Koefisien regresi ini menunjukan bahwa setiap kenaikan ROA sebesar 1 satuan, maka perubahan return saham yang dilihat dari Y akan
bertambah sebesar -0,017 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap
3. Nilai b2 = 0.006 = Return on Equity ROE
Koefisien regresi ini menunjukan bahwa setiap kenaikan ROE sebesar 1 satuan, maka perubahan return saham yang dilihat dari Y akan berkurang
sebesar 0,006 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap.
4, Nilai b3 = -3,976 = Debt to Total Assets DTA Koefisien regresi ini menunjukan bahwa setiap kenaikan DTA sebesar 1
satuan, maka perubahan return saham yang dilihat dari Y akan bertambah sebesar -3,976, dengan asumsi variabel lain dianggap tetap.
4.5. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa profitabilitas dan leverage yang diindikasikan dengan return on assets ROA,
return on assets ROE, dan debt to total assets DTA tidak berpengaruh secara
parsial maupun simultan terhadap kinerja keuangan yang diindikasikan dengan Return on Equity
ROE pada perusahaan makanan dan minuman terbuka di indonesia dengan tingkat kepercayaan 95. Kesimpulan tersebut didasarkan atas
indikator-indikator profitabilitas dan leverage yaitu:
Universitas Sumatera Utara
ROA dengan nilai t
hitung
sebesar -0,106 yang lebih kecil dari nilai t
tabel
sebesar 2,015. Ini berdampak terjadinya krisis global yang memepengaruhi pada setiap
sektor. Dalam hal ini investor tidak lagi melihat dari laporan keuangan atau kinerja perusahaan tersebut. Apabila laba yang diperoleh perusahaan besar, belum
tentu return saham yang akan diterima oleh investor semakin besar. Karena masih banyak factor lain yang mempengaruhinya. Hasil penelitian ini tidak sejalan
dengan penelitian sunarto 2001 dan prayitno, tetapi sejalan dengan penelitian nya gunawan 2003
ROE dengan nilai t
hitung
0,611 yang lebih kecil dari nilai t
tabel
sebesar 2,015. Hal ini berdampak rasio profitabilitas yang diukur dengan rasio ROE tidak
memiliki hubungan yang searah dengan return saham. Semakin rendahnya ROE maka kinerja perusahaan semakin tidak efektif. Suatu angka ROE yang buruk
akan membawa kegagalan bagi perusahaan yang semakin menurun harga saham dan susah untuk menarik dana baru. Cenderung para investor lebih memeilih
angka ROE yang lebih tinggi, mereka mepertibangkan adanya pajak dan penggunaan hutang dapat meminimumkannilai perusahaan awat 1992.
Penggunaan hutang yang besar dalam perusahaan dapat mengakibatkan beban bunga yang semakin besar yang tentunya akan berdampak pada tingkat
keuntungan yang diperoleh oleh investor. Kondisi ini menggambarkan apabila nilai ROE yang semakin rendah akan mengindikasikan bahwa perusahaaan makin
banyak menggunakan hutang. Hal ini akan berdampak negative terhadp investor. Hal ini juga tidak searah dengan dengan penelitian yang dilakukan oleh prayitno
Universitas Sumatera Utara
2007 dan sunarto 2001 yang menyatakn bahwa ROE menyatakan berpengaruh signifikan terhadap return saham.
