11
Definisi orang bekerja dengan tidak bekerja sangat longgar sehingga penentuan batas antara orang yang bekerja dengan pengangguran sangat
tipis. Perbedaan definisi ini juga berbeda antara negara yang satu dengan lainnya, tergantung dari keadaan negara tersebut, terutama dalam
penentuan berapa jam seseorang dapat digolongkan menjadi kelompok yang telah bekerja.
Berdasarkan Undang–undang No. 25 tahun 1997 tentang ketenagakerjaan yang ditetapkan tanggal 1 Oktober 1998 telah ditentukan
bahwa batasan minimal usia seorang tenaga kerja di Indonesia adalah 15 tahun atau lebih. Namun Indonesia tidak menganut batasan maksimum
usia seorang tenaga kerja, hal ini terjadi karena Indonesia belum mempunyai jaminan sosial nasional yang cukup kuat.
Jadi dari uaraian-uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan
barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat dengan batasan minimal usia tenaga kerja adalah 15
tahun atau lebih.
2.2.1.1. Pengertian Pengangguran
Pengertian pengangguran menurut Anonim 2003 : 12 adalah penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan atau sedang
mempersiapkan suatu usaha baru, atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena tidak mungkin mendapatkan pekerjaan discouraged
workers atau penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena sudah
12
diterima bekerja atau mempunyai pekerjaan tetapi belum bekerja future starts.
Dalam Anonim 2003 : 27, pengangguran didefinisikan mereka yang mencari pekerjaan yaitu kegiatan seseorang yang tidak bekerja dan pada
saat survei orang tersebut sedang mencari pekerjaan, mereka yang mempersiapkan usaha yaitu suatu kegiatan yang dilakukan seseorang
dalam rangka mempersiapkan suatu usaha atau pekerjaan yang baru, mereka yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin
mendapatkan pekerjaan yang biasa disebut penganggur “putus asa”, mereka yang sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.
Pengertian pengangguran secara teknis www.nakertrans.go.id
1. Tidak bekerja, baik dalam arti mendapatkan upah atau bekerja mandiri
diakses 24 Juni 2010 adalah semua orang dalam referensi waktu tertentu yang
2. Saat ini siap untuk bekerja available for work
3. Mencari pekerjaan, dalam arti mempunyai kegiatan aktif dalam
mencari kerja tersebut. Tingkat pengangguran adalah perbandingan jmlah penganggur dengan
jumlah angkatan kerja, dinyatakan dalam persen.
Jadi dari beberapa pengertian pengangguran diatas dapat disimpulkan bahwa pengangguran adalah penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang
mencari pekerjaan atau sedang mempersiapkan suatu usaha baru, atau Tenaga Kerja = Angkatan Kerja + Bukan Angkatan Kerja
13
penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena tidak mungkin mendapatkan pekerjaan dan penduduk yang tidak mencari pekerjaan
karena sudah diterima bekerja.
2.2.1.2. Jenis-Jenis Pengangguran
Untuk mengelompokkan masing-masing pengangguran, menurut Edgar O. Edwards dalam Arsyad, 1999 : 82 perlu diperhatikan beberapa
dimensi antara lain waktu, intensitas pekerjaan, dan produktivitas. Edgar O. Edwards dalam Todaro 2000 : 235 membagi 5 lima jenis
pokok pengerahan tenaga kerja yang tidak optimal underutilization of labour antara lain :
1. Pengangguran terbuka open unemployment yakni, mereka yang
bener-benar tidak bekerja, baik secara sukarela maupun terpaksa. 2.
Pengangguran terselubung under employment yakni, para pekerja yang jumlah jam kerjanya lebih sedikit yang dari sebenarnya mereka
inginkan. 3.
Mereka yang nampak aktif bekerja tetapi sebenarnya kurang produktif the visibly active but underutilized mereka yang tidak digolongkan
dalam pengangguran terbuka atau terselubung, namun bekerja dibawah standar produktivitas optimal. Jenisnya sendiri lebih dari
satu, yakni : a.
Pengangguran terselubung yang terlindungi disguised underemployment
b. Pengangguran yang tersembunyi hidden unemployment
14
c. Pensiun terlalu dini premature retirement
4. Mereka yang tidak mampu bekerja secara penuh the impaired yakni,
para pekerja yang ingin bekerja secara penuh tetapi terbentur pada kondisi fisik yang lemah dan tidak memungkinkan misalnya :
penyandang cacat 5.
Mereka yang tidak produktif the unproductive yakni, mereka yang sesungguhnya memiliki kemampuan untuk melakukan pekerjaan-
pekerjaan yang prduktif, akan tetapi mereka tidak memiliki sumber daya komplemen yang memadai untuk menghasilkan output.
Pada saat akan membagi jenis-jenis pengangguran yang harus diperhatikan adalah alasan-alasan mengapa pengangguran itu terjadi,
kemudian baru kita akan dapat mempertimbangkan penyebab dari pengangguran, beberapa ahli membagi jenis pengangguran dilihat dari segi
penyebabnya antara lain : • Samuelson 1997 : 366 membagi penyebab dari pengangguran dalam
3 tiga jenis yaitu : 1.
