Kebijakan dan Program-program Pemerataan Pendidikan

43 Gambar di atas menunjukkan hubungan antar indikator pendidikan yang merupakan indikator pemerataan pendidikan. Pendidikan dikatakan merasa jika jumlah sekolah per penduduk atau rasio sekolah perpenduduk mampu menampung penduduk usia sekolah pada wilayah tertentu. Jumlah guru per sekolah atau rasio guru persekolah dikatakan merata jika jumlah guru yang tersedia mampu memenuhi jam belajar di masing-masing sekolah, terhadap jumlah sekolah yang tersedia. Selanjutnya, pendidikan dikatakan merata jika jumlah putus sekolah mencapai 0. Jumlah buta huruf merupakan prosentae penduduk usia 15 tahun keatas yang bisa membaca, menulis, dan mengerti sebuah kalimat sederhana dalm kehidupannya sehari-hari. Lebih lanjut, indikator pemerataan pendidikan di suatu daerah, meliputi Info Dikdas, 2012: 9: a. Angka Partisipasi Kasar APK adalah perbandingan antara jumlah siswa pada jenjang pendidikan tertentu dengan penduduk kelompok usia sekolah dalam presentase. b. Angka Partisipasi Murni APM adalah perbandingan antara jumlah penduduk kelompok usia sekolah yang bersekolah pada jenjang pendidikan tertentu dengan penduduk usia sekolah yang sesuai dan dinyatakan dalam presentase. c. Angka Melanjutkan AM adalah perbandingan antara siswa baru tingkat I dengan lulusan dari jenjang pendidikan yang lebih rendah atau lulusan yang melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi dan dinyatakan dalam presentase. d. Rasio Siswa per Sekolah R-SSek adalah perbandingan antara jumlah siswa dengan sekolah. e. Rasio Siswa per Kelas R-SK adalah perbandingan antara jumlah siswa dengan jumlah kelas . f. Rasio Siswa per Guru R-SG adalah perbandingan antara siswa dengan guru. g. Rasio Kelas per Ruang Kelas R-KRK adalah perbandingan antara jumlah kelas dan dengan ruangan kelas. h. Rasio Kelas per Guru R-KG adalah perbandingan antara jumlah kelas dengan guru. 44 jumlah murid suatu jenjang pendidikan tertentu jumlah penduduk menurut kelompok usia tertentu Guna mengetahui capain ke-8 indikator di suatu daerah, perlu diketahui tentang: a. Angka Partisipasi Kasar Menurut Sutiman 2002: 51 Angka Partisipasi Kasar APK adalah jumlah murid per jenjang pendidikan tertentu dibagi dengan jumlah penduduk menurut kelompok umur pada jenjang pendidikan bersesuaian. Untuk menghitung APK digunakan rumus sebagai berikut: APK = x 100 Keterangan: Tingkat Sekolah Dasar SD, kelompok usia 7-12 tahun. Tingkat Sekolah Menengah Pertama SMPMTs, kelompok usia 13-15 tahun. Tingkat Sekolah Menengah Atas SMASMK, kelompok usia 16-18 tahun. Semakin tinggi APK berarti semakin banyak anak usia sekolah yang sekolah pada jenjang pendidikan tertentu. Nilai APK dapat 100 karena adanya siswa yang berusia di luar usia resmi sekolah Husaini Usman, 2008: 115. b. Angka Partisipasi Murni Menurut Sutiman 2002: 51 Angka Partisipasi Murni APM adalah angka yang menunjukkan berapa besarnya penduduk usia sekolah yang 45 jumlah murid usia sekolah di jenjang kelompok usia tertentu jumlah penduduk usia sekolah bersekolah pada kelompok usia yang bersesuaian. Untuk menghitung Angka Partisipasi Murni digunakan rumus sebagai berikut: APM = x 100 Keterangan: Tingkat Sekolah Dasar SD, kelompok usia 7-12 tahun. Tingkat Sekolah Menengah Pertama SMPMTs, kelompok usia 13- 15 tahun. Tingkat Sekolah Menengah Atas SMASMK, kelompok usia 16-18 tahun. Semakin tinggi APM berarti semakin banyak anak usia sekolah yang sekolah di suatu daerah tertentu. Nilai ideal APM adalah 100, jika APM 100 karena adanya siswa dari luar daerah yang berada pada sekolah di daerah tersebut Husaini Usman, 2008: 115. c. Angka Melanjutkan AM Angka melanjutkan ke jenjang lebih tinggi adalah perbandingan antara lulusan jenjang pendidikan yang lebih rendah terhadap siswa baru tingkat I pada jenjang yang lebih tinggi, dan dinyatakan dalam persentase. Penghitungan Angka Melanjutkan dapat dihitung dengan rumus berikut: Jumlah siswa baru tingkat I pada jenjang pendidikan tertentu AM = x 100 Jumlah lulusan pada pada jenjang pendidikan yg lebih rendah tahun ajaran sebelumnya