Berikut ini dipaparkan kemampuan beberapa golongan antibiotik terhadap infeksi bakteri ESBL;
2.5.1 Karbapenem
Karbapenem merupakan antibiotik pilihan pada infeksi ESBL, yang termasuk dalam golongan karbapenem adalah imepenem, meropenem, erapenem, dan doripenem.  Pemilihan
antara imipenem dan meropenem sukar dilakukan karena memiliki profil yang hampir sama. Pada meningitis meropenem merupakan pilihannya. Ertapenem pada beberapa penelitian lebih
baik dari pada meropenem dan imipenem dan penggunaannya hanya sekali sehari.
1
Doripenem merupakan golongan karbapenem terbaru yang lebih poten dan dapat digunakan untuk infeksi
pseudomas aurigenosa. Penelitian yang membandingkan kombinasi karbapenem dengan antibitik golongan lain dibandingkan karbapenem tunggal diperoleh hasil yang tidak berbeda. Penelitian
oleh Paterson, penggunaan karbapenem sebagai terapi inisial untuk ESBL selama 5 hari memiliki angka mortalitas yang lebih rendah.
20
Dari penelitian oleh Muharrmi et al, diperoleh karbepenem imipenem dan meropenem 100 sensitif terhadap ESBL.
21
Hasil serupa juga diperoleh pada penelitian oleh Kulkarni et al, Aminzadeh et al, imepenem 100 sensitif terhadap ESBL.
22,23
Chien Lye et al meneliti pada 47 pasien ESBL dengan sumber infeksinya  saluran kemih, hepatobilier dan vascular acses yang
diterapi dengan ertapenem, memiliki respon yang baik pada 96 pasien.
24
Penelitian Auer et al, ertapenem 100 sensitif terhadap infeksi saluran kemih ESBL E.coli.
25
Adapun dosis standart pada dewasa meropenem 1 gram  setiap  8 jam  intravena, imipenem  500 mg 4 kali sehari
intravena, ertapenem 1 gr  setiap  24 jam  intravena.
26
Resistensi terhadap karbapenem mulai muncul dengan nama Klebsiella Producing Carbapenemases KPC dan New Delhi Metalo Beta
Lactamase NDM sehingga penggunaanya haruslah rasional.
15
2.5.2 Β-lactamΒ-lactamase inhibitor
Β-lactamase inhibitor  merupakan antibiotik yang ideal untuk ESBL karena memiliki kemampuan menghambat enzim β laktamase, namun banyaknya mutasi yang terjadi pada enzim
β laktamase mengakibatkan berkurangnya efektivitas antibiotik β lactamase inhibitor ini. Oleh
karena itu, antibiotik Β-lactamΒ-lactamase inhibitor dapat digunakan untuk ESBL yang tidak
berat. AmoxicillinClavuanat  efektif  untuk  infeksi saluran kemih komunitas akibat ESBL.
Universitas Sumatera Utara
Tazobaktam lebih efektif terhadap ESBL CTX-M dibandingkan β Lactam lainnya dan sulbactam
lebih baik terhadap SHV dan TEM, namun pada labolatorium sederhana pemeriksaan fenotif ini sulit dilakukan.
4,15
Penelitian Rodriquez-Bano et al, penggunaan amoxicillinclavulanat selama 5- 7 hari pada indeksi saluran kemih tanpa komplikasi memiliki angka kesembuhan 84.
27
Adapun dosis standart pada dewasa amoxicillin-clavulanat 625 mg1,2 mg 8 jam baik oral maupun
intravena.
26
Piperasilin-tazobactam memiliki  kerentanan yang bervariasi terhadap ESBL. Penelitian Muharrmi et al memperoleh 64,4 sensitif terhadap  ESBL  E.coli  dan 43,6 terhadap  ESBL
K.pneumonia.
28
DiAmerika Serikat dari hasil MYSTIC Study  diperoleh 72,5 sensitif   ESBL E.coli dan 38,5 terhadap ESBL K.pneumonia, sedangkan di Eropa 80 ESBL E.coli dan 42,1
terhadap ESBL  K.pneumonia.
28
Kemampuan eradikasinya meningkat dengan mengkombinasikannya dengan obat lain seperti dengan amikasin atau gentamisin. Piperasilin-
tazobactam dikombinasikan dengan amikasin 98,1 sensitif  terhadap  ESBL  E.coli  dan 93,1 terhadap  ESBL  K.pneumonia. Sedangkan kombinasi Piperasilin-tazobactam dengan gentamisin
73,1  sensitif terhadap ESBL E.coli  dan 61,4 terhadap ESBL  K.pneumonia.
21
Penelitian Aminzadeh et al, Piperasilin-tazobactam 100 sensitif terhadap ESBL.
23
Adapun dosis standart pada dewasa 4,5 gr setiap 8jam intravena.
26
2.5.3 Aminoglikosida.