Italian Score Hasil penelitian .1 Karakteristik Responden dan Infeksi

Jenis bakteri yang ditemukan di kelompok ESBL adalah ESBL E.Coli pada 17 pasien 37, ESBL K.Pneumonia pada 27 pasien 58,7 dan lainnya 2 pasien 4,3 yaitu Klebsiella ozaena dan Klebsilla oxytoca. Pada penelitian ini didapatkan bahwa E.coli 100 merupakan ESBL E.coli dan K.pneumonia 96,4 merupakan ESBL K.pneumonia. Tabel 4.2 Karakteristik Infeksi Karakteristik ESBL n Non-ESBL n P Spesimen kultur Sputum 15 32,6 15 32,6 1,000 a Urin 14 30,4 8 17,4 0,143 a Pus 9 19,6 7 15,2 0,582 a Swab 3 6,5 3 6,5 1,000 a Tinja 2 4,3 - 0,153 a Cairan pleura 2 4,3 4 8,7 0,398 a Darah 1 2,2 2 4,3 0,557 a Broncoalveolar lapage Cairan asites - - 6 13 1 2,2 0,110 a 0,315 a Bakteri K.pneumonia 27 58,7 1 2,2 E.coli 17 37 - K.ozaena K.oxytoca Acinetobacter baumanii Staphylococcus spp Enterococcus spp Streptococcus spp Lainnya 1 2,2 1 2,2 - - - - - - - 11 23,9 10 21,7 7 15,2 6 13 11 23,9 a Chi Square, b T Independent

4.1.2 Italian Score

Mayoritas di kelompok ESBL merupakan pasien dengan riwayat pengguna antibiotik dalam 3 bulan terakhir yaitu sebanyak 34 orang 73,9 sedangkan di kelompok Non-ESBL pengguna antibiotik hanya 14 orang 30,4. Pada kelompok ESBL 34 orang pernah dirawat di fasilitas kesehatan dalam 12 bulan terakhir sedangkan pada kelompok Non-ESBL hanya 7 orang pasien. Lebih dari 70 persen pasien di kedua kelompok merupakan pasien rujukan dari fasilitas kesehatan lain. Charlson comorbidity score dengan nilai ≥4 lebih banyak dijumpai pada kelompok ESBL yaitu sebanyak 28 orang 60,9 sedangkan di kelompok non-ESBL hanya 9 orang 19,6. Riwayat penggunaan kateter lebih banyak dijumpai pada kelompok ESBL yaitu Universitas Sumatera Utara 36 orang 78,3 dibandingkan dengan kelompok Non-ESBL hanya 9 orang 19,6. Umumnya pasien di kedua kelompok berusia 70 tahun. Tabel 4.3 Italian Score Item Italian Score ESBL n Non-ESBL n P Riwayat Penggunaan antibiotik golongan β- lactam dan atau fluorokuinolon 3bulan terakhir Ada 34 73,9 14 30,4 0,0001 a Tidak ada 12 26,1 32 69,6 Riw.Dirawat dalam 12 bulan terakhir Ada 34 73,9 7 15,2 0,0001 a Tidak ada 12 26,1 39 84,8 Rujukan dari fasilitas kesehatan lain Ya 43 93,5 34 73,9 0,011 a Tidak 3 6,5 12 26,1 Charlson comorbidity score Score 4 18 39,1 37 80,4 Score ≥4 28 60,9 9 19,6 0,0001 a Usia lebih 70 tahun Ya 5 10,9 6 13 0,748 a Tidak 41 89,1 40 87 Riw. Menggunakan kateter 30 hari terakhir Ya 36 78,3 9 19,6 0,0001 a Tidak ada 10 21,7 37 80,4 a Chi Square, b T Independent Dari tabel 4.3 diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok ESBL dan Non-ESBL dalam hal riwayat penggunaan antibiotik 3 bulan terakhir P=0,0001, riwayat dirawat dalam 12 bulan terakhir P=0,0001, Charlson Comorbidity Score ≥4 P=0,0001, riwayat menggunakan kateter 30 hari terakhir P=0,0001, rujukan dari fasilitas kesehatan lain P=0,011. Oleh karena itu, bila dijumpai hal tersebut saat anamnesis pasien infeksi kemungkinan besar pasien tersebut terkena infeksi ESBL. Pada kelompok ESBL yang memiliki skor 0,2,3,4 tidak ada seorangpun, sedangkan untuk skor ≥5, ≥6, ≥7, ≥8, ≥9, ≥10, ≥11, ≥11, ≥12, ≥14 berturut turut adalah 46, 45,44,34,31,29,22,22,1 orang. Pada kelompok non-ESBL untuk skor 9,10,11,12, dan 14 tidak ada seorangpun, sedangkan untuk skor ≥0,≥2, ≥3, ≥4, ≥5, ≥6, ≥7, ≥8 berturut-tururt adalah 46, 43, 41, 31, 28, 7, 5, 2 orang. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.1 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1 Grafik antara skor Italian Score dan Jumlah pasien

4.1.3 Nilai Diagnostik Italian Score untuk Memprediksi Infeksi ESBL

Dokumen yang terkait

Akurasi Duke Model Score Sebagai Prediktor Infeksi Extended-Spectrum Beta Lactamase (ESBL) Pada Pasien Rawat Inap

7 114 87

Skrining Enterobactericeae Penghasil Extended Spectrum Beta-Lactamase dengan Metode Uji Double Disk Synergy Pada Sampel Urin Pasien Suspek Infeksi Saluran Kemih di RSUP. H. Adam Malik Medan

14 109 94

Pola Kepekaan Antibiotik Bakteri Extended Spectrum Beta Laktamases-producing Escherichia coli dari Spesimen Urin di RSUP H. Adam Malik Periode Juli 2013-Juni 2014

1 50 81

Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA) and Extended Spectrum Beta-Lactamases (ESBL).

0 1 16

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Lidah Buaya terhadap Bakteri Penghasil Extended Spectrum β-Lactamase (ESBL) Isolat Infeksi Luka Operasi.

0 2 12

Prevalensi Kuman ESBL (Extended Spectrum Beta Lactamase) dari Material Darah di RSUP Dr. Kariadi Tahun 2004-2005 - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 8

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian - Akurasi Duke Model Score Sebagai Prediktor Infeksi Extended-Spectrum Beta Lactamase (ESBL) Pada Pasien Rawat Inap

0 0 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bakteri Extended Spectrum Beta Lactamase (ESBL) - Akurasi Duke Model Score Sebagai Prediktor Infeksi Extended-Spectrum Beta Lactamase (ESBL) Pada Pasien Rawat Inap

0 0 13

AKURASI DUKE MODEL SCORE SEBAGAI PREDIKTOR INFEKSI EXTENDED-SPECTRUM BETA LACTAMASE (ESBL) PADA PASIEN RAWAT INAP TESIS

0 1 17

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Lidah Buaya terhadap Bakteri Penghasil Extended Spectrum β-Lactamase (ESBL) Isolat Infeksi Luka Operasi - UNS Institutional Repository

0 0 12