Kerangka Pikir Hipotesis TINJAUAN PUSTAKA

2. Satuan Wilayah Pembangunan II meliputi Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sumenep. 3. Satuan Wilayah Pembangunan III meliputi Kabupaten Banyuwangi. 4. Satuan Wilayah Pembangunan IV meliputi Kabupaten Jember, Kabupaten Bondosowo, dan Kabupaten Situbondo. 5. Satuan Wilayah Pembangunan V meliputi Kabupaten Lumajang, Kabupaten Probolinggo, Kotamadya Probolinggo. 6. Satuan Wilayah Pembangunan VI meliputi Kabupaten Malang, Kotamadya Malang, Kabupaten Pasuruan, dan Kotamadya Pasuruan. 7. Satuan Wilayah Pembangunan VII meliputi Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Blitar, Kabupaten Kediri, Kabupaten Jombang, Kabupaten Nganjuk, Kotamadya Kediri dan Kotamadya Blitar. 8. Satuan Wilayah PembagunanVIII meliputi Kabupaten Pacitan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, dan Kotamadya Madiun. 9. Satuan Wilayah Pembangunan IX meliputi Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tuban. Sumber: BPS Surabaya

2.3. Kerangka Pikir

Satuan Wilayah Pembangunan merupakan gabungan dari beberapa KabupatenKotamadya. Satuan Wilayah Pembangunan di Jawa Timur terbagi menjadi 9 Satuan Wilayah Pembangunan. Dalam Penelitian kali ini yang dijadikan objek adalah Satuan Wilayah Pembangunan IV yang meliputi Kabupaten Jember, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bondowoso, untuk dapat mengetahui sektor-sektor mana yang dapat dijadikan sebagai sektor unggulan dan dapat dijadikan sebagai prioritas pembangunan yang bertujuan untuk memicu pertumbuhan sektor-sektor lainnya dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan pada Satuan Wilayah Pembangunan IV. Sektor- Sektor yang dimaksud meliputi: 1. Sektor Pertanian 2. Sektor Pertambangan dan Penggalian 3. Sektor Industri Pengolahan 4. Sektor Listrik, Gas, dan air bersih 5. Sektor Konstruksi 6. Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran 7. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 8. Sektor Jasa Keuangan, Persewaan, dan jasa Perusahaan 9. Sektor Jasa-Jasa Anonim,1995 : 38 Gambar 1: Kerangka Pikir Kebijakan Basis Non basis Satuan Wilayah Pembangunan IV Klasifikasi sektor : 1 . Sektor pertanian 2. Sektor Pertambangan 3. Sektor Industri Pengolahan 4. Sektor Listrik,Gas dan Air Bersih 5. Sektor Konstruksi 6. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 8. Sektor Jasa Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaaan 9. Sektor Jasa – Jasa Service Sumber: Penulis

2.4. Hipotesis

Berdasarkan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini, dengan melihat latar belakang, hasil-hasil penelitian terdahulu dan landasan teori yang ada, maka dapat ditarik hipotesa sebagai berikut: “Diduga ada sektor-sektor unggulan dari 9 sektor yang akan dijadikan prioritas pembangunan pada Satuan Wilayah Pembangunan IV “.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Dalam menganalisis sektor-sektor yang akan dijadikan sektor unggulan agar dapat terarah pada pokok permasalahannya untuk uji Locationt Quotient maka definisi operasional variabelnya adalah sebagai berikut: Sektor-sektor yang terdapat di dalam Produk Domestik Regional Bruto 1. Sektor Pertanian Sektor pertanian ini terbagi menjadi 5 bagian subsektor yaitu : a. Tanaman Bahan Makanan Subsektor ini mencakup komoditi bahan makanan seperti padi, jagung, ketela pohon, ketela rambat, kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, sayur-sayuran, buah-buahan, kentang, dan tanaman pangan lainnya. b. Tanaman Perkebunan Rakyat 1. Tanaman Perkebunan Rakyat Komoditi yang dicakup adalah hasil tanaman perkebunan yang diusahakan oleh rakyat seperti jambu mete, kelapa, kopi, kapuk, kapas, tebu, tembakau, dan cengkeh. Cakupan tersebut termasuk produk ikutannya dan hasil-hasil pengolahan sederhana seperti minyak kelapa, tembakau olahan, kopi olahan, dan the olahan. 2. Tanaman Perkebunan Besar