Mekanisme Pertahanan Diri KAJIAN TEORI

43 naluri primitive yang muncul oleh ego yang kelak akan mendatangkan hukuman. c. Kecemasan Moral adalah kecemasan yang timbul akibat tekanan superego atas ego individual karena sebuah tindakan yang melanggar moral. Biasanya kecemasan ini berwujud perasaan bersalah dan perasaan berdosa.

F. Mekanisme Pertahanan Diri

Mekanisme pertahanan diri terjadi karena adanya dorongan atau perasaan beralih untuk mencari objek pengganti. Freud mengatakan bahwa mekanisme pertahanan diri mengacu pada proses alam bawah sadar seseorang yang mempertahankannya terhadap kecemasan, mekanisme ini dianggap akan melindungi diri dari ancaman-ancaman yang tidak diinginkan. 1. Represi Repression Menurut Freud, mekanisme pertahanan ego yang paling kuat dan luas antara lain adalah represi. Tugas represi adalah mendorong keluar impuls-impuls id yang tak diterima, dari alam sadar kembali kealam bawah sadar. 2. Sublimasi Sublimasi terjadi apabila tindakan-tindakan yang bermanfaat secara sosial menggantikan perasaan tidak nyaman. Sublimasi sesungguhnya merupakan bentuk pengalihan. 3. Proyeksi Proyeksi terjadi apabila seorang individu menutupi kekurangannya dan masalah 44 yang sedang dihadapinya ataupun kesalahannya dengan melimpahkannya kepada oranglain. 4. Pengalihan Pengalihan merupakan perasaan tidak senang terhadap suatu objek ke objek lainnya yang lebih memungkinkan. 5. Rasionalisasi Rasionalisasi memiliki dua tujuan, yang pertama adalah untuk mengurangi kekecewaan ketika kita gagal mencapai suatu tujuan. Dan yang kedua adalah memberikan kita motif yang dapat diterima oleh pelaku. 6. Reaksi Formasi Reaction Formation Reaksi formasi terjadi apabila represi akibat impuls kecemasan kerap kali iikuti oleh kecenderungan yang berlawanan dengan tendensi yang ditekan. Reaksi formasi mampu mencegah seseorang individu berperilaku yang menghasilkan kecemasan dan kerap kali mencegahnya untuk bersikap antisosial. 7. Regresi Ada dua macam regresi, yang pertama adalah retrogessive behavior yaitu perilaku seseorang yang mirip anak kecil, menangis dan sangat manja agar memperoleh rasa aman dan perhatian orang lain. Yang kedua adalah primitivation yaitu ketika seseorang bersikap seperti orang yang tidak berbudaya dan kehilangan kontrol sehingga tidak sungkan-sungkan untuk berkelahi. 8. Agresi dan Apatis Agresi adalah sebuah perasaan dalam kondisi sangat marah yang terkait erat 45 dengan ketegangan dan kegelisahan yang dapat menjurus pada perusakan dan penyerangan. Sedangkan apatis yaitu, bentuk lain dari reaksi terhadap frustasi yaitu dengan bersikap apatis, menarik diri dan bersikap seakan-akan pasrah. 9. Fantasi dan Stereotype Fantasi adalah salah satu solusi ketika kita sedang mengalami masalah yang begitu menumpuk, yaitu dengan cara memasuki dunia khayal. Sedangkan stereotype adalah perilaku pengulangan terus menerus. Individu selalu mengulangi perilaku yang tidak bermanfaat dan tampak aneh.

G. Neurosis