Neurosis Tahap-Tahap Kehidupan Seksualitas Infantil

45 dengan ketegangan dan kegelisahan yang dapat menjurus pada perusakan dan penyerangan. Sedangkan apatis yaitu, bentuk lain dari reaksi terhadap frustasi yaitu dengan bersikap apatis, menarik diri dan bersikap seakan-akan pasrah. 9. Fantasi dan Stereotype Fantasi adalah salah satu solusi ketika kita sedang mengalami masalah yang begitu menumpuk, yaitu dengan cara memasuki dunia khayal. Sedangkan stereotype adalah perilaku pengulangan terus menerus. Individu selalu mengulangi perilaku yang tidak bermanfaat dan tampak aneh.

G. Neurosis

Neurosis merupakan reaksi psikis dengan adanya ciri khas yaitu kecemasan dan secara tak sadar ditampilkan keluar dalam berbagai bentuk tingkah laku dengan jalan menggunakan mekanisme pertahanan diri. Neurosis disebabkan oleh faktor psikologis dan kultural, khususnya oleh ketakutan dan kecemasan-kecemasan yang terjadi terus-menerus yang menimbulkan stress atau ketegangan yang hebat sehingga menimbulkan frustasi, konflik-konflik emosional, kepatahan fisik dan juga mental. Neurosis dapat menyebabkan perasaan bersalah pada seorang individu, yakni ketika individu mengalami ketidakmampuan dalam mengatasi problematika hidup, dan hanya bisa menciptakan manufer-manufer untuk menghindarinya. 46

H. Tahap-Tahap Kehidupan Seksualitas Infantil

Setiap manusia pasti mengalami periode seksual infantil. Periode seksual infantil adalah periode seksual yang dialami pada masa kanak-kanak. Melalui Max Milner 1992,110-115, Freud membedakan tiga periode kehidupan seksual infantil pada manusia. Tahap-tahap tersebut adalah : 1. Periode kegiatan seksual pertama : dari lahir sampai usia empat tahun. Pada masa ini, semua pulsi seksual bersumber pada suatu rangsangan yang datang dari bagian-bagian tubuh tertentu yang bertujuan untuk meredakan rangsangan- rangsangan tersebut. Daerah itu disebut daerah erogen, yaitu seluruh tubuh dapat merupakan daerah rangsangan yang menjadi sumber kesenangan. Pada anak-anak daerah itu terpusat pada lubang-lubang pencernaan seperti pada mulut, anus dan organ-organ genital. Pada tahap pertama kepuasan seksual terpusat pada lubang mulut dan bibir dalam tindakan mengisap. Pada tahap kedua, kepuasan bertahan lebih lama di daerah anus tanpa kehilangan kepuasan sebelumnya dan bersumber dari kenikmatan yang diperoleh anak-anak dari menahan maupun mengeluarkan isi perutnya sesuai kehendak mereka. 2. Periode Laten : periode seksual tersembunyi Periode Laten berlangsung sejak usia empat tahun sampai masa pubertas. Pada masa ini akan terbentuk kekuatan psikis yang di kemudian hari akan 47 membentuk rintangan terhadap pulsi seksual yang akan membatasi maupun mel. nahan arus pulsi tersebut. Periode ini lah yang kelak akan banyak dibahas dalam penelitian ini. 3. Periode Pubertas Ini adalah masa di mana kepuasan seksual tertambat pada cara kerja organ genital.

I. Oedipus Complex dan Elektra Complex

Freud dilahirkan ketika ayahnya sudah berusia 40 tahun sedangkan ibunya masih berusia 20 tahun. Ayahnya adalah seseorang yang kejam dan otoriter, sehingga masa kecil Freud dipenuhi dengan penyiksaan. Akan tetapi ibunya adalah sosok yang sangat menarik, pelindung dan penyayang. Karena itulah ia memiliki ketertarikan pada ibunya. Ketertarikan seksual pada ibunya inilah yang menjadikan konsep dasar Oedipus Complex. Oedipus Complex menurut Freud adalah masa ketika seorang anak laki-laki secara normal menunjukkan rasa erotiknya kepada ibunya, sedangkan anak perempuan menunjukan perasaan tersebut pada ayahnya Elektra Complex. Teori ini selaras dengan mitologi yang berjudul “King Oedipus” karya Sophocles. Kisah itu menceritakan Oedipus yang ingin membunuh ayahnya agar bisa mengawini ibunya. Seorang anak laki-laki yang memiliki perasaan erotis terhadap ibunya dan anak perempuan yang memiliki perasaan yang sama terhadap 48 ayahnya, anak itu akan kerap berfantasi dan berperan sebagai ayah dan ibu. Oedipus complex selanjutnya bisa saja menjurus ke hubungan inses apabila ada interaksi antara keduanya. Oedipus complex juga berarti suatu keseluruhan hasrat cinta dan benci yang dirasakan anak terhadap orangtuanya.

J. Incest atau Inses