DTA dengan nilai t
hitung
sebesar -1,259 yang lebih kecil dari nilai t
tabel
sebesar 2,015. Hal ini akan berdampak dimana nilai suatu perusahaan tidak dipengaruhi
oleh struktur modalnya , apakah pendanaan usahanya dari modal atau hutang. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa banyaknya penggunaan hutang
oleh perusahaan tidak merupakan informasi bagi investor untuk memperoleh return
saham yang diharapkan. Hasil penelitian ini searah dengan penelitian sunarto 2001
Nilai tersebut menunjukan bahwa tidak ada pengaruh secara parsial, serta nilai F
hitung
sebesar 0,580 yang lebih kecil daripada nilai F
tabel
sebesar 2,84 yang menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh secara simultan, Hasil uji F pada tabel
4.7 menunjukan bahwa nilai dari F
hitung
adalah 0,580 dengan tingkat signifikan 0,631 yang lebih besar dari 0,05. Dengan menggunakan tabel F diperoleh nilai
F
tabel
sebesar 2,84. Hal tersebut menunjukan bahwa F
hitung
sebesar 0,580 lebih kecil daripada F
tabel
sebesar 2,84 yang berarti H diterima dan H
a
ditolak , yang dimana profitabilitas dan leverage dengan indikator ROA, ROE, dan DTA tidak
mempengaruhi return saham pada perusahaan makanan dan minuman terbuka di indonesia secara simultan, di dalam penelitian ini rasio profitabilitas dan leverage
tidak efektif digunakan dalam penilaian return saham karena penelitian menunjukan bahwa rasio ini tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
return saham , hal ini tidak sesuai dengan penelitian sebelum nya yaitu Sunarto
2001
Universitas Sumatera Utara
Nilai adjusted R square Adj R
2
sebesar - 0,028 atau 2,8 mengindikasikan bahwa variasi dari return saham dapat dijelaskan oleh variasi dari profitabilitas
dan leverage yang diindikasikan dengan ROA, ROE, dan DTA hanya sebesar 2,8 dan sisanya sebesar 97,2 100 - 2,8 dijelaskan oleh faktor – faktor
lain. Hal tersebut menjelaskan bahwa profitabilitas dan leverage hanya berpengaruh kecil terhadap return saham, nilai adjuster R square menunjukan
bahwa proporsi variable dependen yang dijelaskan oleh variable independen, semakin tinggi nilai adjusted R square maka akan semakin baik bagi model
regresi karena menandakan bahwa kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat juga semakin besar.
Berdasarkan hasil analisis regresi maka diketahui koefisien regresi sebesar - 0,017 untuk ROA, 0,006 untuk ROE, dan -3,976 untuk DTA serta dengan
konstanta sebesar 4,052. Maka persamaan regresi yang mencerminkan hubungan antar variabel-variabel tersebut adalah Y = 4,052 - 0,017 X1 + 0,006 X2 -
3,976 X3 + e. Koefisien regresi ROA sebesar -0,017 menunjukan bahwa setiap kenaikan ROA sebesar 1 satuan, maka perubahan return saham yang dilihat dari
Y akan berkurang sebesar 0,017 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap. Koefisien regresi ROE sebesar 0,006 menunjukan bahwa setiap peningkatanan
ROE sebesar 1 satuan, maka perubahan return saham yang dilihat dari Y akan bertambah sebesar 0,023 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap. Koefisien
regresi DTA sebesar -3,976 menunjukan bahwa setiap kenaikan DTA sebesar 1 satuan, maka perubahan return saham yang dilihat dari Y akan berkurang sebesar
3,976, dengan asumsi variabel lain dianggap tetap. Sedangkan nilai konstanta
Universitas Sumatera Utara
sebesar 3,542 mencerminkan bahwa profitabilitas dan leverage sebagai variabel independen yang diindikasikan dengan ROA, ROE, dan DTA ada pada nilai 0
X=0 maka nilai dari return saham sebagai variabel dependen adalah sebesar 4,0.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Penelitian ini menguji apakah profitabilitas dan leverage berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan makanan dan minuman terbuka di
indonesia. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 16 perusahaan untuk periode 2008 – 2010.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa profitabilitas yang diindikasikan dengan return on assets
ROA, return on equity ROE, dan debt to total assets DTA tidak berpengaruh terhadap return saham baik secara parsial maupun simultan pada perusahaan
makanan dan minuman terbuka di indonesia. Kesimpulan tersebut didasarkan atas indikator-indikator profitabilitas dan leverage yaitu ROA dengan nilai t
hitung
sebesar -0,106 yang lebih kecil dari nilai t
tabel
sebesar 2,015, . Ini berdampak terjadinya krisis global yang memepengaruhi pada setiap sektor. Dalam hal ini
investor tidak lagi melihat dari laporan keuangan atau kinerja perusahaan tersebut. Apabila laba yang diperoleh perusahaan besar, belum tentu return saham yang
akan diterima oleh investor semakin besar. Karena masih banyak factor lain yang mempengaruhinya. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian sunarto
2001 dan prayitno, tetapi sejalan dengan penelitian nya gunawan 2003 .
Universitas Sumatera Utara