Deskripsi Obyek Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

komoditas pertanian padi, jagung, kedelai, hortikultura dan perkebunan. Dari segi topografi, sebagian Kabupaten Jember di wilayah selatan merupakan dataran rendah yang relatif subur untuk pengembangan tanaman padi dan tanaman pangan lainnya. Kabupaten Jember merupakan daerah subur untuk kegiatan pertanian dan perkebunan. Karena itu wajar, kalau setiap tahun Kabupaten Jember mengalami surplus beras hingga mencapai 200 ribu ton. Untuk masa mendatang Jember mencoba untuk mengembangkan tanaman impor, seperti Buah Naga Merah Dragon Fruit dan Cabe Jepang Bullnose Pepper. Produksi unggulan perkebunan andalan Jember yakni komoditi tembakau. Penggemar cerutu alias aficionado tahu persis bahwa cerutu buatan Kuba, Amerika, Swiss, dan jerman mahal dan berkelas. Kabupaten Jember lewat tembakau Besuki merupakan salah satu pemasok cerutu tersebut. Tembakau Besuki ini dimanfaatkan terutama untuk pembalut cerutu deklabad selain sebagai bahan pengikat Binder serta pengisi filler aroma cerutu yang berkualitas tersebut. 4.1.1.1. Kondisi Umum Kabupaten Situbondo 4.1.1.2.1. Letak Geografis Kabupaten Situbondo secara geografis terletak antara 11330 11442 Bujur timur dan 735 - 744 Lintang Selatan. Wilayah Kabupaten Situbondo di sebelah utara berbatasan dengan Selat Madura, sebelah timur berbatasan dengan Selat Bali sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo dan sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bondowoso. Luas Kabupaten Situbondo adalah 1.638,50 km atau 163.850 hektar, dan bentuknya memanjang dari barat ke timur kurang lebih 150 km. Sedangkan pantai utara umumnya merupakan dataran rendah dan di sebelah selatan merupakan datara tinggi dengan rata-rata lebar wilayah kurang lebih 11 km. wilayah Kabupaten Situbondo terbagi menjadi tujuh belas kecamatan dengan Situbondo sebagai ibukota. Sektor pertanian merupakan kontributor utama dalam perekonomian Kabupaten Situbondo dengan nilai setara 34,58 persen nilai PDRB yang jumlahnya Rp. 2,07 triliun. Sebagai daerah yang berbatasan dengan Selat Madura di sebelah Utara dan Selat Bali di sebelah Timur, Situbondo memiliki garis pantai sepanjang kurang lebih 150 kilometer. Dengan letak geografis yang dimiliki itu usaha kelautan dan perikanan yang meliputi penangkapan ikan , pengolahan hasil laut, pembenihan, budidaya air laut, serta air payau sedang dikembangkan. Hasil laut yang diperoleh di daerah ini antara lain udang windu, udang putih, ikan tongkol, layang, kembung, dan lemuru. Di sektor perdagangan, komoditas yang menggerakkan kegiatan perdagangan besar dan eceran ini berasal dari produk tanaman bahan pangan seperti beras, dan palawija, serta hasil industri pengolahan seperti produksi gula produksi empat pabrik gula di situbondo, dan industri olahan ikan pindang. Kabupaten Situbondo memiliki potensi wisata yang cukup terkenal. Masyarakat Jawa Timur banyak mengenal Situbondo dari pantai Pasir Putih, suatu tempat rekreasi pantai yang berjarak kurang lebih 23 km disebelah barat Situbondo. Pasir Putih terkenal dengan pantainya yang landai dan berpasir putih. pada tahun 1960 - 1970 an masih banyak habitat laut yang bisa ditemukan dipantai ini. Kuda laut dan batu karang cantik berwarna warni banyak dijual di akuarium penjual ikan hias setempat. 4.1.1.3. Kondisi Umum Kabupaten Bondowoso 4.1.1.3.1 Letak Geografis Kabupaten Bondowoso dapat dibagi menjadi tiga wilayah: Wilayah barat merupakan pegunungan bagian dari Pegunungan Iyang, bagian tengah berupa dataran tinggi dan bergelombang, sedang bagian timur berupa pegunungan bagian dari Dataran Tinggi Ijen. Bondowoso merupakan satu-satunya kabupaten di daerah Tapal Kuda yang tidak memiliki garis pantai. Letak Dan Posisi Kabupaten Bondowoso adalah sebuah salah satu kabupaten dalam lingkup Propinsi Jawa Timur yang terletak di sebelah timur Pulau Jawa. Dikenal dengan sebutan daerah tapal kuda. Ibukotanya adalah Bondowoso. Kabupaten Bondowoso memiliki luas wilayah 1.560,10 km2 yang secara geografis berada pada koordinat antara 113°48 10 - 113°48 26 BT dan 7°50 10 - 7°56 41 LS. Kabupaten Bondowoso memiliki suhu udara yang cukup sejuk berkisar 15,40 0C – 25,10 0C, karena berada diantara pegunungan Kendeng Utara dengan puncaknya Gunung Raung, Gunung Ijen dan sebagainya di sebelah timur serta kaki pengunungan Hyang dengan puncak Gunung Argopuro, Gunung Krincing dan Gunung Kilap di sebelah barat. Sedangkan di sebelah utara terdapat Gunung Alas Sereh, Gunung Biser dan Gunung Bendusa. Letak Kabupaten Bondowoso tidak berada pada daerah yang strategis. Meskipun berada di tengah, namun Kabupaten Bondowoso tidak dilalui jalan negara yang menghubungkan antar propinsi. Bondowoso juga tidak memiliki lautan. Ini yang menyebabkan Bondowoso sulit berkembang dibandingkan dengan kabupaten lainnya di Jawa Timur. Secara geografis, Kabupaten Bondowoso mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut : Sebelah utara : Kabupaten Situbondo Sebelah timur : Kabupaten Situbondo dan Banyuwangi Sebelah selatan : Kabupaten Jember Sebelah barat : Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Probolinggo

