Penetapan Kriteria KKM Kompetensi

3 Penilaian Diagnostik Penilaian diagnostik adalah penilaian yang bertujuan untuk melihat kelemahan-kelemahan siswa serta faktor penyebabnya. 4 Penialain selektif Penilaian selektif adalah penilaian yang bertujuan untuk keperluan seleksi, misalnya tes atau ujian saringan masuk ke sekolah tertentu. 5 Penilaian Penempatan Penilaian penempatan adalah penilaian yang ditunjukan untuk mengetahui keterampilan prasyarat yang diperlukan bagi suatu program belajar.

4. Penetapan Kriteria KKM

Dalam Penilaian tentunya terdapat batasan nilai yang akan menentukan apakah siswa tersebut lulus atau tidak, batasan nilai tersebut dinamakan KKM. KKM merupakan kriterian ketuntasan belajar minimal untuk setiap mata pelajaran yang ditentukan oleh satuan pendidikan, berkisar antara 0-100.Dit PSMK, 2008:12 a. KKM Program Normatif dan Adaptif 1 Kriterian ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator program normative dan adaptif adalah 75 2 KKM program normative dan adaptif ditentukan dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik 28 kompleksitas kompetensi, dan kemampuan sumber daya pendudkung dalam penyelenggaraan pembelajaran. b. KKM Program Produktif KKM program produktif mengacu kepada standar minimal penguasaan kompetensi yang berlaku di dunia kerja yang bersangkutan. Kriteria ketuntasan untuk masing-masing kompetensi dasar KD adalah terpenuhinya indikator yang dipersyaratkan dunia kerja yaitu kompeten atau belum kompeten dan diberi lambing atau skor 7,00 bila memenuhi persyaratan minimal.

