Hak Warga Negara dalam Mendapatkan Pendidikan

52 lapisan masyarakat tanpa terkendala ruang dan waktu. Apalagi dengan berkembangnya TIK, maka jalur komunikasi dalam penerimaan siswa baru antara calon peserta didik dengan pihak sekolah semakin diperluas, sehingga berbagai alternatif komunikasi dapat digunakan oleh kedua belah pihak dalam penyelenggaraan proses penermaan tersebut. Dengan demikian, diharapkan bahwa SDM Indonesia dapat maju secara bersamaan untuk dapat berkontribusi dalam pembangunan bangsa ini.

2. Kualitas Program Pendidikan

Kualitas merupakan tuntutan semua pemangku kepentingan pendidikan, terlepas dari jenis, jenjang, jalur, dan metode pendidikan yang diterapkan. Tuntutan kualitas pendidikan terkait erat dengan berbagai upaya dalam meningkatkan kompetensi lulusan, daya saing SDM maupun akuntabilitas. Upaya peningkatan kualitas pendidikan bersifat menyeluruh, sistemik dan berkelanjutan, yang mencakup produk, proses, rancangan, penyampaian, dan filosofi Sistem Pendidikan Jarak Jauh SPJJ. Ada beberapa hal pokok yang menjadi perhatian penting berkaitan dengan upaya peningkatan kualitas. Kualitas menentukan keberlanjutan atau kelanggengan suatu sekolah sebagai institusi pendidikan yang disegani, handal, dan terpercaya. Peningkatan kualitas harus berfokus pada upaya pemberian layanan pendidikan terbaik kepada peserta didik dan pihak pemangku kepentingan. Kualitas merupakan indikator kredibilitas dan citra institusi yang harus menjadi tanggungjawab bersama dalam upaya pencapaiannya. 53 Peningkatan kualitas berkaitan dengan penilaian internal dan eksternal. Penilaian internal dilakukan melalui mekanisme audit internal secara periodik dan konsisten dengan tujuan perbaikan secara berkelanjutan. Penilaian eksternal melibatkan pihak luar seperti lembaga akreditasi, badan sertifikasi, asosiasi profesi, serta benchmarking dengan institusi penyelenggara pendidikan yang memiliki standar kualitas tinggi. Sebuah institusi pendidikan yang berkualitas tinggi akan mampu memberikan layanan terbaik kepada pengguna jasa dari berbagai lapisan tanpa dibatasi oleh lokasi geopolitik, status sosial, kemampuan ekonomi, dan akses pada teknologi. Institusi yang berkualitas akan mampu bersaing dan sekaligus bersinergi dalam berbagai bidang yang menjadi misi utama institusi dalam bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

3. Kuantitas Pelamar

Selain mutu atau kualitas, penerimaan calon peserta didik baru juga harus memperhatikan aspek kuantitas yaitu pemenuhan jumlah siswa yang sesuai dengan kebutuhan. Terhadap aspek kuantitas, setiap sekolah mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi dan situasi sekolah yang bersangkutan. Jika suatu sekolah mempunyai kuota penerimaan siswa yang banyak, maka kebutuhan penerimaan calon peserta didik baru tentu akan lebih banyak dan beragam dibanding dengan sekolah lain yang kuota penerimaannya lebih sedikit. Ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan dengan jumlah yang sesuai akan berakibat positif pada perolehan prestasi belajar siswa. Masalah yang sering dihadapi terhadap faktor penerimaan peserta didik baru adalah proses 54 penerimaan yang melalui online yang dapat diakses siapa saja dan dimana saja, serta proses perekrutan yang hanya didasarkan NUN, sehingga aspek kualitas dan kuantitas sering diabaikan. Demi memenuhi aspek kuantitas, terkadang harus mengorbankan aspek kualitas, dan sebaliknya aspek kuantitas juga sering diabaikan karena harus memenuhi aspek kualitas, sehingga muncul berbagai permasalahan terkait dengan ketimpangan penerimaan siswa baru.

E. Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru 1. Sistem

a. Pengertian Sistem

Menurut Mustakini 2009: 34, bahwa sistem system dapat didefiniskan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen. “Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur- prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”. Contoh sistem yang didefinisikan dengan pendekatan iniadalah sistem akuntansi. Sistem ini didefinisikan sebagai kumpulan dariprosedur-prosedur penerimaan kas, pengeluaran kas, penjualan, pembelian dan buku besar. Menurut Yustini 2012: 5 Sistem adalah kumpulan element yang saling berhubungan dan beritraksi dalam satu kesatuan untu menjalankan proses pencapaian suatu tujuan utama. Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat di simpulkan bahawa sistem adalah suatu aturan yang digunakan untuk mengumpulkan atau mengelompokan element-element yang saling berhubungan satu sama lain sehingga terjadi proses input dan output guna mencapai tujuan utama.