Pada model summary dapat dilihat hasil analisis regresi secara keseluruhan Menunjukan nilai R sebesar 0,195 yang menunjukan bahwa korelasi antar
variabel dependen yaitu Return Saham dengan profitabilitas dan leveerage yang diindikasikan dengan ROA,ROE,DTA memiliki hubungan yang tidak erat yaitu
1,95. Nilai adjusted R square Sebesar -0.028 atau -2,8 mengindikasikan bahwa variasi pada variabel independen hanya mampu menjelaskan variasi
variabel dependen sebesar -2,8 dan sisanya 1.03 100 - -2.8 dijelaskan oleh faktor-faktor lain.Pengujian hipotesis secara statistik dilakukan dengan
menggunakan uji t dan uji F.
4.3.1 Uji t-test
Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah secara pasial variabel independen berpengaruh terhadap variabel deppenden. Dalam uji t digunakan hipotesis seperti
berikut ini: Ho:bi = 0, yang artinya profitabilitas dan leverage yang diindikasikan
dengan return on assets ROA, return on equity ROE, debt to total assets
tidak memeiliki pengaruh terhadap return saham secara parsial pada perusahaaan makanan dan minuman yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Ha: bi
≠ 0, ,yang artinya profitabilitas dan leverage yang diindikasikan dengan return on assets ROA, return on equity ROE, debt to
total assets memeiliki pengaruh terhadap return saham secara
Universitas Sumatera Utara
parsial pada perusahaaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Kriteria: H
o
diterima dan H
a
ditolak jika t hitung t tabel untuk α = 5
H
a
diterima dan H
o
ditolak jika t hitung t tabel untuk α = 5
Tabel 4.7 Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
4.052 1.698
2.386 .021
DTA -3.976
3.159 -.190
-1.259 .215
ROE .006
.010 .092
.611 .545
ROA -.017
.160 -.016
-.106 .916
a. Dependent Variable: Return_Saham
1. Pengaruh DTA terhadap return
a. Variabel DTA memiliki t
hitung
sebesar -1,259. Dengan menggunakan t
tabel
, diperoleh t
tabel
sebesar 2,015. Hal ini menunjukkan bahwa t
hitung
sebesar -1,259 lebih kecil dari t
tabel
sebesar 2,015 sehingga H
o
diterima dan H
a
ditolak artinya, secara parsial leverage yang diindikasikan dengan DTA tidak berpengaruh terhadap return saham
secara parsial pada perusahaan makanan dan minuman terbuka di
Universitas Sumatera Utara
indonesia, yang artinya dimana nilai suatu perusahaan tidak dipengaruhi oleh struktur modalnya,apakah pendanaan usahanya dari
modal atau hutang Modigliani-Miller 1958, setiap terjadi kenaikan 1 DTA tidak akan mendorong kenaikan return saham sebesar -
3.976 dengan asumsi variable lain tetap, hal ini searah dengan teori horne 2001 yang menyatakan bahwa DTA tidak berpengaruh
signifikan terhadap return saham, hal ini disebabkan karena perusahaan memiliki modal kerja besar dan tidak disertai dengan
kemampuan perusahaan dalam mengelola modal kerja yang besar, Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa banyaknya penggunaan
hutang oleh perusahaan tidak merupakan informasi bagi investor untuk memperoleh return saham yang diharapkan. Hasil ini searah
dengan penelitian Sunarto 2001. b.
Nilai signifikansi sebesar 0,021 menunjukkan bahwa nilai sig. untuk uji t individual parsial lebih besar dari 0,05. Hal ini sesuai dengan
pengujian statistik yang membandingkan antara t
hitung
dengan t
tabel
yaitu DTA secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham pada tingkat kepercayaan 95.
2. Pengaruh ROE terhadap return saham
a. Variabel ROE memiliki t
hitung
sebesar 0,611. Dengan menggunakan t
tabel
, diperoleh t
tabel
sebesar 2,015. Hal ini menunjukkan bahwa t
hitung
sebesar 0,611 lebih kecil dari t
tabel
sebesar 2,015 sehingga H
o
diterima
Universitas Sumatera Utara
dan H
a
ditolak artinya, secara parsial profitabilitas yang diindikasikan dengan ROE tidak berpengaruh terhadap return saham secara parsial
pada perusahaan makanan dan minuman terbuka di indonesia. Yang artinya jika variable ROE ditingkatkan 1 tidak akan mendorong
kenaikan return saham sebesar 0.006 dengan asumsi variable lain tetap, teori ini tidak searah dengan teori horne 2001 yang
menyatakan ROE memiliki pengaruh yang signifikan. Suatu angka ROE yang bagus belum tentu akan membawa keberhasilan bagi
perusahaan yang akan berdampak dengan turunnya harga saham walsh 2004. Penggunaan modal sendiri yang semakin kecil akan
semakin menurunnya nilai ROE, yang berarti bahwa penggunaan hutang yang besar yang tentunya berdampak pada tingkat kerugian
yang akan diperoleh investor , kondisi ini menggambarkan apabila nilai ROE yang makin besar mengindikasikan bahwa perusahaan
makin banyak menggunakan hutang sehingga akan membawa dampak yang negatif bagi investor. Dimana apabilanilai ROE makin tinggi
nilai return dari saham yang dimiliki investor akan semakin kecil, hal ini searah dengan penelitian yang dilakukan oleh Prayitno 2007 dan
Sunarto 2001. Nilai signifikansi sebesar 0,215 menunjukkan bahwa nilai sig. untuk uji t
individual parsial lebih besar dari 0,05. Hal ini sesuai dengan pengujian statistik yang membandingkan antara t
hitung
dengan t
tabel
yaitu ROE secara
Universitas Sumatera Utara
parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham pada tingkat kepercayaan 95.
3. Pengaruh ROA terhadap return saham
a. Variabel ROA memiliki t
hitung
sebesar - 0,106. Dengan menggunakan t
tabel
, diperoleh t
tabel
sebesar 2,015. Hal ini menunjukkan bahwa t
hitung
sebesar - 0,106lebih kecil dari t
tabel
sebesar 2,015 sehingga H
o
diterima dan H
a
ditolak artinya, secara parsial profitabilitas yang diindikasikan dengan ROE tidak
berpengaruh terhadap return saham secara parsial pada perusahaan makanan dan minuman terbuka di indonesia, hal ini berarti bahwa
variable return on assets tidak dapat digunakan secara sendiri dalam penilaian atas tingkat return saham. Dari model regresi
yang diperoleh hasil koefisien regresi sebesar -0.017 yang artinya walaupun terjadi kenaikan sebesar 1 ROA tidak akan mendorong
kenaikan return saham sebesar -0.017, dengan asumsi variable lain tetap. Hubungan tersebut sesuai dengan hipotesis dan teori
yang dikemukakan oleh abdullah yaitu semakin tinggi rasio profitabilitas maka semakin besar pula perusahaan dalam dalam
menghasilkan laba. Halini mungkin karena disebabkan oleh kondisi perekonomian yang tidak stabil, yaitu terjadinya krisis
global yang mempengaruhi. Hasil ini tidak searah dengan hasil
Universitas Sumatera Utara
penelitian Sunarto 2001 dan Prayitno 2007 dan searah dengan penelitian gunawan 2003
a. Nilai signifikansi sebesar 0,916 menunjukkan bahwa nilai sig. untuk uji t
individual parsial lebih besar dari 0,05. Hal ini sesuai dengan pengujian statistik yang membandingkan antara t
hitung
dengan t
tabel
yaitu ROA secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham pada tingkat
kepercayaan 95.
4.3.2 Uji F ANOVA