Aminoglikosida. Kuinolon Manajemen Infeksi Bakteri ESBL

Tazobaktam lebih efektif terhadap ESBL CTX-M dibandingkan β Lactam lainnya dan sulbactam lebih baik terhadap SHV dan TEM, namun pada labolatorium sederhana pemeriksaan fenotif ini sulit dilakukan. 4,15 Penelitian Rodriquez-Bano et al, penggunaan amoxicillinclavulanat selama 5- 7 hari pada indeksi saluran kemih tanpa komplikasi memiliki angka kesembuhan 84. 27 Adapun dosis standart pada dewasa amoxicillin-clavulanat 625 mg1,2 mg 8 jam baik oral maupun intravena. 26 Piperasilin-tazobactam memiliki kerentanan yang bervariasi terhadap ESBL. Penelitian Muharrmi et al memperoleh 64,4 sensitif terhadap ESBL E.coli dan 43,6 terhadap ESBL K.pneumonia. 28 DiAmerika Serikat dari hasil MYSTIC Study diperoleh 72,5 sensitif ESBL E.coli dan 38,5 terhadap ESBL K.pneumonia, sedangkan di Eropa 80 ESBL E.coli dan 42,1 terhadap ESBL K.pneumonia. 28 Kemampuan eradikasinya meningkat dengan mengkombinasikannya dengan obat lain seperti dengan amikasin atau gentamisin. Piperasilin- tazobactam dikombinasikan dengan amikasin 98,1 sensitif terhadap ESBL E.coli dan 93,1 terhadap ESBL K.pneumonia. Sedangkan kombinasi Piperasilin-tazobactam dengan gentamisin 73,1 sensitif terhadap ESBL E.coli dan 61,4 terhadap ESBL K.pneumonia. 21 Penelitian Aminzadeh et al, Piperasilin-tazobactam 100 sensitif terhadap ESBL. 23 Adapun dosis standart pada dewasa 4,5 gr setiap 8jam intravena. 26

2.5.3 Aminoglikosida.

Aminoglikosida yang sering digunakan untuk indeksi bakteri ESBL adalah gentamisin dan amikasin. Gentamisin memiliki kerja bakterisidal yang cepat, namun penggunaan sebagai monoterapi ESBL dihindari. Gentamisin memiliki kerentanan yang bervariasi. Penelitian Muharrmi et al memperoleh 38,3 sensitif terhadap ESBL E.coli dan 37,6 terhadap ESBL K.pneumonia. 21 Penelitian Kulkarni et al, gentamisin 19,4 sensitif terhadap ESBL. 22 Penelitian Aminzadeh et al, gentamisin 85,2 resisten terhadap ESBL. 23 Adapun dosis standart pada dewasa 5 mgKgBB perhari intravena. 26 Amikasin memiliki kerentanan yang bervasriasi. Penelitian Muharrmi et al memperoleh kerentanan 94 terhadap ESBL 95,2 sensitif terhadap ESBL E.coli dan 90,1 terhadap ESBL K.pneumonia. 21 Penelitian Kulkarni et al, amikasin 70,4 sensitif terhadap ESBL. 22 Penelitian Aminzadeh et al, amikasin 81,1 sensitif terhadap ESBL. 23 Adapun dosis standart pada dewasa 15 mgKgBB perhari terbagi dalam dua dosis intravena. 26 Universitas Sumatera Utara

2.5.4 Kuinolon

Bakteri ESBL yang sensitif terhadap kuinolon dapat menggunakannya. Namun belakangan semakin banyak dilaporkan adanya resistensi terhadap kuinolon pada bakteri ESBL dengan penyebab yang belum sepenuhnya dipahami. Resistensi ini diduga akibat hilangnya porin bakteri untuk masuknya kuionolon dan aktifnya efluks kuinolon keluar sel. 4,15 Siprofloksasin memiliki kemampuan eradikasi ESBL yang rendah. Dari penelitian Muharrmi et al, diperoleh hanya 29,6 sensitif terhadap ESBL 24,9 E.Coli dan 39 K.Pneumonia. 21 MYSTIC Study di Amerika Serikat Siprofloksasin 20 sensitif terhadap ESBL E.coli dan 36,8 terhadap ESBL K.pneumonia, sedangkan di Eropa 20,2 sensitive ESBL E.coli dan 57,5 ESBL K.pneumonia. 28 Kemampuan eradikasinya meningkat dengan mengkombinasikannya dengan obat lain seperti dengan amikasin atau gentamisin. Siprofloksasin dikombinasikan dengan amikasin memiliki 96,7 sensitif terhadap ESBL E.coli dan 91,1 terhadap ESBL K.pneumonia. Sedangkan kombinasi Siprofloksasin dengan gentamisin memiliki 41,2 sensitif ESBL E.Coli dan 51,5 ESBL K.Pneumonia. 21 Penelitian Kulkarni et al, siprofloksasin 30,2 sensitif terhadap ESBL. 22

2.5.5 Sefalosporin

Dokumen yang terkait

Akurasi Duke Model Score Sebagai Prediktor Infeksi Extended-Spectrum Beta Lactamase (ESBL) Pada Pasien Rawat Inap

7 114 87

Skrining Enterobactericeae Penghasil Extended Spectrum Beta-Lactamase dengan Metode Uji Double Disk Synergy Pada Sampel Urin Pasien Suspek Infeksi Saluran Kemih di RSUP. H. Adam Malik Medan

14 109 94

Pola Kepekaan Antibiotik Bakteri Extended Spectrum Beta Laktamases-producing Escherichia coli dari Spesimen Urin di RSUP H. Adam Malik Periode Juli 2013-Juni 2014

1 50 81

Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA) and Extended Spectrum Beta-Lactamases (ESBL).

0 1 16

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Lidah Buaya terhadap Bakteri Penghasil Extended Spectrum β-Lactamase (ESBL) Isolat Infeksi Luka Operasi.

0 2 12

Prevalensi Kuman ESBL (Extended Spectrum Beta Lactamase) dari Material Darah di RSUP Dr. Kariadi Tahun 2004-2005 - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 8

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian - Akurasi Duke Model Score Sebagai Prediktor Infeksi Extended-Spectrum Beta Lactamase (ESBL) Pada Pasien Rawat Inap

0 0 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bakteri Extended Spectrum Beta Lactamase (ESBL) - Akurasi Duke Model Score Sebagai Prediktor Infeksi Extended-Spectrum Beta Lactamase (ESBL) Pada Pasien Rawat Inap

0 0 13

AKURASI DUKE MODEL SCORE SEBAGAI PREDIKTOR INFEKSI EXTENDED-SPECTRUM BETA LACTAMASE (ESBL) PADA PASIEN RAWAT INAP TESIS

0 1 17

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Lidah Buaya terhadap Bakteri Penghasil Extended Spectrum β-Lactamase (ESBL) Isolat Infeksi Luka Operasi - UNS Institutional Repository

0 0 12