4.1. Deskripsi Hasil Penelitian

4.2.1. Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Propinsi Jawa Timur

Produk Domestik Regional Bruto Propinsi Jawa Timur setiap tahun mengalami peningkatan hal ini disebabkan pemerintah Daerah Jawa Timur telah berhasil memicu pertumbuhan ekonomi sektor – sektor pembangunan, selain itu dengan membagi Propinsi Jawa Timur menjadi 9 Satuan Wilayah Pembangunan, maka dapat lebih mudah untuk mengkoordinasi perencanaan – perencanaan pembangunan. Untuk dapat melihat besarnya Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Propinsi Jawa Timur dari tahun ke tahun dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1: Produk Domestik Regional Bruto Propinsi Jawa Timur tahun 2004 – 2007 dalam Juta Rupiah Tahun Produk Domestik Regional Bruto Perkembangan 2004 242.228.892,17 - 2005 256.374.726,79 5,83 2006 271.249.316,69 5,80 2007 284.600.201,27 4,92 Sumber : Badan Pusat Statistik Propinsi Jawa Timur 2008- diolah Dari tabel diatas dapat dilihat perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Propinsi Jawa Timur dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2004 Produk Domestik Regional Bruto Jawa Timur sebesar Rp 242.228.892,17 juta, sedangkan pada tahun 2005 sebesar Rp 256.374.726,79 juta, atau mengalami peningkatan sebesar 5,83 . Pada tahun 2006 Produk Domestik Regional Bruto Jawa Timur naik sebesar Rp 271.249.316,69 juta dari tahun sebelumnya atau mengalami peningkatan sebesar 5,80 . Produk Domestik Regional Bruto Jawa Timur pada tahun 2007 sebesar Rp 284.600.201,27 juta atau naik sebesar 4,92 dari tahun 2006.. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa Produk Domestik Regional Propinsi Jawa Timur dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup stabil.

4.2.2. Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Sektoral Propinsi Jawa Timur

Pertumbuhan Produk Domestik Regional Propinsi Jawa Timur yang cukup stabil dan selalu mengalami peningkatan, tak lepas dari tingkat