Pendapatan Perkapita Landasan Teori

39 Dalam pemungutan pajak hiburan, yang dipengaruhi oleh semakin bertambah banyaknya tempat hiburan yang ada di Surabaya, maka dapat dikatakan sebagai obyek pajak atau jumlah tempat hiburan kena pajak. Oleh karena itu diharapkan potensi pemungutan pajak hiburan akan semakin besar pula, yang berarti bahwa penerimaan pajak untuk daerah Kotamadya Surabaya akan semakin besar, tentu saja hal tersebut akan menyebabkan pendapatan pajak untuk Kota Surabaya ikut meningkat.

2.2.7. Pendapatan Perkapita

2.2.7.1.Pengertian Pendapatan Perkapita Dalam segi perekonomian faktor-faktor produksi dibedakan menjadi empat golongan yaitu; tanah, tenaga kerja, modal, skill, apabila keempat faktor produksi itu digunakan dalam proses produksi akan diperoleh pendapatan, yaitu tanah dan harta tetap lainnya memperoleh sewa, tenaga kerja memperoleh upah gaji, modal mendapatkan bunga, dan keahlian atau skill. Asumsi yang ada pada masyarakat mengenai pendapatan adalah jumlah seluruh uang yang diterima oleh seseorang atau rumah tangga selama jangka waktu tertentu. Pendapat juga dapat didefinisikan sebagai hasil yang berupa gaji dan upah, yang diterima oleh para pekerja sebagai kompensasi atas pekerjaan yang telah dilakukannya dan dapat dipergunakan untuk konsumsi. Samuelson, 1993: 258. 40 Pendapatan penting bagi setiap orang dalam usaha memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, semakin tinggi pendapatan seseorang, maka banyak pula kebutuhan hidup sehari-hari yang dapat terpenuhi. Oleh karena itu, maka setiap negara berusaha untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, karena secara tidak langsung akan mempengaruhi pendapatan nasional, karena pendapatan nasional sampai saat ini tetap dianggap sebagai penyebab politik ekonomi. Salah satu tujuan masyarakat dan negara kita dalam bidang ekonomi adalah keadilan dan kemakmuran. Untuk mencapai tujuan tersebut, kita membuat rencana dan melaksanakan pembangunan berjangka dan faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya kemakmuran dapat dilihat dari sektor pendapatan negara. Pendapatan nasional merupakan salah satu cara mengukur kemakmuran suatu negara atau wilayah tertentu. Oleh sebab itu, cara-cara untuk meningkatkan kemakmuran negara adalah menaikkan pendapatan nasional dan pendapatan perkapita. Pendapatan perkapita seringkali digunakan pula sebagai indikator pembangunan, selain untuk membedakan antara negara-negara maju dan negara sedang berkembang. Yang dimaksud pendapatan perkapita adalah pendapatan rata-rata setiap jiwa dalam suatu wilayah atau daerah yang diperoleh dengan cara membagi jumlah total produksi barang dan jasa yang dihasilkan penduduk atau dapat dirumuskan sebagai berikut: Pendapatan Perkapita Penduduk = Penduduk Jumlah PDRB 41 Dimana PDRB Produk Domestik Regional Bruto adalah total nilai produksi barang dan jasa yang diproduksi suatu wilayah tertentu dalam jangka waktu tertentu. Jumlah penduduk adalah banyaknya jumlah yang menetap di suatu wilayah atau daerah tertentu selama minimal 60 hari berturut-turut atau berada di suatu wilayah dalam jangka waktu yang lama atau tidak dapat ditentukan. Sadono Sukirno, 1985: 21. 2.2.7.2.Fungsi Pendapatan Perkapita Tingkat perkembangan pendapatan perkapita yang dicapai sering kali digunakan sebagai ukuran tingkat kesejahteraan suatu negara dalam mencapai cita-cita untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang pesat. Disamping itu, pendapatan perkapita mempunyai beberapa kegunaan lain, dua diantara yang penting adalah: a. Untuk membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat. b. Untuk membandingkan laju perkembangan ekonomi yang dicapai oleh berbagai negara di dunia ini dari masa ke masa. Dalam menggunakan data pendapatan perkapita sebagai bahan untuk menjadi dasar perbandingan tingkat kesejahteraan masyarakat dan lajunya pembangunan ekonomi berbagai negara, nilai pendapatan perkapita tidak lagi dinyatakan dalam nilai mata uang negara itu sendiri, tetapi dinyatakan dalam mata uang dollar Amerika Serikat, dan selalu digunakan nilai tukar resmi diantara mata uang negara yang bersangkutan dengan dollar Amerika Serikat tersebut. 42 Data pendapatan perkapita dari berbagai negara yang telah dinyatakan dalam Dollar Amerika Serikat tersebut selanjutnya diperbandingkan untuk menunjukkan perbedaan tingkat kesejahteraan ekonomi diantara penduduk negara-negara tersebut. Kalau yang diinginkan adalah membandingkan tingkat laju pembangunan ekonomi pada suatu jangka waktu tertentu, untuk setiap negara paling sedikit harus tersedia data pendapatan perkapita dari tahun permulaan dan tahun terakhir dari jangka massa tersebut. Sukirno, 1985: 23. 2.2.7.3.Ruang Lingkup Pendapatan Perkapita Ruang lingkup pendapatan perkapita adalah pendapatan rata-rata penduduk ditinjau dari hasil bagi Produk Domestik Regional Bruto PDRB dengan jumlah penduduk di Surabaya. 2.2.7.4.Pertumbuhan Pajak Pertumbuhan pajak tidak dapat dilepaskan dari pertumbuhan ekonomi. Potensi penerimaan pajak suatu negara tergantung pada tingkat pendapatan perkapita, struktur perekonomian, distribusi pendapatan, keadaan sosial politik dan administrasi perpajakan. Peningkatan pendapatan perkapita akan memperluas basis pajak yang dapat berupa obyek maupun subyek pajak. Peningkatan pendapatan perkapita akan menimbulkan wajib pajak baru, oleh karena mereka yang 43 dulunya belum dapat dikategorikan sebagai subyek pajak, dengan meningkatnya pendapatan akan berubah menjadi subyek pajak. Peningkatan pendapatan perkapita juga akan disertai dengan perubahan struktur perekonomian. Hukum Engel mengatakan bahwa semakin tinggi pendapatan perkapita, proporsi untuk konsumsi barang non pangan meningkat. Hal ini pada gilirannya akan menambah obyek pajak baru yang dapat dikenakan, terutama pajak tidak langsung. Seiring dengan perubahan pola konsumsi, struktur perekonomian akan berubah sesuai dengan peningkatan pendapatan perkapita.

2.3. Kerangka Pikir