5. Kompetensi

Kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Kompetensi menurut Spencer Dan Spencer dalam Palan 2007 adalah sebagai karakteristik dasar yang dimiliki oleh seorang individu yang berhubungan secara kausal dalam memenuhi kriteria yang diperlukan dalam menduduki suatu jabatan.Kompetensi terdiri dari 5 tipe karakteristik, yaitu motif kemauan konsisten sekaligus menjadi sebab dari tindakan, faktor bawaan karakter dan respon yang konsisten, konsep diri gambaran diri, pengetahuan informasi dalam bidang tertentu dan keterampilan kemampuan untuk melaksanakan tugas. 29 Hal ini sejalan dengan pendapat Becker and Ulrich dalam Suparno 2005:24 bahwa competency refers to an individual’s knowledge, skill, ability or personality characteristics that directly influence job performance. Artinya, kompetensi mengandung aspek-aspek pengetahuan, ketrampilan keahlian dan kemampuan ataupun karakteristik kepribadian yang mempengaruhi kinerja Dalam konteks kependidikan kompetensi merupakan pengetahuan sikap-perilaku dan keterampilan yang tercermin dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.Kebiasaan berpikir dan bertindak yang dilakukan secara konsisten dan terus menerus memungkinkan seseorang menjadi kompeten dalam bidang tertentu. Dalam konteks pendidikan kejuruan kompetensi berfokus pada kemampuan individu dan melakukan tugas tertentu. Dalam konteks dunia industri kualitas tenaga kerja bergantung pada kualitas system yang dimiliki seseorang dengan keterampilan yang pantas, kebiasaan habis, dan sikap dalam setiap langkah kehidupannya sebelum memasuki dunia kerja, selama dalam pekerjaan, dan diantara pekerjaan dan karier Stren, 2003. 30 Gambar 1.Struktur Skill Pendidikan dan Pelatihan untuk kerja Stren, 2003 Dari beberapa pendapat mengenai kompetensi dapat disimpulkan bahwa kompetensi berfokus pada kemampuan individu untuk menguasai tugas atau pekerjaan dengan sebaik-baiknya. Kemampuan seseorang tersebut mencakup atas pengetahuan, keterampilan dan sikap yang direflesikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak secara konsisten dan terus menerus untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu secara professional. Seseorang dikatakan kompeten atau memiliki kompetensi dalam bidang tertentu, manakala ia dengan segenap pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk menyelesaikan tugaspekerjaan tersebut dengan baik sesuai dengan tuntutan professionalisme. 31 Berdasarkan pada arti standar kompetensi terbentuk atas kata standar dan kompetensi. Standar dapat diartikan sebagai ukuran atau patokan yang disepakati, sedangkan kompetensi diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan atau melaksanakan pekerjaan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan siap kerja. Dengan demikian, standar kompetensi merupakan kesepakatan-kesepakatan tentang kompetensi yang diperlukan pada suatu bidang pekerjaan oleh seluruh “stakeholder” dibidangnya. Standar kompetensi menggambarkan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan bagi seseorang untuk bekerja secara efektif ditempat kerja, yang didefinisikan oleh industri, yang secara nasional diakui dan membentuk standar dasar untuk industri tertentu. Menurut LSP Telematika standar kompetensi merupakan ukuran atau patokan tentang pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang harus dimiliki seseorang untuk mengerjakan suatu pekerjaan atau tugas yang sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan. Dapat disimpulkan bahwa standar kompetensi adalah sejumlah kompetensi dasar yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan. Indonesia memiliki kualifikasi nasional yang mengatur mengenai tenaga kerja dan jenjangnya, kualifikasi tersebut tertuang dalam KKNI. Kerangka kualifikasi nasional Indonesia KKNI adalah kerangka penjenjangan 32 kualifikasi dan kompetensi tenaga kerja Indonesia yang menyandingkan, menyetarakan, dan mengintergrasikan sektor pendidikan dengan sector pelatihan dan pengalaman kerja dalam suatu skema pengakuan kemampuan kerja yang disesuaikan dengan struktur di berbagai sector pekerjaan Perpres Nomor 8 Tahun 2012. Dalam Kualifikasi KKNI terdapat 9 Sembilan jenjang yang terdiri dari kualifikasi 1 adalah tamatan pendidikan dasar, kualifikasi 2 adalah tamatan pendidikan menengah baik SMA maupun SMK, kualifikasi 3, 4, dan 5 adalah lulusan Diploma 1 hingga Diploma 3, dan kualifikasi 6 adalah lulusan pendidikan profesi, sedangkan yang terakhir yaitu kualifikasi 7, 8, dan 9 adalah lulusan S-1Diploma 4, S-2, dan S-3. KKNI merupakan perwujudan mutu dan jati diri bangsa Indonesia terkait dengan system pendidikan nasional, system pelatihan kerja nasional serta system penilaian kesetaraan capaian pembelajaran nasional, yang dimiliki Indonesia untuk menghasilkan sumber daya manusia nasional yang bermutu dan produktif. KKNI menyatakan 9 jenjang kualifikasi sumberdaya manusia Indonesia yang produktif, secara komperhensif mempertimbangkan dua sisi penting relevansi pendidikan dan pelatihan yaitu kebutuhan kompetensi kerja dalam ranah dunia kerja serta ketercapaian pembelajaran yang dihasilkan dalam suatu proses pendidikan. Menurut Dikti tahun 2011, Diskriptor setiap jenjang kualifikasi KKNI yang merupakan perpaduan antara kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja dan ketercapaian pembelajaran yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu 33 pengetahuan, teknologi, dan seni perkembangan sektor-sektor pendukung perekonomian kesejahteraan rakyat seperti perindustrian, pertanian, kesehatan, hukum dan aspek lain yang terkait, serta aspek-aspek pembangun jati diri bangsa yang tercermin dalam bhineka tunggal ika, yaitu komitmen untuk tetap mengakui keragaman agama, suku, budaya, bahasa dan seni yang tumbuh dan berkembang di bumi Indonesia. Seperti yang dijabarkan pada gambar KKNI terdiri atas 9 jenjang kualifikasi, dimulai dari jenjang yang paling rendah yaitu jenjang satu dan jenjang yang paling tinggi yaitu jenjang sembilan. Sekolah menengah kejuruan berada pada level 2 yang dikelompokan dalam jabatan operator. Dalam jabatan sebagai operator siswa SMK sangat dituntut untuk memilki dan menguasai kometensi yang sesuai dengan bidang keahliannya. Gambar 2. Level pada KKNI Dikti, 2011 34 Dalam Kurikulum 2013 untuk siswa SMK, level kualifikasi tamatan SMK bidang keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi Kompetensi Keahlian Multimedia tercantum dalam table 1 level kualifikasi dibawah ini Table 1. Level Kualifikasi Tingkat Level Kualifikasi Kompetensi 1 Teknisi Web  Memahami fundamental multimedia  Memahami system informasi manajemen  Memahami algoritma pemograman  Mendesain grafis untuk media cetak dan komunikasi massa  Mendesain web untuk media informasi dan komunikasi global 2 Teknisi Multimedia  Mendesain multimedia untuk media pendidikan dan bisnis  Membuat animasi 3 dimensi untuk melengkapi multimedia 3 Teknisi Video Digital  Menguasai teknik audio dan dan Efek Visual video digital untuk media informasi, iklan, dan hiburan.  Edutaiment. Dalam Kepmen Nomor Kep.11Men1112007 disebutkan bahwa keahlian di bidang multimedia semakin dibutuhkan dalam aktivitas sehari-hari, baik di dunia kerja atau dunia industri. Pekerjaan di bidang multimedia sangat banyak dan beragam sesuai dengan namanya Ruang lingkup pekerjaan bagi lulusan program keahlian Multimedia adalah jenis pekerjaan atau profesi yang relevan dengan kompetensi yang tertuang di dalam tabel SKKNI bidang teknologi informatika pada jenjang SMK antara lain 35 Table 2. Ruang Lingkup Pekerjaan Multimedia No Dunia usaha Industri Lingkup Pekerjaan 1 Pengembang Web  Pembuat web  Pemelihara web 2 Pengembang Multimedia  Pembuatan Multimedia  Pemelihara multimedia 3 Pengembang permainan  Pembuat pemainan  Pembuat media simulasi 4 Rumah Produksi  Pembuat video klip SinemaFilm  Penyunting video 5 Industri Media dan  Pembuatan animasi Periklanan  Pembuatan media informasi

6. Sertifikasi Kompetensi