16
5. Jenis Pendidikan
Menurut Abu Ahmadi 2003: 65 jenis pendidikan dibedakan menjadi tiga yaitu:
a Pendidikan informal, yaitu pendidikan yang diperoleh seseorang dari
pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar sepanjang hayat. Pendidikan ini dapat berlangsung dalam keluarga dalam pergaulan sehari-hari
maupun dalam pekerjaan, masyarakat, keluarga, organisasi. b
Pendidikan formal, yaitu pendidikan yang berlangsung secara teratur, bertingkat dan mengikuti syarat-syarat tertentu secara ketat.pendidikan ini
berlangsung di sekolah. c
Pendidikan non formal, yaitu pemdidikan yang dilaksanakan secara tertentu dan sadar tetapi tidak terlalu mengikuti peraturan yang ketat.
Menurut Tirtarahardja Umar 2005: 43 pendidikan sebagai sebuah sistem terdiri dari sejumlah komponen, yaitu:
1 Sistem baru merupakan masukan mentah raw input yang akan diproses
menjadi tamatan out put. 2
Guru dan tenaga nonguru, administrasi sekolah, kurikulum, anggaran pendidikan, prasarana dan sarana merupakan masukan instrumental
instrumental input yang memungkinkan dilaksanakannya pemrosesan masukan mentah menjadi tamatan.
3 Corak budaya dan kondisi ekonomi masyarakat sekitar, kependudukan, politik
dan keamanan negara merupakan faktor lingkungan atau masukan lingkungan environtmental input yang secara langsung atau tidak langsung berpengaruh
17 terhadap berperannya masukan instrumental dalam pemrosesan masukan
mentah.
6. Kualitas Pendidikan
Arti dasar dari kata kualitas menurut Yacub Al-Barry 2001: 329 menyatakan bahwa “kualitet”: “mutu, baik buruknya barang”. Sedangkan, kalau
diperhatikan secara etimologi, mutu atau kualitas diartikan dengan kenaikan tingkatan menuju suatu perbaikan atau kemapanan. Sebab kualitas mengandung
makna bobot atau tinggi rendahnya sesuatu. Jadi dalam hal ini kualitas pendidikan adalah pelaksanaan pendidikan disuatu lembaga, sampai dimana pendidikan di
lembaga tersebut telah mencapai suatu keberhasilan. Menurut Supranto 1997: 288 kualitas adalah sebuah kata yang bagi
penyedia jasa merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan baik. Sebagaimana yang telah dipaparkan oleh Guets dan Davis dalam bukunya Fandi
Tjiptono 1995: 51 menyatakan kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang
memenuhi atau melebihi harapan. Kualitas pendidikan menurut Ace Suryadi 1993: 59 merupakan
kemampuan lembaga pendidikan dalam mendayagunakan sumber-sumber pendidikan untuk meningkatkan kemampuan belajar seoptimal mungkin.
Di dalam konteks pendidikan, pengertian kualitas atau mutu dalam hal ini mengacu pada proses pendidikan dan hasil pendidikan. Dari konteks
“proses” pendidikan yang berkualitas terlibat berbagai input seperti bahan ajar: kognitif, afektif dan, psikomotorik, metodologi yang bervariasi sesuai dengan