dan prouduct. Aspek context meliputi kebijakan, tujuan, tuntutan
pengembangan diri dan peluang tamatan multimedia di dunia usaha serta kemajuan iptek. Aspek
input meliputi dukungan sumber daya manusia asesor, sarana prasarana, perangkat dan tempat uji
kompetensi. Aspek process, meliputi waktu, prosedur, pengawasan
uji kompetensi keahlian. Aspek product meliputi dokumentasi atau
nilai hasil uji kompetensi dan sertifikat. Berdasarkan uraian diatas, maka studi penelitian ini berupaya mendeskripsikan uji kompetensi
di Sekolah Menengah Kejuruan Piri 3 Yogyakarta pada tahun 2017 yang dituangkan dalam judul “ Evaluasi Uji Kompetensi Keahlian
Siswa Keahlian Multimedia di SMK Piri 3 Yogyakarta”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan dari uraian latar belakang, terdapat beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :
1. Lulusan SMK paket keahlian multimedia belum memiliki keahlian atau keterampilan seperti yang diharapkan,
2. Kualifikasi Lulusan SMK paket keahlian multimedia belum standar, sehingga dunia usaha yang membutuhkan tenaga
professional di bidang multimedia tidak begitu saja bersedia menerima lulusan multimedia,
3. SMK Se-Kota Yogyakarta belum ada yang memiliki tempat uji kompetensi keahlian multimedia maupun teknik komputer
jaringan sebagaimana yang dipersyaratkan dari LSP Telematika,
7
4. Tidak semua SMK dapat mengajak dunia industri melakukan pengujian di sekolah,
5. Pelaksanaan uji Kompetensi belum sesuai yang diharapkan seperti dalam pedoman pelaksanaan,
6. Pelaksanaan uji kompetensi keahlian multimedia belum mencerminkan standar kemampuan yang dipersyaratkan dunia
kerja, 7. Kurangnya keterampilan lulusan SMK sehingga sulit memasuki
dunia kerja, 8. Uji kompetensi siswa Program Keahlian Teknik Informatika di
SMK se-Kota Yogyakarta yang mencakup aspek context, input,
process dan product di SMK Piri 3 belum pernah dievaluasi.
C. Batasan Masalah
Untuk lebih memfokuskan permasalahan yang akan diteliti, maka perlu adanya batasan masalah karena dapat diketahui
bersama bahwa permasalahan mengenai uji kompetensi keahlian ini begitu beragam, maka permasalahan dibatasi pada uji
kompetensi kejuruan multimedia yang meliputi : a Aspek context
meliputi kebijakan dan tujuan uji kompetensi paket keahlian multimedia, tuntutan pengembangan diri dan peluang lulusan, dan
kemajuan IPTEK; b Aspek input meliputi dukungan sumber daya
manusia asesor, perangkat, tempat uji kompetensi dan sarana prasarana;
c Aspek process, yang meliputi waktu, prosedur, pengawasan, dan
system penilaian; d Aspek product meliputi hasil nilai uji
kompetensi, product uji
8
kompetensi dan sertifikat kompetensi. Penelitian ini hanya dibatasi pada uji kompetensi praktik, paket keahlian multimedia SMK Piri 3
Yogyakarta.
D. Rumusan Masalah