30
banyak digunakan alat kapital, tenaga kerja dan sebagainya maka semakin tinggi pula tinggkat pendapatan suatu negara.
e. Faktor tenaga kerja
Faktor tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang penting dalam kaitanya dengan peningkatan PDB suatu negara. Dari sisi
jumlahnya, semakin banyak tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi, maka semakin tinggi pula kegiatan produksi tersebut. Namun
hal ini tidak berlaku sepenuhnya, karena adanya hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang, sehingga setelah tinggat penggunaan
tenaga kerja tertentu, jumlah produk total yang dapat dihasilkan oleh tenaga kerja tersebut akan berkurang. Dengan kata lain setelah jumlah
tertentu dari tenaga kerja tersebut maka produk marginal tenaga kerja tambahan menjadi negatif. Pada saat itu akan terjadi pengangguran
tenaga kerja sehingga dengan demikian faktor tenaga kerja tidak cukup dilihat dari segi jumlahnya saja, tetapi juga harus diperhatikan kualitas
dari tenaga kerja tersebut.
2.2.3.5. Teori Pertumbuhan Ekonomi
Teori pertumbuhan ekonomi ini biasa didefinisikan sebagai penjelasan mengenai faktor – faktor apa saja yang menentukan output
perkapita dalam jangka panjang dan penjelasan mengenai bagaimana faktor – faktor tersebut berinteraksi satu sama lain sehingga terjadi proses
pertumbuhan ilmu ekonomi tidak hanya terdapat satu teori pertumbuhan saja tetapi banyak teori pertumbuhan ekonomi, antara lain :
31
a.
Teori Pertumbuhan Neo-Klasik menurut Sukirno 1997 : 259
Mengenai rasio modal produksi dapat dengan mudah mengalami perubahan. Dengan perkataan lain untuk menciptakan sejumlah tertentu
produksi, dapat digunakan berbagai jumlah modal yang berbeda dengan bantuan tenaga kerja yang jumlahnya berbeda-beda pula dan sesuai
dengan yang diperlukan. b.
Teori Pertumbuhan Ekonomi Harrod-Domar, menurut Sukirno 1993 : 287
Teori Harrod-Domar tetap mempertahankan pendapat dari ahli ekonomi terdahulu yang menekankan tentang peranan pembentukan
modal dalam menciptakan Pertumbuhan Ekonomi. Tetapi berbeda dengan pendapat kaum klasik dan Keynes yang memberikan perhatian
pada aspek dari pembentukan modal saja. c.
Teori pertumbuhan ekonomi klasik Menurut pandangan para ahli ekonomi klasik ada empat faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu : jumlah penduduk, jumlah stok barang – barang modal, luas tanah dan kekayaan alam. Walaupun
pertumbuhan ekonomi tergantung pada banyak faktor, namun para ahli ekonomi klasik lebih banyak menumpahkan perhatianya kepada
pertumbuhan penduduk kepada pertumbuhan ekonomi. Para ahli ekonomi klasik berpendapat bahwa hukum hasil lebih yang
semakin berkurang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Hal ini berarti bahwa pertumbuhan ekonomi tidak akan terus menerus
32
berlangsung. Pada awalnya, apabila penduduk sedikit dan kekayaan alam relatif berlimpah, tingkat pengambilan modal dari investasi yang dibuat
adalah tinggi. Maka para pengusaha akan memperoleh keuntungan yang besar. Ini akan menimbulkan investasi baru dan pertumbuhan ekonomi
terwujud. Keadaan seperti itu tidak akan terus menerus berlangsung. Apabila penduduk sudah terlalu banyak, pertambahannya akan
menurunkan tingkat kegiatan ekonomi karena produktivitass marginal penduduk telah negatif. Maka kemakmuran masyarakat nenurun kembali.
Apabila keadaan ini tercapai, ekonomi dikatakan telah mencpai keadaan tidak berkembang. Pada keadaan ini pendapatan pekerja hanya mencapai
tingkat cukup hidup. Menurut ahli ekonomi klasik bahwa setiap masyarakat tidak akan mampu menghalangi terjadinya keadaan tidak
berkembang tersebut. Maka hanya mampu mengundurkan terjadinya keadaan tersebut.