Pengangguran Friksional, terjadi karena adanya perpindahan orang-orang di satu daerah ke daerah lain, dan dari satu jenis
pekerjaan ke pekerjaan lain dan melalui berbagi tingkat siklus kehidupan yang berbeda. Bahkan jika suatu perekonomian berada
pada tingkat dimana tidak ada pengangguran full employment, akan terjadi perputaran turnover karena adanya orang-orang
15
yang baru menyelesaikan studi dan mencari pekerjaan. Atau karena adanya perpindahan dari satu kota ke kota yang lain.
2. Pengangguran Struktural, pengangguran ini terjadi karena
ketidaksesuaian antara penawaran dan permintaan tenaga kerja. Ketidaksesuaian ini terjadi karena permintaan atas satu jenis
pekerjaan bertambah sementara permintaan atas pekerjaan lain menurun dan penawaran tidak dapat melakukan penyesuaian
dengan cepat atas situasi tersebut. 3.
Pengangguran Siklus, terjadi apabila permintaan tenaga kerja secara keseluruhan rendah. Apabila total pembelanjaan dan output
menurun maka pengangguran akan meningkat dengan segera di segala bidang. Pengangguran ini terjadi bila jumlah kesempatan
kerja menurun sebagai akibat dan terjadinya ketidakseimbangan antara penawaran agregat dan permintaan agregat.
• Sedangkan jenis-jenis pengangguran dilihat dari penyebabnya menurut Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Depnakertrans
antara lain : 1.
Penganggur Musiman, yaitu seorang yang sedang tidak mempunyai pekerjaan karena pola kegiatannya bersifat musiman.
2. Penganggur Peralihan, yaitu mereka yang menganggur karena
tidak tahu bahwa ada lowongan yang sesuai dengan keinginannya.
16
3. Penganggur Sukarela, yaitu seorang yang memilih untuk lebih
baik menganggur dari pada menerima pekerjaan dengan upah lebih rendah dari biasanya.
4. Penganggur Terpaksa, yaitu orang yang tidak dapat memperoleh
pekerjaan sekalipun mereka bersedia menerima upah lebih rendah dari tingkat yang biasanya berlaku.
5. Pengangguran Bersiklus, yaitu pengangguran yang terjadi karena
pengurangan pekerjaan sebagai akibat fluktuasi berkala dalam tingkat kegiatan perekonomian. Pengangguran bersiklus dikaitkan
penurunan dalam keseluruhan kegiatan ekonomi dan karenanya dapat dikurangi dengan pemulihan yang berkelanjutan dari resesi.
6. Pengangguran Kunjungtural, yaitu pengangguran yang terjadi
dikarenakan suatu kondisi pasang surutnya produksi atau karena adanya perubahan konjungtur turunnya permintaan efektif
terhadap barang dan jasa dalam masyarakat akan menurunkan produksi sehingga mengakibatkan pengurangan pada jumlah
tenaga kerja. 7.
Pengangguran Sektoral, pengangguran sektoral ada dalam industri-industri tertentu.
8. Pengangguran Sementara, yaitu keadaan ketika pekerja untuk
sementara menganggur atau sedang tidak bekerja. 9.
Pengangguran Struktural, yaitu pengangguran yang disebabkan oleh perubahan didalam struktur ekonomi yang berasal dari faktor
17
tertentu seperti perubahan teknologi atau relokasi industri atau oleh perubahan dalam komposisi angkatan kerja. Pengangguran
struktural terjadi ketika ada ketidakseimbangan antara lowongan pekerjaan dan pekerja yang menganggur karena penganggur
tersebut tidak mempunyai kemampuan yang tepat atau tidak tinggal di tempat yang tepat untuk mengisi lowongan pekerjaan
itu. 10.
Pengangguran Teknologi, yaitu pengangguran yang terjadi ketika peran manusia mulai digantikan dengan mesin atau tehnologi.
11. Pengangguran Tersamar, istilah pengangguran tersamar
menggambarkan gejala meskipun tidak seorangpun yang menganggur, sejumlah besar tenaga kerja dipekerjakan dalam
tugas-tugas yang sebelumnya dapat dilakukan dengan baik oleh sedikit pekerja.
12. Pengangguran Terselubung, yaitu keadaan menganggur suatu
angkatan kerja yang tidak dilaporkan karena mereka tidak giat mencari kerja disebabkan oleh alasan tertentu.
13. Pengangguran Tersembunyi, yaitu gejala yang meskipun tidak
ada seorang pun yang menganggur, sejumlah besar tenaga kerja melakukan tugas yang seharusnya dapat dilaksanakan dengan
baik oleh tenaga kerja yang lebih sedikit jumlahnya. 14.
Pengangguran Tersisa, yaitu pengangguran yang terdiri dari orang-orang yang sulit untuk ditempatkan, orang cacat atau
18
orang-orang yang sedang tidak bekerja dan karenanya secara teknis menganggur www.nakertrans.go.id
diakses 24 Juni 2010.
2.2.2. Angkatan Kerja