpustakaan, menguasai TI, dan mampu berbahasa asing. Hal ini sebagai penunjang dalam peningkatan pelayanan pada pengguna.

2. Perlu adanya peningkatan kemampuan staf melalui pelatihan sistem

automasi perpustakaan, digitalisasi perpustakaan atau yang lainnya yang tidak hanya memberikan bekal keterampilan mengoperasikan (operator) sistem automasi perpustakaan, tetapi sampai pada materi tentang konsep sistem automasi perpustakaan.

3. Perlu adanya peningkatan dalam pemanfaatan teknologi yang

memberikan tingkat layanan yang luas dan baik untuk menjawab tuntutan perkembangan / masa depan seperti digital library , pemanfaatan internet yang dapat memudahkan temu kembali bahan pustaka / informasi sehingga menghemat waktu.

4. Perlu adanya pengembangan dalam hal kedisiplinan waktu jam kerja


(4)

commit to user

sanksi yang harus dikenakan kepada pelanggar agar tidak terulang kembali kesalahan yang telah dilakukannya dan menyadari bahwa apa yang dilakukannya tersebut adalan pelanggaran dan tidak sepantasnya melanggar peraturan tata tertib yang telah ditetapkan di UPT Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI Surakarta.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

BASUKI, Sulistyo. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia.

DARMONO. 2001. Manajemen Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta : Grasindo.

HADI, Sutrisno. 1989. Metode Research Jilid II. Yogyakarta Andi Offset. HANDOKO, T. Hani. 2003. Manajemen Edisi 2. Yogyakarta : BPFEE.

HASIBUAN, H. Malayu SP. 2005. Manajemen : Dasar, pengertian, danmasalah. Jakarta : Bumi Aksara.

INDRIANTORO, Nur. 1999. Metodologi Penelitian untuk Akutansi dan

Manajemen. Yogyakarta: BPFE.

LASA HS. 2005. Manajemen Perpustakaan. Yogyakarta : Gama Media

LASA HS. 2009. Kamus Kepustakawanan Indonesia. Yogyakarta : Pustaka Book Publisher.

LATIEF, Akbar. 2010. Alur Kerja Staf di UPT Perpustakaan Universitas Slamet

Riyadi Surakarta. Program Diploma III Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

MASSIE, Joseph L. 1985. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta : Erlangga

NAWAWI, Hadawi. 1998. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta. Gajah Mada Universiti Press.

SUMARTI, Murni, 2007. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta : ANDI OFFSET.

QALYUBI, Syihabuddin. 2003. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi, fakultas Adab IAIN sunan Kalijaga, Yogyakarta.

SABARDI, Agus. 1997. Pengantar Manajemen. Yogyakarta : Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.

SHOLIHIN, Muhammad. 2001. Manajemen Staf di UPT Perpustakaan IAIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta (Laporan). Prodi Ilmu Perpustakaan dan


(6)

commit to user

SIAGIAN, Sondang P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.

TOYANG, Diana dan Nunung Prajanto. 2007. Pengaruh Kepemimpinan, Kualitas

SDM, dan budaya Organisasi Terhadap Optimalisasi Kinerja Pegawai di Perpustakaan Nasional di Jakarta. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Universitas STIE ATMAH BHAKTI. 2010. Laporan Tahunan Rektor STIE

ATMA BHAKTI . Surakarta : Universitas STIE ATMA BHAKTI

Surakarta.

UPT Perpustakaan STIE ATMA BHAKTI. 2010. Panduan Perpustakaan

Universitas STIE ATMA BHAKTI. Surakarta : UPT Perpustakaan STIE