39
C. Keterkaitan Antarunsur Intrinsik
Pendekatan strukturalisme dalam sastra menganggap bahwa unsur-unsur yang membangun suatu karya sastra haruslah memiliki mekanisme hubungan keterkaitan
satu sama lain. Hubungan antar unsur intrinsik dalam suatu karya sastra berfungsi untuk memberikan makna dari setiap unsur-unsur tersebut Ratna, 2010: 77-78.
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur intrinsik pembangun suatu karya sastra harus memiliki keterkaitan satu sama lain, tidak berdiri sendiri.
Dengan demikian unsur-unsur tersebut akan memiliki arti.
D. Teori Psikoanalisis Sigmund Freud
Tokoh yang dipandang sebagai pencetus ide psikologi sastra adalah Freud. Freud adalah seorang dokter yang selalu menyampaikan ide-ide pikirannya ke dalam
bentuk ilmiah, padahal dunia sastra adalah sesuatu yang subyektif. Sigmund Freud lahir di Freiberg, Moravia pada tanggal 6 Mei 1856. Ketika Freud lahir
ayahnya berusia 40 tahun sedangkan ibunya berusia 20 tahun. Ayahnya adalah seorang yang kejam dan otoriter, sehingga masa kecilnya dipenuhi penyiksaan dan
kehancuran. Freud menyatakan bahwa pikiran manusia lebih dipengaruhi oleh alam bawah
sadar unconscious mind daripada alam sadarnya conscious mind. Hal itu dapat dilukiskan bahwa pikiran manusia seperti gunung es yang sebagian besar berada di
dalam, maksudnya di alam bawah sadar. Kehidupan seseorang akan dipenuhi oleh
40
banyak konflik, untuk meredakan konflik-konflik tersebut, manusia akan menyimpannya rapat-rapat dialam bawah sadarnya. Oleh karena itu, alam
bawah sadar merupakan kunci memahami perilaku seseorangEagleton, 1996 : 437. Psikoanalisis adalah sebuah istilah khusus dalam penelitian psikologi sastra.
Sigmund Freud menyatakan bahwa dalam sadar manusia terdapat kesamaan hasrat yang tersembunyi dalam setiap dirinya. Beliau juga mengungkapkan bahwa
manusia banyak dikuasai oleh alam batinnya sendiri. Psikoanalisis dalam sastra adalah sebuah ekspresi batin. Jadi pemahaman sastra dari sisi psikoanalisis adalah
memahami dunia batin. Menurut Teori Psikoanalisis Freud, kepribadian manusia terdiri dari tiga struktur,
yaitu : 1.
Id atau Es adalah energi psikis atau naluri yang menekan manusia agar memenuhi kebutuhan dasarnya seperti, kebutuhan makan, seks,
menolak rasa sakit atau perasaan tidak nyaman. Id berada di alam bawah sadar, tidak ada kontak dengan realitas. Id bekerja berdasarkan prinsip
kesenangan, yaitu selalu mencari kenikmatan dan menghindari segala macam ketidaknyamanan.
2. Ego atau Ich merupakan bagian dari kepribadian yang berpikir,
mengetahui dan memecah masalah. Ego terperangkap diantara 2 dua kekuatan yang bertentangan dan dijaga serta patuh pada prinsip realitas
41
dengan mencoba memenuhi kesenangan individu yang dibatasi oleh realitas. Ego menolong menolong manusia untuk mempertimbangkan dapat atau
tidakkah seorang manusia memuaskan dirinya sendiri tanpa mengakibatkan kesulitan atau penderitaan. Dengan alasan tersebut, Ego menjadi pimpinan
kepribadian. 3.
Superego atau Iber Ich adalah kode moral kepribadian yang berisi kata hati atau conscience. Superego merupakan kontrol terhadap dorongan-
dorongan Id.
E. Dinamika Kepribadian