Desain Penelitian Waktu dan tempat penelitian Sampel penelitian Kriteria Eksklusi Besar Sampel Cara Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Rancangan penelitian berupa uji diagnostik dengan pendekatan potong lintang. 29

3.2 Waktu dan tempat penelitian

Penelitian akan dimulai bulan Januari 2014 sampai Agustus 2014 dan dilaksanakan di ruang rawat inap RS H.Adam Malik dengan persetujuan Komisi Etik Penelitian FK USU. Pengambilan dan pemeriksaan sampel dilaksanakan oleh Instalasi Mikrobiologi Klinik RS H. Adam Malik. 3.3 Populasi Terjangkau 3.3.1 Populasi target Populasi yang dilakukan generalisasi yaitu seluruh pasien dengan infeksi.

3.3.2 Populasi terjangkau

Populasi penelitian dari sebagian populasi target, yaitu seluruh pasien dengan infeksi yang dilakukan kultur bakteri di RS.H. Adam Malik.

3.4 Sampel penelitian

Bagian dari populasi terjangkau yaitu pasien dengan infeksi dan dijumpai pertumbuhan bakteri dari hasil kultur bakteri yang dilakukan. 3.5 Kriteria Inklusi 1. Usia di atas 18 tahun 2. Pasien dengan infeksi dan dilakukan kultur bakteri 3. Bersedia mengikuti penelitian serta memberikan persetujuan ikut serta dalam penelitian secara sukarela dan tertulis informed concent Universitas Sumatera Utara

3.6 Kriteria Eksklusi

1. Pasien yang sudah diketahui menderita ESBL dari fasilitas kesehatan lain sewaktu masuk rumah sakit. 2. Pasien dengan hasil kultur dijumpai lebih dari satu jenis bakteri. 3. Pasien dengan hasil kultur tidak dijumpai pertumbuhan bakteri.

3.7 Besar Sampel

Rumus perhitungan besar sampel untuk penelitian uji diagnostik: P d Sen Sen Z n n 2 2 2 1 2 1 1 − ≥ = − α Dimana : 2 1 α − Z = deviat baku alpha. utk α = 0,05 maka nilai baku normalnya 1,96 Sen = Sensitivitas yang diinginkan dari alat yang diuji nilai diagnostiknya ditetapkan sebesar 0,85 85 d = presisi ditetapkan sebesar 0,15 15 P = prevalensi ESBL 0,24 24 Maka sampel minimal untuk masing-masing kelompok sebanyak 46 orang.