Berdasarkan teori pertumbuhan klasik tersebut, dikemukakan suatu teori yang menjelaskan perkaitan antara pendapatan perkapita dan
pendapatan penduduk yang disebut dengan teori penduduk optimal. Teori ini menjelaskan apabila terdapat kekurangan penduduk, produksi
marginal akan lebih tinggi dari pada pendapatan perkapita. Maka pertumbuhan penduduk akan menaikkan pendapatan perkapita. Tapi
apabila penduduk sudah semakin banyak, hukum hasil lebih yang semakin berkurang akan mempengaruhi fungsi produksi yaitu produksi
marginal akan mulai mengalami penurunan. Oleh karena itu pendapatan
33
nasional dan pendapatan perkapita menjadi semakin lambat pertumbuhannya. Penduduk yang terus bertambah akan menyebabkan
pada suatu jumlah penduduk yang tertentu produksi marginal telah sama dengan pendapatan perkapita. Pada keadaan ini pendapatan perkapita
mancapai nilai yang maksimal. Jumlah penduduk pada saat itu dinamakan penduduk optimal.
d. Teori pertumbuhan Schumpeter
Teori ini menekankan tantang pentingnya peranan pengusaha dalam mekanciptakan pertumbuhan ekonomi. Dalam teori ini ditunjukan
bahwa peran pengusaha merupakan golongan yang akan terus menerus membuat pembaharuan atau inovasi dalam kegiatan ekonomi. Inovasi
tersebut meliputi : memperkenalkan barang – barang baru, memperluas pasar suatu barang kepasaran pasar yang baru, mengembangkan sumber
hahan mentah yang baru dan mengadakan perubahan – prubahan dalam organisasi perusahaan dengan tujuan mempertinggi efesiensi.
Didalam mengemukakan teorinya schumpeter memulai analisisnya dengan memisalkan bahwa perekonomian sedang dalam
keadaan tidak berkembang. Pada waktu keadaan tersebut berlaku segolongan pengusaha menyadari tentang berbagai kemungkinan untuk
mengadakan inovasi yang menguntungkan, dimana merekan akan meminjam modal dan melakukan penanaman modal, investasi yang baru
ini akan mempertinggi kegiatan ekonomi negara. Maka pendapatan masyarakan akan bertambah dan tingkat konsumsi akan bertambah
34
tinggi. Kenaikan tersebut akan mendorong perusahaan – perusahaan lain untuk menghasilkan lebih banyak barang dan melakukan penanaman
modal baru. Menurut schumpeter, investasi dibedakan menjadi 2 golongan yaitu menanaman modal autonomi dan penanaman modal
terpengaruh. Menurut schumpeter semakin tinggi tingkat kemajuan suatu
perekonomian maka semakin terbatas kemungkinan untuk mengadakan inovasi. Maka pertumbuhan ekonomi akan menjadi bertambah lambat
jalannya. Yang pada akhirnya nanti akan tercapai tingkat “keadaan tidak
berkembang atau stationary state”. Sukirno. 2004 : 434 2.2.3.6.
Ciri-Ciri Pertumbuhan Ekonomi
Proses Pertumbuhan Ekonomi dipengaruhi oleh dua macam faktor yaitu faktor ekonomi dan non ekonomi. Yang termasuk dalam faktor
ekonomi adalah : sumberdaya manusia, modal usaha, teknologi, dan sebagainya. Ekonomi tidak bisa lepas dari faktor non ekonomi seperti
lembaga sosial, kondisi politik dan nilai-nilai modal dalam suatu bangsa, faktor-faktor ekonomi ini menunjang Pertumbuhan Ekonomi.
Menurut Kuznet dalam Todaro, 1983 : 149, tiga komponen
Pertumbuhan Ekonomi yaitu : 1.
Peningkatan output nasional yang terus dan terpeliharanya merupakan manifestasi Pertumbuhan Ekonomi dan kemampuan menyediakan
berbagai macam barang adalah tanda kematangan ekonomi.
35
2. Kemajuan teknologi memberikan dasar atau pra kondisi untuk
Pertumbuhan Ekonomi selanjutnya memang sesuatu yang diperlukan. Tapi kondisinya belum cukup untuk merealisasikan pertumbuhan
yang potensial yang terdapat dalam teknologi baru.
2.2.3.7. Hubungan Pertumbuhan Ekonomi Dengan Pengangguran