Sifat Penelitian Metode Penelitian .1 Jenis Penelitian

b. Pendekatan perundang-undangan statute approach hal ini dimaksudkan bahwa peneliti menggunakan peraturan perundang- undangan sebagai dasar awal melakukan analisis. c. Pendekatan fakta the fact approach d. Pendekatan Analisis Konsep Hukum Analitical Conseptual Approach e. Pendekatan Frasa Words and Phrase Approach f. Pendekatan sejarah Historical Approach, pendekatan sejarah ini dilakukan dengan menelaah latar belakang dan perkembangan dari materi yang diteliti. g. Pendekatan perbandingan Comparative Approach, pendekatan ini dilakukan dengan membandingkan peraturan perundangan Indonesia dengan satu atau beberapa peraturan perundangan negara-negara lain. 16 Dalam penulisan karya ilmiah ini, agar mendapatkan hasil yang ilmiah, serta dapat dipertahankan secara ilmiah, maka masalah dalam penelitian ini akan dibahas menggunakan jenis pendekatan Perundang-undangan The Statute Approach, pendekatan kasus case approach dan pendekatan fakta The Fact Approach.

1.8.3 Sifat Penelitian

Sifat penelitian dalam penulisan karya ilmiah ini bersifat deskriptif analitis.Penelitian yang bersifat deskriptif analitis bertujuan untuk memberikan 16 Fajar Mukti dan Yulianto Achmad, 2010, Dualisme Penelitian Hukum Normatif Empiris, Pustaka Pelajar, Yogjakarta, h. 185-190. data yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala-gejala lainnya, 17 maka dapat diambil data obyektif karena ingin menggambarkan kenyataan yang terjadi pada kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke Obyek Wisata Penelokan Kintamani Bangli. 1.8.4 Data dan Sumber Data Dalam penelitian hukum ini data yang digunakan adalah data primer lapangan dan data sekunder kepustakaan yaitu sebagai berikut: 1. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh secara langsung dari penelitian lapangan, melalui wawancara dengan pihak-pihak yang terkait yaitu pada Dinas Pariwisata Kabupaten Bangli dan beberapa wistawan yang berkunjung ke kawasan wisata Penelokan, Bangli. Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan wawancara dengan informan dan responden yang ada pada lokasi penelitian tersebut. Informan, adalah orang atau individu yang memberikan informasi data yang dibutuhkan oleh peneliti sebatas yang diketahuinya, informan dalam penelitian skripsi ini yaitu pegawai dan Kepala Dinas pada Dinas Pariwisata Kabupaten Bangli. Responden, adalah seseorang atau individu yang mengetahui dan mengalami langsung suatu kejadian, dalam kaitannya dengan penelitian skripsi ini yaitu para wisatawan yang datang berkunjung ke Obyek Wisata Penelokan Kintamani Bangli. 18 17 Soerjono Soekanto, 2000, Pengantar Penelitian Hukum, UI press, Jakarta, selanjutnya disebut Soerjono Soekanto II h. 10. 18 Soerjono Soekanto, 2000, Pengantar Penelitian Hukum, UI press, Jakarta, selanjutnya disebut Soerjono Soekanto II, h. 174. 2. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari penelitian kepustakaan dengan cara studi dokumen terhadap bahan-bahan hukum yang terdiri dari: i. Bahan hukum primer, yaitu bahan hukum yang terdiri dari: a Kitab Undang-Undang Hukum Perdata; b Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen; c Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. ii. Bahan hukum sekunder, yang terdiri dari literatur-literatur, buku-buku, makalah, dan jurnal yang ditulis oleh para ahli dan dokumen-dokumen yang berkenaan dengan masalah yang dibahas. iii. Sedangkan Bahan hukum tersier, yang terdiri dari kamus dan ensiklopedia. 19 1.8.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data primer yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode wawancara dengan mewawancarai para Responden maupun informan yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas. Jenis wawancara yang dipergunakan adalah wawancara terstruktur, yang telah disusun terlebih dahulu pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan dan semua yang diwawancarai ditanyakan dengan pertanyaan yang sama. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu 19 Amiruddin dan Zainal Asikin, 2010, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Raja Grafindo Persada, Jakarta, h. 119. pewawancara adalah pihak yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara adalah pihak yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. 20

1.8.6 Teknik Penentuan Sampel Penelitian