Keterkaitan Antarunsur Intrinsik dalam Roman Je m’appelle Anna Livia

73 coulait tranquillement entre ses jambes et par instants se précipitait …‟‟ Dia Anna Livia berjongkok disudut kamar, ia menyaksikan darah hangat mengalir perlahan-lahan di antara kakinya dan dalam sekejap menetes deras … Dari kutipan tersebut, pengarang juga bebas menceritakan fakta-fakta apa saja yang dilakukan, dirasakan dan sedang dipikirkan oleh tokoh-tokoh dalam roman ini. Dengan demikian sudut pandang yang digunakan dalam roman Je m‟appelle Anna Livia karya Marie Susini adalah sudut pandang pengarang mahatahu dimana pengarang mengetahui segala fakta yang terjadi dalam cerita.

A. Keterkaitan Antarunsur Intrinsik dalam Roman Je m’appelle Anna Livia

Karya Marie Susini. Unsur-unsur intrinsik yang terkandung dalam roman Je m ‟appelle Anna Livia karya Marie Susini di antaranya adalah alur cerita, penokohan, latar dan tema. Keseluruhan unsur-unsur tersebut mempunyai hubungan yang erat satu sama lainnya sehingga dapat membentuk suatu jalinan cerita yang utuh dan kokoh. Dalam roman ini, unsur penokohan memiliki penekanan yang kuat. Hal ini di karenakan adanya penyimpangan perilaku yang dilakukan oleh tokoh utama Anna Livia. Penyimpangan perilaku yang dilakukan oleh tokoh utama Anna Livia sebagai wujud perasaan cinta yang berlebihan pada ayah kandung, serta sebagai akibat dari ku. Oleh karena itu untuk selanjutnya diperlukan analisis lebih mendalam terhadap perilaku Anna Livia dengan menggunakan kajian psikoanalisis Sigmund Freud. Unsur latar dalam roman Je m‟appelle Anna Livia juga memiliki penekanan khusus. 74 Hal ini disebabkan latar tempat terletak pada sebuah wilayah terpencil, di bagian negara Italia. Wilayah tersebut berkontur perbukitan dan letaknya jauh dari pemukiman penduduk pada umumnya. Hal ini turut mempengaruhi pola pikir para tokoh-tokohnya. Sebagai contoh, tokoh utama Anna Livia adalah seorang gadis yang tidak berpendidikan. Kesehariannya ia hanya diajari membaca dan diceritakan kisah- kisah lain oleh ayahnya. Secara tidak langsung, hal ini pula mempengaruhi pola pikir Anna Livia, hingga ia berpikiran pendek, dan jatuh cinta dengan ayahnya sendiri.Latar waktu juga mempengaruhi diri Anna Livia. Latar waktu yang terjadi sejak Anna Livia kecil sampai ia beranjak dewasa, Anna Livia banyak menghabiskan waktu bersama ayahnya. Dengan demikian, periode kebersamaan dengan sang ayah yang cukup lama dapat menimbulkan perasaan dan kedekatan khusus dengan sang ayah.

B. Wujud Perilaku Inses Pada Tokoh Utama dalam Roman Je m’appelle Anna