Uji Hipotesis Secara Parsial

78

4.3.3. Uji Hipotesis Secara Parsial

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas Angkatan Kerja X 1 , Pertumbuhan Ekonomi X 2 , Upah Minimum Regional X 3 ,dan Investasi X 4 Tabel 9 : Hasil Analisis Variabel Angkatan Kerja X . Hasil penghitungan tersebut dapat dilihat dalam analisis sebagai berikut : 1 , Pertumbuhan Ekonomi X 2 , Upah Minimum Regional X 3 ,dan Investasi X 4 Variabel terhadap Tingkat Pengangguran. Koefisien Regresi T hitung t tabel r 2 Parsial Angkatan Kerja X1 0,000000194 0,334 2,228 0,011 Pertumbuhan Ekonomi X2 -0,070 -0,885 2,228 0,072 Upah Minimum Regional X3 0,00000521 1,402 2,228 0,164 InvestasiX4 0,0000000101 1,079 2,228 0,104 Variabel terikat : Tingkat Pengangguran Konstanta : -1,961 Koefisien Korelasi R : 0,852 R 2 : 0,726 Sumber: Lampiran 3 dan 6 Selanjutnya untuk melihat ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel terhadap variable terikatnya, dapat dianalisa melalui uji t dengan ketentuan sebagai berikut : a Pengaruh secara parsial antara Angkatan Kerja X 1 Langkah-langkah pengujian : terhadap Tingkat Pengangguran Y i. Ho : β 1 Hi : β = 0 tidak ada pengaruh 1 ii. α = 0,05 dengan df = 10 ≠ 0 ada pengaruh iii. t hitung = β Se β 1 1 = 0,334 79 iv. level of significani = 0,052 0,025 berarti t tabel sebesar 2,228 v. pengujian Gambar 11 : Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Faktor Angkatan Kerja X 1 terhadap Tingkat Pengangguran Y Sumber : lampiran 3 Berdasarkan pehitungan diperoleh t-hitung sebesar 0,334 t-tabel sebesar 2,228 Ho diterima, pada level signifikan 5 , sehingga secara parsial Faktor Angkatan Kerja X 1 tidak berpengaruh secara nyata dan positif terhadap Tingkat Pengangguran Y. Hal ini didukung juga dengan nilai signifikansi dari Angkatan Kerja X 1 Nilai r sebesar 0,745 yang lebih besar dari 0.05. 2 parsial untuk variabel Angkatan Kerja sebesar 0,011 yang artinya bahwa Angkatan Kerja X 1 b Pengaruh secara parsial antara Pertumbuhan Ekonomi X secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat Tingkat Pengangguran Y sebesar 1,1 , sedangkan sisanya 98,9 tidak mampu dijelaskan oleh variabel tersebut. 2 Langkah-langkah pengujian : terhadap Tingkat Pengangguran Y i. Ho : β 2 Hi : β = 0 tidak ada pengaruh 2 ≠ 0 ada pengaruh 2,228 -2,228 Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho 0,334 80 ii. α = 0,05 dengan df = 10 iii. t hitung = β Se β 2 2 = - 0,885 iv. level of significani = 0,052 0,025 berarti t tabel sebesar 2,228 v. pengujian Gambar 12 : Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial faktor Pertumbuhan Ekonomi X 2 terhadap Tingkat Pengangguran Y Sumber : Lampiran 3 Berdasarkan pehitungan diperoleh t-hitung sebesar -0,885 t tabel sebesar -2,228 maka Ho diterima dan Ha di tolak, pada level signifikan 5 , sehingga secara parsial Faktor Pertumbuhan Ekonomi X 2 tidak berpengaruh secara nyata negatif terhadap Tingkat Pengangguran Y. hal ini didukung juga dengan nilai signifikansi dari Pertumbuhan Ekonomi X 2 Nilai r sebesar 0,397 yang lebih besar dari 0.05. 2 parsial untuk variabel Pertumbuhan Ekonomi sebesar 0,072 yang artinya bahwa Pertumbuhan Ekonomi X 2 secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat Tingkat PengangguranY sebesar 7,2 , sedangkan sisanya 92,8 tidak mampu dijelaskan oleh variabel tersebut. Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho -2,288 2,228 - 0,885 81 c Pengaruh secara parsial antara Upah Minimum Regional X 3 Langkah-langkah pengujian : terhadap Tingkat Pengangguran Y i. Ho : β 3 Hi : β = 0 tidak ada pengaruh 3 ii. α = 0,05 dengan df = 10 ≠ 0 ada pengaruh iii. t hitung = β Se β 3 3 = 1,402 iv. level of significani = 0,052 0,025 berarti t tabel sebesar 2,228 v. pengujian Gambar 13 : Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Upah Minimum Regional X 3 terhadap Tingkat Pengangguran Y Sumber : Lampiran 3 Berdasarkan pehitungan diperoleh t-hitung sebesar 1,402 t tabel sebesar 2,228 maka Ho diterima dan Ha ditolak, pada level signifikan 5 , sehingga secara parsial Faktor Upah Minimum Regional X 3 tidak berpengaruh secara nyata positif terhadap Tingkat Pengangguran Y. hal ini didukung juga dengan nilai signifikansi dari Upah Minimum Regional X 3 Nilai r sebesar 0,191 yang lebih besar dari 0.05. 2 parsial untuk variabel Upah Minimum Regional sebesar 0,164 yang artinya Upah Minimum Regional X 3 secara parsial mampu 2,228 1,402 - 2,228 Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho 82 menjelaskan variabel terikat Tingkat Pengangguran Y sebesar 16,4 , sedangkan sisanya 83,6 tidak mampu dijelaskan oleh variabel tersebut. d Pengaruh secara parsial antara Investasi X 4 Langkah-langkah pengujian : terhadap Tingkat Pengangguran Y vi. Ho : β 4 Hi : β = 0 tidak ada pengaruh 4 vii. α = 0,05 dengan df = 10 ≠ 0 ada pengaruh viii. t hitung = β Se β 4 4 = 1,079 ix. level of significani = 0,052 0,025 berarti t tabel sebesar 2,228 x. pengujian Gambar 14 : Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial InvestasiX 4 terhadap Tingkat Pengangguran Y Sumber : Lampiran 3 Berdasarkan pehitungan diperoleh t-hitung sebesar 1,079 t tabel sebesar 2,228 maka Ho di terima dan Ha di tolak, pada level signifikan 5 , sehingga secara parsial Faktor Investasi X 4 tidak berpengaruh secara nyata positif terhadap Tingkat Pengangguran Y. hal ini didukung juga 2,228 1,079 - 2,228 Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho 83 dengan nilai signifikansi dari Investasi X 4 Nilai r sebesar 0,306 yang lebih besar dari 0.05. 2 parsial untuk variabel Investasi sebesar 0,104 yang artinya Investasi X 4 Kemudian untuk mengetahui variabel mana yang berpengaruh paling dominan empat variabel bebas terhadap Tingkat Pengangguran di Surabaya: Angkatan Kerja X secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat Tingkat Pengangguran Y sebesar 10,4 , sedangkan sisanya 89,6 tidak mampu dijelaskan oleh variabel tersebut. 1 , Pertumbuhan Ekonomi X 2 , Upah Minimum Regional X 3 ,dan Investasi X 4 dapat diketahui dengan melihat koefisien determinasi parsial yang paling besar, dimana dalam perhitungan ditunjukkan oleh variabel Upah Minimum Regional dengan koefisien determinasi parsial r 2

4.3.4. Pembahasan