Kuota Penerimaan Peserta Didik Baru

b. Calon peserta didik baru penduduk Daerah mendapatkan tambahan usia 90 sembilan puluh hari; c. Apabila terdapat kesamaan umur hasil seleksi, maka penentuan peringkat didasarkan urutan prioritas sebagai berikut: 1 Urutan pilihan sekolah, jika urutan pilihan sekolah sama maka diprioritaskan penduduk Daerah; 2 Jika calon peserta didik baru berdomisili sama, maka diprioritaskan pendaftar yang lebih awal; 2. Seleksi masuk SMP berdasarkan nilai yang tertera pada SKHUN dan penambahan nilai prestasi bagi yang memiliki, dengan urutan dari nilai tertinggi sampai dengan yang terendah sesuai dengan daya tampung sekolah yang bersangkutan dan kuota yang ditetapkan; 3. Seleksi masuk SMA berdasarkan nilai yang tertera pada SKHUN dan penambahan nilai prestasi bagi yang memiliki, dengan urutan dari nilai tertinggi sampai dengan yang terendah sesuai dengan daya tampung sekolah yang bersangkutan dan kuota yang ditetapkan; 4. Seleksi masuk SMK berdasarkan nilai yang tertera pada SKHUN dan tes khusus. Perhitungan nilai yang tertera pada SKHUN adalah sebagai berikut: a. Nilai Matematika dikalikan 3 tiga, b. Nilai Bahasa Inggris dikalikan 3 tiga, c. Nilai Ilmu Pengetahuan Alam IPA dikalikan 3 tiga, d. Nilai Bahasa Indonesia dikalikan 1 satu. 5. Mekanisme pelaksanaan tes khusus seleksi masuk SMK ditetapkan dengan keputusan kepala sekolah antara lain tes buta warna, pengukuran tinggi badan, dan lain-lain; 6. Seleksi penerimaan peserta didik baru SMK berdasarkan urutan nilai ujian nasional dan penambahan nilai prestasi bagi yang memiliki serta tes khusus dari nilai tertinggi sampai dengan nilai terendah sesuai dengan daya tampung sekolah yang bersangkutan dan kuota yang ditetapkan; 7. Calon peserta didik baru penduduk luar Daerah dapat diterima di suatu sekolah jika memiliki nilai SKHUN dan penambahan nilai prestasi jika ada lebih tinggi dan atau sama dengan nilai SKHUN dan penambahan nilai prestasi jika ada dari calon peserta didik baru penduduk Daerah yang terendah; 8. Apabila terdapat kesamaan nilai hasil seleksi, maka penentuan peringkat didasarkan urutan prioritas sebagai berikut: a. Urutan pilihan sekolah, jika urutan pilihan sekolah sama maka menggunakan perbandingan nilai pada UN atau nilai ujian nasional setiap mata ajaran yang tercantum pada SKHUN, b. Perbandingan nilai pada UN atau nilai ujian nasional setiap mata ajaran yang tercantum pada SKHUN yang lebih besar dengan urutan sebagai berikut: 1 Untuk masuk SMP: a Bahasa Indonesia, b Matematika, c Ilmu Pengetahuan Alam IPA. 2 Untuk masuk SMA: a Bahasa Indonesia, b Bahasa Inggris, c Matematika, d Ilmu Pengetahuan Alam IPA. 3 Untuk masuk SMK: a Bahasa Indonesia, b Bahasa Inggris, c Matematika, d Ilmu Pengetahuan Alam IPA. c. Jika setiap mata pelajaran nilainya sama sebagaimana tersebut pada huruf b, maka menggunakan dasar domisili calon peserta didik baru dengan memprioritaskan penduduk Daerah, 180 d. Jika calon peserta didik baru berdomisili sama, maka diprioritaskan pendaftar yang lebih awal.

M. Penambahan Nilai

1. Calon peserta didik baru yang memiliki prestasi di bidang sains, risetpenelitian, olahraga, seni, dan ketrampilan diberikan penghargaan dalam bentuk penambahan nilai pada jumlah Nilai UN yang diperhitungkan dalam penentuan peringkat seleksi PPDB; 2. Prestasi di bidang sains adalah prestasi yang diperoleh dari Olimpiade Sains Nasional OSN tingkat Kota Yogyakarta, tingkat DIY, tingkat nasional, dan tingkat internasional; 3. Prestasi di bidang penelitian adalah prestasi yang diperoleh dari Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia OPSI tingkat Kota Yogyakarta, tingkat DIY, tingkat nasional, dan tingkat internasional; 4. Prestasi di bidang risetpenelitian adalah prestasi yang diperoleh dari Lomba Karya Ilmiah Remaja LKIR dan kegiatan sejenis yang diselenggarakan oleh LIPI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset dan Teknologi; 5. Prestasi di bidang olahraga adalah prestasi yang diperoleh dari Olimpiade Olahraga Siswa Nasional OOSN dan Pekan Olahraga Pelajar POPDAPOPNAS yang diselenggarakan tingkat Kota Yogyakarta, tingkat DIY, tingkat nasional, dan tingkat internasional; 6. Prestasi di bidang seni adalah prestasi yang diperoleh dari Festival Lomba Seni Siswa Nasional FLSSN, MTQ dan kegiatan sejenis dari agama selain Islam yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah secara berjenjang; 7. Prestasi di bidang ketrampilan adalah prestasi yang diperoleh dari kegiatan pramuka yang diselenggarakan oleh gerakan pramuka tingkat Kota Yogyakarta, DIY, nasional, dan internasional; 8. Penghargaan diakui sebaga penambahan nilai prestasi apabila dilakukan secara berjenjang dan dikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta , Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, apabila tidak dapat menunjukkan kejuaraan secara berjenjang maka akan diakui prestasi tingkat kota. 9. Penambahan nilai prestasi ditetapkan sebagai berikut: a. Bersifat kompetitif: 1 Tingkat Internasional : a Juara IMedali Emas diberi tambahan nilai 1,5 b Juara IIMedali Perak diberi tambahan nilai 1,4 c Juara IIIMedali Perunggu diberi tambahan nilai 1,3 2 Tingkat Nasional : a Juara IMedali Emas diberi tambahan nilai 1,2 b Juara IIMedali Perak diberi tambahan nilai 1,1 c Juara IIIMedali Perunggu diberi tambahan nilai 1,0 3 Tingkat Regional Wilayah : a Juara IMedali Emas diberi tambahan nilai 0,9 b Juara IIMedali Perak diberi tambahan nilai 0,8 c Juara IIIMedali Perunggu diberi tambahan nilai 0,7 4 Tingkat DIY : a Juara IMedali Emas diberi tambahan nilai 0,6 b Juara IIMedali Perak diberi tambahan nilai 0,5 c Juara IIIMedali Perunggu diberi tambahan nilai 0,4 5 Tingkat Kota Yogyakarta: a Juara IMedali Emas diberi tambahan nilai 0,3 b Juara IIMedali Perak diberi tambahan nilai 0,2 c Juara IIIMedali Perunggu diberi tambahan nilai 0,1 181