3.8 Cara Penelitian

1. Setelah mendapat persetujuan dari komite etik untuk melakukan penelitian, penelitian dimulai dengan mencari pasien dengan infeksi dan dilakukan pemeriksaan kultur dari sumber infeksinya serta dilakukan perhitungan Italian Score. Tabel 3.1 Italian Score Kriteria penilaian Skor Mendapat antibiotik beta laktam dan atau fluorokuinolon dalam 3 bulan terakhir a 2 Universitas Sumatera Utara Riwayat dirawat sebelumnya dalam 12 bulan terakhir b 3 Pasien rujukan dari fasilitas kesehatan lain 3 Charlson Comorbidity Score ≥ 4 2 Penggunaan kateter urin dalam 30 hari terakhir c 2 Usia ≥ 70 tahun 2 a Dalam 3 bulan terakhir sebelum rawatan kali ini b Dalam 12 bulan terakhir sebelum rawatan kali ini c Dalam 30 hari terakhir sebelum rawatan kali ini Dikutip dari : Tumbarello M et al, Antimicroba Agents Chemother,2011 Tabel 3.2 Charlson Comorbidity Score Komorbid Skor Miokardiak infark 1 Congestif heart failure 1 Kelainan vascular perifer seperti ganggren, acute arterial insufficiency, claudikasio intermitten 1 Kelainan cerebrovaskuler sepeti riwayat Transien ischemic attack, sequele stroke 1 Dimensia 1 Kelainan paru kronik 1 Kelainan jaringan ikat seperti lupus eritematosus sistemik, rheumatoid arthritis, polimiositis 1 Ukus peptikum 1 Kelainan hati ringan seperti sirosis tanpa hipertensi portal, kronik hepatitis 1 Diabetes tipe I atau II 1 Hemiplegia 2 Gangguan ginjal sedang-berat yaitu creatinin 3mgdl, dialisis, transplantasi atau sindrom uremicum 2 DM dengan gangguan target organ seperti retinopati, neuropati, nefropati 2 Tumor padat 2 Leukemia 2 Lymphoma 2 Tumor padat dengan metastasis 6 Gangguan hati sedang-berat seperti sirosis dengan hipertensi portal 3 AIDS 6 Dikutip dari : Charlson ME et al, J Chronic Dis. 1987 Perhitungan Charlson Comorbidity Score dengan cara menjumlahkan semua skor yang terdapat pada tabel 3.2 kelainan diketahui dari riwayat penyakit komorbid yang pernah diderita; 30,31 2. Seluruh pasien yang memiliki hasil kultur bakteri positif baik dari spesimen darah pada pasien sepsis, spesimen urin pada pasien infeksi saluran kemih, spesimen Universitas Sumatera Utara sputum pada pasien pneumonia, ataupun spesimen pus pada pasien infeksi luka operasi, dilakukan pengumpulan data berupa usia, jenis kelamin, diagnosis, asal spesimen dan hasil kultur. 3. Hasil kultur akan dibagi menjadi dua yaitu kelompok kasus dan kontrol. Kelompok kasus adalah semua sampel penelitian dengan hasil kultur dijumpai pertumbuhan bakteri ESBL selanjutnya disebut kelompok ESBL dan kelompok kontrol adalah semua sampel penelitian dengan hasil kultur dijumpai pertumbuhan bakteri selain bakteri ESBL selanjutnya disebut kelompok non-ESBL. 4. Selanjutnya dilakukan analisis uji diagnostik untuk menilai akurasi Italian score sebagai prediktor adanya infeksi ESBL.

3.9 Definisi Operasional

Dokumen yang terkait

Akurasi Duke Model Score Sebagai Prediktor Infeksi Extended-Spectrum Beta Lactamase (ESBL) Pada Pasien Rawat Inap

7 114 87

Skrining Enterobactericeae Penghasil Extended Spectrum Beta-Lactamase dengan Metode Uji Double Disk Synergy Pada Sampel Urin Pasien Suspek Infeksi Saluran Kemih di RSUP. H. Adam Malik Medan

14 109 94

Pola Kepekaan Antibiotik Bakteri Extended Spectrum Beta Laktamases-producing Escherichia coli dari Spesimen Urin di RSUP H. Adam Malik Periode Juli 2013-Juni 2014

1 50 81

Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA) and Extended Spectrum Beta-Lactamases (ESBL).

0 1 16

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Lidah Buaya terhadap Bakteri Penghasil Extended Spectrum β-Lactamase (ESBL) Isolat Infeksi Luka Operasi.

0 2 12

Prevalensi Kuman ESBL (Extended Spectrum Beta Lactamase) dari Material Darah di RSUP Dr. Kariadi Tahun 2004-2005 - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 8

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian - Akurasi Duke Model Score Sebagai Prediktor Infeksi Extended-Spectrum Beta Lactamase (ESBL) Pada Pasien Rawat Inap

0 0 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bakteri Extended Spectrum Beta Lactamase (ESBL) - Akurasi Duke Model Score Sebagai Prediktor Infeksi Extended-Spectrum Beta Lactamase (ESBL) Pada Pasien Rawat Inap

0 0 13

AKURASI DUKE MODEL SCORE SEBAGAI PREDIKTOR INFEKSI EXTENDED-SPECTRUM BETA LACTAMASE (ESBL) PADA PASIEN RAWAT INAP TESIS

0 1 17

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Lidah Buaya terhadap Bakteri Penghasil Extended Spectrum β-Lactamase (ESBL) Isolat Infeksi Luka Operasi - UNS Institutional Repository

0 0 12