pewawancara adalah pihak yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara adalah pihak yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
20
1.8.6 Teknik Penentuan Sampel Penelitian
Dalam Penelitian ini metode sampel yang digunakan adalah sampel secara Non Random Sampling, yaitu suatu cara menentukan sampel dimana peneliti telah
menentukan atau menunjuk sendiri sampel dalam penelitiannya. Sesuai dengan judul dalam penulisan skripsi ini maka dalam penelitian ini sampel yang
digunakan yaitu pegawai pada Dinas Pariwisata Kabupaten Bangli sebagai Informannya dan para wisatawan yang berkunjung ke Obyek Wisata Penelokan
Kintamani Bangli sebagai respondennya. Penentuan informan dilakukan dengan teknik menggunakan metode
snowball sampling yang dipilih berdasarkan penunjukan atau rekomendasi dari sampel sebelumnya. Sampel pertama yang diteliti ditentukan sendiri oleh peneliti
yaitu dengan mencari informan kunci, kemudian informan berikutnya yang akan dijadikan sampel tergantung dari rekomendasi yang diberikan oleh informan kunci
yang diawali dengan menunjuk sejumlah informan yaitu informan yang mengetahui, memahami, dan berpengalaman sesuai dengan obyek penelitian ini
yakni Kepala Dinas dan Pegawai di Dinas Pariwisata Kabupaten Bangli.
1.8.7 Teknik Analisis Data
Pengolahan data adalah kegiatan merapikan data hasil pengumpulan data di lapangan sehingga siap pakai untuk dianalisa.
21
Setelah data dikumpulkan
20
Lexy J. Moleong, 2013, Metodelogi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi, PT. Remaja Rosdakarya, Cet. XXXI, Bandung, hl. 186.
21
Bambang Waluyo, 2008, Penelitian Hukum dalam Praktek, Sinar Grafika, Jakarta, h. 72.
kemudian data diolah secara kualitatif dengan melakukan studi perbandingan antara data lapangan dengan data kepustakaan sehingga akan diperoleh data yang
bersifat saling menunjang antara teori dan praktek. Dalam menganalisa data, setelah data terkumpul maka langkah penting selanjutnya adalah analisis data.
22
Analisis data yang dipergunakan dalam peneltian ini adalah analisis deskriptif, yaitu data yang telah dikumpulkan baik dari penelitian lapangan maupun
kepustakaan di olah dengan pendekatan kualitatif dan disajikan secara deskriptif sesuai dengan hasil penelitian lapangan dan kepustakaan untuk memperoleh
kesimpulan yang tepat dan logis sesuai dengan permasalahan yang dikaji.
23
22
Ibid, h. 19.
23
Zainuddin Ali, 2013, Meode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, h. 107.
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN HUKUM DAN KEPARIWISATAAN
2.1 Pengertian Perlindungan Hukum
Indonesia sebagai negara hukum berdasarkan pancasila haruslah memberikan perlindungan hukum terhadap warga masyarakatnya sesuai dengan yang tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4, oleh karena itu perlindungan hukum berdasarkan pancasila berarti pengakuan dan perlindungan hukum berdasarkan Pancasila berarti pengakuan dan
perlindungan akan harkat dan martabat manusia atas dasar nilai Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, permusyawaratan, serta keadilan sosial. Nilai-nilai tersebut melahirkan pengakuan dan
perlindungan hak asasi manusia dalam wujudnya sebagai makhluk individu dan makhluk sosial dalam wadah negara kesatuan yang menjunjung tinggi semangat kekeluargaan demi mencapai
kesejahteraan bersama. Definisi dari Perlindungan Hukum yaitu segala daya yang dilakukan secara sadar oleh
setiap orang maupun lembaga pemerintah, swasta yang bertujuan mengusahakan pengamanan, penguasaan dan pemenuhan kesejahteraan hidup sesuai dengan hak-hak asasi yang ada. Satjipto
Raharjo mendefinisikan Perlindungan Hukum adalah melindungi kepentingan seseorang dengan cara memberikan suatu kekuasaan kepada orang tersebut untuk melakukan tindakan yang dapat
memenuhi kepentingannya.
1
Pada prinsipnya perlindungan hukum tidak membedakan terhadap kaum pria maupun wanita, Sistem pemerintahan negara sebagaimana yang telah dicantumkan dalam Penjelasan
UUD 1945 diantaranya menyatakan prinsip “Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum rechtstaat dan
Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi hukum dasar” Elemen
1
Satjipto Rahardjo, 2003, Sisi-Sisi Lain Dari Hukum di Indonesia, Kompas, Jakarta, h. 121
pokok negara hukum adalah pengakuan dan perlindungan terhadap “fundamental rights” tiada negara hukum tanpa pengakuan perlindungan terhadap
‘fundamental rights’.Philipus M. Hadjon berpendapat bahwa, Perlindungan Hukum adalah suatu tindakan untuk melindungi atau
memberikan pertolongan kepada subyek hukum, dengan menggunakan perangkat-perangkat hukum.
2
Philipus M. Hadjon membagi bentuk perlindungan hukum menjadi 2 yaitu: 1.
Perlindungan hukum yang preventif Perlindungan hukum ini memberikan kesempatan kepada rakyat untuk mengajukan
keberatan atas pendapatnya sebelum suatu keputusan pemerintah mendapat bentuk yang definitif. Sehingga, perlindungan hukum ini bertujuan untuk mencegah terjadinya sengketa dan
sangat besar artinya bagi tindak pemerintah yang didasarkan pada kebebasan bertindak. Dan dengan adanya perlindungan hukum yang preventif ini mendorong pemerintah untuk berhati-hati
dalam mengambil keputusan yang berkaitan atau diminta pendapatnya mengenai rencana keputusan tersebut.
2. Perlindungan hukum yang represif Perlindungan hukum ini berfungsi untuk menyelesaikan apabila terjadi sengketa.
Indonesia dewasa ini terdapat berbagai badan yang secara partial menangani perlindungan hukum bagi rakyat, yang dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
1 Pengadilan dalam lingkup peradilan umura. Dewasa ini dalam praktek telah ditempuh jalan untuk menyerahkan suatu perkara tertentu kepada peradilan umum sebagai perbuatan
melawan hukum oleh penguasa.
2
Philipus M. Hadjon, 2011, Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Gajah Mada University Press, Yogjakarta, h. 10